"BERTUMBUH DALAM KASIH, PENGETAHUAN DAN PENGERTIAN YANG BENAR"

Bacaan Alkitab: Filipi. 1:9:11.

(9) Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian,

(10) sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,

(11) penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.

Doa dan Harapan yang terbaik terwujud dalam kasih dan kerinduan bagi orang-orang yang terkasih, yang selalu menempati posisi istimewa, yaitu di dalam hati (Renungan Kode PM~029) (Fil. 1:7-8). Inilah Doa dan harapan Rasul Paulus yang tertuang dalam suratnya kepada jemaat di Filipi (ay. 9-11).

Isi dari Doa dan Harapan Rasul Paulus adalah supaya Kasih mereka (jemaat/ orang yang dikasihinya). melimpah dalam Pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian (ay.9). Pengetahuan yang benar tentang kehendak Allah dan bijaksana dalam segala keadaan. Tujuan dan Kerinduannya adalah:

1. Supaya melalui pengetahuan yang benar dan pengertian dalam segala bidang dapat membedakan apa baik dan apa yang buruk. "Supaya kamu dapat memilih apa yang baik..." (ay. 10a)

2. Supaya dapat memelihara kesucian hidup sampai Kristus datang kembali yang kedua kalinya. "... Supaya kamu suci dan tidak bercacat menjelang hari Kristus" (ay. 10b).

3. Supaya dapat memiliki pertumbuhan iman serta menghasilkan buah-buah kebenaran untuk kemuliaan nama TUHAN. "Penuh dengan buah kebebaran yang dikerjakan oleh YESUS Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah (ay. 11).

Hendaknya kita menerapkan ini sebagaimana doa dan harapan Rasul Paulus. Sebab ini berlaku kepada kita dan semua umat TUHAN. BERTUMBUH DALAM KASIH, PENGETAHUAN DAN PENGERTIAN YANG BENAR demi tercapainya tujuan di atas. TUHAN memberkati.

Download Aplikasi Renungan Harian "Preaching" di BlackBerry saudara melalui App World atau melalui URL ini: http://appworld.blackberry.com/webstore/content/33617932. Via BBM: 2600cd25 dan WhatsApp: +6285737008111.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

"KAMU ADA DI DALAM HATIKU"

Bacaan Alkitab: Filipi 1:1-8.

"Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab KAMU ADA DI DALAM HATIKU, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku..." (ay. 7).
Sadar atau pun tidak, diam-diam ada begitu banyak orang-orang yang menaruh perhatian khusus kepada kita. Kita sering berpikir bahwa "aku hanya seorang diri" tiada kawan, dan kerabat yang memberi suport saat-saat aku berada dalam kondisi di bawah.

Sebagai umat Allah, yang disatukan dalam kasih Kristus, kita punya banyak saudara, sahabat, dan bahkan hamba-hamba TUHAN yang selalu menempatkan kita pada posisi yang istimewa, yaitu di DALAM HATINYA dan bahkan selalu menyebutkan nama kita dalam setiap untaian doanya yang terucap kepada Allah.

Sebagai Hamba YESUS Kristus, Rasul Paulus mengungkapkan kepada jemaat di Filipi, sebagai orang-orang Kudus (ay. 1) bahwa mereka selalu ditempatkan pada posisi yang istimewa, yaitu di hatinya (ay. 7). Tujuannya adalah:

1. Supaya selalu dapat mengingat mereka (Ay. 3). Karena dipersatuakan dalam persekutuan dengan Kristus (ay. 5) Mustahil, jika kita melupakan orang-orang yang istimewa di hati kita.

2. Supaya dapat menyebutkan dan mengingat mereka dalam doa-doanya kepada Allah dengan sukacita (ay. 4).

3. Supaya dapat lebih yakin bahwa Kristus akan meneruskan karya-karya-Nya yang baik bagi mereka (ay. 5).

Mengapa hal ini dilakukannya? Karena mereka semua adalah orang-orang kudus pilihan Allah yang turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang dilimpahkan Allah kepada mereka (ay. 7b).

Untuk meneguhkan bahwa mereka (Jemaat/ orang-orang) selalu di dalam hatinya (Rasul Paulus), ia meyakinkan bahwa Kristus adalah saksi dari semuanya (ay.8 ).

Jangan pernah merasa sendiri dan tidak ada orang memperhatikan. banyak orang berbuat seperti apa yang dilakukan Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi kepada kita.

Mari kita katakan kepada semua orang: "KAMU SEMUA ADA DI HATIKU" karena kamu mendapat bagian dalam kasih karunia Allah. Kristus adalah saksi. Aku akan selalu mengingat dan menyebut engkau dalam doaku. Dan aku yakin, TUHAN akan membangkitkan engkau dan meneruskan karya-Nya yang baik kepadamu. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

"PERHATIKANLAH DENGAN SESAMA, BAGAIMANA KAMU HIDUP"

Bacaan Alkitab: Efesus 5:15-21.

"Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup..." (Ay. 15a).



Pada ayat-ayat sebelumnya, kita sudah merenungkan bagaimana kita hidup sebagai ANAK-ANAK TERANG (ay. 8-13) sebagai tanda atau ciri khas kita sebagai umat Allah. Dan pada bagian ini, kembali diajak untuk memperhatikan pola, cara dan sikaf hidup kita sebagai ANAK-ANAK TERANG (ay. 15-21). "Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup..." (Ay.15a).

Firman TUHAN mau supaya kita mengoreksi diri kita sendiri supaya identitas kita sebagai ANAK-ANAK TERANG menjadi nyata:

1. Menjadi pribadi yang arif, bijaksana, cepat tanggap dengan keadaan, dan tidak seperti orang bebal yang hidupnya bermasa bodo (ay. 15b).

2. Memanfaatkan waktu yang ada. Waktu yang TUHAN berikan adalah kesempatan untuk berbuat yang terbaik, karena hari-hari penuh dengan kejahatan (ay. 16).

3. Berusaha untuk mengerti dan memahami kehendak Allah. Jangan bersikap bodoh (ay. 17; Bdk. Ams. 1:7; Yer. 4:22).

4. Hidup dalam pimpinan kuasa Roh Kudus dan bukan mengikuti hawa nafsu duniawi (ay. 18).

5. Berkata dan bertindak, membangun kebersamaan atau kesatuan untuk memuliakan Allah (ay. 19).

6. Mengucap syukur kepada TUHAN atas segala sesuatu (ay. 20; 1 Tes. 5:18).

7. Saling menrendahkan diri satu sama lain di dalam Kristus (ay. 21). Salah satu ciri orang-orang yang dipanggil oleh TUHAN untuk hidup berpadanan dengan Injil (Ef. 4:1-2).


Apa yang dikehendaki oleh TUHAN, untuk kita lakukan, mari mulai dari diri kita sendiri dengan cara memperhati, cara, pola dan sikap hidup kita sebagai ANAK-ANAK TERANG.

Silakan Download Aplikasi Renungan Harian Gratis di BlackBerry App World KLIK DI SINI
. TUHAN memberkati.

 Servant Of Christ:
KeTUT MARDIASA

"HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG"

Bacaan Alkitab: Efesus 5:8-13.

"Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak- anak terang" (Ay. 8)

Setiap pribadi memiliki ciri khas, ciri khas yang menggambarkan siapa dirinya. Orang percaya memiliki ciri khas yang mengambarkan keberadaannya sebagai umat Allah, yaitu TERANG DI DALAM TUHAN.

Sebagaimana Allah memanggil kita dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1 Ptr. 2:9), sekarang kita hidup di dalam terang. Allah telah memindahkan kita dari kegelapan kepada terang, dari hukuman maut kepada kasih karunia-Nya, untuk menikmati kehidupan yang kekal (Bc. Ef. 2:1-10).

Usaha Allah memindahkan kita dari kegelapan kepada Terang-nya, menjadikan kita sebagai umat Allah yang harus bertanggungjawab, yaitu untuk merefleksikan terang Allah di dalam kehidupan kita dengan cara HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG (ay. 8):

1. Memiliki buah-buah Terang, yaitu, KEBAIKAN, KEADILAN dan KEBENARAN (ay. 9).

2. Berusaha untuk memahami kehendak TUHAN, tahu membedakan apa yang berkenan di hadapan-Nya. "Dan ujilah apa yang berkenan di hadapan TUHAN" (ay. 10).

3. Tidak lagi melibatkan diri dengan perbuatan-perbauatn kegelapan yang memalukan (ay. 11a, 12).

4. Bercahaya di dalam kegelapan, untuk menyingkapkan perbuatan-perbuatan jahat. "...tetapi telanjangilan perbuatan-perbuatan itu" (ay. 11b), supaya semua nampak di dalam terang (ay. 13).


Kamu adalah Terang dunia (Mat. 5:14) demikianlah hendaknya terangmu bercaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah (Mat. 5:16).

Bangkitlah dan hiduplah sebagai anak-anak Terang, sebagai ciri khas kita sebagai umat Allah untuk merefleksikan terang-Nya kepada dunia di mana kita berada. Katakan kepada kegelapan, bahwa aku adalah terang. TUHAN memberkati.

Servant Of Christ:

KeTuT MARDIASA

"MENJADI PENURUT-PENURUT ALLAH"

Bacaan Alkitab: Efesus 5:1-4

(1) Sebab itu jadilah penurut- penurut Allah, seperti anak- anak yang kekasih

(2) dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri- Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

(3) Tetapi percabulan dan rupa- rupa kecemaran atau keserakahan
disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang- orang kudus.

(4) Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono-- karena hal- hal ini tidak pantas-- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.


Menjadi penurut Allah adalah hidup taat kepada Allah, bersedia hidup dalam kehendak dan keinginanan TUHAN, bukan berjalan sesuai dengan keinginan diri sendiri, memandang apa baik berdasarkan pilihan sendiri tetapi mengikuti segala ketetapan dan perintah-perintah-Nya. Ketaatan seharusnya tidak bergantung atau dibatasi oleh situasi dan keadaan.

Apa yang diajarkan oleh Firman TUHAN mengenai hal ini? Rasul Paulus menuliskan dengan jelas bahwa, sebagai penurut-penurut Allah kita harus:

1. Hidup dalam kasih, sebagaimana Kristus sudah merintis, mengawali, memulai mengasihi kita dengan menyerahkan nyawa-Nya ganti dosa kita (ay.2). Dasar pengorbarban Kristus adalah kasih. Kenakanlah kasih sebagai pengikat yang mempersatukan meneladani kasih Kristus (Kol. 3:14), sebab kasih menutupi banyak dosa dan pelanggaran (1 Ptr. 4:8).

2. Hidup dalam Penguasaan diri (ay. 3-4a). Supaya jangan terucap kata-kata yang cemar dan najis atau tidak pastas, sebagai orang-orang kudus pilihan Allah (Ef. 1:4).

3. Hidup dengan penuh rasa syukur kepada Allah (ay. 4b). Sebagaimana Rasul Paulus menuliskan, mengucap syukurlah dalam segala hal, sebagaimana yang dikehendaki dalam Kristus (1Tes. 5:18).


Jadilah penurut-penurut Allah seperti anak-anak yang kekasih. Hidup dalam kasih, hidup dalam penguasaan diri dan penuh dengan limpahan rasa syukur sebagaimana seharusnya kita hidup dalam Kristus. TUHAN memberkati.

Servant Of Christ:
KeTUT MARDIASA

"HIDUP DALAM PERDAMAIAN, MEMBANGUN KOMUNITAS"

Bacaan Alkitab: Efesus 4:29-32.

(29) Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

(30) Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

(31) Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.

(32) Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

Memulai sebuah kebiasaan baik jauh lebih sulit daripada hanya bermasa bodoh dan mengikuti kemauan diri sendiri. Karena kita diciptakan sebagai makhluk sosial, yang setiap hari diperhadapkan dengan begitu banyak orang, mau tidak mau kita hidup di dalamnya. Banyak perbedakan yang sulit dipersatukan, kebiasaan yang sulit diubah sehingga sering terjadi gesekan-gesekan yang menimbulkan perpecahan.
Demikianlah keberadaan hidup kita di tengah-tengah masyarakat, maupun dalam komunitas kita. Jika kita tidak berusaha untuk memelihara pola hidup damai, maka kita akan terbawa arus dan sulit untuk mengendalikan diri. Sebagai anak-anak Allah harus mampu menciptakan perdamaian, karena itulah ciri orang yang hidup dalam Kristus "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak- anak Allah" (Mat. 5:9).

Lalu apa nasehat Rasul Paulus, untuk menciptakan kedamaian dan membangun komunitas? Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Menjaga mulut kita dari perkataan-perkataan yang kotor dan tidak membangun dan mendukaan Roh Kudus (ay. 29-30). Orang yang tidak bisa menguasai lidahnya, menipu diri sendiri dan percuma ia beribadah (Yak. 1:26).

2. Membuang segala bentuk kejahatan dan mematikan semua keinginan-keinginan daging (ay. 31). Semua yang hidup dikuasai oleh keinginan daging, hidup terpisah dari Allah (Gal. 5: 19-21).

3. Hidup berdampingan dan saling mengampuni, sebagaimana Allah telah mengasihi dan mengampuni kita di dalam Kristus (ay. 32). Jikalau kamu tidak mengampuni, Bapamu di Sorga juga tidak mengampuni kamu (Mat. 6:14-15).

Jadi Hiduplah selalu dalam perdamaian untuk terwujudnya kehidupan yang sejahtera, hidup sebagai orang yang beribadah, dapat mengendalikan lidah kita, membuang segala jenis kejahatan dan hidup selalu dalam kasih, sebagaimana Kristus sudah mengasihi kita. TUHAN memberkati.


Servant Of Christ:
KeTUT MARDIASA

"BERKAT BAGI ORANG KUDUS"

Bacaan Alkitab:Efesus 1:1-2.

"(1) Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang- orang kudus di Efesus, orang- orang percaya dalam Kristus Yesus. (2) Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu".

Rasul Paulus mengalamatkan suratnya kepada orang-orang Kudus yang ada di Efesus (ay. 1a). Siapakah yang dimasudkan orang-orang Kudus? Rasul Paulus menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan orang-orang kudus adalah orang-orang yang percaya kepada TUHAN YESUS Kristus sebagai TUHAN dan Juruselamatnya (ay. 1b). 

Sebagai umat TUHAN, yang percaya dalam nama TUHAN YESUS Kristus, kita juga disebut sebagai orang-orang kudus seperti apa yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus. Jadi ia juga mengalamatkan suratnya kepada kita hari ini untuk menyampaikan berkat-berkat Allah yang akan kita terima hari ini. Inilah harapan Rasul Paulus kepada umat kudus-Nya:

1. Oleh Kasih karunia, umat kudus-Nya akan menikmati DAMAI SEJAHTERA dari Allah (ay. 2a). "Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus". (Fil. 4:7). 

2. Oleh kasih karunia umat kudus-Nya akan mengalami pernyertaan TUHAN (ay. 2b). "Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai rohmu! (Fil. 4:23)

Percayalah dalam nama TUHAN YESUS dan tetap teguh untuk menikmati DAMAI SEJAHTERA yang belimpah-limpah (Yes. 26:3; bdk. Roma 15:13). Dan luar Dia tidak pernah kita mendapatkannya " Tidak ada damai sejahtera bagi orang- orang fasik! " firman TUHAN. (Yes. 48:22).

Dan jika kita tetap percaya dalam Dia, maka Allah, maka TUHAN YESUS sumber damai sejahtera, akan menyertai kita ( Roma 15:33). TUHAN memberkati

Renungan via BBM, silakan invite: 2600cd25, WhatsApp:+6285737008111).

Amourourly Of Christ:
KeTUT MARDIASA

"ALLAH TIDAK PEDULI?"

Bacaan Alkitab: Mazmur 42:1-12

"Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: " Di mana Allahmu?" (Ay. 4)

"Seperti tikaman maut ke dalam tulangku lawanku mencela aku, sambil berkata kepadaku sepanjang hari: " Di mana Allahmu?" (Ay. 11).

Mazmur 42 adalah Nyanyian Pengajaran Bani Korah. Bani Korah adalah Keturunan Suku Lewi (2 Taw. 20:19). Dalam Mazmur ini dapat dilihat bagaimana pergumulan Bani Korah seperti kutipan ke 2 ayat di atas (ay. 4 dan 11). Ia sedang berada dalam situasi yang tidak nyaman, ketika berada dalam pembuangan. Air mata mewarnai hari-harinya dan menjadi ejekan orang lain yang bekata "Di mana Allahmu?".

Pertanyaan itu beranggapan bahwa, seakan-akan Allah tidak peduli atau sudah meninggalkan kita. Namun bagaimana Bani Korah menepis anggapan itu?:

1. Ia memperkuat kerinduannya untuk mencari hadirat Allah untuk beribadah kepada-Nya (ay. 2-3).

2. Ia berusaha untuk menjadi yang terbaik, yang pertama dan yang unggul dalam hal beribadah kepada TUHAN (ay. 5).

3. Ia memperkuat keyakinannya kepada Allah sebagai penolong yang akan menyelamatkannya (ay. 6, 10-11).

4. Ia merunungkan kembali kasih dan kesetiaan TUHAN yang sudah dinyatakan-Nya pada masa lalu (ay. 7-9).

Ia ingin membuktikan bahwa Allah ada dan akan terus ada, dengan demikian ia terus berharap kepada Allah dan melumpuhkan anggapan yang mengatakan Allah tidak peduli atau sudah meninggalkan umat-Nya.
Apapun keberadaan kita hari ini, sekalipun air mata TUHAN ijinkan terus mengalir, dan orang berkata "TUHANmu tidak peduli" Mari kita buktikan kepada mereka bahwa TUHAN tidak pernah berhenti mengasihi kita. Mari cari dan temukan kehendak-Nya dengan tekun beribadah, menadi pelopor iman dan terus berharap kepada-Nya yang menyatakan kasih setia-Nya siang dan malam. Amin!

Renungan via BBM, silakan invite 2600cd25 dan WhatsApp: +6285737008111. TUHAN Yesus memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

"PENGAKUAN YANG MEMBENARKAN"

Bacaan Alkitab: Lukas 18:9-14

Sadar ataupun tidak, diakui ataupun tidak, manusia terlalu sulit untuk menilai atau melihat kondisi atau keberadaan diri yang sebenarnya. Menilai orang lain jauh lebih mudah dibandingkan menilai diri sendiri (Baca Matius 7:1-5; Tentang Hal menghakimi). 

Hal serupa juga terjadi dalam perumpamaan TUHAN Yesus dalam Lukas 18:10-12. Orang-orang Fasiri meninggikan diri menganggap diri benar dan beribadah kepada TUHAN, karena melakukan dan menaati hukum Taurat secara mutlak (Lihat: FARISI dalam Kamus Alkitab atau bc renungan Kode (PM~020).
Namun apakah TUHAN YESUS membenarkan orang-orang Farisi itu karena perbuatannya? Tidak! (ay. 14a). TUHAN YESUS justru melihat ketulusan hati orang berdosa dari pengakuan atas segala kekurangan dan kelemahannya: "Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh- jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini" (Ay. 13). 

Sesaleh apapun kita hidup, kita tidak akan kebal akan dosa. Pengakuan orang Farisi membuktikan bahwa ia tidak dapat dibenarkan atas perbuatannya. Tetapi pengakuan Pemungut pajak itu dibenarkan oleh TUHAN:

1. PENGAKUAN AKAN KESADARAN DAN KELEMAHAN DIRI DI HADAPAN ALLAH (ay. 13a). Ia sadar dan merendahkan diri sambil memukul-mukul diri, bahkan untuk melihat ke langit pun tida layak.

2. PENGAKUAN DIRI SEBAGAI ORANG BERDOSA YANG MEMBUTUHKAN PENGASIHAN TUHAN (ay. 13b). Akhir dari penyesalan yang dilakukan oleh Penagih pajak itu adalah mengaku diri sebagai orang yang berdosa "...ya Allah kasihanilah aku orang berdosa ini".

Inilah pengakuan yang membenarkan, membebaskan dan memulihkan hidup kita. Sebesar apapun dosa dan pelanggaran yang kita lakukan, jika kita memiliki keberanian untuk merendahkan diri di hadapan TUHAN dan mengakui dosa kita. Maka pengakuan itu akan membenarkan (dosa kita diampuni) kita di hadapan Allah (ay. 14) dari pada mengaku diri benar dan mengaku beribadah namun meninggikan diri sendiri.

"...Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan".(Ay. 14b). TUHAN memberkati.

Renungan via BBM silakan invite: 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111)

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

"KEBENARAN TANPA KASIH"

Bacaan Alkitab: Lukas 18:9-14

Melakukan kewajiban ibadah kepada TUHAN serta berusaha untuk menaati segala perintah, peraturan dan ketetapan-Nya itu sangat baik bahkan akan menjadikan hidup kita lebih unggul dan berwibawa dari orang-orang tidak beribadah kepada TUHAN (Maleakhi. 3:18).

Kegiatan-kegiatan ibadah yang kita lakukan tidak akan berarti apa-apa, jika kita hanya ingin mencari pembenaran diri atau menganggap diri benar dan lebih unggul dari pada orang lain. Menganggap diri benar namun tidak memiliki kasih. 

Sama seperti orang-orang Farisi dalam perumpaman TUHAN Yesus. Karena mereka menaati seluruh hukum dan peraturan secara mutlak, mereka merasa diri unggul dan tidak berdosa di hadapan TUHAN (ay. 11-12). 

Mereka boleh dikatakan benar karena menaati hukum dan peraturan TUHAN, namun kebenaran itu bukanlah kebenaran yang mutlak dan berkenan di hadapan Allah. Mereka memiliki kebenaran namun tanpa kasih:

1. TANPA KASIH KEPADA SESAMA. Mereka menganggap diri benar karena menaati hukum TUHAN namun menganggap/ memandang rendah orang lain (ay. 9).

2. TAMPA KASIH KEPADA ALLAH. Mereka menganggap diri beribadah karena menaati hukum TUHAN, menganggap diri sempurna dan tidak berdosa di hadapan TUHAN dan meninggikan diri sendiri (ay. 11-12).

Inilah kebenaran tanpa kasih. TUHAN mau supaya kita menyadari segala kekurangan dan kelemahan kita serta merendahkan diri mengaku dosa di hadapan-Nya (ay. 13). Dan TUHAN akan mengangkat dan meninggikan kita. Diberi kuasa dan wibawa untuk menikmati kasih-Nya, memandang keaagungan-Nya. Mari kita tekun beribadah sebagai wujud bakti kita kepada TUHAN dan kasih kita kepada sesama. TUHAN memberkati.


Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

"TUHAN AKAN MEMBELA PERKARAMU DAN MENJAWAB DOAMU"

Bacaan Alkitab: Lukas 18:1-8.

Diceritakan dalam sebuah perumpamaan bahwa seorang janda mohon untuk dibela perkaranya oleh seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Hakim itu menolak untuk memenuhi permintaan janda itu, namun janda itu terus menerus memohon kepadanya, hakim itu pun mengambulkan permintaannya dengan maksud supaya janda itu tidak mengganggunya lagi (ay. 2-5).

Melalui perumpamaan ini, TUHAN Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya dan juga kepada kita, bahwa;

1. Kita harus berdoa dengan tidak jemu-jemu kepada TUHAN (ay. 1). Janda itu terus-terus memohon kepada hakim itu, walaupun hakin beberapa kali menolak, namun akhirnya dikambulkan juga. Demikianlah TUHAN pasti akan mendengar doa-doa umat-Nya yang berseru siang dan malam (ay. 7).

2. Kita harus hidup dalam kesetiaan mengikut TUHAN (ay. 8b), sehingga ketika TUHAN datang kembali, TUHAN mendapati kita hidup dalam kesetiaan. 

Ketika kita memilih untuk tidak pernah menyerah dalam kita berdoa kepada TUHAN, maka bukan saja TUHAN akan membela perkara kita, dan juga TUHAN tidak akan berlambat lambat menolong dan menjawab doa-doa kita. Demikian juga halnya ketika kita memilih untuk hidup dalam kesetiaan mengikut TUHAN.

Mungkin kita sudah terlalu lama berdoa, namun TUHAN belum menjawab, itu artinya TUHAN mau supaya kita tidak berhenti untuk berdoa. Ingatlah ada saat yang paling tepat TUHAN akan membela perkaramu dan menjawab doa-doamu. Teruslah berdoa dan tetaplah setia dalam mengikut-Nya.

Renungan via BBM, silakan invite: 25600cd25, dan WhatsApp: +6285737008111. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA.

"UPDATE TERKINI"

Bacaan Alkitab: Ratapan 3:21-25

"Tetapi hal- hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis- habisnya rahmat- Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan- Mu! " TUHAN adalah bagianku, " kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada- Nya. TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada- Nya, bagi jiwa yang mencari Dia"

Pernahkah kita membayangkan dan mengagumi kebesaran TUHAN bagi umat manusia? Pernahkah kita berpikir bahwa TUHAN menjadi lelah dan kehabisan akal dalam mengelola ciptaan-Nya?

Penduduk dunia sampai kini mencapai kurang lebih 7.2 Miliar termasuk di dalamnya umat Kristen 2.1 Miliar di atas umat Islam 1.6 Miliar, Agnostic 1.1 Miliar, Hindu 1 Miliar, Buddha 500 Jt, aliran kepercayaan 450 Jt, dan sisanya adalah penganut kepercayaan Chinese tradisional, Sikh, Sintho dan Yahudi.

Berdasarkan data di atas, kalau seandainya TUHAN hanya memperhatikan Umat Kristen saja yang mencapai 2.1Miliar jiwa, bagaimana kalau seluruh penduduk dunia 7.2 Miliar? TUHAN sanggup memelihara mereka semua, Dia tidak akan menjadi lelah, dan Dia juga tidak pernah tertidur. Apalagi hanya masalah kebutuhan kecil yang kita hadapi setiap hari. Perhatikan bagaimana TUHAN memelihara kita semua.

Allah selalu meng-update kasih dan rahmat-Nya setiap pagi, supaya manusia yang besar beroleh rahmat yang selalu baru tiap pagi. Bahkan Ia tidak berlambat-lambat untuk melakukannya (ay. 22-23). Coba bayangkan klo Ia terlambat sesaat saja, kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi, kita akan kehilangan. Karena itu, sebagai umat-Nya:

1. Mari kita menempatkan TUHAN sebagai central dari kehidupan kita, supaya kita dapat selalu berharap dan berharap kepada-Nya. "TUHAN adalah bagianku, " kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada- Nya" (ay. 24).

2. Milikilah hati yang selalu rindu mencari Dia dan hidup dekat dalam Dia untuk mengecap dan menikmati kebaikkan-Nya. "TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada- Nya, bagi jiwa yang mencari Dia" (ay. 25).


Kita tidak akan terlewatkan dari 7.2 Miliar penghuni bumi ini untuk menikmat UPDATE TERKINI dari TUHAN yang menyatakan kasih-Nya yang tak berkesudahan dan rahmat-Nya tak tak habis-habisnya.

Yok UPDATE status lho, dan jangan lewatkan update-update terkini dari TUHAN yang mengubahkan dan membuat hidup kita lebih bermakna. Nikmatilah bagianmu yang TUHAN sudah siapkan hari ini. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

"TAMPIL BERBEDA"

Bacaan Alkitab: Maleakhi 3:18.


 "Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada- Nya"

Adalah sebuah kepuasan dan kebanggaan tersendiri bila seseorang dapat menampilkan sesuatu yang berbeda dari orang lain. Berbeda dari segi penampilan, gaya, perkataan, tindakan, dsb. Itu hal yang sangat wajar, namun pernahkah kita menyadari bahwa kita harus berbeda dari segi IMAN?

Firman TUHAN mengajar kita, bagaimana supaya kita dapat menunjukkan dan memberikan hal-hal yang berbeda kepada dunia (orang-orang yang mengenal TUHAN). Dan perbedaan itu akan menunjukkan jati diri atau identitas diri sebagai umat Allah.

TUHAN telah menetapkan kita menjadi umat pilihan Allah yang ternama dan terhormat dan mulia (Ul. 26:19; Yer. 13:11) supaya kita menjadi umat TUHAN yang selalu TAMPIL BERBEDA. Dan untuk mewujudkan kehidupan yang berbeda sebagaimana Allah telah menetapkan kita, maka:

1. HIDUP BENAR. "Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik....". Untuk menjadi hidup benar, kita harus taat kepada TUHAN (Ul. 6:25). Dan memiliki iman kepada Kristus (Rm. 5:1,9; Rm. 10:10).

2. SETIA BERIBADAH. "Maka kamu akan melihat kembali perbedaan ... antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada- Nya". Beribadah kepada TUHAN dengan segenap hati (Ul. 23:25; Yos. 24:14). Dan semakin setia melakukannya (Ib. 10:25).


Ingatlah bahwa TUHAN sudah menetapkan kita menjadi umat yang TERNAMA, TERHORMAT dan MULIA. Jadilah pribadi-pribadi yang siap untuk bentuk dan diubah oleh TUHAN supaya TAMPIL BERBEDA di antara orang-orang yang tidak mengenal TUHAN. HIDUPLAH BENAR dan SETIA BERIBADAH. TUHAN YESUS memberkati.

Amourously Of Christ:

KeTUT MARDIASA

(PM~015) "MISTERY KEHIDUPAN"

Bacaan Alkitab: Ams. 14:13

HIDUP...! Kita hanya tahu apa yg telah terjadi pada masa yg lalu, namun siapakah mengetahui apa yg akan terjadi esok?

Mungkinkah kesenangan hari ini akan kita nikmati pada hari esok? Atau, mungkinkah kesedihan hari ini mewarnai kesedihan hari esok? Sungguh merupakan sebuah MISTERY.

Hal yg tak terduga mungkin bisa saja terjadi. Semua bisa berubah tanpa kita sadari.

Amsal mengatakan "Di dalam TERTAWA pun hati dapat MERANA, dan KESUKAAN dapat berakhir dengan KEDUKAAN".

Dlm keadaan seperti itu, perlu sebuah keseimbangan supaya kita TETAP TENANG dan dapat MENGUASAI DIRI:

1. Jangan terlalu senang, jika bahagia datang dan jangan terlalu sedih jika kemalangan menghampiri.

2. Kelola pikiran kita supaya selaras dengan kehendak TUHAN.

3. Percayakan semua kepada TUHAN, percaya Ia punya cara.


Demikian kita akan TETAP TENANG dan STABIL menghadapi situasi yg tdk nyaman. TUHAN Memberkati.

Amourouly Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(PM~014) "JANGAN MENDUGA-DUGA"

Bacaan Alkitab: Amsal 14:12

"Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut"

Kita sering mengukur kebenaran berdasarkan logika tanpa dasar. Mencari PEMBENARAN dan bukan KEBENARAN. Akhirnya kita terjebak dengan PERANGKAP yang kita buat sendiri. Yang membuat kita tetap bertahan bukanlah PEMBENARAN DIRI tetapi KEBENARAN ALLAH.

Kita sering berpikir bahwa, langkah yang kita tempuh adalah langkah yang tepat dan benar menurut ukuran sendiri. Lalu bagaimana menemukan KEBENARAN yang memberi kita petunjuk jalan? Alkitab mencatat bahwa;

1. Percayalah kepada TUHAN dan jangan menganggap diri-sendiri bijak dan jangan bersandar pada pengertian sendiri, maka TUHAN akan meluruskan jalanmu (Ams. 3:5-7).

2. Takutlah kepada TUHAN, maka Ia akan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh (Mzm. 25:12). Maka tidak mungkin kita salah jalan menuju kepada MAUT/ KEBINASAAN.


Jangan MENDUGA-DUGA jalan kita sebelum akhirnya kita menyesal (Ams. 14:12). Tetapi percayalah kepada TUHAN serta berusaha untuk TAAT kepada-Nya, maka Ia akan menuntun kita kepada jalan TEPAT dan BENAR. TUHAN memberkati!

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(PM~013) "TEPAT PADA WAKTUNYA"

Bacaan Alkitab: Yehezkiel 12:28

Keragu-raguan dan ketidaksabaran menjadikan kita acuh tak acuh dan tidak mempercayai akan janji Firman TUHAN. TUHAN berfirman "sebab Aku, TUHAN, akan berfirman dan apa yang Kufirmankan akan terjadi..." (Yeh. 12:25a).

Tinggal tunggu waktunya TUHAN saja, sbb, "... Tdk satupun firmanKU akan ditunda-tunda. Apa yg Kufirmankan pasti terjadi..." (Yeh. 12:28b). Artinya bahwa:

1. Kita harus yakin dan percaya sepenuhnya terhadap janji firman-Nya (bc. Mat.8:5-13). Ia bertindak segera sesuai dgn kebutuhan kita.

2. Kita harus bersabar menanti jawaban TUHAN, Krn firman-Nya pasti akan digenapi (Yeh. 12:28).

Semua akan terjadi TEPAT PADA WAKTUNYA, yaitu Waktu TUHAN. Yakinlah dan Bersabarlah. TUHAN Memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(PM~012) "PASTI AKAN TERJADI"

Bacaan Alkitab: Ulangan 7:12-16

"Dan Akan terjadi... (ay. 12a). Apa yang akan terjadi? Yaitu apa yang menjadi tujuan hidup kita di dunia ini. Hidup diberkati dan dipelihara oleh TUHAN;

1. Pekerjaanmu akan diberkati, usahamu akan diberkati, dan keturunanmu akan diberkati (ay. 13).

2. TUHAN akan membuat engkau BERBEDA dengan org lain (ay. 14).

3. Hidupmu akan dipelihara dan dijauhkannya
dari wabah penyakit (ay. 15).

Sebab TUHAN setia pada janji-NYA yg diikrarkan-Nya kepada Abraham, Ishak dan Yakub. (Ay. 12c).

Berkat itu akan engkau terima dari TUHAN, dan PASTI AKAN TERJADI (ay. 12a). Hanya jika:

1. Kita taat mendengar suara TUHAN (Firman-Nya/Kitab Suci).

2. Melakukan kehendak-Nya dgn setia (ay. 12b).


TUHAN Memberkati berlimpah-limpah!

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(PM~011) "HIDUP BENAR"

Bacaan Alkitab: Mazmur 34:14-23

“Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong” (Mazmur 34:16)

Setiap orang mendambakan suatu kehidupan yang lebih baik, perlindungan dan kepuasan. Namun banyak orang menempuh jalan yang salah untuk memperoleh semua keinginan hatinya. Tetapi Firman TUHAN katakan bahwa, segala sesuatu dapat kita peroleh melalui rasa takut dan hormat kepada TUHAN alias HIDUP BENAR. Termasuk perlidungan serta kepuasan hidup sehari-hari. Orang Benar akan menikmati berkat-berkat dan janji-janji Ilahi dalam hidup mereka. Apa saja Kriteria HIDUP BENAR untuk memperoleh semua yang TUHAN sediakan bagi kita? Dalam Mazmur 34:14-15 ada beberapa kriteria yang diungkapkan, yaitu:

1. Mampu menguasai diri dan menjada lidah terhadap ucapan-ucapan yang menipu diri sendiri dan orang lain “Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu” (ay. 14)

2. Menjauhi segala bentuk kejahatan atau dosa “jauhilah yang jahat” (ay. 15)

3. Selalu berbuat baik “lakukanlah yang baik” (ay. 15)

4. Menjadi Pahlawan perdamaian “carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya” (ay. 15)

TUHAN berkenan kepada orang benar di hadapan-Nya, bahkan Ia memberi perhatian yang sangat istimewa bagi mereka. Apa bukti perhatian TUHAN bagi mereka yang hidup benar?

I. Selalu di Jaga Oleh TUHAN “Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar”

- TUHAN menyertai Orang Benar dan menyelamatkannya (ay. 19)

- TUHAN melindungi Orang Benar dari malapetaka (ay. Ay. 21), dan membebaskan jiwa mereka (ay. 23)

- TUHAN tidak membiarkan orang benar berjalan sediri (Ul. 31:8; Ibr. 13:5b)

- TUHAN menjaga keluar masuknya (Mzm.121:8)


II. TUHAN mendengar Doa-doa Mereka “Telinga-Nya Kepada Teriak mereka minta tolong”


- TUHAN membebaskan orang benar dari kesesakan (ay. 18)

- TUHAN memberi kepastian kepada mereka “Aku akan menjawab engkau” (Yer. 33:3)

- TUHAN memberikan kekuatan kepada mereka (Mzm. 138:3)

- Yesus memberi menjamin kebutuhan kita “mintalah apa saja yang kamu kehendaki” (Yoh. 15:7).

Inilah perlindungan TUHAN bagi orang benar: TUHAN melindungi kita luar dalam. Perlindungan Luar: TUHAN menjaga kita dari segala bentuk dan jenis kejahatan karena mata-Nya selalu terarah memperhatikan kita. Dan perlindungan dalam: TUHAN menjamin segala kebutuhan hidup setiap hari, karena Ia mendengar doa-doa yang kita panjatkan kepada-Nya. Hiduplah Benar, supaya kita dapat menikmat berkat-berkat ilahi ini bagi kita. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(PM~010) "KUNCI KEBAHAGIAAN"

Bacaan Alkitab: Yeremia 7:21-28

Salah satu penyebab hilangnya rasa aman adalah lunturnya kesetiaan dan lenyapnya ketulusan (Ay.28), akibatnya manusia tidak dapat menikmati kebahagiaan yang seharusnya menjadi bagian dalam hidup mereka. Nabi Yeremia sebagai pembawa pesan kepada bangsa Yehuda memeberitahukan kepada mereka, bahwa kebahagiaan hanya dapat diraih melalui ketaatan dan rasa takut kepada TUHAN. Dalam ayat ke 23 mengatakan bahwa “Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia”. Bangsa Yehuda tahu cara beribadah yang benar kepada Allah, namun mereka tidak mau melakukannya dan mereka memilih mengikuti rancangan-rancangan hati mereka yang jahat (Ay. 24-28). Mereka menolak apa yang baik dari TUHAN dan tidak mau menerima pengajaran yang akan memimpin mereka kepada sutu kehidupan yang penuh dengan rasa aman, tentram dan bahagiaan.

Apa yang dituntut TUHAN untuk meraih rasa aman, nyaman dan bahagia sesuai dengan ayat yang ke 23?:

I. Peka Mendengar Suara TUHAN
Penting bagi kita untuk selalu peka terhadap suara TUHAN. Mungkin kita tidak mendengar secara langsung dengan telinga kita, Namun Firman TUHAN sudah menunjukkan banyak hal tentang apa yang menjadi kehendak TUHAN bagi kehidupan kita. Bangsa Yehuda tahu apa yang harus mereka lakukan, namun mereka tidak mau melakukannya. Mereka tidak mau mendengarkan suara TUHAN apalagi memberi perhatian (Ay. 26,28), padahal TUHAN sudah berfirman “Dengarkalah suara-Ku….”, hanya dengan kepekaan kepada suara TUHAN, maka Ia akan berpihak kepada kita bahkan menjadi suatu umat kepunyaan Allah sendiri. Namun mereka memilih untuk bermasa bodo dan tidak mau memberi perhatian.

II. Taat melakukan Perintah TUHAN

Selain peka terhadap suara TUHAN, yang kedua yang TUHAN inginkan bagi kita adakah taat mengikuti dan melakukan perintah TUHAN. Inilah syarat kebahagiaan. Karena melalui ketaatan kepada perintah TUHAN, kita akan dimampukan untuk mengerti apa yang menjadi maksud TUHAN untuk kita lakukan bahwa kita akan melihat kuasa dan pekerjaan-Nya kepada kita. Segala peraturan dan ketetapan TUHAN sudah jelas tertulis dalam Alkitab untuk kita lakukan bukan untuk dilalaikan. Dengan mengikutinya, Firman TUHAN katakan bahwa, kita akan menjadi umat TUHAN yang berhasil (1 Raj. 2: 1-4; Yos. 1:8).Dalam Mazmur Pasal 1, Orang yang berbahagia adalah orang yang merenungkan firman Tuhan siang dan dan Malam serta melakukannya. TUHAN Yesus berkata “yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya” (Lukas 11:28).

Peka terhadap suara TUHAN memerlukan sebuah respon, supaya kita menjadi umat kepunyaan TUHAN yang berhak menerima dan menikmati segala yang baik dari TUHAN. Setelah kita menrima apa yang baik dari TUHAN diperlukan ketaatan untuk melakukan peraturan, perintah dan ketetapan TUHAN bagi kita, dan hasil akhirnya adalah sebuah kehidupan yang bahagia. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(PM~009) "GAGAL MEMULIAKAN TUHAN"

Bacaan Alkitab: Matius 21: 14 – 22

Ada begitu banyak orang Kristen pergi ke gereja setiap hari Minggu untuk beribadah kepada TUHAN, namun sering sekali kita menemukan bahwa mereka ke gereja dengan satu tujuan untuk memuliakan TUHAN, namun mereka gagal. Karena tidak didasari dengan ketulusan hati dan iman kepada TUHAN. Ketika Firman TUHAN menyentuh masalah dosa pribadi mereka, mereka tidak mampu menerima kenyataan, dan akhirnyanya mereka menyalahkan pengkhotbahnya. Dan akhirnya mereka kehilangan damai sejahtera dan tidak dapat menikmati persekutuan secara pribadi dengan TUHAN.

Dalam Bacaan kita hari ini, ada beberapa ciri mereka yang gagal dalam membangun diri dalam persekutuan dengan TUHAN. Apa saja cirri kegagalan mereka?

I. Kemarahan/ Kejengkelan (Mat. 21: 15-16)
1. Imam-iman Kepada dan ahli-ahli Taurat notabene adalah orang-orang yang berpendidikan, mereka ahli di bidang hukum TUHAN dan ilmu agama, namun intelektual mereka tidak dapat menerima apa yang dikerjakan oleh TUHAN Yesus. “…Hati mereka sangat jengkel” (ay. 15b). Mereka dikuasai oleh kejengkelan dan kemararan sehingga tidak mampu untuk memuji kebesaran TUHAN.

2. Kemampuan mereka untuk mengenal TUHAN tidak dapat diukur dari pengetahuan yang mereka miliki. Tetapi mereka harus belajar seperti anak-anak kecil yang tulus hatinya untuk memuliakan TUHAN (Mat. 21:16b). Sebab hanya orang-orang yang tulus hatinya yang dapat melihat TUHAN dan pekerjaan-Nya (Mazmur 11:7).

II. Kesombongan (Matius 21: 16)
1. Kesombongan merupakan salah satu sifat manusia yang paling dibenci oleh TUHAN. Kesombongan menyebabkan seseorang kehilangan kemampuan untuk melihat kebaikan TUHAN dan kebaikkan orang lain serta menoljolkan diri sendiri yang belum tentu benar di mata TUHAN dan di mata orang lain. Kesombongan telah melumpuhkan kemampuan seseorang untuk menilai orang lain, dan membutakan hati nuraninya untuk melihat kebaikan TUHAN.

2. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat merasa diri paling hebat dan mampu melakukan apa saja dengan pengetahuan yang mereka miliki. Tetapi kenyataannya tidaklah demikian, justru pengetahuan yang mereka miliki tidak mampu membuktikan dan melihat siapa yang telah melakukan mujizat di depan mata mereka (Mat. 21: 15).

3. Pengatahuan yang mereka miliki belum mencapai pengetahuan sebagaimana yang harus dicapainya (1 Kor. 8:2).

4. Seharusnya pengetahuan yang mereka miliki benar-benar pengetahuan yang membawa mereka mengenal TUHAN dan kerya-karya-Nya. Karena dengan pengetahuan itu, mereka dapat mengenal TUHAN dan TUHAN mengenal mereka (1 Kor. 8:3).

5. Kesombongan telah menjauhkan manusia dari harirat TUHAN, seperti yang telah dilakukan oleh Iblis yang telah melawan TUHAN dan ingin menyamai-Nya (Yesaya 14: 12-17), Kesombongan ini juga telah mempengaruhi hati manusia sehingga berhasrat untuk menjadi sama seperti TUHAN (Kej. 3:5).

III. Kurang Iman ( Mat. 21: 20-21)
1. Cukup lama para murid bersama-sama dengan TUHAN Yesus, mereka belajar bersama, mereka telah menyaksikan banyak mujizat yang dilakukan oleh TUHAN Yesus, namun mereka belum cukup memahami siapa guru mereka. Banyak orang sakit telah sembuh, orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang tuli mendengar bahkan orang mati bangkit, namun murid-murid belum memahami secara utuh tentang kuasa TUHAN yang dinyatakan di dalam diri TUHAN Yesus.

2. Ketidakpercayaan mereka membuat mereka ragu-ragu ketika TUHAN Yesus melakukan keajaiban terhadap pohon ara yang tidak berbuah. Ketika TUHAN menemukan pohon Ara yang berdaun hijau dan lebat namun tidak memiliki buah, TUHAN Yesus mengutuki pohon Ara itu, sehingga seketika itu juga Pohon Ara itu menjadi kering sampai keakar-akarnya. Menyaksikan kejadian itu, menimbulkan pertanyaan di antara murid-murid, seolah-olah tidak percaya akan kejadian itu (Matius 21:20).

3. TUHAN Yesus melihat keraguan dan kebimbangan dalam hati murid-murid, Namun TUHAN memberikan kesempatan bagi mereka sambil memproklamasikan kuasa yang ada dalam diri-Nya, bahwa di dalam nama-Nya ada kuasa dan barangsiapa yang meminta kepada-Nya akan menerimanya. (Matius 21:22).

Sebagai murid-murid TUHAN, kita harus benar-benar hidup dan beribadah yang memuliakan TUHAN. Bagaimana agar ibadah kita benar-benar memuliakan TUHAN?

1. Menerima dan menghormati TUHAN dan firman-Nya dengan Ketulusan Hati.

2. Takut kepada TUHAN, dan tidak bersandar pada penegrtian sendiri untuk mengenal TUHAN (Amsal 3:5-7).

3. Percaya dengan sungguh-sungguh kepada TUHAN, jangan ragu-ragu dan jangan bimbang, sebab Dia sanggup melakukan apa saja diluar pemahaman kita.

Amourously Of Chrsit:
KeTUT MARDIASA

(PM~008) "MENJADI SEMPURNA"

Bacaan Alkitab: II Korintus 13:11

“Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!”


Kita tidak akan menjadi sempurna jika kita tidak berusaha mengusahakannya walaupun tidak sesempurna yang TUHAN inginkan.

Ada beberapa kiat yang Rasul Paulus kemukakan supaya kita lakukan dalam proses menuju kesempurnaan “Usahakanlah dirimu supaya sempurna”:

I. Menerima Setiap Nasehat yang diberitakan dengan kuasa Allah “terimalah nasehatku” (ay. 11b)

II. Hidup berdampingan. Memiliki kesamaan tujuan dan kesamaan pemahaman “sehati sepikirlah kamu” (ay. 11b).

III. Hidup dalam damai dengan semua orang ”hiduplah dalam damai sejahtera” (ay. 11b) dengan membuang segala bentuk kejahatan (Ef. 4:32) dan berusaha hidup dalam kebenaran, sebab di mana ada kebenaran di situ ada damai sejahtera (Yes. 32:17).


Maka Allah sumber damai sejahtera akan memelihara Hidupmu dan menyertai setiap langkahmu (ay. 11c). TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(PM~007) "CIPTAAN YANG ISTIMEWA"

Bacaan Alkitab: Mazmur 8:4-10

“Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan” apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?” (Mazmur 8:4-5).

Rasa kekaguman Daud terhadap ciptaan TUHAN membawa ia mengenal siapa dirinya di hadapan TUHAN. Ia menengadah ke atas dan melihat betapa besar dan luar biasa karya-Nya. Ia melihat bulan dan bintang-bintang yang menghiasi langit dengan indahnya. Namun keindahan itu telah membuka cakrawala pemikirannya untuk mengenal siapa dirinya di hadapan TUHAN dibandingkan dengan ciptaan TUHAN yang lainnya.

Ilmu pengetahuan modern pun menunjukkan bahwa benda-benda langit memang mengagumkan. Coba bandingkan, bumi kita ini sudah sangat besar dan bisa menampung lebih dari 6 miliar manusia, namun volume planet Jupiter lebih dari 1000 x besarnya bumi, sementara volume Matahari lebih dari 1 juta besarnya bumi, belum lagi dibandingkan dengan seluruh jagat raya ini. Sungguh mengagumkan bukan?

Dibandingkan dengan semuanya itu, lalu di manakah posisi manusia? Ternyata yang lebih mengagumkan lagi adalah perhatian dan perlakuan TUHAN terhadap manusia, kemudian mengangkatnya menjadi ciptaan yang paling istimewa mengatasi ciptaan TUHAN yang lainnya (ay.6-9). Fakta ini jugalah yang membuat Daud memiliki rasa kagum yang luar biasa itu (ay. 4-5).

Keistimewaan manusia dapat dilihat dalam beberapa hal berikut:

I. Manusia diciptakan menurut gambar dan Rupa Allah (ay.6a)
1. Ia memahkotai dengan kemuliaan dan Kehormatan (ay. 6b)

2. Manusia berharga di mata-Nya dan sangat dikasihi-Nya (Yes. 43:4)

3. Manusia diciptakan lebih dari malaikat-malaikat. Iblis iri terhadap manusia, kemudian mereka memberontak dan ingin menjadi sama dengan Allah (Yes. 14: 14).

II. Manusia diberi kuasa untuk mengelola ciptaan TUHAN yang lainnya (ay. 7-9)
1. Diberi kuasa atas semua mahluk hidup (ay. 8-9; Kej. 1:26)

2. Diberi Kuasa untuk mengelola dan Mengusahakan Tanah (Taman Eden) (Ke. 2:15).

Inilah Keistimewaan yang TUHAN berikan kepada manusia disamping ciptaan TUHAN yang lainnya, yang menurut Daud dan juga berdasarkan ilmu pengetahuan modern sangat mengagumkan. Namun yang lebih mengagumkan dari apa yang dikagumi adalah manusia ciptaan TUHAN yang kecil, selalu menjadi perhatian TUHAN dan menjadi sasaran kasih-Nya. Mata-Nya selalu terarah kepada kita (Ul. 11:12b; Ul. 33:26). Kesadaran ini dirasakan oleh Daud, bahwa betapa kecilnya manusia di hadapan TUHAN, namun Ia memperhatikan dan mengindahkannya (Mzm. 8:5) dan memperhatikannya sebagai biji mata-Nya (Ul. 32:10)

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(PM~006) "IMAN YANG BERSYARAT"

Bacaan Alkitab: Yohanes 20:24-29

Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yoh. 20:29)

Di kalangan Dunia Teologia ada tiga jenis iman, antara lain, Iman Historis, Iman sementara dan iman sejati. Dari ketiga jenis iman ini, satu di antaranya tentu sangat sulit untuk memilikinya, yaitu iman sejati. Iman Historis/iman tradisi adalah iman yang dimiliki seseorang karena keturunannya sudah percaya kepada TUHAN, namun imannya belum tentu sejati. Demikian juga dengan iman sementara atau iman yang sering juga disebut iman mujizat, kalau ada mujizat baru percaya.

Iman sejati adalah iman tanpa syarat, yaitu iman seperti yang tertulis di dalam Ibrani 11:1. Dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. TUHAN Yesus berkata “Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya” (Yoh. 20:29b). Inilah iman tanpa syarat. Namun ada juga iman yang bersyarat. Apa itu iman yang bersyarat? Iman yang bersyarat adalah sebagai berikut:

I. Iman Yang menuntut Bukti, baru Percaya (Ay. 25, 27-28)
1. Tomas Menuntut Bukti “Sekali-kali aku tidak akan percaya”
(ay. 25, 27-28)

2. Petrus dan Yohanes menuntut bukti. Mereka Ingin
membuktikan sendiri bahwa Yesus sudah bangkit
(Yoh. 20:1-10)

II. Iman Yang menuntut Hasil, baru percaya
1. Takut Kehilangan: hal Mengikut Yesus (Luk.9: 57-62)

2. Seorang Muda yang Kaya, menitikberatkan hartanya
dari pada mengikut Yesus (Mat. 19:16-22)

3. Cari dahulu kerajaan Allah, Yang lain akan ditambahkan
kepadamu (Mat. 6:33)

4. Serahkanlah Hidupmu dan percayalah, maka TUHAN
akan bertindak (Mzm. 37:5).

Tetapi yang TUHAN mau adalah iman tanpa syarat; “Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya”. Dalam Mazmur 37:5, jelas bahwa iman yang menuntut Allah bertindak, bukan tindakan Allah menuntut kita beriman. Iman kita menggerakkan hati TUHAN untuk bertindak sesuai dengan kebutuhan kita. Salah satu contohnya adalah iman dari seorang perempuan Kanaan atau perempuan Siro Fenisia; Dihambat, diusir, tidak dipedulikan, dan menjadi korban perasaan, namun ia tetap percaya kepada TUHAN, sebelum TUHAN bertindak (Mat. 15:21-28), semakin dihambat semakin maju, semakin ditentang, semakin mendekat. Inilah iman yang sejati, iman yang tanpa syarat. Tidak menuntut bukti dan tidak menuntut hasil untuk mendeklarasikan imannya kepada TUHAN.

Bagaimana Dengan kita? Apakah kita memiliki iman yang bersyarat atau iman tanpa syarat? Menuntut Bukti dan menuntut hasil baru percaya? Atau percaya bahwa TUHAN akan menyatakan yang terbaik setelah kita percaya. Firman TUHAN katakan, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, sebab Ia yang memelihara kamu” (1 Petrus 5:7).

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(PM~005) "MASIH PEDULIKAH TUHAN"

Bacaan Alkitab: Markus 4:31-41

Sedang dalam perjalanan menuju ke seberang Danau, tanpa mereka sadari, suasana yang nyaman dan tenang berubah menjadi kepanikan dan ketakutan ketika perahu yang mereka tumpangi diterjang badai yang sangat dahsyat, ombak menyembur ke dalam perahu sehingga perahu mereka penuh dengan air. Rasa takut bercampur dengan kepanikan tidak karuan sementara YESUS tidur terlelap di Buritan (Ay. 37-38). Karena murid-murid sedang dikuasai oleh ketakutan yang teramat sangat, mereka kehilangan kendali, tidak mampu mempercayai YESUS dan kuasa-Nya, seakan-akan TUHAN tidak peduli dan membiarkan suasana gawat itu terjadi. Murid-murid berteriak membangunkan YESUS “…Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” (Ay. 38b).

Kalau kita memperhatikan Nats yang kita baca hari ini, masalah itu terjadi bukanlah terletak pada badai taufan yang sangat dahsyat yang sedang melanda perahu itu, dan juga tidak terletak pada YESUS yang tidur. Kalau kita mengkaji secara seksama maka kita akan menemukan sumber masalah yang sebenarnya, sehingga mereka berpikir bahwa YESUS tidak peduli dengan keadaan mereka. Mari kita perhatikan bersama-sama sumber masalahnya:

I. Mereka telalu panik dan dikuasai oleh ketakutan.
Kepanikan itu menyebabkan mereka tidak mampu untuk mempercayai YESUS dan kuasa-Nya, kepanikan juga menyebabkan mereka tidak mampu untuk mengambil keputusan secara tepat dan cepat, akhirnya mereka mengandalkan kekuatannya sendiri dan menyerahkan diri kepada ketakutan yang teramat sangat. Ketika YESUS bangun dari tidurnya dan meredakan suasana, Ia berkata “…Mengapa kamu begitu takut….?” (Ay. 40).

II. Mereka kurang percaya kepada TUHAN.
Mereka tahu bahwa YESUS ada bersama-sama dengan mereka, dan bahkan mereka tahu bahwa YESUS sedang tidur di Buritan. Mereka percaya kepada YESUS yang tidur tetapi mereka tidak percaya kepada kuasa-Nya. YESUS boleh tidur namun KUASA-NYA tidak pernah tidur. YESUS berkata “…. Mengapa kamu tidak percaya?” (Ay. 40). Jika mereka percaya TUHAN dengan sungguh-sungguh dan mengambil sikap untuk berdoa, maka keadaan yang begitu dahsyat tidak akan menimpa mereka. Hal ini mengingatkan kita kepada Kisah Nabi YUNUS yang melarikan diri dari panggilan TUHAN, karena ia tidak percaya TUHAN menyertainya, akhirnya dalam perjalanan di tengah laut menuju ke Tarsis, perahu yang ia tumpangi diterjang badai yang sangat dahsyat yang ternyata bersumber pada YUNUS yang tidak percaya kuasa TUHAN.

III. Mereka tidak Mengenal YESUS secara Pribadi.

Murid-murid selalu bersama TUHAN yang menyertai-Nya, namun mata hati mereka masih tertutup oleh ketidakpercayaan mereka, sehingga mereka tidak mampu untuk mengenali YESUS secara pribadi. Ketita mereka menyaksikan bahwa badai dan ombak tunduk di bawah perintah TUHAN (Ay. 39), mereka bertanya-tanya dalam hati mereka “Siapakah gerangan orang ini, sehingga angin dan danau taat kepada-Nya?” (Ay. 41).

Dalam Rumah tangga kita, pekerjaan kita, dan dalam seluruh aspek kehidupan kita, kita sering mengalami hal-hal yang sama, masalah tak kunjung habis, berdoa sampai habis air mata, berpuasa sampai kurus kering namun sepertinya TUHAN tidak pernah peduli dengan keadaan kita. Namun persoalannya terletak pada tiga hal, yaitu, TERLALU PANIK, sehingga tidak mampu untuk mengambil keputusan yang tepat, KURANG PERCAYA KEPADA KUASA TUHAN dan TIDAK MENGENAL SIAPA YESUS. Jika kita tahu secara pasti dan mengenal-Nya, maka kita tidak akan terpenjara oleh rasa takut dan kepanikan, tetapi lebih mengandalkan kuasa-Nya yang dahsyat bekerja bagi kita. Jangan membatasi kuasa TUHAN, jangan membatasi kuasa-Nya bekerja secara maksimal, tetapi kenalilah Dia secara pribadi dan percayalah. Kuasa-Nya tidak pernah tertidur dan terlelap. Dia selalu peduli dan akan terus peduli apapun keadaan kita. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(PM~004) "PRIBADI YANG BERHASIL"

Bacaan Alkitab: Kejadian 45:1-15

Keberhasilan seseorang tidak ditentukan oleh satu faktor, misalnya: intelektualitas atau kemampuan berpikir, kecerdasan dalam bertindak atau mungkin gelar, jabatan, harta atau kekayaan. Mungkin ya, tapi tidak sepenuhnya benar! Banyak orang yang punya harta namun tidak berhasil membangun kehidupan yang lebih baik, punya gelar sarjana, namun tidak mampu memikirkan hal-hal yang paling sederhana sekalipun.

Yusuf adalah seorang Pribadi yang dibentuk karakternya melalui banyak penderitaan, mulai dibenci oleh saudara-saudaranya, dimasukkan ke dalam sumur, dilaporkan sudah mati kepada orang tuanya, dijual ke Mesir, difitnah oleh Istri tuannya dan dimasukkan ke dalam tahanan. Sungguh menyedihkan. Namun jangan salah, dalam penderitaan itu, ia dibentuk menjadi seorang pribadi yang berhasil, karakter yang kuat dan iman yang teguh. Dan pada akhirnya ia tampil sebagai seorang pemimpin yang sukses dan disertai oleh TUHAN.

Ada beberapa kriteria di balik keberhasilan Yusuf. Apa saja kriteria itu?

I. Memiliki Pikiran yang positif. Memandang masalah sebagai sebuah proses untuk suatu kehidupan yang lebih baik (ay. 1-8; 50:20)

II. Memiliki hati yang terbuka dan mengasihi. Menerima orang lain apa adanya, walaupun pernah disakiti dan dikhianati (ay. 9-11)

III. Mengampuni dan melupakan. Menerima orang lain tanpa mengingat kesalahan yang pernah dibuatnya (ay. 14-15)

IV. Berkenan di hati TUHAN. Dipimpin dan disertai oleh TUHAN (kej. 39:21-23)

V. Memiliki Wibawa dan Otoritas Ilahi. Penuh dengan kuasa dan hikmat dari TUHAN (Kej. 41:37)

VI. Tidak kompromi dengan dosa. Taat kepada TUHAN dan berusaha menjaga kekudusan (Kej. 39:7-10)

VII. Berlaku Jujur. Tidak curang dan tidak korupsi (Kej. 47:13-14)


Inilah tujuh kriteria seorang pribadi yang berhasil. Ketujuh kriteria ini ada pada Yusuf, yang telah mengantarkan dia kepada kursi kepemimpinan untuk menjadi penguasa di tanah Mesir serta memberi kehidupan kepada bangsanya sendiri, yaitu bangsa Israel. TUHAN Memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(PM~003) "BEBAS DARI KESESAKAN"

Bacaan Alkitab:Mazmur 18:1-36

“Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya” (Mazmur 18:7)

Tidak ada jal an lain yang ditempuh Daud dalam menentukan sikapnya ketika ia menghadapi tekanan hidup. Tentu saja dia tahu kepada siapa ia akan datang. Hanya TUHAN satu-satunya jalan untuk bebas dari kesesakan atau tekanan hidup seperti yang diungkapkan Daud dalam Mazmur 18:7. Begitu mudahkah? Ya betul hanya TUHAN yang sanggup membebaskannya dari kesesakan itu. “… Ia mendengar teriakku…. Teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ketelinga-Nya”

Apa rahasianya Daud BEBAS dari kesesakan? Rahasia Daud bebas dari kesesakan adalah:

I. Karena Daud berkenan di hati TUHAN (1 Sam. 13:14). Daud memiliki hati yang tulus di hadapan-Nya, sehingga Tuhan memperhatikannya (Mzm. 18:26-27). Milikilah hati seperti Daud (2 Sam. 15:25-26).

II. Daud memiliki iman yang penuh kepada Tuhan (Mzm. 18:32 (31-36). Banyak kesulitan yg dihadapi Daud (1 Sam. 30:6), namun ia tetap percaya kepada Tuhan
.

Hiduplah berkenan di hadapan TUHAN, dan tetaplah percaya kepada-Nya. Itu akan menolong kita untk terus bersyukur kepada-Nya (Mzm. 18:47-51). TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT NARDIASA

(PM~002) "HIDUP ADALAH IBADAH"

Bacaan Alkitab: Kolose 3:23

“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”.

Ibadah tidak terbatas pada tembok-tembok gereja, atau gedung-gedung pertemuan atau kelompok-kelompok persekutuan lainnya. Melainkan ibadah itu menyangkut seluruh aspek kehidupan kita, baik di gereja maupun setelah keluar dari pintu gereja dan terjun ke dalam kehidupan sosial masyarakat. Kolose 1:23, mengendalikan hidup kita dan mengarahkannya untuk melakukan segala sesuatu di dasari atas dasar iman dan kepercayaan kepada TUHAN.

Melayani sesama, sama artinya dengan melayani TUHAN, melayani sesama, sama pentingnya dengan melayani TUHAN. “Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk TUHAN dan bukan untuk manusia”

Ada dua unsur ibadah yang dikemukakan di sini, yaitu sebagai berikut:

1. Melayani sesama dengan Baik adalah ibadah kepada TUHAN

2. Melayani sesama dengan baik adalah membangun atau
membina
hubungan yang baik dengan mereka dan sama artinya dengan
melayani TUHAN.

Itulah juga isi hukum Taurat dan Kitab Para Nabi, seperti yang tertulis di dalam Matius 22:34-38).
Karena Ibadah itu adalah melayani TUHAN dan sesama, maka ibadah itu harus direalisasikan dalam hal-hal berikut:

I. Tindakan/ Aksi Sosial
1. Berbagi dengan orang yang tidak mampu (Yak. 1:27)

2. Memberikan bantuan kepada orang yang tidak mampu
adalah ibadah kepada TUHAN (Mat. 25:40)

3. Lakukan dengan tidak mengenal lelah/ tanpa pamrih (Gal.
6:9-10)

4. Lakukan Sesuai Dengan apa yang sudah kita terima (Fil. 4:9)

5. Lakukan Dengan Tulus sebagai wujud bakti kepada TUHAN
(Kol. 3:23)

II. Perkataan
1. Perkataan yang menyenangkan itu menyehatkan ( Ams.
16:24)

2. Ibadah menjadi sia-sia, jika kita tidak mampu mengendalikan
lidah (Yak. 1:16; Yak. 3:1-12)

3. Ibadah dan Kesalehan kita diukur dari cara kita berkata-kata
(Mat. 12:36-37)
 
III. Pikiran
1. Memiliki Pikiran Kristus: Pikiran, Perasaan dan kemauan
(Fil. 2:5)

2. Yesus Berpikir Positif dalam menghadapi masalah
(Mat. 16:21-23; Mrk.8:31-33)

3. Fakta di atas Kayu Salib (Luk. 23:34)

4. Selaraskan Pikiran Kita dengan Pikiran Kristus (Fil. 4:8).

Ibadah kita tidak akan berarti apa-apa bagi diri kita, jika ibadah kita berorientasi pada diri-sendiri atau untuk kepentingan diri-sendiri dan jauh dari kemuliaan TUHAN. Supaya ibadah kita berkenan, maka kita harus menyerahkan seantero kehidupan kita kepada TUHAN, yaitu Hidup bagi Kristus (Fil. 1:21), hidup yang dikendalikan oleh Kristus (Gal. 2:20). Jadi seluruh aspek kehidupan kita akan diwarnai dengan ibadah dan ketaatan kepada TUHAN.

Jadikan ibadah sebagai gaya hidup yang direalisasikan melalui pertemuan-pertemuan Ibadah (Ib. 10:25) dan diwujudkan melalui, tindakan, perkataan dan pikiran yang selaras dengan Kristus. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(PM~001) "LIBATKAN TUHAN dan PERCAYAKAN KEPADA-NYA"

Bacaan Alkitab: Amsal 16:9

"Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya"

Manusia memiliki begitu banyak kemauan, seribu satu keinginan dan sejuta harapan untuk mewujudkan sebuah kehidupan yang lebih bermakna. Mencoba untuk merancang masa depan, menentukan langkah-langkah yang dianggap paling jitu untuk mewujudkan semua impiannya.

Semuanya itu tak pernah salah. Setiap manusia yang hidup di bawah kolong langit membutuhkan dan mendambahkan hidup yang lebih baik. Namun sebagai insan-insan Illahi, harus selalu menyadari bahwa, semuanya akan terlaksana karena kehendak TUHAN: "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya" (Ams. 16:9).

Jika demiakian, untuk mewujudkan semua impian manusia menjadi sebuah kenyataan, maka:

1. Manusia harus melibatkan TUHAN dalam setiap perencaan. Hati manusia merancang, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana (Ams 16:3; 19:21). Apa yang dipandang baik dan benar di mata manusia, tetapi tidak demikian di mata Allah (Ams. 16: 2).

2. Mempercayakan diri seutuhnya kepada TUHAN, maka Ia akan mengambilalih apa yang sulit, yang susah dan yang tidak dapat manusia selesaikan (Mzm. 37:5). Jangan bergantung pada kemampuan diri-sendiri (Ams. 3:5-7).


Apa yang dapat manusia banggakan? Semua kejayaan dan kegilangan manusia akan berakhir oleh penentuan TUHAN. Setiap tindakan manusia memiliki konsekuensi yang sudah diatur dan ditetapkan oleh Allah (Ams. 16:5).

Mari libatkan TUHAN dalam karya kita, dan percayakan semuanya kepada TUHAN apa yang menjadi tuntutan dan tanggung jawab kita. Sebab keputusan TUHANlah yang akan terlaksana dari sejuta harapan dan keinginan manusia. TUHAN memberkati.

Amourourly Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CB~045) "PILIHAN HIDUP"

Bacaan Alkitab: Kejadian 13:1-18
"Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora". (Kej. 13:10)

TUHAN memberikan kehendak bebas kepada manusia, termasuk juga kebebasan dalam menentukan pilihan hidup. Ketika kita diberi pilihan, pasti kita akan memilih yang terbaik. Baik dilihat, baik didengar, baik dirasakan dan mudah untuk dijalani.
Hari ini TUHAN sedang memperhadapkan kita dengan dua pilihan, dan masing-masing pilihan itu memiliki konsekuensinya. Kedua pilihan itu adalah;

1. HIDUP MENURUT KEINGINAN SENDIRI/ Pilihan Bebas (Ay. 10-11).
Pilihan Hidup berdasarkan keinginan diri sendiri adalah pilihan yang berdasarkan apa yang indah dipandang, enak didengar dan sedap dirasa. Pilihan yang seakan-akan tidak ada sesuatu yang akan berakibat fatal. Kita bebas menentukan apa saja sesuka hati kita, berdasarkan pandangan dan keinginan kita.

Pilihan yang pertama ini adalah pilihan “zona Nyaman”. Inilah Pilihan yang dipilih oleh Lot ketika pamannya Abraham memberikan kebebasan kepadanya untuk memilih. Karena negeri di mana mereka tinggal kapasitasnya sudah tidak memungkinkan bagi mereka untuk hidup bersama. Mereka harus memisahkan diri antara satu dengan yang lainnya. Abraham memanggil Lot untuk menentukan pilihannya. Lot pun tidak menyia-nyiakan kesempatan yang baik itu, kemudian ia mulai melayangkan pandangannya dan lihatnyalah sutau negeri yang subur, hijau seperti Taman TUHAN (Ay. 10). Kemudianya Lot menetapkan pilihannya, yaitu di Lembah Yordan di dekat Sodom (11-12).

Zona Nyaman yang ditetapkan oleh Lot sepertinya tidak akan pernah ada masalah yang berarti, semua keinginan akan terpenuhi. Sepertinya sangat menjanjikan kelangsungan hidup mereka, padang rumput yang hijau dan sungai-sungai yang terus mengalir untuk hidup dan kehidupan mereka beserta dengan ternak-ternaknya. Rasanya tidak ada yang perlu dikuatirkan. Inilah pilihan yang pertama yang telah diambil oleh Lot dan Keluarganya berserta dengan semua budak dan kawanan domba-dombanya. Mau-tidak –mau, Abraham harus mengambil pilihan yang kedua.

2. HIDUP BERDASARKAN PETUNJUK TUHAN/ Pilihan Terikat (Ay. 14-18).

Pilihan yang kedua tidak jauh berbeda dengan pilihan yang pertama. Pilihan yang pertama, kita bisa bernyanyi seperti penggalan lagu berikut;

“Begini Nasib Jadi Bujangan
Kemana-mana
Asalkan Suka
Tiada Orang yang melarang”

Tetapi pilihan kedua kita harus ikut aturan, itulah sebabnya disebut dengan “Pilihan Terikat”. Kita tidak bebas menentukan berdasarkan apa yang indah dipandang, enak didengar dan sedap dirasa. Dalam pilihan ini, kita ditantang untuk setia, taat dan tahan uji. Oleh karena itu pilihan ini disebut juga dengan “Zona Berbahaya”.

Zona Berbahaya: Nampaknya tidak ada tanda-tanda kehidupan, kering, gersang dan tandus. Inilah pilihan TUHAN yang diberikan kepada Abraham. Sangat berbeda dengan pilihan Lot, keponakannya.

TUHAN berfirman kepada Abraham bahwa; "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. (Ay. 14-15). Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu." (Ay. 17).

Dengan iman dan ketaatan, Abraham melangkah dalam rencana dan pimpinan TUHAN menjalani negeri yang TUHAN tunjukkan kepadanya. Walaupun pilihan hidup berdasarkan petunjuk TUHAN adalah pilihan yang Sulit dimengerti dan sulit untuk dipahami, namun Abraham tetap taat mengikuti petunjuk TUHAN dengan penuh kerelaan dan kerendahan hati.

KONSEKUENSI ATAU AKIBAT DARI KEDUA PILIHAN ITU ADALAH:

1. PILIHAN HIDUP BERDASARKAN KEINGINAN DIRI SENDIRI

Apa yang terjadi dengan pilihan Hidup yang ditetapkan oleh Lot? Ternyata Lot telah tertipu dengan pandangan matanya sendiri. Apa yang indah dipandang, enak didengar dan sedap dirasa berubah menjadi malapetaka yang sangat menegrikan bagi Lot dan Keluarganya. Dan bukan itu saja, bahkan semua harta bendanya menjadi rampasan musuh (ay. Kej. 14:11-12). Apa yang dialami oleh Lot dapat disebut dengan istilah “TIPUAN ZONA NYAMAN”.

Zona Nyaman yang dipilih oleh Lot, Sarat Dengan Kejahatan (Ay. 13), Sarat Dengan Peperangan (Kej. 14:1-3), Sarat Dengan Kenhancuran (Kej. 14:11-12), dan menjadi Sasaran murka Allah (Kej. 19:13, 21-29).

Suatu Kenyataan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya terjadi, memupuskan harapan, mematikan kesenangan dan menguburkan masa depan untuk selama-lamanya. Sungguh sangat tragis dan sangat menyedihkan.

2. PILIHAN HIDUP BERDASARKAN PETUNJUK TUHAN
Bagaimana dengan pilihan Hidup Abraham? Karena Abraham memilih untuk hidup dan melangkah dalam rencana dan pimpinan TUHAN, TUHAN mengubah Padang Gurun yang kering, gersang dan tadus menjadi suatu negeri yang diberkati oleh TUHAN bagi Abraham dan keturunannya, di mana Abraham dapat beribadah kepada TUHAN. (Ay. 14-18).

Walau sulit di awal, tetapi akhirnya adalah berkat, sukacita, kepuasan, keberhasilan dan kebanggaan. TUHAN memberkati Abraham dan memberikan suatu negeri untuk keturunannya.

Tentukanlah PILIHAN HIDUPMU sekarang, apakah kita akan memilih hidup di Zona yang Aman, yaitu hidup berdasarkan keinginan diri sendiri yang pada akhirnya berujung dengan malapeta atau memilih hidup berdasarkan petunjuk dan ketentuan TUHAN yang berakhir dengan kebahagian, sukacita, berkat dan kebanggaan.

Bersiaplah, jalanilah pilihan hidupmu hari ini, pilihan ada di tangan masing-masing. “Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan”, (Ul. 30:15). Tentukan pilihanmu sekarang. TUHAN Memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CB~044) "BERKAT KHUSUS"

Bacaan Alkitab: Ulangan 7: 12-15

Jika kita benar-benar merelakan diri untuk taat dan setia mendengarkan serta melakukan kehendak TUHAN (ay. 12), Maka;

1. TUHAN akan memberikan kepada kita PERHATIAN KHUSUS (Ay. 13).
Kita akan menjadi sasaran kasih Allah dengan berkat-berkat yang berlimpah.

2. TUHAN akan memberikan kepada kita PERLAKUAN KHUSUS (Ay. 14).
TUHAN akan mengangkat derajat hidup kita lebih dari orang-orang lain. TUHAN akan membuat hidup kita berbeda.

3. TUHAN akan memberikan PERLINDUNGAN KHUSUS (Ay. 15).
 
Asuransi Kesehatan dan kesejahteraan yang tidak perlu membayar POLIS setiap bulannya. Bukan saja TUHAN memproteksi kesehatan kita tetapi juga keamanan kita dari serangan musuh.

Mari Relakan hati kita untuk hidup dalam tuntunan TUHAN untuk menikmati BERKAT KHUSUS ini, untuk mewujudkan atau merealisasikan impian kita, karena TUHAN telah menjamin masa depan kita dan masa depan orang-orang yang kita cintai hanya dengan;

1. Memberi telinga untuk mendengarkan Perkataan TUHAN (Ay. 12 dalam Kalimat: “…Karena kamu mendengarkan peraturan-peraturan itu…”)

2. Memberi hati untuk melakukan kehendak-Nya (Ay. 12 dalam kalimat: “…Serta Melakukannya dengan setia…”).TUHAN Memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CB~043) "MENATA KEHIDUPAN"

Bacaan Alkitab: Ulangan 5:29-33

Setiap orang mendambakan suatu kehidupan yang lebih baik. Berbagai usaha yang dilakukan untuk merealisasikan keinginannya. semuanya itu tidak pernah salah, namun harus kita sadari bahwa, setiap usaha yang kita lakukan tergantung pada ketaatan kita kepada TUHAN (Ay. 32-33).

Ada beberapa hal yang TUHAN mau dan harus kita perhatikan untuk menata kehidupan yang lebih baik, mempersiapkan masa depan yang gilang gemilang:

1. Berjalan pada jalur yang benar. Jangan menyimpang ke kanan dan kiri (ay. 32).
 
2. Melangkah dengan hati yang benar. Seganap jalan... Harus kamu jalani (ay. 33a).

Hasilnya adalah: kita akan hidup dan menikmati kehidupan yang lebih baik (ay. 33b). Masa depan yang cerah, damai dan sejahtera. Berjalanlah pd jalan yang benar dan melangkahlah pula dgn hati yang benar. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CB~042) "TENTRAM & NYAMAN"

Bacaan Alkitab: Mzm. 119:165

 "Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka"

Kehidupan nyaman, aman dan damai sejahtera merupakan dambaan hidup setiap orang tampa terkecuali, Tua muda, besar kecil, apapun profesi mereka, mulai rakyat jelata sampai kepada para bangsawan.
Semua, dapat dicapai dgn ketekunan, kesabaran dan keuletan, namun apakah itu menjamin sebuah kehidupan yang tenang? Justru kehidupan nyaman menjadi batu sandungan bagi mereka, shg harus berurusan ke ranah hukum (bdk. Para koruptor).

TUHAN mengajar kita, supaya apa yg kita lakukan tdk sia2, yaitu menjadikan FIRMAN TUHAN sbg dasar atau pegangan hidup (Mzm. 119:165).

Apa yang TUHAN janjikan?:

1. TUHAN menjanjikan kelimpahan ketentraman (165a).

2. TUHAN mjanjikan kenyaman dlm menjalani kehidupan (165b).

Jadilakan Firman TUHAN sbg bagian dalam hdp kita, yang memberi petunjuk kepada jalan kehidupan. TUHAN Memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CB~041) "MENGHAKIMI"

Bacaan Alkitab: Matius 7:1-5

Menghakimi adalah menyatakan orang lain bersalah. Ukuran yg dipakai untuk menghakimi pun bragam. Cara yang paling sering kita jumpai adalah menghakimi berdasarkan pandangan diri sendiri yang bermaksud untuk menjatuhkan.

Ajaran TUHAN YESUS tentang hal menghakimi memberi pelajaran kepada kita bahwa:

1). Sebelum menjatuhkan vonis brsalah kepada orang lain, kita harus introspeksi diri terlebih dahulu (ay. 3).

2). Sebelum menjatuhkan vonis brsalah kepada orang lain, kita harus bebas dari tuduhan bersalah tlebih dahulu (ay. 4).

3). Sebelum menjatuhkan vonis brsalah kepada orang lain, kita harus menyelesaikan masalah kita sendiri terlebih duhulu (ay. 5).

Jika tidak demikian, maka ukuran yang kita pakai untuk menghakimi akan memvonis diri kita sendiri dengan tuduhan yg lebih besar (ay. 2).

Jangan menghakimi supaya jangan dihakimi (ay. 1). Srahkan urusan kita kepada TUHAN yang adalah HAKIM yg adil. Ia akan menyelesaikan bagi kita. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CB~040) "KEADILAN & KASIH SETIA TUHAN"

Bacaan Alkitab: Mzm. 145:17-21

"TUHAN adil dlm sgl jalan-Nya dan penuh kasih setia dlm sgl perbuatan-Nya" (ay. 17).

TUHAN itu adil namun penuh kasih kasih (ay. 17). Keadilan-Nya dinyatakan dalam hal menghukum org2 fasik; org yg percaya kepada TUHAN, namun tdk mau melakukan kehendak-Nya (ay. 20b). 

Kasih dan kesetiaan-Nya dinyatakan kepada org2 yg setia melakukan kehendak-Nya:

1. TUHAN menyertai mereka yg bertekun menciptakan persekutuan secara pribadi kpd-Nya (ay. 18).

2. TUHAN melakukan kehendak-Nya kpd org2 yg takut kepada-Nya (ay. 19a).

3. TUHAN menjawab doa-doa dan permohonan mereka (ay. 19b).

4. TUHAN menjaga dan melindungi mereka (ay. 20b).

Setiap tindakan kita selalu ada konsekuensinya.
Bersyukurlah kepda TUHAN sebagai org2 yg percaya kepada-Nya. Biarlah semua makhluk memuji kebesaran dan keagungan-Nya. TUHAN Memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CB~039) "DI MANAKAH ALLAHMU?"

Bacaan Alkitab: Mzmm 42:4

"Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang bertanya kepadaku "Di mana Allahmu?"

Ketika kita berada dalam situasi sulit, sering berpikir TUHAN tidak adil dan kita terasa jauh dan terasing dari TUHAN. Menangis dan menangis, seakan TUHAN tidak peduli dengan kberadaan kita.
Pada umumnya ada beberapa alasan mengapa TUHAN terasa jauh dari kita:

Pertama: Disebabkan oleh alasan fisik. Sesuatu yang menimpa tubuh jasmani kita, berpengaruh besar pada kerohanian kita.

Kedua: Kita merasa diri mampu, Berdosa dan belum bertobat. TUHAN sudah membuat sistem kerohanian kita sedemikian rupa, sehingga ketika kita berdosa, kita akan merasa brsalah dan terasing.

Ketiga: Hal yang paling umun adalah karena kita gagal menyediakan waktu agar hubungan kita dgn TUHAN Tetap terjaga.

Jika Allah terasa jauh, mari periksa diri, siapa sebenarnya yang menjauh, TUHAN atau saya. Sesungguhnya TUHAN tidak pernah jauh dari kita (Mzm. 139:7-10). TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CB~038) “KESABARAN dan KEIKLASAN”

Bacaan Alkitab: Ayub 27:1-6

TUHAN mengajar saya untuk menjalani kehidupan dengan SABAR menanti jawaban TUHAN dan IKLAS menerima sebuah kenyataan. Pribadi Ayub adalah pribadi yang sulit dipahami dan diterka oleh teman-temannya bahkan oleh istrinya sendiri. Keadaan buruk yang dialaminya tidak membuat ia berkecil hati dan meninggalkan TUHAN. Tetapi justru itu dipandang sebagai sebuah ujian untuk proses kemurnian dan kedewasaan iman (Ayub 23:10). Ayub didera dengan banyak masalah, kehidupan yang diwarnai dengan kengerian dan kepedihan hati yang memaksa ia harus meninggalkan TUHAN, namun ia tidak melakukannya. Kuncinya adalah KESABARAN menanti jawaban TUHAN dan KEIKLASAN mejalani kehidupan apa adanya, walaupun seakan-akan TUHAN tidak lagi menyatakan keadilan-Nya yang membuat hatinya menjadi pedih seperti pengakuannya (Ay. 2).

Bagaimana Ayub bisa kuat melewati masa-masa sulit dalam perjalanan hidupnya yang begitu sulit untuk diterima dan dipahami oleh akal sehat kita? Ayub memiliki rahasianya, rahasian itu juga dibagikan kepada kita yang mau menjalani kehidupan dengan KESABARAN dan KEIKLASAN:

1. Berusaha Menjaga Kemurnian Hati Di Hadapan TUHAN (Ay. 2-3)

Walaupun kesulitan mendera hidupnya, masalah datang bertubi-tubi, menjadi sasaran olok-olokan, TUHAN terasa jauh, seakan Dia tidak peduli dengan keberadaannya yang semakin kritis namun ia tetap berpikir positif. Ia berusaha mengelola perasaan dan hatinya supaya pikirannya tetap terarah kepada TUHAN dengan kesadaran bahwa hidup ini adalah karena ijin TUHAN. Ia berkata “Demi Allah yang hidup, yang tidak memberi keadilan kepadaku, dan demi Yang Mahakuasa, yang memedihkan hatiku, selama nafasku masih ada padaku, dan roh Allah masih di dalam lubang hidungku, maka bibirku sungguh-sungguh tidak akan mengucapkan kecurangan, dan lidahku tidak akan melahirkan tipu daya” (Ay. 2-4).

2. Berusahan Untuk Menjaga Kemurnian Sikaf Di Hadapan TUHAN (Ay. 4, 6b).
Rahasia kedua yang lahir dari kemurnia hati adalah kemurnian sikaf. Bagaimana cara Ayub menjaga kemurnian sikafnya dalam menghadapi situasi sulit agar tetap berkenan kepada TUHAN?. Ia berlaku jujur dan berusaha hidup tidak bercela. “Maka bibirku sungguh-sungguh tidak akan mengucapkan kecurangan, dan lidahku tidak akan melahirkan tipu daya” (Ay. 4), “hatiku tidak mencela sehari pun dari pada umurku”. (Ay. 6b).

3. Membangun Komitmen Diri Untuk Tetap Berpegang Teguh kepada Kebenaran (Ay. 5-6a).

Komitmen adalah tekad dan kemauan yang kuat. Karena memiliki komitmen yang kuat, tidak ada asalan bagi kita untuk menyerah. Demikian pula Ayub, karena komitmennya yang begitu kuat untuk tetap berpegang teguh kepada kebenaran, kesulitan, tantangan, keadaan fisik yang semakin melemah karena penyakit tidak menghalangi langkahnya untuk terus berjuang melangkah maju, dengan terus menjaga kemurnia hati dan kemurnian sikaf di hadapan TUHAN.

Berdasarkan kepada hal itu, Ayub benar-benar memiliki kualitas keimanan yang murni, kesabaran dan keiklasan yang teruji. Ayub keluar sebagai pemenang bahkan lebih dari sekedar pemenang, TUHAN pulihkan keadaannya bahkan mengembalikan apa yang telah hilang (Ayub 42:7-16).

Mari kita belajar seperti pribadi Ayub, menlajani kehidupan apa adanya, sabar dan penuh keiklasan. Berusaha untuk menjaga kemurnian hati kita, sikaf kita dan membangun komitmen diri untuk terus berpegang teguh kepada kebenaran firman TUHAN. TUHAN akan memulihkan keadaan kita. Apapun yang kita alami, TUHAN akan menyelesaikan bagi kita (Mzm. 37:5; 138:8). TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *