(CDN060) “MEMULAI DARI DIRI SENDIRI”

Pembacaan Alkitab: Matius 7:12

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi”.

Apa yang dikatakan oleh TUHAN Yesus di sini merupakan sebuah pelajaran yang sangat penting untuk kita perhatiakan bersama. TUHAN Yesus mengajar bahwa ketika kita menghendaki seseorang berbuat seuatu kepada kita, maka kitalah yang harus berbuat hal yang sama terlebih dahulu kepada mereka. Apa sebenarnya yang TUHAN Yesus tekankan disini? Yang TUHAN Yesus tekankan adalah kebersamaan yang dibangun di atas dasar kasih. Bukan tanpa alasan, karena di dalamnya kita akan menggenapkan seluruh isi hukum Taurat dan Kitab para nabi “Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi”. Inilah yang TUHAN Yesus ajarkan kepada kita di dalam Matius 22:37-40. Kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama, itulah yang harus menjadi landasan ketika kita berbuat sesuatu. Di dalam ayat yang ke 40 di katakan bahwa; “pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kita para nabi”.

Ketika kita hanya menunggu, menunggu dan menunggu supaya seseorang bebuat terlebih dahulu kepada kita, menunggu orang lain menghormati kita, menunggu orang lain mengasihi dan menghargai kita, menunggu orang lain…, menunggu orang lain…, menunggu orang lain… sehingga pada akhirnya tidak ada lagi yang ditunggu, maka sebaliknya yang akan terjadi adalah kekecewaan, sakit hati yang berujung kepada kebencian yang mendalam. Kita tidak mendapatkan apa yang kita harapkan. Tidak ada kasih di dalamnya, yang ada adalah kehancuran dan perpecahan. Itulah sebabnya TUHAN YESUS mengajarkan kepada kita, ketika kita menghendaki seseorang berbuat kepada kita, kita tidak harus menunggu, tetapi harus “MEMULAI DARI DIRI SENDIRI”.

Tindakan yang kita lakukan akan menggerakkan hati orang lain, meluluhkan perasaan mereka untuk berbuat sesuatu kepada kita. Bukan menunggu tetapi memulai. Sesuatu yang kita lakukan atas dasar kasih dan kerendahan hati akan menghasilkan sesuatu yang jauh lebih besar dari apa yang sebenarnya kita harapkan, tetapi tidak boleh menuntut.

Kasih menggerakkan hati kita untuk bertindak tanpa memperhitungkan kondisi orang lain, sekalipun kita ini adalah korbannya.  Disinilah kita menggenapkan seluruh isi hukum Taurat dan kitab para nabi. Rasul Paulus katakan bahwa “Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat” (Roma 12:10). Penghargaan hanya diberikan kepada pemenang bukan kepada pencundang. Mari kita berlomba-lomba sebagai saudara bersaudara dalam TUHAN untuk saling mendahului memberi hormat, jangan menunggu dihormati baru menghormati, menunggu dikasihi baru mengasihi. Mulailah dari diri sendiri, jangan tunggu sampai kering. TUHAN Yesus Memberkati.

===============
Informasi Renungan lainnya:
Email : solagracia2308@yahoo.com
WhatsApp : +6285337460111, Pin BB : 2600cd25.
Aplikasi untuk BlackBerry:  "Christian Devotionals", silakan download di App World, dan untuk Aplikasi Android gunakan link ini: http://bitly.com/1d4otr8.
===============

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN059) “TENTRAM SEPANJANG MASA”

Pembacaan Alkitab: Mazmur 23:6

“Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa”.

Sebuah jawaban terbesar atas kebutuhan manusia, yaitu kenyamanan dan kebahagiaan. Inilah uraian terakhir yang diungkapkan oleh Daud sebagai hasil dari penyertaan dan perlindungan TUHAN sebagai gembala atas umat-Nya. Di sini diuraikan figur seorang gembala yang bukan saja memberi kepuasan tetapi juga memberi kepastian, yaitu, ketentraman sepanjang masa.

Daud berkata “Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku…”. Kebajikan adalah sesuatu yang mendatangkan kebaikkan, keselamatan, keberuntungan dan lain sebagainya. Sedangkan kemurahan berbicara tentang kasih karunia yang diberikan (Allah) kepada manusia (umat gembalaan-Nya). Sampai kapan? “… seumur hidupku”.

Kata seumur hidupku berbicara tentang keadaan selama kita berada dalam dunia ini. Itu artinya kebajikan dan kemurahan Allah akan menjadi bagian dalam hidup kita selama kita ada di dunia ini, tanpa batasan dan tidak akan berhenti sampai kita menutup mata dan kembali kepada Sang Khalik. Bukankah ini yang dicari dan didambakan oleh setiap orang? Ya, benar! TUHAN yang menyediakan itu bagi kita.

Apakah sampai di situ saja? Tidak! Kebajikan dan kemurahan TUHAN menembus sampai kepada batas kekekalan. Daud mengatakan bukan saja ketika kita masih hidup di dunia ini, tetapi ia melanjutkan kalimatnya “dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa”. Frase “diam di rumah TUHAN sepanjang masa” bukan lagi berbicara tentang keadaan selama berada di dunia ini, tetapi ini berbicara lebih dalam lagi tentang kehidupan setelah kematian, yaitu hidup dalam rumah TUHAN selama-lamanya. Ini menggambarkan bahwa TUHAN sebagai gembala kita, menuntun dan membimbing kita di dunia ini sampai masuk kepada dunia kekekalan, yaitu tinggal di rumah TUHAN sepanjang masa. Inilah ketentraman abadi. Selamat dunia-akhirat. Semoga kita berbahagia sebagai umat gembalaan TUHAN. Nikmati janji-janji-Nya dan alami kuasa-Nya dan hiduplah dalam kepastian. TUHAN memberkati.

===================
Informasi Renungan lainnya:
Email :solagracia2308@yahoo.com
WhatsApp : +6285337460111 (WhatsApp Only, No Call or SMS), Pin BB : 2600cd25,
Aplikasi untuk BlackBerry:  "Christian Devotionals", silakan download di App World, dan untuk Aplikasi Android gunakan link ini: http://bitly.com/1d4otr8.
====================

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN058) “PIALA KEMENANGAN”

Pembacaan Alkitab: Mazmur 23:5

“Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah” (TB)

“Thou preparest a table before me in the presence of mine enemies: thou anointest my head with oil; my cup runneth over” (KJV)

Penyertaan dan perlindungan TUHAN (ay.4) tidak berhenti sampai di situ saja, bahkan Ia telah mempersiapkan perayaan kemenangan melawan para musuh “Engkau menyediakan hidangan bagiku…”. Kata hidangan dalam Bhs. Ibraninya adalah "shulchan" yang berarti MEJA atau Meja Hidangan. Dalam terjemahan King James Version; “Thou preparest A TABLE before me in the presence of mine enemies…”. Yang dimaksudkan bukanlah makanan, tetapi mungkin persiapan pesta perayaan kemenangan melawan para musuh. “Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku..”. Frase “di hadapan lawanku” menunjukkan bahwa adanya musuh yang harus dihadapi.

Perayaan kemenangan melawan para musuh ditandai dengan sukacita dan kegirangan yang berlimpah-limpah, “… Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak…”. Minyak adalah symbol sukacita dan kegembiraan. TUHAN mengurapi dengan minyak, artinya bahwa TUHAN memberikan sukacita dan kegembiraan atas kemenangan itu. Perjuangan berat melewati bahaya maut yang penuh dengan tantangan (ay. 4) hasilnya akan dinikmati di sini (ay. 5). Ini menggambarkan kehidupan kita sebagai umat TUHAN, walaupun kita berada dalam bahaya maut, namun TUHAN pasti menyertai, melindungki dan memberikan kemenangan kepada kita.

Sebagai pemenang-pemenang, ada sebuah penghargaan yang akan diterima, “…pialaku penuh melimpah”. Piala yang penuh melimpah adalah deretan PIALA KEMENANGAN. Piala adalah penghargaan dan symbol dari perjuangan dan kemenangan. Dan ini akan menambah sukacita kegirangan pada perayaan kemenangan di meja perjamuan yang sudah TUHAN siapkan sebelumnya.

Perjuangan kita tidak akan sia-sia. Inilah yang dikatakan oleh Daud, diakhir perjuangannya bersama TUHAN, ia menerima sederetan PIALA KEMENANGAN. Ini akan berlaku juga bagi kita sebagai umat TUHAN. Berjuanglah, hadapilah setiap tantangan dan percayalah pada penyertaan dan perlindungan TUHAN yang memberi kemenangan kepada kita. TUHAN memberkati.

===============
Informasi Renungan lainnya:
Email : solagracia2308@yahoo.com
WhatsApp : +6285337460111 (WhatsApp Only, No Call or SMS), Pin BB : 2600cd25, Aplikasi untuk BlackBerry:  "Christian Devotionals", silakan download di App World, dan untuk Aplikasi Android gunakan link ini: http://bitly.com/1d4otr8.
===============

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN057) "PENYERTAAN DAN PERLINDUNGAN TUHAN"

Pembacaan Alkitab: Mazmur 23:4

"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada- Mu dan tongkat- Mu, itulah yang menghibur aku".

Apa yang melatarbelakangi sehingga timbul keberanian dan keyakinan yang begitu kuat dalam diri Daud? Dengan tegas dia berkata "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya...". Ini mengacu kembali kepada pengakuan Daud dalam ayat 1 "TUHAN adalah gembalaku..." Dan sebagai gembala, Daud sangat yakin bahwa TUHAN tidak pernah meninggalkan domba-domba gembalaan-Nya, sehingga lebih lanjut ia berkata "... sebab Engkau Bersertaku...".

Keyakinan akan penyertaan TUHAN inilah yang menyebabkan timbul keberanian yang begitu hebat, sekalipun berada di lembah bayang-bayang maut/ berjalan dalam lembah kekelaman (terjmahan KJV: though I walk through the Valley of the shadow of death: meskipun aku berjalan dalam lembah bayang-bayang maut/ kematian). I will fear no evil (aku tidak akan takut bahaya/ kejahatan).

Dalam lembah bayang-bayang maut, berbicara tentang sebuah bahaya yang sangat hebat, menakutkan dan mengerikan, bahkan dekat dengan kematian, namun Daud berkata "siapa takut? Emang gue pikirin. Masalah buat lho". Daud yakin bahwa di tengah-tengah bahaya yang hebat ada kekuatan yang jauh lebih hebat yang sedang dan yang akan terus menopang dan menyertai dia, yaitu kekuatan TUHAN.

TUHAN bukan hanya menyertai, tetapi juga melindungi. PENYERTAAN TUHAN membuat Daud memiliki keberanian yang besar dan PERLINDUNGAN TUHAN mebuat ia merasa aman berjalan dalam lembah kekelaman. Ini merupakan suatu kebahagiaan dan penghiburan bagi Daud "... gada-Mu dan tongkat-Mu itulah yang menghibur aku". Tongkat adalah alat yang digunakan oleh gembala untuk menuntun domba-dombanya, sekaligus digunakan untuk menghalau musuh yang hendak berbuat kejahatan. Gada adalah alat pemukul. Jadi jika dengan tongkat tidak mampu menghalau, maka gada yang akan digunakan untuk memukul. Ini adalah cara gembala untuk melindungi domba-dombanya.

Demikianlah TUHAN menyertai dan melindungi kita sebagai umat-Nya. Kita harus yakin pada penyertaan dan perlindungan TUHAN. Ketakutan dan kegagalan terjadi karena tidak adanya keyakinan akan penyertaan dan perlindungan TUHAN. Jadi mulailah untuk mempercayai Dia hari ini, jangalah takut, sebab Dia menyertai dan melindungi kita. TUHAN memberkati.

==============
Informasi Renungan lainnya:
Email : solagracia2308@yahoo.com
WhatsApp : +6285337460111, Pin BB : 2600cd25, Aplikasi untuk BlackBerry:  "Christian Devotionals", silakan download di App World, dan untuk Aplikasi Android gunakan link ini: http://bitly.com/1d4otr8.
==============

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN056) "TUHAN MENYEGARKAN JIWAMU"

Pembacaan Alkitab: Mazmur 23:3
"Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama- Nya".

Di dalam Jiwa yang sehat, terdapat tubuh yang kuat. Jiwa menyangkut hati, pikiran dan perasaan, sedangkan tubuh adalah tubuh secara fisik atau badani. Jiwa menggerakkan seluruh kehidupan batin manusia, jiwa adalah yang menyebabkan seseorang bisa hidup. Karena jiwa menyangkut batin, perasaan, hati dan pikiran manusia, jika manusia tidak mampu mengelola perasaannya, menjaga hatinya, maka jiwa manusia yang menopang tubuhnya juga lemah. Jadi pertama-tama TUHAN memberikan manusia itu kekuatan bukan kekuatan secara fisik tetapi kekuatan jiwa. Kekuatan yang berasal dari dalam dan bukan kekuatan yang berasal dari luar. Jika tubuh mati dan kembali menjadi tanah, jiwa akan tetap hidup dan kembali kepada pemiliknya, sang Pencipta.

Rupanya Daud paham betul dan menyadari akan kondisi seperti itu, sehingga ia berkata "Ia (TUHAN) menyegarkan jiwaku...".  Kata menyegarkan dari bahasa aslinya berarti memulihkan, memperbaiki dan mengembalikan, sehingga tubuh yang lemah diperbaharui dari dalam jiwa, sehingga baik tubuh dan jiwa menjadi fresh. Ada kekuatan dari dalam yang menghidupkan dan menggerakkan.

TUHAN adalah gembala jiwa kita, yang memberikan kesegaran. Dengan jiwa yang segar, jiwa yang sudah dipulihkan (restoreth) kita dapat mengkomsumsi kebenaran (berjalan di jalan TUHAN) "... Ia (TUHAN) menuntun aku di jalan yang benar...".

Alasan TUHAN melakukan ini adalah karena nama TUHAN harus ditegakan di atas umat-Nya "... Oleh karena nama-Nya". Itulah sebabnya, TUHAN tidak membiarkan jiwa kita menjadi lemah. Ia menyegarkan jiwa kita, supaya nama-Nya di kenal di antara bangsa-bangsa, bahwa Ialah Allah Israel yang selalu peduli dengan keberadaan umat-Nya. TUHAN memberkati.

Info Renungan lainnya: PIN BBM 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111 (WA Only). Email: solagracia2308@gmail.com.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN055) "KUNCI PERNIKAHAN YANG LANGGENG DAN DIBERKATI"

Pembacaan Alkitab: Rut 4:13-17

"Lalu Boas mengambil Rut dan perempuan itu menjadi isterinya dan dihampirinyalah dia. Maka atas karunia TUHAN perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki- laki".  (Ay. 13).

Kisah perjalanan panjang yang sangat mengharukan dan kisah kesetiaan seorang perempuan Moab yang bernama Rut di tengah dera air mata dan sulitnya kehidupan merajut asa dengan seorang perempuan janda yang sudah masuk ke dalam usia senja, menginspirasi kita untuk mengubah paradigma kita tentang suatu keadaan. Karena dibalik penderitaan dan dera air mata, TUHAN memiliki tujuan yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya dan sulit untuk dipahami.

Setelah Elimelekh suami Naomi meninggal di negeri asing, Naomi tinggal dengan kedua anaknya laki-laki yang masing-masing mengambil perempuan Moab menjadi istrinya (1:3-4). Selang beberapa tahun kemudian meninggal pulanya kedua anaknya dengan tidak melahirkan seorang keturunan (1:5). Naomi sekarang tinggal dengan kedua menantunya, Orpa dan Rut. Orpa pergi atas desakan Naomi, namun Rut mengikararkan janji setianya untuk menyertai Naomi pulang ke Betlehem  bahkan tinggal bersamanya (1:16-17).

Di manakah tujuan dan rencana TUHAN? TUHAN tidak memutus garis keturunan Israel, Rut, istri Mahlon anak Elimelekh yang sudah meninggal itu, akhirnya tinggal bersama mertuanya, Naomi di Betlehem. Karena ketekutan dan cara hidupnya yang baik (3:11) ia ditebus oleh Boas salah seorang dari sanak saudara Elimeleks (2:1) dan dijadikan istrinya (4:13-17). Dari garis keturunannya lahirnya Raja Daud (4:14-22).

TUHAN memilih mereka, untuk menggenapkan tujuan dan rencana-Nya. Jika kita melihat dari pernikahan mereka bukanlah atas dasar nafsu dan keinginan diri, itulah sebabnya TUHAN memakai mereka untuk menggenapkan tujuan dan rencana-Nya:

1. Pernikahan mereka dibangun di atas dasar KETULUSAN. Boas adalah seorang yang TULUS, hal ini terlihat ketika Boas memberi perhatian kepada Rut (2:8-9) dan ketika mau menebus Rut, untuk menegakkan nama orang yang telah mati (4:9-10). Yang seharusnya menebus, penuh pertimbangan dan takut kehilangan (4:1-8), tetapi Boas tidak.

2. Pernikahan mereka dibangun di atas dasar KEIKLASAN, KESETIAAN, KETEKUNAN dan POLA HIDUP YANG SALEH. Rut adalah seorang perempuan yang Iklas menjalani hidup apa adanya (2:7), Setia walau tidak ada sesuatu yang diharapkan (1:7-17). Tekun dalam setiap kesulitan (7), hidup saleh dalam tekanan hidup (3:11).

TUHAN berkenan dan memberkati pernikahan mereka. "... Maka atas kasih karunia TUHAN, perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki" (ay. 13).

TUHAN memilih dan menetapkan orang-orang tepat. Dari keturunan Rut, dari penikahannya dengan Boas melahirkan raja-raja besar seperti Raja Daud, dll.

Pernikahan yang dibangun di atas dasar ketulusan, keiklasan, kesetiaan, ketekunan dan cara hidup yang baik akan diberkati dan dipakai oleh TUHAN untuk menggenapkan tujuan-Nya. Jangan hancurkan pernikahan dan keluarga kita dengan keegoisan. TUHAN tidak akan ada disitu. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN054) “MENGAMALKAN KASIH PERSAUDARAAN YANG TULUS IKHLAS”

Pembacaan Alkitab:  1 Petrus 1 : 22

“Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu”.

Rasul Petrus menulis suratnya kepada orang-orang percaya yang hidup dalam perantauan seperti yang telah nyata tersurat dalam 1:1-2, yaitu mereka yang sudah dikuduskan oleh Roh supaya taat kepada Yesus Kristus yang telah mencurahkan darah-Nya bagi mereka. Untuk itu, mereka harus hidup taat dan tidak mengikuti hawa nafsu duniawi (2:11) serta berusaha untuk memelihara kekudusan hidup sebagaimana Kristus sudah memilih dan menetapkan mereka untuk hidup kudus (1: 14-16).

Di dalam konteks ayat yang kita renungkan hari ini, Rasul Petrus mengatakan “Karena Kamu telah menyucikan dirimu…”. Menyicikan diri yang dimaksud di sini bukan “Sanctify yourselves” (penyucian diri secara fisik atau badani) tetapi “purified your souls”, yaitu menyucian jiwa atau roh, hati, perasaan dan pikiran melalui ketaatan kepada kebenaran yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Nampaknya ada yang berbeda dengan terjemahan KJV:

“Seeing ye have purified your souls in obeying the truth THROUGH THE SPIRIT unto unfeigned love of the brethren, [see that ye] love one another with a pure heart fervently”. (KJV)

Atas dasar inilah, Rasul Petrus kembali menegaskan supaya dalam kehidupan mereka bersama sebagai saudara bersaudara dalam TUHAN dalam perantauan sama-sama mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, dan ini harus dilakukan dengan segenap hati, segenap kekuatan dan kemampuan kita “... hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu”.

Dengan mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, maka itu akan memungkinkan kita untuk menggenapkan tujuan Allah dalam hidup kita sebagai orang-orang perantau, karena kewarganegaraan kita adalah dalam kerajaan sorga (Fil. 3:20):

1. Kita dapat menjaga dan memelihara kekudusan dalam hidup bersama/berjemaat (1:14). (Exhortations to Holiness of Life, 1:13-5:11).

Nasehat Penulis Surat Ibrani mengatakan “Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan”. (Ib. 12:14).

2. Kita dapat memelihara kesatuan dalam hidup bersama/ berjemaat dan kasih Sebagai pengikat yang mempersatukan (Kol. 3:14).

Berbicara tentang kasih, itu merupakan sebuah topik yang sangat luas dalam Alkitab, Namun jika kita mengacu kepada 1 Korintus 13, Kasih menduduki tempat yang paling utama (ay. 13). Kasih adalah pondasi kehidupan keKristenan. Iman kita dibangun di atas dasar kasih demikian juga dengan pengharapan. Sifat-Sifat kasih yang dibangun dalam hidup bersama adalah seperti yang nyata dalam 1 Kor. 13:3-7).

Mari kita mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus di antara kita sebagai saudara-bersaudara dan jemaat berjemaat. Inilah yang terpenting bagi kita untuk membangun sebuah kesatuan dan kebersamaan yang dibangun di atas dasar kasih yang tulus dan di dalamnya kita dapat menggenapkan tujuan Allah bagi kehidupan kita. Mari kita hidup dalam ketaatan kepada kebenaran. TUHAN Yesus memberkati.

-------------------------
Info Renungan: Email: solagracia2308@yahoo.com, Pin BB: 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111
Aplikasi Android: http://bitly.com/1d4otr8
-------------------------

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN053) "DOA YANG BENAR"

Pembacaan Alkitab: Mazmur 4:2

"Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan aku. Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku".  (Mzm. 4:2)

"Hear me when I call, O God of my righteousness: thou hast enlarged me when I was in distress; have mercy upon me, and hear my prayer" (KJV: Psalms 4:1)

Ayat ini menggambarkan suatu kekuatan doa yang benar. Keberanian Daud untuk memehon jawaban doa dari Allah didasarkan atas pernyataan dan kepercayaan yang besar bahwa Allah yang kepada-Nya ia memohon adalah Allah yang benar "hear me when I call, o God my righteosness" (Dengarkanlah ketika aku berseru, ya Allah kebenaranku).

Pernyataan ini telah memberikan keberanian yang besar kepada Daud untuk datang dan memohon kepada Allah. Pernyataan ini berarti bahwa, Daud menyerahkan seluruh kehendak dan kemauannya kepada Allah yang benar. Sekalipun mungkin tindakan Allah berbeda seperti yang diinginkannya, namun  tetaplah Allah yang benar dalam segala keputusan-Nya dan kita tidak dapat memaksakan kehendak kita supaya TUHAN melakukan apa yang kita mau. Kalau kita memaksakan kehendak kita, berarti itu bukan kebenaran Allah tetapi kebenaran diri yang belum tentu benar di hadapan TUHAN bahkan mungkin sangat menjijikkan.

Apa yang telah dilakukan oleh Daud merupakan sebuah contoh bagi kita. Ketika kita berdoa, kita mengakui bahwa Dia adalah Allah yang benar dalam segala  keputusan-Nya termasuk benar dalam menjawab doa-doa kita. Ketika jawaban TUHAN tidak sesuai seperti yang kita inginkan bukan berarti Allah tidak mau menjawab, tetapi TUHAN tahu apa yang benar bagi hidup kita. Demikianlah yang dikatakan oleh Daud "... O God my righteousness".

Tindakan Allah nyata bagi sikap yang demikian, seperti pernyataan dan pengakuan Daud bahwa Allah adalah kebenarannya. Apa tindakan Allah? Daud berkata bahwa "... Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku". Inilah jawaban Allah. Ia memperhatikan keadaan Daud (dalam kesesakan) dan membebaskannya (memberi kelegaan). Dengan demikian Daud kembali memohon kepada Allah untuk meneruskan memberikan belas kasihan dan menjawab doanya "... Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku".

Hal ini juga pasti TUHAN akan lakukan kepada kita, mari akui Dia sebagai Allah yang benar dan sumber dari segala yang benar. TUHAN memberkati.

Renungan Via BBM, silakan invite: 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111 dan email: solagracia2308@gmail.com, solagracia2308@yahoo.com

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN052) "TUHAN GEMBALA YANG BAIK"

Pembacaan Alkitab: Mazmur 23:2

"Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang".

Suatu ketika saya sedang menempuh perjalanan kurang lebih 10 KM dengan berjalan kaki di hutan di sebuah perbukitan. Hutan yang hanya ditumbuhi reremputan. Ketika saya melayangkan pandangan saya ke puncak perbukitan yaitu tujuan yang harus saya capai, saya melihat sebuah pemandangan yang begitu alami, padang rumput membentang luas dari kaki bukit hingga ke puncak. Sebuah pengalaman sederhana namun sulit di lupakan, mengingatkan saya kepada Mazmur 23:2.

Perjalanan dengan TUHAN pasti akan jauh lebih indah dan menyenangkan, bukan saja sulit dilupakan tetapi pasti kita tidak akan melupakannya. Dia bertindak sebagai gembala yang baik (ay. 1) sudah pasti Ia memberikan yang terbaik bagi domba-domba gembalaan-Nya, seperti apa yang sudah tersurat dalam Mazmur ini "Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang". Hal ini menggambarkan bahwa;

1. Seorang gembala yang baik, Ia memberi kesejahteraan, kemakmuran, kenyamanan dan keamanan "Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau...".

2. Seorang Gembala yang baik mengarahkan dan menuntun kita kepada tempat tepat, benar dan pasti "... Ia membimbing aku ke air yang tenang".

Rumput dan air adalah kebutuhan bagi domba-domba, yaitu kebutuhan makanan dan minuman. Yang menggambarkan pemeliharaan Allah,      yang juga memberi kecukupan atas kebutuhan itu "... takkan kekurangan aku". (Ay. 1b). Mari hidup sebagai umat Gembalaan-Nya. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN051) "TUHAN ADALAH GEMBALAKU"

Bacaan Alkitab: Mazmur 23:1

"TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku".

"TUHAN adalah Gembalaku..." Ini adalah sebuah  ungkapan pengakuan, pengakuan yang bukan hanya sekedar pengakuan, tetapi pengakuan atas dasar keyakinan yang teguh bahwa TUHAN adalah gembala yang baik. Keyakinan ini membuat kesadaran di dalam diri bahwa seorang gembala yang baik memberi kecukupan atas setiap kebutuhan "...takkan kekurangan aku".

Sebuah pelajaran yang sungguh luar biasa bagi kita sebagai umat TUHAN. Kalimat yang sederhana namun di dalamnya  kaya dengan pengertian yang akan membawa kita lebih intim dengan TUHAN sebagai gembala kita. Seorang gembala, ia memimpin, melindungi, memperhatikan dan memberi waktu sepenuhnya untuk domba-dombanya, terlebih TUHAN sebagai gembala kita, Ia memberi kecukupan seperti kesaksian Daud "takkan kekuarangan aku...".

Tak ada yang lebih indah dan lebih menyenangkan hidup dekat dengan TUHAN sebagai gembala kita. Kalau TUHAN adalah gembala kita, itu artinya bahwa;

1. Kita harus siap memberi diri untuk dipimpin atau digembalakan oleh TUHAN. Tidak mengikuti kemauan diri tetapi mengikuti kemauan dan kehendak TUHAN.

2. Selain kita memberi diri, kita juga harus memiliki keyakinan bahwa Ia memelihara kita, tidak perlu kuatir dengan keadaan, sebab Ia tahu Apa, siapa dan bagaimana kita.

Inilah sikap kita sebagai umat TUHAN, sehingga kita berani berkata dengan sebuah keyakinan yang besar seperti Daud berkata "TUHAN adalah gembalaku, takka kekurangan aku". Hiduplah dalam pimpinan TUHAN dan yakinlah sepenuhnya bahwa Ia menjada dan memelihara kita sebagai umat gembalaan-Nya. TUHAN memberkati.

=============
Info Renungan: Email: solagracia2308@yahoo.com, Pin BB: 2600cd25,  WhatsApp: +6285337460111
Aplikasi Android: http://bitly.com/1d4otr8

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN050) "SUPLEMEN BAGI JIWA"

Pembacaan Alkitab: Mazmur 138:1-3

(1) "Aku hendak bersyukur kepada- Mu dengan segenap hatiku, di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi- Mu.

(2) Aku hendak sujud ke arah bait- Mu yang kudus dan memuji nama- Mu, oleh karena kasih- Mu dan oleh karena setia- Mu; sebab Kaubuat nama- Mu dan janji- Mu melebihi segala sesuatu.

(3) Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku".

Hidup kita bergantung pada kekuatan TUHAN. Hidup tanpa TUHAN sama artinya hidup tanpa kekuatan, jiwa kita menjadi lemah, pikiran tidak terarah, dan perasaan kita tidak terkontrol. Mungkin saja kita dapat bertahan, namun itu pasti tidak akan berlangsung lama, kita akan segera roboh, tanpa daya dan tanpa kata.

Kesaksian Daud mengatakan bahwa TUHAN menambahkan kekuatan dalam jiwanya (ay. 3). Bukan kekuatan fisik tetapi yang dimaksud adalah kekuatan jiwa, kekuatan dari dalam yang menopang fisik dan  yang mengendalikan perasaan, pikiran dan kemauan kita. Ketika jiwa lemah, maka fisik kita akan menjadi lemah.

Supaya jiwa kita menjadi kuat, kita membutuhkan Suplemen setiap hari, yaitu kekuatan dari TUHAN.  Ini adalah kebutuhan setiap insan yang ada di dunia.

Kita akan memperoleh suplemen tambahan bagi jiwa kita, yaitu kekuatan yang baru dari TUHAN, apabila;

1. Mengakui Dia lebih besar dari segala allah, sembari mengucap syukur dan bermazmur dengan segenap hati (ay. 1)

2. Memiliki kerinduan dan keintiman secara pribadi dengan Dia yang menggerakkan hati kita untuk mencari dan memuji Dia karena Nama-Nya dan janji-janji-Nya (ay. 2).

3. Ada Pengakuan, ada kerinduan dan yang terakhir ada doa yang dipanjatkan kepada TUHAN (ay. 3a).

Inilahlah suplemen bagi jiwa kita yang menyegarkan dan menyehatkan, sehingga kita menjadi kuat. Sumber kekauatan itu nyata seperti apa yang sudah dijelaskan oleh Daud di dalan ayat 3b, yaitu dari TUHAN. Hal serupa juga dikatakan oleh Rasul Paulus di dalam Fil. 4:13, bahwa; "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku". TUHAN memberkati.

-------------------------
Info Renungan:  Email: solagracia2308@yahoo.com, Pin BB: 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111
Aplikasi Android: http://bitly.com/1d4otr8
-------------------------

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN049) "DILAHIRKAN UNTUK MENCINTAI"

Pembacaan Alkitab: Efesus 5:1-2

(1) "Sebab itu jadilah penurut- penurut Allah, seperti anak- anak yang kekasih (2) dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri- Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah".

Menyimak bagian dari penggalan firman TUHAN ini, saya mengambil kesimpulan sederhada bahwa, saya, anda dan kita semua "DILAHIRKAN UNTUK MENCINTAI". Akan lebih jelas lagi alasan adalah, karena kita adalah anak-anak Allah, dan Allah itu adalah Kasih (God Is Love) (1 Yoh. 4:16).

Sebagai anak-anak KASIH, kita harus menerapkan pola hidup sebagai anak-anak yang kekasih (ay. 1) dan ini harus menjadi perayaan kita setiap hari. Sampai kapan? Alkitab tidak memberi batasan waktu, cukup hari ini saja, besok dst, atau hanya di 14 Februari saja, yang diperingati sebagai hari kasih sayang, atau bahasa "Maduranya" Valentine day?  Tidak! Ini sama sekali tidak ada dasar Alkitabiahnya. Alkitab katakan "Jadilah seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam Kasih".

Hidup di dalam Kasih, artinya segala sesuatu yang kita lakukan hari dan seterusnya harus kita lakukan di dalam kasih "In the name of love and not in the name of St. Valentinus" yang hanya diperingati setiap 14 Februari yang hanya untuk kepuasan dan kesenangan sesaat, setelah itu "bles ewes... ewes... bables angine...".

Bagian firman TUHAN hari ini menghajar kita bahwa, kita yang dilahirkan untuk mencintai harus selalu hidup di dalam kasih;

1. Hidup di dalam kasih adalah sebagai bentuk ketaatan kita kepada TUHAN, bukan kepada st. Valentinus. "Jadilah penurut-penurut Allah". (Ay. 1).

2. Hidup di dalam kasih tidak ada batasan waktu sampai kapan kita mengasihi. Hidup di dalam Kasih, berarti selamanya kita harus mengasihi, bukan hanya di 14 Feb saja. Karena kita telah menerima kasih yang besar dari TUHAN (ay. 2).

Kita adalah anak-anak Kasih. Hiduplah di dalam kasih. Lakukanlah segala sesuatu untuk TUHAN dan sesama atas nama Kasih. Valentine day berakhir hari ini, tetapi kita tidak berhenti mengasihi sampai hari ini. Peringatan hari kasih sayang yang sesungguhnya adalah setiap hari, karena kita adalah anak-anak Kasih yang harus hidup dan menerapkan kasih. Sadarlah bahwa kita dilahirkan untuk mencintai. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN048) "HIDUP SEBAGAI ORANG BENAR"

Pembacaan Alkitab: Mazmur 34:16-18

(16) "Mata TUHAN tertuju kepada orang- orang benar, dan telinga- Nya kepada teriak mereka minta tolong; (17 ) wajah TUHAN menentang orang- orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan kepada mereka dari muka bumi. (18) Apabila orang- orang benar itu berseru- seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya".

Bila kita memperhatikan kondisi negeri kita, di mana-mana terjadi bencana; Gunung Meletus, banjir, longsor dan lain sebagainya, belum lagi kejahatan yang sedang dan terus merajalela diseantero negeri kita yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sungguh sangat memperihatinkan, banyak orang sudah menjadi korban. Kita tidak tahu apakah ini suatu tanda yang TUHAN berikan kepada kita, kita tidak bisa terlalu cepat membuat sebuah kesimpulan. Firman TUHAN menasehatkan supaya kita berjaga-jaga dan berdoa.

Kendatipun demikian keadaannya, sebagai umat TUHAN, kita tidak perlu merasa takut dan kuatir, sebab kita memiliki Allah yang selalu menaruh perhatiannya setiap saat kepada kita. Firman TUHAN hari ini mengajar kita bahwa, TUHAN memberi perhatian kepada orang-orang yang hidup benar di hadapan-Nya;

1. Mata-Nya tertuju kepada orang-orang benar dan telinga-Nya kepada mereka yang minta tolong (ay. 16, 18a)

2. TUHAN melepaskan orang-orang benar dari segala kesesakannya (ay. 18).

Hanya kepada orang-orang benar TUHAN memberi perhatiannya, tetapi orang-orang jahat ditentang-Nya (ay. 17). "Kita akan menjadi benar, apabila kita melakukan segenap perintah itu dengan setia di hadapan TUHAN, Allah kita, seperti yang diperintahkan- Nya kepada kita". (Ul 6:25). Hiduplah sebagai orang-orang benar dan nikmatilah kasih dan kebaikkan-Nya. TUHAN memberkati.


=============
Info Renungan Lainnya:
solagracia2308@yahoo.com
Pin BB; 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111
=============

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN047) "MENGHADAP TUHAN YANG MAHAKUDUS"

Pembacaan Alkitab: Kel. 19:17-23

(17) Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung. (18) Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat. (19) Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh. (20) Lalu turunlah TUHAN ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu, maka TUHAN memanggil Musa ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke atas. (21) Kemudian TUHAN berfirman kepada Musa: "Turunlah, peringatkanlah kepada bangsa itu, supaya mereka jangan menembus mendapatkan TUHAN hendak melihat-lihat; sebab tentulah banyak dari mereka akan binasa. (22) Juga para imam yang datang mendekat kepada TUHAN haruslah menguduskan dirinya, supaya TUHAN jangan melanda mereka." (23) Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Tidak akan mungkin bangsa itu mendaki gunung Sinai ini, sebab Engkau sendiri telah memperingatkan kepada kami, demikian: Pasanglah batas sekeliling gunung itu dan nyatakanlah itu kudus."

Bagian firman TUHAN yang kita baca ini merupakan realisasi dari ayat-ayat sebelumnya (ay. 3-16). TUHAN menyampaikan maksud-Nya kepada Musa untuk disampaikan kembali kepada bangsa/ umat Israel. TUHAN ingin menegaskan bahwa bangsa Isarel adalah umat milik kesayangan TUHAN yang dipilih dari antara segala bangsa. Oleh karena itu, mereka harus hidup dalam ketaatan; taat mendengar dan melakukan firman TUHAN (ay. 5-6).

Musa telah menjadi Mediator antara TUHAN dengan umat-Nya, TUHAN telah menyampaikan maksud-Nya, dan umat-Nya menyatakan kesediaan diri untuk taat kepada-Nya, dan untuk meneguhkan apa yang disampaikan Musa kepada umat-Nya adalah benar, TUHAN mau berbicara dengan umat-Nya, supaya mereka mendengar secara langsung perkataan dari TUHAN (ay. 7-8). Namun umat TUHAN harus menguduskan diri dan menyucikan pakaian mereka masing-masing (ay. 10-13).

Mengapa mereka harus menguduskan diri? Mereka bukan lagi berhadapan dengan Musa, melainkan berhadapan langsung dengan TUHAN yang Mahakudus. Di sini akan terjadi persekutuan dan komunikasi antara TUHAN dengan umat Israel (ay. 17-20). Tanpa kekudusan tidak seorang pun dapat berjumpa dengan TUHAN dan mendengar suara-Nya. Jika terjadi pelanggaran terhadap peringatan ini, maka mereka harus menanggung akitanya sendiri (ay. 21-23).

Sebuah pelajaran yang sangat penting bagi kita sebagai umat TUHAN, bahwa;

1. Kita harus menjaga kekudusan hidup dalam persekutuan dengan TUHAN (ay. 10), kita bukan berhadapan dengan manusia, melainkan dengan TUHAN. Tanpa kekudusan tidak seorangpun dapat berjumpa dengan TUHAN (Mat. 5:8; Ibr. 12:14).

2. Kita bukan saja menjaga kekudusan hidup, tetapi juga menjaga tempat kudus TUHAN (ay. 12, 21). Gereja bukan dijadikan tempat untuk meraih keuntungan dan kepentingan diri (bdk. Mat. 21:12-13), tetapi untuk memuliakan TUHAN dan mencari kehendak TUHAN dalam perjumpaan dengan Dia melalui firman-Nya.

Baiklah kita mempersiapkan diri kita masing-masing untuk menghadap TUHAN. TUHAN menghendaki kita untuk hidup kudus (Im. 20:26). Kuduskan hidup kita, hati kita, perasaan dan pikiran kita.  Kuduskan tujuan dan motivasi kita. Sebagai umat TUHAN kita sedang berhadapan dengan TUHAN. Tidak ada persekutuan dengan TUHAN tanpa ditandai dengan kekudusan. Kuduslah kamu, sebab TUHAN yang memanggil kamu adalah kudus (I Ptr. 1:15-16). TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN046) "CARA TUHAN MEMBENTUK KARAKTER DAN KEIMANAN KITA"

Pembacaan Alkitab: Keluaran 5:1-24

"Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: " Sekarang engkau akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepada Firaun; sebab dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan membiarkan mereka pergi, ya dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan mengusir mereka dari negerinya" (ay. 24).

Cara TUHAN memang sulit untuk dimengerti. TUHAN sering memakai cara-cara yang keras untuk membentuk karakter dan keimanan kita. TUHAN tidak memanjakan kita dengan hal-hal yang dan gampang. Firman TUHAN hari ini memperlihatkan kepada kita bahwa bangsa Israel sedang diperhadapkan dengan situasi yang berat setelah Musa dan Harun menghadap Firaun, mohon diri untuk beribadah kepada TUHAN (ay. 5:1,3). Tetapi hal itu dipandang tidak baik oleh Firaun, karena dianggap hanya untuk mencari-cari alasan untuk bermalas-malasan (Ay.4,8,17).  Firaun tidak menginjinkan mereka pergi tetapi justru mereka dipaksa bekerja lebih keras lagi, haknya dipangkas, namun kewajibannya ditambah (ay. 18).

Kondisi yang demikian mengundang reaksi keras bagi bagsa Israel terhadap Musa dan Harun, dengan tuduhan Musa dan Harun telah merusak nama baik mereka di hadapan Firaun (ay. 20-21). Menerima protes keras dari bangsa Israel, Musa juga bereaksi memprotes kepada TUHAN atas pemanggilan dan pemilihan dirinya (Ay. 22-23).

Kondisi yang demikian, secara manusia tidak mungkin kita dapat menerima kenyataan pahit ini, namun kalau kita memperhatikan dengan seksama, ada hal yang jauh lebih indah di balik tantangan dan penderitaan yang kita alami, karena ini adalah rencana TUHAN yang sulit kita pahami, namun Firman TUHAN ini mengajar kita bahwa;

1. Kita harus memiliki niat dan tekad yang kuat, sekalipun tantangan terasa lebih besar dari niat kita (ay. 1-3). Niat Musa adalah beribadah kepada TUHAN. Apakah niat itu digagalkan karena tantangan?

2. Kita tidak boleh memprotes TUHAN karena keadaan. TUHAN sedang membentuk karakter dan keimanan kita, serta menguji ketaatan kita (ay. 22-23). TUHAN seakan-akan membiarkan masalah terjadi berlarut-larut.

3. Kita harus percaya dan berserah diri kepada TUHAN. TUHAN punya cara untuk menolong kita. Ia akan memperlihatkan keajaiban kuasa-Nya melalui perbuatan tangan-Nya yang kuat (ay. 24).

Lihatlah apa yang TUHAN akan lakukan. Ketika kita berada pada satu titik di mana seakan-akan TUHAN membiarkan penderitaan terjadi, TUHAN katakan, kamu akan melihat tindakan TUHAN (ay. 24). Kita dibentuk bukan dengan kemudahan, tetapi dengan ujian dan didikan yang keras, sehingga menghasilkan karakter dan keimanan yang teruji dan kuat. Percayalah dan serahkanlah hidupmu kepada TUHAN, maka Ia akan bertindak (Mzm. 37:5). TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN045) "HIDUP YANG DIPIMPIN OLEH ROH"

Pembacaan Alkitab: Roma 8:12-17


(12) "Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. (13) Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. (14) Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. (15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" (16) Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. (17) Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia".

Hidup yang dipimpin oleh Roh sangat bertentangan dengan hidup yang dikuasai oleh kehendak daging. Jika kita hidup dipimpin oleh Roh, pertama-tama yang harus kita lakukan adalah mematikan perbuatan-perbuatan daging dalam hidup kita (ay. 12-13), dan mengikuti pimpinan kuasa Roh Kudus. Perbuatan daging yang dimaksud adalah semua yang bertentangan dengan keinginan Roh (Gal. 5: 19-21).

Ketika kita masih hidup di dalam kehendak daging, Rasul Paulus menyebut bahwa kita adalah orang-orang berhutang. Yang dimaksud dengan berhutang dalam Bhs Yunaninya adalah Opheiletes yang berarti orang yang berdosa dan orang yang berdosa pasti akan mati (binasa), tetapi jika kita hidup dipimpin oleh Roh, kita akan hidup (ay. 13) dengan banyak keuntungan, yaitu:

1. Kita disebut sebagai anak-anak Allah (ay. 14). Sebagai anak-anak Allah, kita memiliki hak istimewa, yaitu menjadi ahli waris, yaitu janji2 Allah. Kita dimuliakan bersama-sama dengan Kristus (ay. 17).

2. Kita akan menerima pembaharuan roh (ay. 15) kita dibebaskan dari hutang dosa (ay. 12), kita tidak diperhamba oleh roh perbudakan, tetapi TUHAN memberikan Roh yang menjadikan anak-anak Allah (ay. 15).

3. Kita memiliki persekutuan dengan Roh. Roh itu memimpin kita. Dan bersaksi bersama-sama dengan kita bahwa kita adalah anak-anak Allah (ay. 16).

Jika kita mau hidup dipimpin oleh Roh, kita akan menikmati keuntungan-keuntungan ini. Sebaliknya, jika kita hidup dipimpin oleh keinginan-keinginan daging, kita akan tetap hidup sebagai orang yang berdosa, dan kita akan mati.

Masa muda adalah masa yang terlalu banyak pilihan. Tetapi jika kita hidup oleh Roh, maka Roh itu juga yang menolong kita memilih dengan tepat.  Roh akan menolong kita hidup benar sebagai anak-anak Allah. Hiduplah dalam pimpinan Roh Kudus, ijinkan Dia berkuasa atas hidup kita. Amin..!!! TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN044) "HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG: RENDAH HATI"

Pembacaan Alkitab: Efesus 5:21

"... dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus".

Bagian terakhir dari ciri hidup sebagai anak-anak Terang adalah rendah hati atau dalam ayat ini mengatakan merendahkan diri. Merendahkan diri bukan berarti rendah diri tetapi lebih sikap yang menghargai orang lain di atas kepentingan pribadi, tidak sombong dan angkuh. Mungkin lebih tepat artinya adalah rendah hati.

Rasul Paulus menulis pada bagian lain dari surat Efesus ini, rendah hati merupakan sikap hati orang-orang yang dipanggil untuk hidup berpadanan dengan Injil (Ef. 4:1-2). Dan dalam Efesus 5:21, merendahkan diri harus dilakukan dalam takut akan Kristus. Artinya Kristus harus menjadi alasan mengapa kita harus merendahkan diri seorang kepada yang lain.

Merendahkan diri atau rendah hati, bukan hanya berarti tidak sombong dan tidak angkuh, tetapi lebih dari itu, yaitu:

1. Sikap yang menghargai orang lain lebih utama dari diri sendiri. Tidak mencari puji-pujian untuk kepentingan diri (Fil. 2:3).

2. Sikap yang merangkul dan mempersatukan dalam Roh (Ef. 4:2-6). Kesombongan dan keangkuhan hanya akan merusak, memecah belah dan meruntuhkan kebersamaan.

Sikap inilah yang harus menjadi dasar untuk membangun komunitas dalam persekutuan dengan TUHAN. Kesombongan dan keangkuan bukanlah sikap hidup sebagai anak-anak Terang. Untuk mencapai tujuan bersama, baik dalam hubungan dengan sesama maupun dengan TUHAN harus ditandai dan dimulai dengan sikap rendah hati seorang kepada yang lain. TUHAN memberkati.

-------------------------
Info Renungan:
Email: solagracia2308@yahoo.com
Pin BB: 2600cd25,  WhatsApp: +6285337460111, Aplikasi Android: http://bitly.com/1d4otr8
-------------------------

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN043) "HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG: MENGUCAP SYUKUR ATAS SEGALA SESUATU"

Pembacaan Alkitab: Efesus 5:20

"Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita".

Sebagai anak-anak terang, belum lengkap kalau hanya menerapkan pola hidup yang baik sebagai atribut-atribut anak-anak Terang  seperti apa yang sudah diuraikan sebelumnya. Rasul Paulus menasehatkan supaya kita memiliki ciri khas yang unik, di mana tidak semua orang bisa melakukan, yaitu mengucap syukur atas segala sesuatu. Mengucap syukur memang semua oranh bisa melakukannya, tetapi mengucap syukur atas segala sesuatu, masih berpikir keras dan mustahil melakukannya.

Mengucap syukur atas segala sesuatu bukan saja mengucap syukur ketika kita mengalami keadaan baik, tetapi juga ketika kondisi dan keadaan yang tidak memungkinkan kita menghucap syukur, misalnya ketika kita sedang sakit atau menderita karena sesuatu dan lain hal.

Lalu bagaimana mungkin kita bisa mengucap syukur ketika keadaan kita tidak baik. Hal-hal yang perlu dipahami dengan benar adalah:

1. Kita tidak mensyukuri keadaan (sakit, dsb)  tetapi kita bersyukur karena dalam keadaan yang demikian, TUHAN memberi kekuatan kepada kita untuk melewatinya. Dia adalah sumber kekuatan kita (Fil. 4:13).

2. Kita mengucap Syukur karena TUHAN YESUS Kristus adalah Bapa kita pasti memberi perhatian kepada kita. Penderitaan sesaat adalah sebuah proses untuk mengenal kuasa-Nya bekerja atas segala sesuatu.

3. Kita mengucap syukur berarti kita sudah melakukan kehendak TUHAN, karena itu adalah kehendak TUHAN di dalam Kristus (1 Tes. 5:18).

Inilah ciri unik hidup sebagai anak-anak Terang. Dengan mengucap syukur atas "SEGALA SESUATU", penderitaan, pergumulan dsb, akan menjadi indah, karena Allah tetap bekerja dalam "SEGALA SESUATU" untuk mendatangkan kebaikkan bagi orang-orang yang mengasihi Dia (Roma 8:28). TUHAN memberkati.

-------------------------
Info Renungan:
Email: solagracia2308@yahoo.com
Pin BB: 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111
Aplikasi Android: http://bitly.com/1d4otr8
-------------------------

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN042) "HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG: BERIBADAH DALAM HARMONI PUJIAN YANG BENAR"

Pembacaan Alkitab: Efesus 5:19

 “…dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati”.

Pujian dalam ibadah kita bukan sekadar menjadi selingan atau hiburan, untuk menambah panjang liturgi dalam ibadah kita, tetapi ada makna yang lebih penting dari itu yaitu sebagai rangkaian dialog antara umat/jemaat dengan TUHAN.

Melalui pujian, kita dapat mengungkapkan perasaan hati kita kepada TUHAN, melalui pujian kita dapat mengungkapkan doa-doa kita kepada TUHAN, Melalui pujian kita dapat mengungkapkan rasa terima kasih dan syukur kita kepada TUHAN, dsb. Melalui Pujian, kita menggerakan hati TUHAN untuk melepaskan kita dari kesulitan (bdk. Kis. 16:25-27; 2 Taw. 20:20-22).

Firman TUHAN hari ini mengajar kita bernyanyi supaya pujian kita menjadi sebuah harmoni yang sangat indah, yaitu pernyataan rasa, ungkapan kasih dan kerinduan kepada TUHAN, di mana Allah berkenan menerima puji-pujian kita;

1. Nyanyian itu harus menjadi jiwa, kebutuhan dan gaya hidup kita. “…dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani” (19a). Ketika kita bernyanyi memuji TUHAN, nyanyain itu bukan saja memuliakan TUHAN, tetapi juga membangun komuninitas kita, dimana kita bisa menciptakan keindahan dalam hidup bersama. Ini harus menjadi konsumsi kita sehari-hari.

2. Nyanyian itu harus dinyanyikan  dengan segenap hati kepada TUHAN. “Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati”. (19b). bernyanyi dalam ibadah bukan untuk menghibur dan menyenangkan diri, tetapi untuk memuliakan TUHAN, oleh karena itu, pujian kita harus menjadi alunan irama yang indah yang keluar dari dalam hati kita (Bible KJV: singing and making melody in your heart to the Lord).

Janganlah pujian itu hanya sekedar nyanyian tanpa penjiwaan. Mari kita membuat pujian kita menjadi harmoni yang indah dalam ibadah kita untuk menyatakan perasaan, doa, kerinduan dan terima kasih kita kepada TUHAN. Jadikan Pujian itu menjadi gaya hidup kita untuk membangun komunitas di mana kita berada, bukan hanya untuk menghibur diri, tetapi pernyataan hati kepada TUHAN. TUHAN Yesus Memberkati.

===============
Info Renungan Lainnya:
solagracia2308@yahoo.com, PIN BB 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111
===============

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN041) "HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG: PENUH DENGAN ROH"

Pembacaan Alkitab: Efesus 5:18

"... Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh".

Hidup yang dipenuhi oleh Roh hanya mungkin terjadi, jika kita melepaskan diri dari hawa nafsu duniawi, dan merelakan diri untuk dipimpin dan dikuasai oleh Roh.  Dalam ayat ini, Rasul Paulus berbicara dengan tegas dan keras bahwa, "... Janganlah kamu mabuk oleh anggur,...". Kata "janganlah" merupakan peringatan, larangan atau perintah untuk tidak melakukan. Karena itu hanya menimbulkan hawa nafsu duniawi. Hawa nafsu duniawi adalah dorongan hati untuk melakukan sesuatu yang tidak baik untuk kepuasan diri sendiri. Sebaliknya Rasul Paulus berkata "... Tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh".

Hidup penuh dengan Roh adalah suatu tanda hidup sebagai anak-anak Terang. Hidup penuh dengan Roh artinya hidup yang pimpin, dikuasai dan dicontrol oleh Roh. Perasaan, pikiran, perkataan dan tindakan kita dalam pengendalian Roh, dan Roh akan berperang melawan hawa nafsu supaya ia tidak berkuasa atas hidup kita.

Sekarang bagaimana supaya hidup kita bisa hidup penuh dengan Roh dan menakhlukan hawa nafsu duniawi? Inilah hal-hal yang harus kita lakukan:

1. Hidup dalam pengendalian dan penguasaan diri, supaya tidak dikuasai oleh hawa nafsu. Hidup dalam ketaatan (1 Ptr. 1:14) dan matikan segala sesuatu yang duniawi (Kol. 3:5).

2. Hidup dalam penyerahan diri, takluk kepada pimpinan Roh. Roh itu akan bersatu dengan roh kita (Rm. 8:16), Roh yang membebaskan dan memberi hidup (Rm. 8:13-15).

Roh itu Kudus, Ia tidak dapat bersekutu dengan hawa nafsu duniawi. Supaya kita mengalami pemenuhan Roh, Rasul Paulus menasehatkan kepada kita, jangan lakukan sesuatu yang menjerat kamu kepada hawa nafsu, matikanlah segala sesuatu yang duniawi. Kuasai diri dan hiduplah dalam pimpinan Roh. TUHAN memberkati.

================
Info Renunagn Lainnya:
solagracia2308@yahoo.com.
Pin BB: 2600cd25,  WhatsApp:+6285337460111,  SMS:+6285737008111.
================

Amourously Of Christ:
I KeTUT MARDIASA

(CDN040) “HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG: BERUSAHA MENGERTI KEHENDAK TUHAN”

Pembacaan Alkitab: Efesus 1: 16-18

(16) "dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. (17) Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. (18) Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh"
 
"Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan” (ay. 17). Ayat ini tidak dapat dipisahkan dari ayat yang ke 16 “… dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat”. Hidup di tengah-tengah dunia yang jahat diperlukan sebuah hikmat untuk membedakan mana yang baik, yang harus dilakukan dan mana yang buruk, yang harus ditolak. Kita harus bisa menempatkan diri pada posisi yang tepat dan benar, berusaha untuk mengerti dan memahami kehendak Allah bagi hidup kita. Hal ini akan membawa kita kepada hidup yang benar dan tidak mudah terprovokasi dengan semua yang jahat, karena kita tahu apa yang harus kita lakukan di hadapan Allah.

Kata “sebab itu” dalam ayat 17 ini menghubungkan kepada kalimat sebelumnya di dalam ayat yang ke 16 “… karena hari-hari ini adalah jahat”, “sebab itu, janganlah kamu bodoh…”. Ini adalah sebuah peringatan bagaimana kita harus menang melawan “hari-hari yang jahat”/kejahatan, sebab kebodohan hanya akan berbuahkan kehancuran, dan kekalahan yang telak. Tetapi jika kita berusaha untuk terus mengenal TUHAN dan memahami kehendak-Nya, inilah jalan kemenangan kita. Itulah sebabnya Rasul Paulus mengatakan “… usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan”. Bagaimana kita mengerti kehendak Tuhan? Untuk menjelaskan kalimat ini, Rasul Paulus memaparkan lebih lanjut dalam ayat yang ke 18 yang dikemas dalam 2 segi, yaitu, negatif dan positif:

1. Tidak hidup dalam pengendalian hawa nafsu duniawi. Hawa nafsu adalah dorongan hati yang kaut untuk berbuat yang tidak baik, misalnya seperti mabuk oleh anggur (ay. 18a). Ini adalah cara hidup yang bodoh (ay. 17a).

2. Hidup penuh dengan Roh (ay. 18b). Roh akan memimpin kita kepada kehendak Tuhan dan  menaklukkan hawa nafsu duniawi.

Jika kita hidup dalam penguasaan diri terhadap hawa nafsu duniawi, dan tunduk dalam pimpinan dan control Roh Kudus, kita akan tahu apa yang harus kita lakukan dalam rencana Tuhan. Dan itu akan menjadi satu urgensi di dalam hidup kita untuk menjalankan apa yang TUHAN kenhendaki. Tanpa penguasaan diri dan pimpinan Roh Kudus, kita tidak akan mungkin dapat mengerti kehendak Tuhan. TUHAN memberkati..

================
Info Renunagn Lainnya:
http://sermonnotes2.blogspot.com, email: solagracia2308@yahoo.com, solagracia2308@gmail.com
Pin BB: 2600cd25, WhatsApp:  +6285337460111, SMS: +6285737008111.
================

Amourously Of Christ:
I KeTUT MARDIASA

(CDN039) "HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG: MEMANFAATKAN WAKTU YANG ADA UNTUK MEMBANGUN STRATEGI MELAWAN KEJAHATAN"

Pembacaan Alkitab: Efesus 5:16


  “… dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat”.

Sebelumnya kita sudah merenungkan secara global ayat 16-18, namun kali ini kita akan kembali merenungkan secara khusus ayat yang ke 16. “… dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat”.

Alasan mengapa kita harus mempergunakan waktu yang ada, adalah karena kita sedang diperhadapkan dengan hari-hari yang jahat. Sadar atau pun tidak, sesungguhnya kita sedang dan akan selalu menjadi sasaran kejahatan. Rasul Petrus menasehatkan kita supaya kita sadar dan berjaga-jaga, karena iblis berjalan berkeliling seperti singa mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (1 Ptr. 5:8).

Kata “jahat” adalah terjemahan dari kata dalam Bhs. Yunani “Poneros” yang bukan hanya berarti jahat, tetapi juga berarti buruk sekali, penuh dosa atau orang jahat. Alkitab menerjemahkan dengan kata yang jahat adalah sudah sangat tepat, karena semua yang buruk dan penuh dosa adalah buah dari ke-jahat-an, apapun itu bentuknya.

Sebagai anak-anak Terang, kita harus berbuat dan harus menang melawan segala bentuk kejahatan, segala yang buruk dan penuh dosa. Strateginya kejahatan adalah:

1. Pergunakan waktu yang ada. Kata “Pergunakan” berasal dari kata “Exagorazo” yang berarti menyelamatkan, mempergunakan dengan baik dan memerah keuntungan yang sebanyak-banyaknya, untuk menaklukkan “hari-hari yang jahat”.

2. Lakukan segala sesuatu yang bermanfaat, membentengi diri dengan perisai iman (Ef. 6:10-20), supaya tidak kalah dengan kejahatan, sebaliknya kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan (Rm. 12:21).

Kita hidup di dalam hari-hari yang jahat, buruk dan penuh dosa, namun kita tidak boleh terlarut di dalamnya. Kita harus bijaksana memanfaatkan waktu yang ada, Waktu adalah kesempatan. Kehilangan waktu berarti kehilangan kesempatan. Kita harus mengelolanya dengan sebaik-baik mungkin untuk melumpuhkan kejahatan dan meraih banyak keuntungan. Kejahatan tidak boleh menang, tetapi kita yang harus menang melawan kejahatan. TUHAN memberkati…

==============
Informasi Renungan Lainnya:
Pin: 2600CD25, WhatsApp: +6285337360111, SMS: +6285737008111
Email: solagracia2308@gmail.com/ solagracia2308@yahoo.com
==============

Amourously Of Christ:
I KeTUT MARDIASA
Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *