(CD~004) “HIDUP DI TENGAH-TENGAH TANTANGAN ZAMAN”


Bacaan Aliktab: Matius 13:24-30; 36-43

(24) "Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. (25) Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. (26) Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. (27) Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? (28) Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? (29) Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. (30) Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."

(36)"Maka Yesus pun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu." (37) Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; (38) ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. (39) Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. (40) Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. (41) Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. (42) Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. (43) Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Kata Lalang Dalam Terjemahan LAI saya rasa kurang tepat, karena faktanya bahwa lalang yang kita kenal di negeri kita tidak menghasilkan buah atau bulir, sementara Alkitab menyebut di dalam Matius 13:26, ketika gandum itu mulai berbulir nampak jugalah lalang-lalang itu. Dapat dipastikan bahwa perbedaannya nampak melalui buah atau bulir yang dihasilkannya. Lebih tepat kalau kita melihat kepada bahasa latinnya yaitu, LOLIUM TEMULENTUM (LT) yang biasa terdapat di Palestina dan Siria, yang termasuk jenis rumput atau tumbuhan liar yang tumbuh di tengah-tengah tanaman. Sangat menggangu dan merugikan, khususnya bagi tanaman gandum. Bentuk dan daunnya hampir tidak dapat dibedakan dengan gandum. Namun perbedaan yang sangat mencolok akan nampak ketika kedua-duanya mulai berbulir.
Bulir-bulir LT ini sangat berbahaya, bahkan bisa mengakibatkan kematian jika tercampur dengan bulir gandum. Jadi pekerjaan yang sangat berat untuk memisahkan bulir-bulir gandum dari bulir-bulir LT ini. Sementara LALANG sebagaimana terjemahan LAI, sama sekali tidak berbahaya bahkan oleh ahli pengobatan tradisional akar dan bunganya bermanfaat untuk beberapa jenis penyakit, misalnya Panas dalam, Melancarkan urin, Menghentikan pendarahan, mimisan, Muntah darah, Gonorea (kencing nanah), Hepatitis, Infeksi ginjal dll. Daunnya banyak dimanfaatkan sebagai atap rumah tradisional di Bali bahkan mungkin di daerah-daerah lainnya. Jenis tumbuhan (lalang) ini disebut dengan “IMPERATA CYLINDRICA” (IC)

Yang TUHAN Yesus maksudkan, kemungkinan besar itu adalah jenis tumbuhan LT. Dalam bahasa Yunaninya “Chortos” yang berarti rumput atau sejenis rumput. Karena hanya LT yang hampir memiliki jenis yang sama persis dengan gandum seperti yang disebutkan di dalam Matius 13:26. Walaupun beberapa penafsir atau sarjana Alkitab lebih cendrung menerjemahkan lalang dengan “gulma” yaitu tumbuh-tumbuhan liar yang mengarah kepada “IMPERATA CYLINDRICA”

TUHAN Yesus membentangkan suatu perumpamaan bahwa Kerajaan Sorga itu seumpama seorang yang menabur benih yang baik (gandum) di ladangnya, tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuh menaburkan benih lalang di ladang itu juga (ay. 24-25). Merujuk kepada Matius 13: 36-43, yang menaburkan benih yang baik itu adalah Anak Manusia (TUHAN Yesus), ladang itu adalah dunia, yang menabur benih lalang (LT) adalah iblis, benih lalang (LT) itu adalah anak-anak iblis.

Kita hidup di tengah-tengan tantangan zaman, di dunia milik TUHAN, Ia mengijinkan kita ada di dunia ini, namun sadar ataupun tidak, kita berada di tengah-tengah serigala-serigala yang sangat ganas, dan iblis-iblis yang menyamar sebagai malaikat terang (Mat. 7:15; Kis. 20:29; Mat. 10:16) yang hampir sangat sulit dibedakan seperti lalang (LT) yang tumbuh di tengah-tengah gandum. TUHAN membiarkan gandum itu tumbuh bersama-sama dengan lalang (LT) sampai waktu menuai (akhir zaman). TUHAN tidak mau hamba-hamba ladang itu mencabut lalang-lalang (LT) itu (ay. 27-28), ketika lalang-lalang (LT) itu dicabut, maka gandum itu juga akan ikut tercabut, karena akar-akarnya saling kait mengait, dan saling terikat, maka jalan satu-satunya adalah membiarkan tumbuh bersama-sama sampai waktunya menuai (ay. 29-30).
Jika kita memprotes kepada TUHAN, karena kejahatan yang terus merajalela, kebenaran diputarbalikkan dan keadilan kehilangan kekuatannya, justru kita salah, tetapi sebaliknya kita harus bersyukur kepada TUHAN, karena TUHAN mengijinkan kita hidup di tengah-tengah dunia yang keras yang dikendalikan oleh kejahatan. Jika TUHAN menyelesaikan semua kejahatan yang ada di bumi sekarang ini (akhir zaman), apakah kita sudah siap? Apakah urusan kita dengan TUHAN sudah beres? Justru inilah kesempatan bagi kita untuk membenahi diri, walaupun dunia ini sudah seperti racun yang mematikan (bulir LT). sekarang yang TUHAN mau lihat adalah kekuatan dan ketangguhan kita melewati tantangan zaman dan semua garis kejahatan yang membentang di sepanjang jalan hidup kita, yaitu:
1. Mampu BERTAHAN di tengah-tengah tantangan dan kerasnya kehidupan yang sedang kita jalani, seperti gandum itu, bertahan, walaupun ada lalang-lalang (LT) yang menghimpit hidupnya dan merampas hak-haknya untuk hidup, yaitu menyerap zat-zat makanan yang seharusnya menjadi bagiannya. 

2. Mampu BERTUMBUH di tengah-tengah sesaknya kehidupan, karena kejahatan terus mendesak kita untuk mati dan menahan proses pertumbuhan kita menjadi kerdil, seperti gandum mampu terus bertumbuh walaupun lalang-lalang (LT) terus berupaya menahan proses pertumbuhannya. 

3. Mampu BERBUAH/Menghasilkan buah walaupun melewati begitu banyak proses, seperti gandum itu melewati proses mulai dari penaburan benih hingga menghasilkan buah, dipisahkah dari lalang dan kemudian dimasukkan ke dalam lumbung. Ini adalah proses akhir sebelum kita menerima bagian yang TUHAN sudah siapkan kepada kita, yaitu hidup kekal dalam kerajaan-Nya.
Akhir dari perjalanan kita di dunia ini, tergantung kepada kekuatan dan ketangguhan iman kita menjalani setiap proses, BERTAHAN, BERTUMBUH dan BERBUAH. Gereja atau orang-orang yang percaya kepada Kristus adalah seperti benih gandum yang ditaburkan di ladang itu, setelah melewati semua proses sampai kepada waktu menuai, gandum itu dimasukkan ke dalam lumbung, sementara lalang-lalang (LT) itu diikat dan dicambakkan ke dalam api. Gereja atau orang-orang percaya kepada TUHAN akan bercahaya seperti matahari dalam kerajaan Bapa (Mat. 13:43), setelah melewati semua perjuangan melawan kerasnya tekanan, hambatan, tantangan untuk terus bertumbuh dan berkembang. Dan akhir dari perjuangan benih-benih yang jahat (LOLIUM TEMULENTUM) atau anak-anak iblis adalah kematian dan siksaan kekal, di mana terdapat ratapan dan kertakan gigi (Mat. 13:42).
Mari terus berjuang melawan kerasnya kehidupan di dunia ini, jangan kalah dengan kejahatan (Rm. 12:21), Tunduklah kepada Allah dan lawanlah kekuatan iblis, maka  ia akan lari dari padamu (Yak. 4:7; 1 Ptr. 5:9) dan kita akan tampil sebagai pemenang-pemenang (Rm. 8:37), bercahaya dalam kerajaan Bapa kita (Mat. 13:43). Jadikan setiap kesempatan untuk berbenah diri dan bersyukurlah karena TUHAN masih memberikan kesempatan kepada kita untuk menikmati hidup. Kejahatan akan berakhir dengan kematian, dan kemampuan untuk bertahan melawan kejahatan akan berakhir dengan kehidupan. Jadi jangan protes kepada TUHAN, melihat realita dan fakta yang terjadi di dunia ini, karena semua sudah mendapat bagiannya masing-masing. TUHAN Yesus memberkati.
Renungan Via BBM, Silakan Invite: 2600CD25 dan WhatsApp: +6285737008111.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *