Bacaan Alkitab: Efesus 5:1-4
(1) Sebab itu jadilah penurut- penurut Allah, seperti anak- anak yang kekasih
(2) dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri- Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
(3) Tetapi percabulan dan rupa- rupa kecemaran atau keserakahan disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang- orang kudus.
(4) Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono-- karena hal- hal ini tidak pantas-- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.
Menjadi penurut Allah adalah hidup taat kepada Allah, bersedia hidup dalam kehendak dan keinginanan TUHAN, bukan berjalan sesuai dengan keinginan diri sendiri, memandang apa baik berdasarkan pilihan sendiri tetapi mengikuti segala ketetapan dan perintah-perintah-Nya. Ketaatan seharusnya tidak bergantung atau dibatasi oleh situasi dan keadaan.
Apa yang diajarkan oleh Firman TUHAN mengenai hal ini? Rasul Paulus menuliskan dengan jelas bahwa, sebagai penurut-penurut Allah kita harus:
1. Hidup dalam kasih, sebagaimana Kristus sudah merintis, mengawali, memulai mengasihi kita dengan menyerahkan nyawa-Nya ganti dosa kita (ay.2). Dasar pengorbarban Kristus adalah kasih. Kenakanlah kasih sebagai pengikat yang mempersatukan meneladani kasih Kristus (Kol. 3:14), sebab kasih menutupi banyak dosa dan pelanggaran (1 Ptr. 4:8).
2. Hidup dalam Penguasaan diri (ay. 3-4a). Supaya jangan terucap kata-kata yang cemar dan najis atau tidak pastas, sebagai orang-orang kudus pilihan Allah (Ef. 1:4).
3. Hidup dengan penuh rasa syukur kepada Allah (ay. 4b). Sebagaimana Rasul Paulus menuliskan, mengucap syukurlah dalam segala hal, sebagaimana yang dikehendaki dalam Kristus (1Tes. 5:18).
Jadilah penurut-penurut Allah seperti anak-anak yang kekasih. Hidup dalam kasih, hidup dalam penguasaan diri dan penuh dengan limpahan rasa syukur sebagaimana seharusnya kita hidup dalam Kristus. TUHAN memberkati.
Servant Of Christ:
KeTUT MARDIASA
(1) Sebab itu jadilah penurut- penurut Allah, seperti anak- anak yang kekasih
(2) dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri- Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
(3) Tetapi percabulan dan rupa- rupa kecemaran atau keserakahan disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang- orang kudus.
(4) Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono-- karena hal- hal ini tidak pantas-- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.
Menjadi penurut Allah adalah hidup taat kepada Allah, bersedia hidup dalam kehendak dan keinginanan TUHAN, bukan berjalan sesuai dengan keinginan diri sendiri, memandang apa baik berdasarkan pilihan sendiri tetapi mengikuti segala ketetapan dan perintah-perintah-Nya. Ketaatan seharusnya tidak bergantung atau dibatasi oleh situasi dan keadaan.
Apa yang diajarkan oleh Firman TUHAN mengenai hal ini? Rasul Paulus menuliskan dengan jelas bahwa, sebagai penurut-penurut Allah kita harus:
1. Hidup dalam kasih, sebagaimana Kristus sudah merintis, mengawali, memulai mengasihi kita dengan menyerahkan nyawa-Nya ganti dosa kita (ay.2). Dasar pengorbarban Kristus adalah kasih. Kenakanlah kasih sebagai pengikat yang mempersatukan meneladani kasih Kristus (Kol. 3:14), sebab kasih menutupi banyak dosa dan pelanggaran (1 Ptr. 4:8).
2. Hidup dalam Penguasaan diri (ay. 3-4a). Supaya jangan terucap kata-kata yang cemar dan najis atau tidak pastas, sebagai orang-orang kudus pilihan Allah (Ef. 1:4).
3. Hidup dengan penuh rasa syukur kepada Allah (ay. 4b). Sebagaimana Rasul Paulus menuliskan, mengucap syukurlah dalam segala hal, sebagaimana yang dikehendaki dalam Kristus (1Tes. 5:18).
Jadilah penurut-penurut Allah seperti anak-anak yang kekasih. Hidup dalam kasih, hidup dalam penguasaan diri dan penuh dengan limpahan rasa syukur sebagaimana seharusnya kita hidup dalam Kristus. TUHAN memberkati.
Servant Of Christ:
KeTUT MARDIASA
Apabila kita terbiasa dengan Hidup penuh kasih. Maka kita menularkan kasih tersebut kepada orang lain. Rumanap
ReplyDelete