Bacaan Alkitab: Lukas 18:9-14
Melakukan kewajiban ibadah kepada TUHAN serta berusaha untuk menaati
segala perintah, peraturan dan ketetapan-Nya itu sangat baik bahkan akan
menjadikan hidup kita lebih unggul dan berwibawa dari orang-orang tidak
beribadah kepada TUHAN (Maleakhi. 3:18).
Kegiatan-kegiatan
ibadah yang kita lakukan tidak akan berarti apa-apa, jika kita hanya
ingin mencari pembenaran diri atau menganggap diri benar dan lebih
unggul dari pada orang lain. Menganggap diri benar namun tidak memiliki
kasih.
Sama seperti orang-orang Farisi dalam perumpaman TUHAN Yesus. Karena mereka menaati seluruh hukum dan peraturan secara mutlak, mereka merasa diri unggul dan tidak berdosa di hadapan TUHAN (ay. 11-12).
Mereka boleh dikatakan benar karena menaati hukum dan peraturan TUHAN,
namun kebenaran itu bukanlah kebenaran yang mutlak dan berkenan di
hadapan Allah. Mereka memiliki kebenaran namun tanpa kasih:
1. TANPA KASIH KEPADA SESAMA. Mereka menganggap diri benar karena menaati hukum TUHAN namun menganggap/ memandang rendah orang lain (ay. 9).
2. TAMPA KASIH KEPADA ALLAH. Mereka menganggap diri beribadah karena menaati hukum TUHAN, menganggap diri sempurna dan tidak berdosa di hadapan TUHAN dan meninggikan diri sendiri (ay. 11-12).
Inilah kebenaran tanpa kasih. TUHAN mau supaya kita menyadari segala kekurangan dan kelemahan kita serta merendahkan diri mengaku dosa di hadapan-Nya (ay. 13). Dan TUHAN akan mengangkat dan meninggikan kita. Diberi kuasa dan wibawa untuk menikmati kasih-Nya, memandang keaagungan-Nya. Mari kita tekun beribadah sebagai wujud bakti kita kepada TUHAN dan kasih kita kepada sesama. TUHAN memberkati.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
1. TANPA KASIH KEPADA SESAMA. Mereka menganggap diri benar karena menaati hukum TUHAN namun menganggap/ memandang rendah orang lain (ay. 9).
2. TAMPA KASIH KEPADA ALLAH. Mereka menganggap diri beribadah karena menaati hukum TUHAN, menganggap diri sempurna dan tidak berdosa di hadapan TUHAN dan meninggikan diri sendiri (ay. 11-12).
Inilah kebenaran tanpa kasih. TUHAN mau supaya kita menyadari segala kekurangan dan kelemahan kita serta merendahkan diri mengaku dosa di hadapan-Nya (ay. 13). Dan TUHAN akan mengangkat dan meninggikan kita. Diberi kuasa dan wibawa untuk menikmati kasih-Nya, memandang keaagungan-Nya. Mari kita tekun beribadah sebagai wujud bakti kita kepada TUHAN dan kasih kita kepada sesama. TUHAN memberkati.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
No comments:
Post a Comment