Bacaan Alkitab: Yeremia 7:21-28
Salah satu penyebab hilangnya rasa aman adalah lunturnya kesetiaan dan lenyapnya ketulusan (Ay.28), akibatnya manusia tidak dapat menikmati kebahagiaan yang seharusnya menjadi bagian dalam hidup mereka. Nabi Yeremia sebagai pembawa pesan kepada bangsa Yehuda memeberitahukan kepada mereka, bahwa kebahagiaan hanya dapat diraih melalui ketaatan dan rasa takut kepada TUHAN. Dalam ayat ke 23 mengatakan bahwa “Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia”. Bangsa Yehuda tahu cara beribadah yang benar kepada Allah, namun mereka tidak mau melakukannya dan mereka memilih mengikuti rancangan-rancangan hati mereka yang jahat (Ay. 24-28). Mereka menolak apa yang baik dari TUHAN dan tidak mau menerima pengajaran yang akan memimpin mereka kepada sutu kehidupan yang penuh dengan rasa aman, tentram dan bahagiaan.
Apa yang dituntut TUHAN untuk meraih rasa aman, nyaman dan bahagia sesuai dengan ayat yang ke 23?:
I. Peka Mendengar Suara TUHAN
Penting bagi kita untuk selalu peka terhadap suara TUHAN. Mungkin kita tidak mendengar secara langsung dengan telinga kita, Namun Firman TUHAN sudah menunjukkan banyak hal tentang apa yang menjadi kehendak TUHAN bagi kehidupan kita. Bangsa Yehuda tahu apa yang harus mereka lakukan, namun mereka tidak mau melakukannya. Mereka tidak mau mendengarkan suara TUHAN apalagi memberi perhatian (Ay. 26,28), padahal TUHAN sudah berfirman “Dengarkalah suara-Ku….”, hanya dengan kepekaan kepada suara TUHAN, maka Ia akan berpihak kepada kita bahkan menjadi suatu umat kepunyaan Allah sendiri. Namun mereka memilih untuk bermasa bodo dan tidak mau memberi perhatian.
II. Taat melakukan Perintah TUHAN
Selain peka terhadap suara TUHAN, yang kedua yang TUHAN inginkan bagi kita adakah taat mengikuti dan melakukan perintah TUHAN. Inilah syarat kebahagiaan. Karena melalui ketaatan kepada perintah TUHAN, kita akan dimampukan untuk mengerti apa yang menjadi maksud TUHAN untuk kita lakukan bahwa kita akan melihat kuasa dan pekerjaan-Nya kepada kita. Segala peraturan dan ketetapan TUHAN sudah jelas tertulis dalam Alkitab untuk kita lakukan bukan untuk dilalaikan. Dengan mengikutinya, Firman TUHAN katakan bahwa, kita akan menjadi umat TUHAN yang berhasil (1 Raj. 2: 1-4; Yos. 1:8).Dalam Mazmur Pasal 1, Orang yang berbahagia adalah orang yang merenungkan firman Tuhan siang dan dan Malam serta melakukannya. TUHAN Yesus berkata “yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya” (Lukas 11:28).
Peka terhadap suara TUHAN memerlukan sebuah respon, supaya kita menjadi umat kepunyaan TUHAN yang berhak menerima dan menikmati segala yang baik dari TUHAN. Setelah kita menrima apa yang baik dari TUHAN diperlukan ketaatan untuk melakukan peraturan, perintah dan ketetapan TUHAN bagi kita, dan hasil akhirnya adalah sebuah kehidupan yang bahagia. TUHAN memberkati.
Salah satu penyebab hilangnya rasa aman adalah lunturnya kesetiaan dan lenyapnya ketulusan (Ay.28), akibatnya manusia tidak dapat menikmati kebahagiaan yang seharusnya menjadi bagian dalam hidup mereka. Nabi Yeremia sebagai pembawa pesan kepada bangsa Yehuda memeberitahukan kepada mereka, bahwa kebahagiaan hanya dapat diraih melalui ketaatan dan rasa takut kepada TUHAN. Dalam ayat ke 23 mengatakan bahwa “Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia”. Bangsa Yehuda tahu cara beribadah yang benar kepada Allah, namun mereka tidak mau melakukannya dan mereka memilih mengikuti rancangan-rancangan hati mereka yang jahat (Ay. 24-28). Mereka menolak apa yang baik dari TUHAN dan tidak mau menerima pengajaran yang akan memimpin mereka kepada sutu kehidupan yang penuh dengan rasa aman, tentram dan bahagiaan.
Apa yang dituntut TUHAN untuk meraih rasa aman, nyaman dan bahagia sesuai dengan ayat yang ke 23?:
I. Peka Mendengar Suara TUHAN
Penting bagi kita untuk selalu peka terhadap suara TUHAN. Mungkin kita tidak mendengar secara langsung dengan telinga kita, Namun Firman TUHAN sudah menunjukkan banyak hal tentang apa yang menjadi kehendak TUHAN bagi kehidupan kita. Bangsa Yehuda tahu apa yang harus mereka lakukan, namun mereka tidak mau melakukannya. Mereka tidak mau mendengarkan suara TUHAN apalagi memberi perhatian (Ay. 26,28), padahal TUHAN sudah berfirman “Dengarkalah suara-Ku….”, hanya dengan kepekaan kepada suara TUHAN, maka Ia akan berpihak kepada kita bahkan menjadi suatu umat kepunyaan Allah sendiri. Namun mereka memilih untuk bermasa bodo dan tidak mau memberi perhatian.
II. Taat melakukan Perintah TUHAN
Selain peka terhadap suara TUHAN, yang kedua yang TUHAN inginkan bagi kita adakah taat mengikuti dan melakukan perintah TUHAN. Inilah syarat kebahagiaan. Karena melalui ketaatan kepada perintah TUHAN, kita akan dimampukan untuk mengerti apa yang menjadi maksud TUHAN untuk kita lakukan bahwa kita akan melihat kuasa dan pekerjaan-Nya kepada kita. Segala peraturan dan ketetapan TUHAN sudah jelas tertulis dalam Alkitab untuk kita lakukan bukan untuk dilalaikan. Dengan mengikutinya, Firman TUHAN katakan bahwa, kita akan menjadi umat TUHAN yang berhasil (1 Raj. 2: 1-4; Yos. 1:8).Dalam Mazmur Pasal 1, Orang yang berbahagia adalah orang yang merenungkan firman Tuhan siang dan dan Malam serta melakukannya. TUHAN Yesus berkata “yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya” (Lukas 11:28).
Peka terhadap suara TUHAN memerlukan sebuah respon, supaya kita menjadi umat kepunyaan TUHAN yang berhak menerima dan menikmati segala yang baik dari TUHAN. Setelah kita menrima apa yang baik dari TUHAN diperlukan ketaatan untuk melakukan peraturan, perintah dan ketetapan TUHAN bagi kita, dan hasil akhirnya adalah sebuah kehidupan yang bahagia. TUHAN memberkati.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
No comments:
Post a Comment