(PM~002) "HIDUP ADALAH IBADAH"

Bacaan Alkitab: Kolose 3:23

“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”.

Ibadah tidak terbatas pada tembok-tembok gereja, atau gedung-gedung pertemuan atau kelompok-kelompok persekutuan lainnya. Melainkan ibadah itu menyangkut seluruh aspek kehidupan kita, baik di gereja maupun setelah keluar dari pintu gereja dan terjun ke dalam kehidupan sosial masyarakat. Kolose 1:23, mengendalikan hidup kita dan mengarahkannya untuk melakukan segala sesuatu di dasari atas dasar iman dan kepercayaan kepada TUHAN.

Melayani sesama, sama artinya dengan melayani TUHAN, melayani sesama, sama pentingnya dengan melayani TUHAN. “Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk TUHAN dan bukan untuk manusia”

Ada dua unsur ibadah yang dikemukakan di sini, yaitu sebagai berikut:

1. Melayani sesama dengan Baik adalah ibadah kepada TUHAN

2. Melayani sesama dengan baik adalah membangun atau
membina
hubungan yang baik dengan mereka dan sama artinya dengan
melayani TUHAN.

Itulah juga isi hukum Taurat dan Kitab Para Nabi, seperti yang tertulis di dalam Matius 22:34-38).
Karena Ibadah itu adalah melayani TUHAN dan sesama, maka ibadah itu harus direalisasikan dalam hal-hal berikut:

I. Tindakan/ Aksi Sosial
1. Berbagi dengan orang yang tidak mampu (Yak. 1:27)

2. Memberikan bantuan kepada orang yang tidak mampu
adalah ibadah kepada TUHAN (Mat. 25:40)

3. Lakukan dengan tidak mengenal lelah/ tanpa pamrih (Gal.
6:9-10)

4. Lakukan Sesuai Dengan apa yang sudah kita terima (Fil. 4:9)

5. Lakukan Dengan Tulus sebagai wujud bakti kepada TUHAN
(Kol. 3:23)

II. Perkataan
1. Perkataan yang menyenangkan itu menyehatkan ( Ams.
16:24)

2. Ibadah menjadi sia-sia, jika kita tidak mampu mengendalikan
lidah (Yak. 1:16; Yak. 3:1-12)

3. Ibadah dan Kesalehan kita diukur dari cara kita berkata-kata
(Mat. 12:36-37)
 
III. Pikiran
1. Memiliki Pikiran Kristus: Pikiran, Perasaan dan kemauan
(Fil. 2:5)

2. Yesus Berpikir Positif dalam menghadapi masalah
(Mat. 16:21-23; Mrk.8:31-33)

3. Fakta di atas Kayu Salib (Luk. 23:34)

4. Selaraskan Pikiran Kita dengan Pikiran Kristus (Fil. 4:8).

Ibadah kita tidak akan berarti apa-apa bagi diri kita, jika ibadah kita berorientasi pada diri-sendiri atau untuk kepentingan diri-sendiri dan jauh dari kemuliaan TUHAN. Supaya ibadah kita berkenan, maka kita harus menyerahkan seantero kehidupan kita kepada TUHAN, yaitu Hidup bagi Kristus (Fil. 1:21), hidup yang dikendalikan oleh Kristus (Gal. 2:20). Jadi seluruh aspek kehidupan kita akan diwarnai dengan ibadah dan ketaatan kepada TUHAN.

Jadikan ibadah sebagai gaya hidup yang direalisasikan melalui pertemuan-pertemuan Ibadah (Ib. 10:25) dan diwujudkan melalui, tindakan, perkataan dan pikiran yang selaras dengan Kristus. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *