Pembacaan Alkitab: 1 Petrus 1 : 22
“Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu”.
Rasul Petrus menulis suratnya kepada orang-orang percaya yang hidup dalam perantauan seperti yang telah nyata tersurat dalam 1:1-2, yaitu mereka yang sudah dikuduskan oleh Roh supaya taat kepada Yesus Kristus yang telah mencurahkan darah-Nya bagi mereka. Untuk itu, mereka harus hidup taat dan tidak mengikuti hawa nafsu duniawi (2:11) serta berusaha untuk memelihara kekudusan hidup sebagaimana Kristus sudah memilih dan menetapkan mereka untuk hidup kudus (1: 14-16).
Di dalam konteks ayat yang kita renungkan hari ini, Rasul Petrus mengatakan “Karena Kamu telah menyucikan dirimu…”. Menyicikan diri yang dimaksud di sini bukan “Sanctify yourselves” (penyucian diri secara fisik atau badani) tetapi “purified your souls”, yaitu menyucian jiwa atau roh, hati, perasaan dan pikiran melalui ketaatan kepada kebenaran yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Nampaknya ada yang berbeda dengan terjemahan KJV:
“Seeing ye have purified your souls in obeying the truth THROUGH THE SPIRIT unto unfeigned love of the brethren, [see that ye] love one another with a pure heart fervently”. (KJV)
Atas dasar inilah, Rasul Petrus kembali menegaskan supaya dalam kehidupan mereka bersama sebagai saudara bersaudara dalam TUHAN dalam perantauan sama-sama mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, dan ini harus dilakukan dengan segenap hati, segenap kekuatan dan kemampuan kita “... hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu”.
Dengan mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, maka itu akan memungkinkan kita untuk menggenapkan tujuan Allah dalam hidup kita sebagai orang-orang perantau, karena kewarganegaraan kita adalah dalam kerajaan sorga (Fil. 3:20):
1. Kita dapat menjaga dan memelihara kekudusan dalam hidup bersama/berjemaat (1:14). (Exhortations to Holiness of Life, 1:13-5:11).
Nasehat Penulis Surat Ibrani mengatakan “Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan”. (Ib. 12:14).
2. Kita dapat memelihara kesatuan dalam hidup bersama/ berjemaat dan kasih Sebagai pengikat yang mempersatukan (Kol. 3:14).
Berbicara tentang kasih, itu merupakan sebuah topik yang sangat luas dalam Alkitab, Namun jika kita mengacu kepada 1 Korintus 13, Kasih menduduki tempat yang paling utama (ay. 13). Kasih adalah pondasi kehidupan keKristenan. Iman kita dibangun di atas dasar kasih demikian juga dengan pengharapan. Sifat-Sifat kasih yang dibangun dalam hidup bersama adalah seperti yang nyata dalam 1 Kor. 13:3-7).
Mari kita mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus di antara kita sebagai saudara-bersaudara dan jemaat berjemaat. Inilah yang terpenting bagi kita untuk membangun sebuah kesatuan dan kebersamaan yang dibangun di atas dasar kasih yang tulus dan di dalamnya kita dapat menggenapkan tujuan Allah bagi kehidupan kita. Mari kita hidup dalam ketaatan kepada kebenaran. TUHAN Yesus memberkati.
-------------------------
Info Renungan: Email: solagracia2308@yahoo.com, Pin BB: 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111
Aplikasi Android: http://bitly.com/1d4otr8
-------------------------
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
“Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu”.
Rasul Petrus menulis suratnya kepada orang-orang percaya yang hidup dalam perantauan seperti yang telah nyata tersurat dalam 1:1-2, yaitu mereka yang sudah dikuduskan oleh Roh supaya taat kepada Yesus Kristus yang telah mencurahkan darah-Nya bagi mereka. Untuk itu, mereka harus hidup taat dan tidak mengikuti hawa nafsu duniawi (2:11) serta berusaha untuk memelihara kekudusan hidup sebagaimana Kristus sudah memilih dan menetapkan mereka untuk hidup kudus (1: 14-16).
Di dalam konteks ayat yang kita renungkan hari ini, Rasul Petrus mengatakan “Karena Kamu telah menyucikan dirimu…”. Menyicikan diri yang dimaksud di sini bukan “Sanctify yourselves” (penyucian diri secara fisik atau badani) tetapi “purified your souls”, yaitu menyucian jiwa atau roh, hati, perasaan dan pikiran melalui ketaatan kepada kebenaran yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Nampaknya ada yang berbeda dengan terjemahan KJV:
“Seeing ye have purified your souls in obeying the truth THROUGH THE SPIRIT unto unfeigned love of the brethren, [see that ye] love one another with a pure heart fervently”. (KJV)
Atas dasar inilah, Rasul Petrus kembali menegaskan supaya dalam kehidupan mereka bersama sebagai saudara bersaudara dalam TUHAN dalam perantauan sama-sama mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, dan ini harus dilakukan dengan segenap hati, segenap kekuatan dan kemampuan kita “... hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu”.
Dengan mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, maka itu akan memungkinkan kita untuk menggenapkan tujuan Allah dalam hidup kita sebagai orang-orang perantau, karena kewarganegaraan kita adalah dalam kerajaan sorga (Fil. 3:20):
1. Kita dapat menjaga dan memelihara kekudusan dalam hidup bersama/berjemaat (1:14). (Exhortations to Holiness of Life, 1:13-5:11).
Nasehat Penulis Surat Ibrani mengatakan “Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan”. (Ib. 12:14).
2. Kita dapat memelihara kesatuan dalam hidup bersama/ berjemaat dan kasih Sebagai pengikat yang mempersatukan (Kol. 3:14).
Berbicara tentang kasih, itu merupakan sebuah topik yang sangat luas dalam Alkitab, Namun jika kita mengacu kepada 1 Korintus 13, Kasih menduduki tempat yang paling utama (ay. 13). Kasih adalah pondasi kehidupan keKristenan. Iman kita dibangun di atas dasar kasih demikian juga dengan pengharapan. Sifat-Sifat kasih yang dibangun dalam hidup bersama adalah seperti yang nyata dalam 1 Kor. 13:3-7).
Mari kita mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus di antara kita sebagai saudara-bersaudara dan jemaat berjemaat. Inilah yang terpenting bagi kita untuk membangun sebuah kesatuan dan kebersamaan yang dibangun di atas dasar kasih yang tulus dan di dalamnya kita dapat menggenapkan tujuan Allah bagi kehidupan kita. Mari kita hidup dalam ketaatan kepada kebenaran. TUHAN Yesus memberkati.
-------------------------
Info Renungan: Email: solagracia2308@yahoo.com, Pin BB: 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111
Aplikasi Android: http://bitly.com/1d4otr8
-------------------------
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
No comments:
Post a Comment