Pembacaan Alkitab: Efesus 5:19
“…dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati”.
Pujian dalam ibadah kita bukan sekadar menjadi selingan atau hiburan, untuk menambah panjang liturgi dalam ibadah kita, tetapi ada makna yang lebih penting dari itu yaitu sebagai rangkaian dialog antara umat/jemaat dengan TUHAN.
Melalui pujian, kita dapat mengungkapkan perasaan hati kita kepada TUHAN, melalui pujian kita dapat mengungkapkan doa-doa kita kepada TUHAN, Melalui pujian kita dapat mengungkapkan rasa terima kasih dan syukur kita kepada TUHAN, dsb. Melalui Pujian, kita menggerakan hati TUHAN untuk melepaskan kita dari kesulitan (bdk. Kis. 16:25-27; 2 Taw. 20:20-22).
Firman TUHAN hari ini mengajar kita bernyanyi supaya pujian kita menjadi sebuah harmoni yang sangat indah, yaitu pernyataan rasa, ungkapan kasih dan kerinduan kepada TUHAN, di mana Allah berkenan menerima puji-pujian kita;
1. Nyanyian itu harus menjadi jiwa, kebutuhan dan gaya hidup kita. “…dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani” (19a). Ketika kita bernyanyi memuji TUHAN, nyanyain itu bukan saja memuliakan TUHAN, tetapi juga membangun komuninitas kita, dimana kita bisa menciptakan keindahan dalam hidup bersama. Ini harus menjadi konsumsi kita sehari-hari.
2. Nyanyian itu harus dinyanyikan dengan segenap hati kepada TUHAN. “Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati”. (19b). bernyanyi dalam ibadah bukan untuk menghibur dan menyenangkan diri, tetapi untuk memuliakan TUHAN, oleh karena itu, pujian kita harus menjadi alunan irama yang indah yang keluar dari dalam hati kita (Bible KJV: singing and making melody in your heart to the Lord).
Janganlah pujian itu hanya sekedar nyanyian tanpa penjiwaan. Mari kita membuat pujian kita menjadi harmoni yang indah dalam ibadah kita untuk menyatakan perasaan, doa, kerinduan dan terima kasih kita kepada TUHAN. Jadikan Pujian itu menjadi gaya hidup kita untuk membangun komunitas di mana kita berada, bukan hanya untuk menghibur diri, tetapi pernyataan hati kepada TUHAN. TUHAN Yesus Memberkati.
===============
Info Renungan Lainnya:
solagracia2308@yahoo.com, PIN BB 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111
===============
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
“…dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati”.
Pujian dalam ibadah kita bukan sekadar menjadi selingan atau hiburan, untuk menambah panjang liturgi dalam ibadah kita, tetapi ada makna yang lebih penting dari itu yaitu sebagai rangkaian dialog antara umat/jemaat dengan TUHAN.
Melalui pujian, kita dapat mengungkapkan perasaan hati kita kepada TUHAN, melalui pujian kita dapat mengungkapkan doa-doa kita kepada TUHAN, Melalui pujian kita dapat mengungkapkan rasa terima kasih dan syukur kita kepada TUHAN, dsb. Melalui Pujian, kita menggerakan hati TUHAN untuk melepaskan kita dari kesulitan (bdk. Kis. 16:25-27; 2 Taw. 20:20-22).
Firman TUHAN hari ini mengajar kita bernyanyi supaya pujian kita menjadi sebuah harmoni yang sangat indah, yaitu pernyataan rasa, ungkapan kasih dan kerinduan kepada TUHAN, di mana Allah berkenan menerima puji-pujian kita;
1. Nyanyian itu harus menjadi jiwa, kebutuhan dan gaya hidup kita. “…dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani” (19a). Ketika kita bernyanyi memuji TUHAN, nyanyain itu bukan saja memuliakan TUHAN, tetapi juga membangun komuninitas kita, dimana kita bisa menciptakan keindahan dalam hidup bersama. Ini harus menjadi konsumsi kita sehari-hari.
2. Nyanyian itu harus dinyanyikan dengan segenap hati kepada TUHAN. “Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati”. (19b). bernyanyi dalam ibadah bukan untuk menghibur dan menyenangkan diri, tetapi untuk memuliakan TUHAN, oleh karena itu, pujian kita harus menjadi alunan irama yang indah yang keluar dari dalam hati kita (Bible KJV: singing and making melody in your heart to the Lord).
Janganlah pujian itu hanya sekedar nyanyian tanpa penjiwaan. Mari kita membuat pujian kita menjadi harmoni yang indah dalam ibadah kita untuk menyatakan perasaan, doa, kerinduan dan terima kasih kita kepada TUHAN. Jadikan Pujian itu menjadi gaya hidup kita untuk membangun komunitas di mana kita berada, bukan hanya untuk menghibur diri, tetapi pernyataan hati kepada TUHAN. TUHAN Yesus Memberkati.
===============
Info Renungan Lainnya:
solagracia2308@yahoo.com, PIN BB 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111
===============
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
No comments:
Post a Comment