(PM~009) "GAGAL MEMULIAKAN TUHAN"

Bacaan Alkitab: Matius 21: 14 – 22

Ada begitu banyak orang Kristen pergi ke gereja setiap hari Minggu untuk beribadah kepada TUHAN, namun sering sekali kita menemukan bahwa mereka ke gereja dengan satu tujuan untuk memuliakan TUHAN, namun mereka gagal. Karena tidak didasari dengan ketulusan hati dan iman kepada TUHAN. Ketika Firman TUHAN menyentuh masalah dosa pribadi mereka, mereka tidak mampu menerima kenyataan, dan akhirnyanya mereka menyalahkan pengkhotbahnya. Dan akhirnya mereka kehilangan damai sejahtera dan tidak dapat menikmati persekutuan secara pribadi dengan TUHAN.

Dalam Bacaan kita hari ini, ada beberapa ciri mereka yang gagal dalam membangun diri dalam persekutuan dengan TUHAN. Apa saja cirri kegagalan mereka?

I. Kemarahan/ Kejengkelan (Mat. 21: 15-16)
1. Imam-iman Kepada dan ahli-ahli Taurat notabene adalah orang-orang yang berpendidikan, mereka ahli di bidang hukum TUHAN dan ilmu agama, namun intelektual mereka tidak dapat menerima apa yang dikerjakan oleh TUHAN Yesus. “…Hati mereka sangat jengkel” (ay. 15b). Mereka dikuasai oleh kejengkelan dan kemararan sehingga tidak mampu untuk memuji kebesaran TUHAN.

2. Kemampuan mereka untuk mengenal TUHAN tidak dapat diukur dari pengetahuan yang mereka miliki. Tetapi mereka harus belajar seperti anak-anak kecil yang tulus hatinya untuk memuliakan TUHAN (Mat. 21:16b). Sebab hanya orang-orang yang tulus hatinya yang dapat melihat TUHAN dan pekerjaan-Nya (Mazmur 11:7).

II. Kesombongan (Matius 21: 16)
1. Kesombongan merupakan salah satu sifat manusia yang paling dibenci oleh TUHAN. Kesombongan menyebabkan seseorang kehilangan kemampuan untuk melihat kebaikan TUHAN dan kebaikkan orang lain serta menoljolkan diri sendiri yang belum tentu benar di mata TUHAN dan di mata orang lain. Kesombongan telah melumpuhkan kemampuan seseorang untuk menilai orang lain, dan membutakan hati nuraninya untuk melihat kebaikan TUHAN.

2. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat merasa diri paling hebat dan mampu melakukan apa saja dengan pengetahuan yang mereka miliki. Tetapi kenyataannya tidaklah demikian, justru pengetahuan yang mereka miliki tidak mampu membuktikan dan melihat siapa yang telah melakukan mujizat di depan mata mereka (Mat. 21: 15).

3. Pengatahuan yang mereka miliki belum mencapai pengetahuan sebagaimana yang harus dicapainya (1 Kor. 8:2).

4. Seharusnya pengetahuan yang mereka miliki benar-benar pengetahuan yang membawa mereka mengenal TUHAN dan kerya-karya-Nya. Karena dengan pengetahuan itu, mereka dapat mengenal TUHAN dan TUHAN mengenal mereka (1 Kor. 8:3).

5. Kesombongan telah menjauhkan manusia dari harirat TUHAN, seperti yang telah dilakukan oleh Iblis yang telah melawan TUHAN dan ingin menyamai-Nya (Yesaya 14: 12-17), Kesombongan ini juga telah mempengaruhi hati manusia sehingga berhasrat untuk menjadi sama seperti TUHAN (Kej. 3:5).

III. Kurang Iman ( Mat. 21: 20-21)
1. Cukup lama para murid bersama-sama dengan TUHAN Yesus, mereka belajar bersama, mereka telah menyaksikan banyak mujizat yang dilakukan oleh TUHAN Yesus, namun mereka belum cukup memahami siapa guru mereka. Banyak orang sakit telah sembuh, orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang tuli mendengar bahkan orang mati bangkit, namun murid-murid belum memahami secara utuh tentang kuasa TUHAN yang dinyatakan di dalam diri TUHAN Yesus.

2. Ketidakpercayaan mereka membuat mereka ragu-ragu ketika TUHAN Yesus melakukan keajaiban terhadap pohon ara yang tidak berbuah. Ketika TUHAN menemukan pohon Ara yang berdaun hijau dan lebat namun tidak memiliki buah, TUHAN Yesus mengutuki pohon Ara itu, sehingga seketika itu juga Pohon Ara itu menjadi kering sampai keakar-akarnya. Menyaksikan kejadian itu, menimbulkan pertanyaan di antara murid-murid, seolah-olah tidak percaya akan kejadian itu (Matius 21:20).

3. TUHAN Yesus melihat keraguan dan kebimbangan dalam hati murid-murid, Namun TUHAN memberikan kesempatan bagi mereka sambil memproklamasikan kuasa yang ada dalam diri-Nya, bahwa di dalam nama-Nya ada kuasa dan barangsiapa yang meminta kepada-Nya akan menerimanya. (Matius 21:22).

Sebagai murid-murid TUHAN, kita harus benar-benar hidup dan beribadah yang memuliakan TUHAN. Bagaimana agar ibadah kita benar-benar memuliakan TUHAN?

1. Menerima dan menghormati TUHAN dan firman-Nya dengan Ketulusan Hati.

2. Takut kepada TUHAN, dan tidak bersandar pada penegrtian sendiri untuk mengenal TUHAN (Amsal 3:5-7).

3. Percaya dengan sungguh-sungguh kepada TUHAN, jangan ragu-ragu dan jangan bimbang, sebab Dia sanggup melakukan apa saja diluar pemahaman kita.

Amourously Of Chrsit:
KeTUT MARDIASA

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *