Bacaan Alkitab: Mazmur 42:1-12
"Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: " Di mana Allahmu?" (Ay. 4)
"Seperti tikaman maut ke dalam tulangku lawanku mencela aku, sambil
berkata kepadaku sepanjang hari: " Di mana Allahmu?" (Ay. 11).
Mazmur 42 adalah Nyanyian Pengajaran Bani Korah. Bani Korah adalah
Keturunan Suku Lewi (2 Taw. 20:19). Dalam Mazmur ini dapat dilihat
bagaimana pergumulan Bani Korah seperti kutipan ke 2 ayat di atas (ay. 4
dan 11). Ia sedang berada dalam situasi yang tidak nyaman, ketika
berada dalam pembuangan. Air mata mewarnai hari-harinya dan menjadi ejekan orang lain yang bekata "Di mana Allahmu?".
Pertanyaan itu beranggapan bahwa, seakan-akan Allah tidak peduli atau
sudah meninggalkan kita. Namun bagaimana Bani Korah menepis anggapan
itu?:
1. Ia memperkuat kerinduannya untuk mencari hadirat Allah untuk beribadah kepada-Nya (ay. 2-3).
2. Ia berusaha untuk menjadi yang terbaik, yang pertama dan yang unggul dalam hal beribadah kepada TUHAN (ay. 5).
3. Ia memperkuat keyakinannya kepada Allah sebagai penolong yang akan menyelamatkannya (ay. 6, 10-11).
4. Ia merunungkan kembali kasih dan kesetiaan TUHAN yang sudah dinyatakan-Nya pada masa lalu (ay. 7-9).
Ia ingin membuktikan bahwa Allah ada dan akan terus ada, dengan demikian ia terus berharap kepada Allah dan melumpuhkan anggapan yang mengatakan Allah tidak peduli atau sudah meninggalkan umat-Nya.
Apapun keberadaan kita hari ini, sekalipun air mata TUHAN ijinkan terus mengalir, dan orang berkata "TUHANmu tidak peduli" Mari kita buktikan kepada mereka bahwa TUHAN tidak pernah berhenti mengasihi kita. Mari cari dan temukan kehendak-Nya dengan tekun beribadah, menadi pelopor iman dan terus berharap kepada-Nya yang menyatakan kasih setia-Nya siang dan malam. Amin!
Renungan via BBM, silakan invite 2600cd25 dan WhatsApp: +6285737008111. TUHAN Yesus memberkati.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
1. Ia memperkuat kerinduannya untuk mencari hadirat Allah untuk beribadah kepada-Nya (ay. 2-3).
2. Ia berusaha untuk menjadi yang terbaik, yang pertama dan yang unggul dalam hal beribadah kepada TUHAN (ay. 5).
3. Ia memperkuat keyakinannya kepada Allah sebagai penolong yang akan menyelamatkannya (ay. 6, 10-11).
4. Ia merunungkan kembali kasih dan kesetiaan TUHAN yang sudah dinyatakan-Nya pada masa lalu (ay. 7-9).
Ia ingin membuktikan bahwa Allah ada dan akan terus ada, dengan demikian ia terus berharap kepada Allah dan melumpuhkan anggapan yang mengatakan Allah tidak peduli atau sudah meninggalkan umat-Nya.
Apapun keberadaan kita hari ini, sekalipun air mata TUHAN ijinkan terus mengalir, dan orang berkata "TUHANmu tidak peduli" Mari kita buktikan kepada mereka bahwa TUHAN tidak pernah berhenti mengasihi kita. Mari cari dan temukan kehendak-Nya dengan tekun beribadah, menadi pelopor iman dan terus berharap kepada-Nya yang menyatakan kasih setia-Nya siang dan malam. Amin!
Renungan via BBM, silakan invite 2600cd25 dan WhatsApp: +6285737008111. TUHAN Yesus memberkati.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
No comments:
Post a Comment