(CDN038) "HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG: MENANG TERHADAP KEJAHATAN"

Pembacaan Alkitab: Efesus 5:16-18


(16) "dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari- hari ini adalah jahat. (17) Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. (18) Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh".

Dunia di mana kita hidup bukan lagi menjadi tempat yang aman dan nyaman, setiap hari kita diperhadapkan dengan peperangan melawan arus dunia yang semakin jahat, yang memaksa kita untuk mengikuti segala keinginannya. Namun Rasul Paulus sudah memberi peringatan sebelumnya bahwa, jangan turut mengambil bagian di dalamnya (Ef. 5:11).

Dunia terus mendesak dan mencoba mengalihkan perhatian kita, dan merampas waktu kita, namun sebagai anak-anak Terang dituntut bukan saja cermat dan bijaksana (ay. 15) melainkan harus mampu melihat kesempatan yang ada untuk menaklukkan hari-hari yang jahat (ay. 16) dengan strategi iman.  Memanfaatkan waktu sebaik-baik mungkin untuk berbenah diri, sebab jikalau tidak demikian, maka kita akan terseret arus kejahatan dunia ini.

Kita tidak mungkin menghindar, tetapi kita memiliki stategi untuk menang dan menaklukkannya di bawah kaki kita:

1. Jeli melihat kesempatan yang ada dengan memanfaatkan waktu yang ada untuk menyusun kekuatan, menaklukkan kejahatan (ay. 16).

2. Berusaha untuk mengerti kehendak Allah dan jangan berlaku bodoh. (Ay. 17). Kebodohan adalah sarana bagi iblih untuk melemahkan kita. Tanpa pengertian yang benar tentang kehendak Allah, maka sia-sia semua usaha dan perjuangan kita.

3. Hidup oleh Pimpinan Roh Kudus. Roh Kudus akan menolong dan memampukan kita mengerti kehendak Allah (ay. 17), dan mengendalikan hidup kita dari nafsu duniawi (ay. 18).

Waktu kita sangat berharga, dan kita tidak akan melewatkannya begitu saja. Mari kita gunakan untuk membangun strategi untuk menaklukkan kejahatan dunia ini. Kita harus waspada dan bijaksana, berusaha mengerti kehendak Allah dan hidup di bawah pimpinan kuasa Roh Kudus. Kita akan tampil sebagai pemenang-pemenang.

"Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak- Ku" (Wahyu 21:7).

============
Info Renungan: Email: solagracia2308@yahoo.com, Pin BB: 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111
Aplikasi Android: http://bitly.com/1d4otr8

Amourously Of Christ:
I KeTUT MARDIASA

(CDN037) "HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG: CERMAT DAN BIJAKSANA"

Pembacaan Alkitab: Efesus 5:15

 "Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif".

Dalam ayat ini mulai dengan kata "karena itu" itu artinya ayat ini menunjuk kepada ayat-ayat sebelumnya. Paulus ingin mempertegas kembali dengan menyatakan bahwa, sebagai anak-anak Terang, dipanggil untuk hidup dalam terang. Bagaimana kita hidup dalam Terang? Kita sudah dijamu dari beberapa renungan sebelumnya (Renungan Kode CDN030 s/d CDN036).

Hidup yang demikian memang tidak mudah, Rasul Paulus sangat menyadari keadaan itu. Ada rupa-rupa bahaya yang akan mengancam hidup kita, bahaya kuasa-kuasa kegelapan yang mau menyesatkan dan membinasakan kita. Karena itu Rasul Paulus menasehatkan supaya kita hidup lebih waspada dan lebih bijaksana, bukan seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, "perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup...".

Berdasarkan peringatan  ini, kita dipanggil bukan saja untuk bercahaya, lalu cukup sampai di situ saja, penting bagi kita untuk menjaga dan memelihara agar Terang itu tidak padam melainkan terus bersinar dalam segala keadaan dan situasi. Dan hal ini harus segera disadari, jangan seperti orang bebal, tetapi harus cermat dan bijaksana.

Berdasarkan Efesus 5:15, orang yang cermat dan bijaksana itu adalah:

1. Selalu introspeksi  diri. Pastikan langlah kita benar, berjalan pada jalur yang tepat sesuai dengan kehendak Allah. Allah sudah memberikan hikmat dan pengertian untuk memahami segala keadaan (Ef. 1:8,17; Kol. 1:9).

2. Mampu melihat tanda-tanda atau petunjuk-petunjuk yang TUHAN berikan kepadanya di mana ia berjalan. Memperhatikan dengan jeli, teliti dan cermat bagaimana ia hidup.

"Perhatikanlah dengan seksama/ dengan sangat hati-hati, supaya dapat mengenali tanda-tanda yang ada, supaya langkah dan hidup kita lebih terarah, seperti yang TUHAN kehendaki. Selalu introspeksi diri supaya kita tahu, apakah kita berjalan dan melangkah dengan benar atau tidak. Jadilah orang-orang yang arif, cermat dan bijaksana. TUHAN memberkati.

====================
Info Renungan: Email: solagracia2308@yahoo.com, Pin BB: 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111
Aplikasi Android: http://bitly.com/1d4otr8

Amourously Of Christ:
I KeTUT MARDIASA

(CDN036) "HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG: MEREFLEKSIKAN TERANG KRISTUS"

Pembacaan Alkitab: Efesus 5: 11-14

(11) Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. (12) Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan. (13) Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang. (14) Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."

Dalam beberapa ayat sebelumnya kita diperhadapkan dengan perbuatan-perbuatan kegelapan, sekarang Rasul Paulus mengajar kepada kita bagaimana menyikapi kondisi yang sesungguhnya sedang diperhadapkan dengan kita. Kita tidak bisa menghindar, kita ada di dalamnya, namun walaupun demikian kita tidak boleh terinfeksi oleh virus-virus kegelapan, "Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan- perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa- apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan- perbuatan itu" (ay. 11).

Sebagai anak-anak Terang harus merefleksikan cahaya Kristus, supaya tidak sia-sia kita menerima gelar kehormatan sebagai terang dunia (Mat. 5:14). Dalam Ef. 5:14, memberitahu kepada kita, Kristus adalah sumber terang itu, dan orang-orang Kristen harus bangkit dan menjadi terang dan jangan tidur (lalai).

Orang Kristus harus mampu menampilkan gaya yang berbeda, bukan saja tidak terlibat dalam perbuatan-perbuatan kegelapan (ay. 11), tetapi menyebut pun jangan (ay. 12). Gaya kita harus mampu mempengaruhi kehidupan orang-orang yang hidup dalam kegelapan melalui terang Kristus. Gaya kita atau refleksi cahaya Kristus akan menyingkapkan semua-perbuatan-perbuatan kegelapan itu. Lalu bagaimana cahaya itu bekerja:

1. Menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan. Menegur mereka dan bersinar untuk  menginsafkan semua yang bertentangan dengan terang itu (ay. 11, 13; Yoh. 3:19-21).

2. Menghalau kegelapan. Jika terang itu bercahaya, maka kegelapan tidak menguasainya (Yoh. 1:5), akan membuat segala sesuatu akan nampak terang, nyata dan jelas (ay. 13).

Demikianlah hendaknya kehidupan Kristen sebagai anak-anak terang. Sekalipun hidup di dalam gelap, namun tidak ikut menjadi gelap bahkan menelanjangi semua perbuatan-perbuatan kegelapan dan menghalaunya. Kita tidak boleh tidur (lalai). Teruslah bercaya, dan tuntunlah semua orang yang berjalan dalam kegelapan kepada Kristus (bdk. Dan. 12:3). TUHAN memberkati.

=========================
Informasi Renungan lainnya:
Email : solagracia2308@yahoo.com, WhatsApp : +6285337460111, Pin BB : 2600cd25, Aplikasi untuk BlackBerry:  "Christian Devotionals", silakan download di App World, dan untuk Aplikasi Android gunakan link ini: http://bitly.com/1d4otr8.

Amourously Of Christ:
I KeTUT MARDIASA

(CDN035) "HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG: CERDAS DALAM MENENTUKAN PILIHAN"

Pembacaan Alkitab: Efesus 5:10

"...dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan".

Dalam ayat yang cukup pendek ini namun kaya dengan pengertian,  mau membuka cakrawala pikiran kita, supaya kita menjadi orang-orang yang bijaksana di dalam menentukan sikaf yang benar, tepat dan terarah. Cerdas dalam menentukan pilihan.

Sebagai anak-anak Terang, kita harus memiliki kepekaan di dalam menentukan sebuah pilihan, yaitu apa yang berkenan di hadapan TUHAN. Tahu membedakan apa yang baik dan apa yang buruk. Bertindak dengan lebih bijaksana, melakukan apa yang seharusnya dilakukan.

Untuk mencapai tujuan di atas, firman TUHAN memberikan jalan kepada kita, yaitu dengan menguji segala sesuatu, apakah itu berkenan di hadapan TUHAN atau tidak. Kata menguji /ujilah dalam ayat ini adalah terjemahan dari Bhs Yunani "Dokimazoo", selain berarti menguji juga berarti memilih, mengambil keputusan, menyetujui dan menganggap baik. Namun dalam hal ini berarti menguji, memilih atau mengambil keputusan. Tujuan dari pengujian itu adalah:

1. Supaya kita dapat melihat perbedaan antara (to discern the difference between...) yang baik dan yang buruk. Memiliki penglihatan yang tajam dan pikiran yang cerdas.

2. Supaya kita dapat memilih apa yang baik dan berkenan kepada Allah berdasarkan apa yang sudah kita lihat dan pahami dengan pikiran yang cerdas.

Kata berkenan berarti dapat diterima, pastas atau cocok (acceptable). Supaya hidup kita dapat diterima, maka kita harus hidup berkanan di hadapan TUHAN. Bagaimana supaya hidup kita berkenan? Mulai dari menguji segala sesuatu, supaya kita dapat melihat perbedaan mana yang baik dan mana yang buruk. Melihat dengan tajam dan berpikir cerdas, supaya kita tidak salah memilih. TUHAN memberkati.

======================
Informasi Renungan lainnya:
Email : solagracia2308@yahoo.com
WhatsApp : +6285337460111, Pin BB : 2600cd25, Aplikasi untuk BlackBerry:  "Christian Devotionals", silakan download di App World, dan untuk Aplikasi Android gunakan link ini: http://bitly.com/1d4otr8.

Amourously Of Christ:
I KeTUT MARDIASA

(CDN034) "HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG: MENGHASILKAN BUAH-BUAH TERANG"

Pembacaan Alkitab: Efesus 5:8-9


(8) "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak- anak terang, (9) karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran".

Hidup sebagai anak-anak Terang berbeda dengan hidup dalam kegelapan. Rasul Paulus sudah memberikan penjelasan tentang perbuatan-perbuatan kegelapan dalam ayat sebelumnya (ay. 3-5). Sedangkan anak-anak terang hanya berbuahkan KEBAIKAN, KEADILAN dan KEBENARAN (ay. 9).

Pdt. Dr. Stephen Tong mengatakan bahwa, "menjadi orang Kristen bukan namanya saja, tetapi hatinya, matanya, pikirannya, rencananya dan sikafnya adalah sikap di dalam Terang". Jadi jika hati, mata, pikiran dan rencana kita di dalam Terang, maka akan menghasilkan buah-buah terang sebagai sikaf yang benar di hadapan TUHAN:

1. Kebaikkan. Kata kebaikan terjemahan dari kata dalam basaha Yunani "Agathosune". Yang berarti segala macam kebaikkan. Sikap, kata dan tindakan kita harus diwarnai dengan kebaikkan, dan membuang segala bentuk keajhatan (Ef. 4:31). Jangan mengaku Kristen, tetapi membatasi diri untuk berbuat baik.

2. Keadilan. Hidup di dalam Terang tidak boleh membuat perbedaan, sehingga tidak terjadi yang dianggap lebih penting mendapat "porsi" pelayanan yang lebih, sementara yang lain sama-sama membutuhkan pelayanan dan hak yang sama (bdk. Im. 19:15).  Dimana keadilan ditegakkan, disitu berkat akan dinyatakan (Kej. 18:19).

3. Kebenaran. Jujur dalam setiap tindakan dan perkataan. Tidak ada dusta dan kebohongan, hidup berkenan dan dalam pimpinan TUHAN.

Bagaimana mewujudkan hal itu? Berkelbach Van Den Sprenkel mengatakan bahwa; "Dimana Allah bekerja, disitu ada kebaikkan, dimana Ia diterima, disitu ada keadilan dan dimana firman-Nya dipahami, disitu ada kebenaran". Hasilkanlah buah-buah terang, ijinkan Dia bekerja, percaya dan pahami firman-Nya. TUHAN memberkati.

====================
Informasi Lainnya:
 Email : solagracia2308@yahoo.com, WhatsApp : +6285337460111, Pin BB : 2600cd25
Aplikasi BlackBerry dan Android: "Christian Devotionals".

Amourously Of Christ:
I KeTUT MARDIASA

(CDN033) "HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG: BERGAUL DENGAN BENAR"

Pembacaan Alkitab: Efesus 5:6-7

  (6) "Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata- kata yang hampa, karena hal- hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang- orang durhaka. (7) Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka".

Salah satu point peting yang disoroti oleh Rasul Paulus adalah menjaga stabilitas keimanan kita kepada TUHAN supaya tidak dipengaruhi dengan kata-kata yang manis, indah didengar dan sedap dirasakan (ay. 6). Rasul Paulus mengimbau supaya kita bijaksana dalam memilih pergaulan (ay. 7). Pergaulan yang benar adalah pergaulan yang baik dan membangun, menjadi sahabat dalam duka dan menjadi saudara dalam kesukaran (Ams. 17:17).

Pergaulan yang salah akan membawa kita kepada jalan yang salah dan menyesatkan. Amsal 13:20 berkata bahwa; "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang". Dan Pemazmur menyebut berbahagia orang yang bergaul dengan benar (Mzm. 1:1).

Hidup sebagai anak-anak Terang harus memberi pengaruh dan bukan dipengaruhi, bukan padam di tengah kegelapan tetapi terus bercahaya memberi terang. Tetap baik di tengah-tengah dunia yang jahat. Rasul Paulus berkata: "jangan kamu disesatkan orang dengan kata-kata hampa...". Manis didengar, sedap dirasa, indah dinikmati dan enak dijalani, tetapi menyesatkan dan membinasakan.

Kita tidak boleh dipengaruhi dan mengambil bagian dengan mereka (ay. 7), kita harus memilih pergaulan yang banar, sebab ada akibat dari pergaulan yang salah:

1. Akan menjadi sasaran murka Allah, karena terbuai dengan kata-kata indah namun menyesatkan (ay. 6).

2. Indah sesaat namun menghancurkan. Menabur kesenangan, menuai kemalangan (Ams. 13:20).

Pilihlah pergaulan yang benar, yang membangun, jangan terbuai dengan kenikmatan dan keindahan dunia, karena itu akan menghancurkan hidup dan masa depan kita. TUHAN memberkati.

==========================
Contact Informasi:
 Email : solagracia2308@yahoo.com WhatsApp : +6285337460111, Pin BB : 2600cd25  
Aplikasi BlackBerry dan Android: "Christian Devotionals".

Amourously Of Christ:
I KeTUT MARDIASA

(CDN032) "HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG: MENJAGA KEKUDUSAN HIDUP"

Pembacaan Alkitab: Efesus 5:3-5
 
(3) "Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus. (4) Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono -- karena hal-hal ini tidak pantas -- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur. (5) Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah"

Ciri selanjutnya sebagai anak-anak Terang adalah menjaga kekudusan hidup. Mengapa kita harus hidup kudus? Tanpa kekudusan tidak mungkin kita dapat bersekutu dengan Bapa yang Mahakudus. Sebab itu kita harus kudus, karena Allah adalah Kudus. "Kuduslah kamu, sebab Aku TUHAN, Allahmu adalah kudus (Im. 19:2; 20:7, 26; 1 Ptr. 1:15-16).

Dalam Kitab Ibrani 12:14b mengatakan bahwa, "kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Allah". Dalam Matius 5:8, TUHAN Yesus mengatakan "berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah".  Jadi untuk dapat berjumpa dengan TUHAN, menghampiri Dia melalui doa-doa kita, kita perlu dan harus menjaga kekudusan hidup.

Kudus artinya, SUCI, MURNI dan SEMPURNA.

SUCI = Bersih, Bebas dari noda dan tanpa dosa.

MURNI = Asli, Tidak ada campuran dari unsur-unsur yang lain.

SEMPURNA = Utuh dan tidak bercacat cela.

Demikianlah hendaknya hidup sebagai anak-anak Terang! Lalu bagaiamana kita dapat mencapai tujuan itu?

1. Menata hidup kita, mengelola hati dan pikiran kita supaya selalu terarah kepada TUHAN, dan kenginan daging, yaitu, percabulan, rupa-rupa kecemaran dan keserakahan tidak menguasai hati dan hidup kita yang kemudian membawa kita kepada kebinasaan (ay. 3a, 5).

2. Mengontrol mulut kita dari perkataan-perkataan kotor, kosong, sembrono dan yang tidak pantas, tetapi sebaliknya memiliki buah bibir yang memuliakan TUHAN dan selalu bersyukur (ay. 4; Ib. 13:15).

Demikianlah hendaknya hidup kita sebagai anak-anak Terang. Tanpa kekudusan, tidak mungkin kita disebut sebagai anak-anak Allah. Mari menata dan mengelola hati dan pikiran kita. Mengontrol mulut kita, berusaha untuk menjaga kekudusan hidup. TUHAN Memberkati.

Informasi Renungan lainnya: WebBlog: http://sermonnotes2.blogspot.com
Email : solagracia2308@yahoo.com, WhatsApp : +6285337460111, Pin BB : 2600cd25
Aplikasi BlackBerry dan Android: "Christian Devotionals". Soli Deo Glorya...

Amourously Of Christ:
I KeTUT MARDIASA

(CDN031) "HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG: HIDUP DALAM KASIH"

Bacaan Alkitab: Efesus 5:2

 "... dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri- Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah".

Salah satu point penting sudah disinggung dalam Renungan Kode CDN030, bahwa kita harus hidup sebagai anak-anak yang kekasih, mengasihi Allah sebagai Bapa kita. Kita dicintai untuk mencintai. Allah telah mengasihi kita, supaya kita hidup di dalamnya. Di dalam 1 Yoh. 4:16b mengatakan bahwa; "Allah adalah kasih, barangsiapa tetap berada di dalam Kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia".

Kalau Allah adalah Kasih, berarti kita adalah anak-anak Kasih. Barangsiapa mengasihi, ia lahir dari Allah (1 Yoh. 4:7). Karena kita adalah anak-anak Kasih, maka wajib hukumnya kita HIDUP DI DALAM KASIH. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah (1 Yoh. 4:8).

Jadi jelas alasannya mengapa kita harus hidup di dalam kasih:

1. Karena kita adalah anak-anak Kasih. Allah adalah Kasih dan kita adalah anak-anak-Nya (1 Yoh. 4:16b; 7b-8 ).

2. Kita hidup di dalam kasih (Allah), supaya kita belajar lebih banyak tentang Kasih, karena kasih bersumber dari Allah ( 1 Yoh. 4:7b).

3. Supaya kita dapat merefleksikan kasih Allah sebagaimana Kristus telah mengasihi kita dan telah berkorban bagi kita (Ef. 5:2).

Hidup di dalam kasih, berarti kita hidup di dalam Allah. Hidup di dalam Allah, berarti hidup dalam perdamaian dengan Allah dan sesama. Inilah harmonisasi kehidupan sebagai salah satu ciri hidup sebagai anak-anak terang. Jika kita menolak untuk mengasihi, berarti kita menolak untuk mengenal Allah dan kita bukan anak anak Kasih (Allah) (1 Yoh. 4:8-9). Hiduplah di dalam Kasih.

Renungan via BBM, silakan invite: 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111 dan email: solagracia2308@yahoo.com. Aplikasi BlackBerry; "Christian Devotionals". Aplikasi untuk Android, silakan request via email, kami akan kirimkan filenya. Soli Deo Glorya!

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN030) "HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG: MENJADI PENURUT-PENURUT ALLAH"

Bacaan Alkitab: Efesus 5:1

"Sebab itu jadilah penurut- penurut Allah, seperti anak- anak yang kekasih".

Salah satu ciri dari pola hidup anak-anak terang adalah "MENJADI PENURUT-PENURUT ALLAH".  Mengapa disebut sebagai anak-anak Terang? Disebut sebagai anak-anak Terang, karena Allah telah memilih, menetapkan dan memindahkan kita dari kegelapan kepada Terang-Nya yang ajaib (1 Ptr. 2:9; Ef. 5:8). Dan lebih dari itu, Allah telah mengadopsi kita menjadi anak-anak-Nya karena iman kepada Kristus (Yoh. 1:12). Karena Allah adalah Terang (Yoh. 8:12), maka kita disebut sebagai anak-anak Terang.

Sebagai anak-anak Terang (Allah), Ia mau supaya kita merefleksikan terang itu kepada dunia dengan hidup sebagai PENURUT-PENURUT ALLAH sebagai Bapa kita. Menjadi penurut-penurut Allah, secara sederhana, kita dapat mengartikan sesuai dengan Efesus 5:1 adalah;

1. Kita harus menjadi anak-anak Allah yang taat, patuh dan tunduk kepada Allah sebagai Bapa kita. Kita tidak mungkin menentang dan melawan Dia karena kepentingan diri kita sendiri. Banyak orang gagal karena tidak mau tunduk kepada pimpinan TUHAN. Tidak taat kepada perintah TUHAN, seperti Adam dan Hawa di Taman Eden.

2. Kita harus menjadi anak-anak Allah yang kekasih. Mengasihi Allah sebagai Bapa kita. Dicintai untuk mencintai. Allah telah mencintai kita, supaya kita mencintai Dia dan sesama kita seperti TUHAN mencintai kita (1 Yoh. 4:19).

Mari persiapkan hati dan hidup kita untuk TUHAN. Menjadi penurut-penurut Allah tidaklah hal yang mudah, tetapi Allah sangat menghargai usaha dan kesungguhan kita. Yang membuat tidak mungkin adalah, karena kita tidak mau dan tidak berusaha, sama seperti orang yang bisa, karena ia mau belajar, berusaha dan terus berusaha. TUHAN memberkati.

Renungan via BBM, silakan invite: 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111 dan email: solagracia2308@yahoo.com. Aplikasi BlackBerry; "Christian Devotionals". Aplikasi untuk Android, silakan request via email, kami akan kirimkan filenya. Soli Deo Glorya!

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN029) "TINGGAL DALAM TUHAN dan HIDUP DALAM KETAATAN"

Bacaan Alkitab: Yohones 15:7

"Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman- Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya".

Kata tinggal adalah terjemahan dari Bhs. Yunani "Menoo" yang berarti tinggal bersama, merekat, lekat, bersatu secara utuh dan permanen. TUHAN Yesus berkata; Jikalau kamu tinggal di dalam Aku...". Artinya bukan hanya tinggal sekedar tinggal tetapi bersatu dengan Kristus, selamanya hidup di dalam Kristus (to continue to be present) dalam segala situasi dan keadaan.

Bukan hanya itu saja, tetapi melalui hubungan yang dekat, merekat dan lekat dengan TUHAN memungkinkan kita lebih peka mendengar suara-Nya, menaati, melakukan dan menghidupi firman-Nya secara utuh. Selain hidup kita melekat secara permanen dengan TUHAN, firman-Nya juga melekat secara utuh dalam hidup kita untuk ditaati. "If you abide in Me, and My Word abide in you...". Terjemahan sederhananya adalah, "jika kamu tinggal di dalam Aku, dan melakukan firman-Ku...".

Akibat dari kehidupan yang dekat, lekat, bersatu dengan TUHAN serta menaati firman-Nya adalah;

1.Kita memiliki kesempatan yang tidak terbatas untuk mewujudkan semua keinginan kita di hadapan TUHAN. Dia sanggup mewujudkan impian kita "Mintalah apa saja yang kamu kehendaki...". Kesempatan yang tidak pernah ada di luar Kristus.

2. Kita memiliki jaminan kepastian. "... dan kamu akan menerimanya". Dia adalah TUHAN yang tidak pernah berdusta. Kristus yang menjadi jaminan kita.

 Mungkin kita butuh waktu yang cukup lama, namun percayalah bahwa kesempatan itu akan tetap ada karena kita hidup di dalam Dia. Dia, TUHAN yang tidak pernah berdusta, Dia adalah jaminan, Dia akan menjawab doa-doa kita. Tetaplah di dalam Dia, dan berusahalah untuk menaati firman-Nya. TUHAN sangat menghargai sekecil apapun usaha kita untuk melakukan kehendak-Nya.

Renungan via BBM, silakan invite: 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111 dan email: solagracia2308@yahoo.com. Aplikasi BlackBerry; "Christian Devotionals". Dapat juga didownload di Play Store pada Android. TUHAN memberkati...

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN028) "KARIB DENGAN TUHAN"

Bacaan Alkitab: Mzm. 25:14

  "TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian- Nya diberitahukan- Nya kepada mereka".

Karib dengan TUHAN adalah gambaran suatu kehidupan yang dekat dengan TUHAN bahkan lebih dekat lagi, digambarkan seperti dalam sebuah persahabatan. Seorang yang bersahabat karib memungkinkan ia mengenal lebih dalam kepribadian sahabatnya, bahkan mungkin tidak ada seseuatupun yang dirahasiakan atau ditutup-tutupi, semuanya menjadi jelas dan transparan.

TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia. Artinya, TUHAN menjadi sahabat orang yang takut akan dia. TUHAN dekat dengan manusia, tahu dan mengerti kebutuhan seorang sahabat. Amsal mengatakan bahwa, seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran (Ams. 17:17).

TUHAN memberi perhatian, menaruh kasih setiap waktu, bahkan menjadi saudara dalam kesukaran. Inilah bagian orang yang karib dengan TUHAN. Syaratnya adalah hidup takut akan Dia. Dan keuntungan yang lebih besar lagi dari itu adalah;

1. Kita akan mengenal TUHAN lebih dalam lagi dan mengetahui rahasia-rahasia-Nya. Tidak ada dusta di antara kita. Dalam terjemahan bahasa Inggris "The Sceret of the LORD is with them" (14a).  Rahasia Allah akan menjadi terbuka dihadapan kita, memungkinkan kita mengenal Dia lebih dalam lagi.

2. Kita akan mengerti rencana-rencana TUHAN untuk kehidupan manusia seperti apa yang sudah dijanjikan-Nya kepada umat-Nya, karena Ia akan memberitahukan perjanjian-Nya kepada kita. "And He will Shew them His Covenant" (14b).

Keuntunngan ini hanya akan dimiliki oleh orang-orang yang karib dengan TUHAN. Mulailah dengan penyerahan diri (takut akan TUHAN) kepada Dia. Dia akan menuntun langkah kita kepada jalan-jalan-Nya (Mzm. 25:12). Dia dekat dengan kita, Dia sahabat sejati kita, Dia menaruh kasih setiap waktu dan Dia mau kita hidup pada jalan-jalan-Nya. Amin.

Renungan Via BBM, silakan invite; 2600CD25, WhatsApp; +6285337460111, via email, silakan kirim email request ke solagracia2308@yahoo.com

TUHAN memberkati kita dengan segala kebaikkan dan kelimpahan kekayaan kasih karunia-Nya. Immanuel.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN027) "BERGANTUNG PADA KEKUATAN TUHAN"

Pembacaan Alkitab: Mazmur 84:6-8

  (6) "Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah! (7) Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. (8) Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion".

Sadar atau tidak, diakui atau tidak, percaya atau tidak, manusia tanpa TUHAN adalah manusia yang lemah dan rapuh. Saya menyadari betapa petingnya kita hidup selalu dekat dengan TUHAN, sebab dari situlah sumber kekuatan kita. Kita hidup dan bertindak digerakkan oleh kekuatan yang tak pernah kita sadari, yaitu kekuatan TUHAN.

Bani Korah menuliskan bahwa, orang yang mengantungkan dirinya kepada kekuatan TUHAN adalah orang yang berbahagia, lebih-lebih orang yang yang selalu merindukan keintiman dengan Dia (berziarah); "Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!" (Ay. 6). Kata Ziarah berarti pergi ke tempat yang dianggap (keramat) mulia untuk berdoa. Kata ziarah dalam ayat 6 dijelaskan dalam ayat 8, yaitu perjalanan suci untuk menghadap hadirat TUHAN; "Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion".

Orang yang mengantungkan diri kepada kekuatan Allah adalah orang yang selalu rindu dekat dengan TUHAN yang memberikan kekuatan kepadanya. Inilah orang-orang yang berbahagia. Mengapa mereka disebut berbahagia?

1. Karena hidup mereka dipelihara dan diberkati oleh TUHAN. Perjalanan hidupnya akan aman dan menyenangkan.  (ay. 7).

2. Karena mereka memperoleh kekuatan yang selalu baru. Mereka berjalan semakin lama semakin kuat (ay. 8).

Sebaliknya orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri akan semakin menjauh dari TUHAN. Mereka disebut sebagai orang-orang yang terkutuk. (Yer. 17:5). Mereka tidak akan mengalami keadaan baik (Yer. 17:6). Mari mengantungkan diri pada kekuatan TUHAN,  rindukan selalu hadirat-Nya dan nikmati kuasa-Nya.

Renungan Via BBM, silakan invite; 2600CD25, WhatsApp; +6285337460111, via email, silakan kirim email request ke solagracia2308@yahoo.com

TUHAN memberkati kita dengan segala kebaikkan dan kelimpahan kekayaan kasih karunia-Nya. Immanuel.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN026) "BERKAT dan KEADILAN TUHAN BAGI KEHIDUPAN ORANG BENAR"

Pembacaan Alkitab: Mazmur 24:4-5

  (4) " Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. (5) Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia".

Tidak sedikit orang gagal merealisasikan semua keinginan dan tujuan hidupnya. Berbagai cara dilakukan untuk mewujudkan impiannya, mulai dari cara yang baik sampai kepada cara-cara yang tidak baik.

Firman TUHAN mengajar kita dengan cara yang sederhana, bagaimana kita dapat memperoleh berkat TUHAN untuk mewujudkan tujuan kita. Hal ini sederhana namun tidak mudah bagi orang-orang yang tidak mau memberi hidupnya kepada TUHAN. Untuk mencapai tujuan itu, diperlukan sikap hidup yang benar; bersih tangannya, murni hatinya, dan jujur jalannya (ay. 4). Sikap hidup yang demikian hanya dapat diperoleh melalui penyerahan diri secara total kepada TUHAN. Akibatnya adalah:

1. TUHAN akan memberkati hidupnya. "Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN..." (Ay. 5a).

2. TUHAN akan berbuat adil kepadanya. "... Dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia" (ay. 5b).

Penting bagi kita untuk menata hati dan hidup kita melalui penyerahan diri secara total kepada TUHAN, untuk menghasilkan sikap yang benar dan memperoleh kehidupan yang selaras dan seimbang, yaitu; Membangun keintiman dengan TUHAN melalui cara hidup kita (ay. 4), dan TUHAN memberkati  dan memberi keadilan-Nya kepada kita.

Renungan Via BBM, silakan invite; 2600CD25, WhatsApp;  +6285337460111, via email, silakan kirim email request ke solagracia2308@yahoo.com

TUHAN memberkati kita dengan segala kebaikkan dan kelimpahan kekayaan kasih karunia-Nya. Immanuel.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN025) "MENGIKATKAN DIRI PADA TUHAN"

Pembacaan Alkitab: I Kor. 6:17-19
 
(17) Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. (18) Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. (19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
 
"Tetapi siapa mengikatkan dirinya pada TUHAN, menjadi satu Roh dengan Dia" (ay. 17).

Bukan merupakan suatu kebetulan beberapa hari terakhir kita merenungkan judul-judul yang hampir sama dan berkaitan. Sekedar mereview kembali untuk memperjatam perasaan dan ingatan kita dari judul-judul renungan yang lalu, yaitu (CDN023) "MELEKAT PADA TUHAN" dan (CDN024) "DEKAT DENGAN TUHAN".

Frase "Mengikatkan diri pada TUHAN" dalam ayat 17 berarti menjadikan diri satu atau  menyatukan diri dengan TUHAN, seperti seorang terikat dengan pernikahan, mereka menjadi satu daging (Kej. 2:24).  Mengikatkan diri dengan TUHAN, supaya kita menjadi satu dengan-Nya,  supaya kita menjadi pribadi-pribadi yang selalu melekat dan dekat dengan TUHAN.

Menarik sekali jika kita melihat definisi dalam bahasa Inggris untuk kata mengikatkan (to Joined); (1) To glue, cement, fasten together (seperti lem perekat, merekatkan, menempelkan) atau To be Glued (terpaku, terpancang atau tertambat). Cement (seperti mencampur adonan semen menjadi satu dengan material-material lainnya untuk sebuah bangunan yang kokoh). Fasten (dikaitkan atau mengancingan dengan...). (2) To joint or fasten firmly together (disatukan atau diikatkan dangan sangat kuat dengan...). (3) To joint, to merger (bergabung atau penggabungan menjadi satu.).

Hidup yang bersatu dengan TUHAN (merger), firman TUHAN menjelaskan bahwa kita menjadi satu roh dengan Dia (ay. 17b) Roh Allah berdiam dalam hidup kita (ay.19; Yoh. 14:17). Ini artinya;

1. Hidup yang kita hidup sekarang bukan sepenuhnya milik kita, tetapi adalah milik TUHAN, karena tubuh kita adalah tempat berdiam Roh Allah (ay. 20).

2. Kita sudah merger dengan TUHAN, dan roh Allah sudah menyatukan kita, maka kita bertanggung jawab untuk menjaganya, tidak menyerahkan tubuh kita kepada percabulan atau dosa (ay. 18).

Mari kita mengikatkan diri sepenuhnya kepada TUHAN, kita tidak bertindak oleh kemauan kita sendiri, tetapi Roh Allah yang berdiam dalam diri kita akan menuntun dan mengarahkan hidup kita bertindak secara benar, karena Dia adalah Roh kebenaran (Yoh. 14:17). TUHAN memberkati.

Renungan Via BBM, silakan invite; 2600CD25, WhatsApp;  +6285337460111, via email, silakan kirim email request ke solagracia2308@yahoo.com

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN024) "DEKAT DENGAN TUHAN"

Pembacaan Alkitab: Mazmur 62:2-3

(2) "Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada- Nyalah keselamatanku. (3) Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah."

Kemarin kita  merenungkan tentang bagaimana hidup yang "MELEKAT PADA TUHAN". Tidak ada keuntungan yang lebih besar yang kita terima melalui cara hidup yang melekat pada TUHAN. Judul renungan hari ini tidak jauh berbeda dengan renungan kemarin (Renungan Kode CDN023).

Hidup yang dekat dengan TUHAN digambarkan dalam sebuah lagu pujian berikut;

{Hanya dekat Allahku, Rasa tenang hatiku. Kau sertai jalanku, Spanjang hidupku.

Hanya dekat pada-Mu, Ada kekuatan baru. Kaulah perlindunganku, Keslamatanku.

Reff:
Kuingin slalu bersekutu dengan-Mu
Menikmati hadirat-Mu
Biarlah Roh-Mu tinggal dalam hidupku
Sungguh indah bersama-Mu selamanya}

Sejalan dengan pujian di atas, sesuai dengan firman TUHAN, orang yang hidup dekat  dengan TUHAN adalah;

1. Pribadi yang  tenang, tidak pernah kuatir dengan keadaan buruk, sebab TUHANlah yang menjadi jaminan keselamatannya (ay. 2).

2. Pribadi yang kuat, kokoh dan tangguh, tidak akan goyah sebab TUHANlah Gunung Batu dan Kota Benteng Pertahanannya (ay. 3).

TUHAN menjamin dan menyediakan segala yang dibutuhkannya. Mari menyediakan waktu untuk selalu bersekutu dengan TUHAN. Waktu kita sangat berharga, karena kita tidak melewatkan saat-saat terindah dengan TUHAN. Ketika kita memberi hidup kita kepada TUHAN, kita akan menerima semua yang kita butuhkan. Close to the LORD...!!!


Renungan Via BBM, silakan invite; 2600CD25, WhatsApp; +6285337460111, via email, silakan kirim email request ke solagracia2308@yahoo.com. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN023) “MELEKAT PADA TUHAN”

Pembacaan Alkitab: Mazmur 91:14-16

 
(14) "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. (15) Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. (16) Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."

Judul Renungan hari ini terambil dari apa yang sudah tersurat di dalam ayat 14a  yang  berbunyi “Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku”. Kata melekat adalah terjemahan dari kata Ibrani “Chashaq” dan dari kata dalam bahasa Inggris; desire, set his love dan  be attached to yang berarti berhasrat, orang yang mencintai dan menempel atau merapat. Jadi orang yang melekat pada TUHAN adalah orang yang berhasrat untuk selalu dekat dengan TUHAN, mencintai Dia dengan sepenuh hati dan selalu merindukan persekutuan dengan Dia melalui kehidupan yang selalu bersatu dengan Dia (bdk. Yoh. 15:4).

Orang yang memiliki hidup yang demikian adalah orang yang tidak menyia-nyiakan waktu yang ada atau membuang-buang kesempatan untuk selalu bersekutu atau beribadah kepada TUHAN. Orang yang dekat dengan TUHAN memungkinkan ia mengenal TUHAN jauh lebih dalam, dalam hidupnya; “…sebab ia mengenal nama-Ku” (ay. 14b).

Keuntungan yang akan didapat dari kehidupan yang melekat pada TUHAN dan mengenal nama-Nya adalah:

1. TUHAN akan menjaganya. Meluputkan dari marabahaya dan melindungi dari segala yang jahat (ay. 14).

2. TUHAN akan mendengar doa-doanya (ay. 15a).

3.TUHAN akan menyertai dan akan selalu ada saat-saat kita membutuhkan, Ia akan menolong dan mengangkat kita (ay. 15b).

4. TUHAN akan memperlihatkan dan mengijinkan kita menikmati hari-hari baik (ay. 16).

Inilah yang menjadi jaminan bagi orang yang hidupnya melekat kepada TUHAN. Jangan sia-siakan waktu kita hanya untuk memperoleh keinginan kita. Mari kita menciptakan kehidupan yang haromis, dekat dan melekat pada TUHAN. Tidak ada keuntungan yang lebih besar dari apa yang akan TUHAN berikan kepada kita.

Info Renungan Lainnya, silakan download Aplikasi BlackBerry “Christian Devotionals”. Via BBM, silakan invite; 2600CD25, WhatsApp; +6285337460111, via email, silakan kirim email request ke  solagracia2308@yahoo.com. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN022) “PERLINDUNGAN YANG MENEDUHKAN”

Pembacaan Alkitab: Mazmur 91: 9-13
 
(9) Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, (10) malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; (11) sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. (12) Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu. (13) Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga.
“Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu” (Ay. 9).

Melihat situasi dan kondisi negeri kita, di mana terjadi ketidakseimbangan, ketidakadilan dalam hidup bermasyarakat, orang-orang yang kita anggap mampu melindungi sudah terperangkap oleh kepentingan diri. Nilai-nilai kemanusiaan sudah mulai terkikis, merosot dengan sangat tajam bahkan sudah menjadi tradisi. Penegak hokum tebang pilih, yang penting untung, aparat keamanan kehilangan kekuatannya bahkan menjadi sasaran pembunuhan. Ke manakah kita dapat mengadu? Di manakah kita mencari perlindungan? Dunia sudah tidak memberi tempat lagi bagi kaum yang lemah dan kaum minoritas.

Kendatipun demikian, rungan gerak kita terbatas, tembok-tembok besar membatasi pergerakan kita dari berbagai sudut, namun ada satu sudut yang selalu terbuka, dan tak seorangpun memiliki kuasa untuk menutupnya, yaitu ke atas. Inilah pintu terakhir yang masih tersisa, yaitu pintu yang disediakan oleh Allah untuk bertemu dengan Dia yang akan menjawab setiap kebutuhan kita dan memberi jaminan perlindungan yang paling tepat, nyaman dan meneduhkan (ay. 9; Nah. 1:7).

1. Dia memproteksi kita, sehingga kita luput dari malapelaka (ay. 10). Kutuk, santet, pellet dan lain sebagainya tidak akan mendekat kepadamu.

2. Dia menjaga kita di jalan-jalan kita (ay.11-12). Dia mengawal kita dengan pasukan malaikat surga.

3. Kita tetap aman, walau kita melawati zona berbahaya (ay. 13).

TUHAlah tempat perlindungan kita, TUHANlah tempat kita mengadu. Dunia merampas apa yang kita miliki, tetapi TUHAN menyediakan apa yang kita butuhkan. TUHAN adalah tempat perlindungan kita, Dialah yang menjamin keselamatan kita.

Info Renungan Lainnya, silakan download Aplikasi BlackBerry “Christian Devotionals”. Via BBM, silakan invite; 2600CD25, WhatsApp;  +6285337460111, via email, silakan kirim email request ke  solagracia2308@yahoo.com. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN021) “MELANGKAH PASTI, MAJU MENGIKUTI PIMPINAN TUHAN”

Pembacaan Alkitab: Nehemia 9:15-21
 
(15) Telah Kauberikan kepada mereka roti dari langit untuk menghilangkan lapar dan air Kaukeluarkan bagi mereka dari gunung batu untuk melepaskan dahaga. Pula Engkau menyuruh mereka memasuki dan menduduki negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kaujanjikan memberikannya kepada mereka. (16) Tetapi mereka, nenek moyang kami itu, bertindak angkuh dan bersitegang leher dan tidak patuh kepada perintah-perintah-Mu. (17) Mereka menolak untuk patuh dan tidak mengingat perbuatan-perbuatan yang ajaib yang telah Kaubuat di antara mereka. Mereka bersitegang leher malah berkeras kepala untuk kembali ke perbudakan di Mesir. Tetapi Engkaulah Allah yang sudi mengampuni, yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya. Engkau tidak meninggalkan mereka. (18) Bahkan, ketika mereka membuat anak lembu tuangan dan berkata: 'Inilah Allahmu yang menuntun engkau keluar dari Mesir!', dan berbuat nista yang besar, (19) Engkau tidak meninggalkan mereka di padang gurun karena kasih sayang-Mu yang besar. Tiang awan tidak berpindah dari atas mereka pada siang hari untuk memimpin mereka pada perjalanan, begitu juga tiang api pada malam hari untuk menerangi jalan yang mereka lalui. (20) Dan Engkau memberikan kepada mereka Roh-Mu yang baik untuk mengajar mereka. Juga manna-Mu tidak Kautahan dari mulut mereka dan Engkau memberikan air kepada mereka untuk melepaskan dahaga. (21) Empat puluh tahun lamanya Engkau memberikan mereka makan di padang gurun. Mereka tidak berkekurangan, pakaian mereka tidak rusak, dan kaki mereka tidak bengkak.

Belajar dari sejarah perjalanan bangsa Israel dari Tanah Mesir menuju Tanah Perjanjian sangat menarik dan banyak hal yang dapat kita pelajari. Yang pertama, Allah berkenan untuk memperhatikan penderitaan bangsa Israel dalam perbudakan di Mesir, Allah bertindak untuk membebaskan mereka dengan membawa mereka keluar dari Mesir. Kedua, Allah berkenan menuntun mereka sepanjang perjalanan selama 40 tahun, dan sekali-kali, Allah tidak meninggalkan mereka. Ketiga, Selama 40 tahun itu pula Allah menyediakan makanan dan minuman, di mana seakan-akan tidak ada sesuatu yang bisa diharapkan untuk hidup dan melanjutkan perjalanan. Namun walaupun perhatian Allah sedemikian besar, bangsa Isreal masih tetap memilih ingin kembali ke Mesir (ay. 16-17).

Jika tujuan kita ada di depan, itu artinya kita harus berjalan maju. Mengikuti apa yang TUHAN tunjukkan dan meyakini apa yang TUHAN sudah janjikan. Allah yang kita miliki adalah Allah yang tidak pernah berubah; Allah yang penuh kasih, penyayang, panjang sabar dan
  berlimpah kasih setia (ay. 17b). Allah yang telah membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, Allah yang sama juga akan membawa kita menikmati janji-janji-Nya:

1. Allah yang tidak pernah meninggalkan umat-Nya (ay. 17b). Allah yang setia memimpin umat-Nya melangkah menuju kehidupan yang jauh lebih baik (ay. 15b, 19).

2. Allah yang menyediakan segala kebutuhan yang mereka perlukan (ay. 15, 20). Bahkan bukan hanya untuk kebutuhan sesaat, tetapi sepanjang kita membutuhkan (ay. 21a).

3. Allah yang bukan saja tidak meninggalkan, menyediakan semua kebutuhan tetapi juga adalah Allah yang memelihara umat-Nya. Pakaian mereka tidak menjadi rusak, dan kaki mereka tidak menjadi bengkak (ay. 21b).

Karena ketidaksabaran kita, kita sering menolak tuntunan TUHAN yang memimpin kita ke tempat yang lebih baik yang TUHAN sudah siapkan untuk kita. Kita berorientasi ke masa lalu, sementara kita terus berjalan ke depan. Tujuan kita bukan dibelakang melainkan di depan. Mari percaya dan berserah diri kepada TUHAN yang memimpin kita (Mzm. 25:12), Arahkan hati dan pikiran kita kepada-Nya.

Info Renungan Lainnya, silakan download Aplikasi BlackBerry “Christian Devotionals”. Via BBM, silakan invite; 2600CD25, WhatsApp; +6285337460111, via email, silakan kirim email request ke solagracia2308@yahoo.com. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN020) "TUHAN MENUNTUN UMAT-NYA"

Pembacaan Alkitab: Keluaran 13:21-22

  (21) "TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. (22) Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu."

Tiang awan dan tiang api adalah suatu tanda sekaligus sebagai bukti dari pimpinan dan pemeliharaan TUHAN bagi umat-Nya melewati padang gurun menuju ke Tanah Perjanjian. TUHAN membawa bangsa Israel melewati gurun yang gersang dan tidak berair, dimana seakan-akan tidak ada tanda-tanda kehidupan, tidak mungkin rasanya untuk dapat bertahan dan meneruskan perjalanan. Namun TUHAN tidak melepaskan mereka begitu saja, Ia tetap setia memimpin dan memelihara mereka sepanjang perjalanan serta mencukupkan segala kebutuhan mereka melewati masa-masa krisis (bdk. Ul. 29:5).

Dalam perjalanan hidup manusia, TUHAN sering membawa kita melewati masa-masa sulit, di mana kita membutuhkan perjuangan hebat untuk bertahan, tekad keras untuk terus maju, dan komitmen yang bulat pada tujuan akhir kita. Hamparan gurun pasir yang luas dan  belantara yang membentang, mundur berarti gagal, maju terlalu berbaya. Namun disitulah saat-saat yang tepat untuk menguji ketaatan dan keimanan kita kepada TUHAN. Dalam kondisi seperti itu, TUHAN tidak pernah berhenti memimpin kita terus berjalan, sebab tantangan itu bukan akhir dari perjalanan panjang kita tetapi bagian-bagian yang harus kita lewati menuju kepada tujuan akhir yang sebenarnya.
Perhatikan bagaimana TUHAN memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Israel ditindas 430 tahun lamanya, dan 40 tahun berputar-putar di padang gurun, TUHAN selalu ada saat-saat mereka membutuhkan kekuatan, penghiburan dan bahkan makanan, minuman dan pakaian. Bukti tuntunan, pemeliharaan, pimpinan dan perhatian-Nya adalah:

1. TUHAN dengan penuh kesabaran menuntun mereka dangan tiap awan pada waktu siang dan tiang api pada waktu malam (ay. 21). Ini adalah bukti kehadiran-Nya.

2. TUHAN sekali-kali tidak pernah beranjak untuk meninggalkan mereka. Setia dan penuh kasih (ay. 22; bdk. Ib. 13:5b).

Demikian juga TUHAN menaruh perhatian-Nya kepada kita sampai hari ini, menelurusi liku-liku kehidupan, walaupun sering TUHAN mengijinkan krisis melanda bagaikan berada di belantara yang luas membentang di hadapan kita. Namun TUHAN tetap ada dan akan selalu ada saat-saat kita membutuhkan sentuhan kasih-Nya. TUHAN akan membawa dan menuntun kita kepada tujuan yang sebenarnya. TUhAN memberkati.

Renungan via BBM; 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111 dan email: solagracia2308@yahoo.com.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN019) "MENGGAGALKAN STRATEGI IBLIS"

Pembacaan Alkitab: Matius 4:1-11

(1) Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. (2) Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. (3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." (4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, (6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." (7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" (8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." (10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (11) Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.

"Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat- malaikat datang melayani Yesus."  (Matius 4:11)

Di Taman Eden adalah awal dari sebuah perjalanan panjang dimulai. Di situ pula iblis mencoba untuk menggagalkan perjalanan itu dengan menggoda dan menghasut manusia untuk melawan perintah Allah. Iblis pun berhasil.

Babak baru pun segera dimulai, yang dilakoni (pemeran utama) oleh TUHAN Yesus setelah genap waktunya bagi Dia untuk tampil sebagai pengajar. Pembacaan Firman TUHAN dari Matius 4:1-11 adalah awal dimulainya babak baru untuk memberitakan pertobatan dan kerajaan Allah yang sudah dekat (Mat. 4:17). Iblispun tidak tinggal diam, ia membuat trategi baru untuk menggagalkan Rencana Allah bagi manusia dengan mencobai YESUS dengan sentuhan EKONOMI (ay. 3), KEKEBALAN (ay. 6), dan POPULARITAS, kedudukan, ketenaran dsb (ay. 8-9). Namun kali ini, iblis telah kehilangan kekuatannya dan lari meninggalkan YESUS.

Berdasarkan pengalaman di Taman Eden, supaya tidak terulang kembali, TUHAN pun menyiapkan strategi yang baru untuk menggagalkan strategi iblis:

1. Hidup Oleh Firman Allah. Manusia bukan hidup dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah (ay. 4). Di taman Eden, manusia gagal, karena mereka tidak mendengarkan firman Allah. Manusia memilih mendengarkan hasutan iblis. Hidup oleh Firman Allah itulah senjata kita melumpuhkan iblis (Yoh. 15:7; Ib. 4:12).

2. Tidak mencobai TUHAN. Percaya kepada TUHAN yang senantiasa menjaga tidak harus mencobai Dia dengan cara melakukan sesuatu yang berbahaya (ay. 6-7).

3. Memiliki ibadah yang benar. Ibadah yang benar adalah menyembah kepada Allah yang benar (ay. 9-10). Jangan ada padamu allah lain dihadapan-Ku (Kel. 17:2-6). Dialah Allah yang benar yang layak menerima penyembahan.

Strategi ini membuat iblis meninggalkan-Nya (ay. 11a), YESUS menang. Iblis memang harus dilawan bukan diikuti maka ia akan lari (Yak. 4:7-8, 1 Ptr. 5:9). Lihat bagaimana malaikat-malaikan Allah melayani-Nya (ay. 11b), untuk meneruskan peralanan, menggenapkan misi Allah.

Gunakan strategi ini untuk memulai awal yang baru di tahun ini untuk meneruskan perjalanan sepanjang tahun ke depan. Lawanlah iblis dengan iman yang teguh. TUHAN memberkati.

Renungan via BBM; 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111 dan email: solagracia2308@yahoo.com.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN018) "STATEGI IBLIS MENGGAGALKAN LANGKAH KITA"

Pembacaan Alkitab: Kejadian 3:3-6
  
(3) tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." (4) Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, (5) tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." (6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

Awas iblis itu musuh kita, dia lari sana-sini, dia bilang itu-ini, iblis itu musuh kita.

Iblis tahu waktu yang paling tepat, saat-saat yang di mana manusia tidak memikirkannya. Dia tidak pernah berhenti melancarkan aksinya untuk menggagalkan rencana Allah bagi kehidupan manusia. Dia memanfaatkan kesempatan di mana manusia membutuhkan sentuhan dan tidak melewatkan waktu-waktu terbaiknya untuk menghasut manusia dengan rayuan gombalnya (ay. 3-4).

Sebuah awal kehidupan sedang dimulai. Kesejahteraan, kehormanisan, ketenangan, kenyamanan dan kebahagiaan sedang dirajut. Ini adalah titik awal dari sebuah perjalanan panjang untuk menelusuri liku-liku kehidupan. Dambaan hidup yang berarti dan lebih baik menjadi tujuan utama.

Taman Eden, disitulah awal kehidupan dimulai, tetapi melihat kehidupan yang hormanis ditempat itu, iblis melancarkan strateginya menghancurkan kenyamanan itu, dan mengubah Taman Eden menjadi "Taman EdAn". Manusia dihasut untuk melawan Allah, sehingga di situ pula awal dimulainya dosa di bumi.

Supaya kita lebih waspada, kita harus mengetahui strategi iblis menggagalkan kita dan membawa kita menjauh dari hadirat Allah:

1. Iblis mulai dari KEINGINAN HATI manusia. Menawarkan keagungan, popularitas dan kehormatan yaitu menjadi sama seperti Allah (ay. 5).

2. Iblis mulai dari KEINGINAN MATA manusia. Ia menawarkan semua keindahan dan segala sesuatu yang menarik untuk dinikmati (ay. 6).

Kali ini iblis boleh menang. Ia berhasil menggagalkan rencana Allah bagi manusia (ay. 6b-7). Tetapi jangan biarkan kemenangannya terus terjadi. Jangan biarkanlah iblis menggagalkan perjalanan kita diawal tahun ini. Perjalanan kita masih panjang, mari jaga hati dan mata kita dari segala keinginan, supaya itu tidak dimanfaatkan oleh iblis. TUHAN memberkati..

Renungan via BBM; 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111 dan email: solagracia2308@yahoo.com.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN017) "JANGAN MENCOBAI TUHAN"

Pembacaan Alkitab: Keluaran 17:1-7

(1) Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin, berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai dengan titah TUHAN, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu. (2) Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: "Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum." Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN?" (3) Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?" (4) Lalu berseru-serulah Musa kepada TUHAN, katanya: "Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!" (5) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Berjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah beserta engkau beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu tongkatmu yang kaupakai memukul sungai Nil dan pergilah. (6) Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di Horeb; haruslah kaupukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum." Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel. (7) Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan: "Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?"

Kita sedang menempuh perjalanan yang cukup panjang.  Stopwatch (penghitung waktu mundur) kehidupan kita terus berjalan, di mana tak seorang pun yang mampu menghentikannya. Ia akan terus berputar sampai di ujung perjalanan.

Kita sedang memulai sebuah perjalanan baru diawal tahun ini, dan kita tidak mungkin kembali kepada masa yang ada dibelakang kita. TUHAN dalam rencana-Nya yang maha Agung melepaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir,  dan memimpin mereka berjalan menuju ke tanah Perjanjajian. TUHAN tidak pernah membawa mereka kembali ke Mesir, sekalipun mereka bersungut-sungut menolak untuk melanjutkan perjalanan di bawah pimpinan Musa.

Dalam menempuh perjalanan panjang, iblis akan terus mamantau dan memasang ranjau di sepanjang jalan dan berusaha menggagalkan  perjalanan kita untuk sampai kepada tujuan. Iblis akan terus menggoda kita untuk memberontak kepada Allah, dengan strategi, menyentuh kebutuhan pokok manusia, misalnya kebutuhan akan air (ay. 1-3). Dengan demikian mereka mulai untuk mencobai TUHAN (ay. 2), mereka berkata "Adalah TUHAN ditengah-tengah kita atau tidak" (ay. 7).

1. Mencobai TUHAN berarti meragukan dan menyangkal penyertaan TUHAN, sehingga mereka berkata "Adakah TUHAN di tengah- tengah kita atau tidak?" (Ay. 7).

2. Mencobai TUHAN berarti menyerahkan diri kepada ketakutan dan kepanikan berdasarkan anggapan bahwa TUHAN tidak ada, "Adakah TUHAN di tengah- tengah kita atau tidak?"

3. Membayangkan pertolongan allah lain selain TUHAN, karena menganggap TUHAN tidak mampu menyelesaikan ketakutan dan menjawab kebutuhan mereka.

Perjalanan kita ke depan bukan tidak mungkin menghadapi situasi yang sulit, bagaikan berada di belantara yang kelam, padang gurun yang gersang dan tidak berair, kendati demikian kita tetap berjalan maju dan tidak mungkin lari dari kenyataan. Namun harus tetap ingat bahwa TUHAN sedang membawa kita kepada tujuan yang indah. Jangan mencobai TUHAN. TUHAN memberkati...

Renungan via BBM; 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111 dan email: solagracia2308@yahoo.com.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN016) "PERLINDUNGAN SEJATI"

Pembacaan Alkitab: Mazmur 121:1-8

(1) Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? (2) Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. (3) Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. (4) Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel. (5) TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. (6) Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam. (7) TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. (8) TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.

"TUHANlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu"  (Maz. 121:5)

Salam satu kebutuhan terbesar manusia adalah rasa aman dan nyaman. Memiliki banyak harta dan kekayaan lengkap dengan Scurity yang berjaga 24 Jam Non Stop belum cukup untuk memberi kita rasa aman sehingga kita dapat berdiam dengan nyaman.

Allah yang sejati, Dialah yang memberikan pemenuhan terhadap kebutuhan keamanan dan kenyamanan, Dia memberikan proteksi penuh 24 Jam Non Stop tanpa mengenal lelah, tanpa lalai dan tidak pernah terlalu sibuk, tidak pernah tertidur dan tidak pernah terlelap (ay. 3-5). Pemazmur memberi kesaksian bahwa Dialah sumber pertolongan satu-satunya dan bukan salah satunya (ay. 1-2).

Sebagai Allah Sejati, Penolong dan sumber  Perlindungan yang Sejati, Ia akan membawa kita menikmati keamanan dan kenyamanan yang sesungguhnya:

1. Dia tidak akan membiarkan kita menjadi lemah oleh rasa takut dan kuatir (ay. 3a).

2. Dia tidak akan membiarkan kita kepanasan pada wakti siang dan kedinginan pada waktu malam (ay. 6).

3. Dia tidak akan membiarkan kita jatuh dan tergeletak. Dia menjaga kita dari kecelakaan dan menjamin keselamatan kita (ay. 7).

4. Dia tidak akan membiarkan kita seorang diri. Dia menjaga kita pada waktu keluar dan masuk sampai selama-lamanya (ay. 8).

Ini lebih dari sekedar cukup untuk memjawab kebutuhan kita akan rasa aman dan nyaman. Dalam situasi yang bergejolak di mana dunia menolak dan merampas hak-hak kita, di mana tidak ada seorangpun yang peduli, TUHANlah sebagai tempat yang paling tepat untuk berlindung (Nah. 1:7). Dialah Perlindungan kita yang sejati. TUHAN memberkati.

Renungan via BBM; 2600cd25, WhatsApp: +6285337460111 dan email: solagracia2308@yahoo.com.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN015) "PENGAWASA ALLAH SEPANJANG TAHUN"

Pembacaan Alkitab: Ulangan 11:8-12

(8) "Jadi kamu harus berpegang pada seluruh perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya kamu kuat untuk memasuki serta menduduki negeri, ke mana kamu pergi mendudukinya, (9) dan supaya lanjut umurmu di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepada mereka dan kepada keturunan mereka, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. (10) Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan kebun sayur. (11) Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit; (12) suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.

"...mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun" (Ay. 12b).

Baru saja kita melewati beberapa jam di tahun 2014, tentunya ada begitu besar harapan dan banyak keinginan yang ingin kita capai di tahun ini. Bahkan ada dengan keyakinan yang besar berkata bahwa tahun 2014 adalah "THE YEAR OF HOPE" (tahun pengharapan) walaupun situasi politik akan semakin memanas di tahun 2014, tidak semua orang tulus menawarkan dan menjanjikan "PERUBAHAN" karena mereka hanya untuk mendapat simpati masyarakat.

Sebagai umat TUHAN, apapun keadaan yang akan terjadi, bagaimanapun siatuasi yang kita hadapi, kita akan melangkah dengan gagah berani, sebab kita tahu bahwa "MATA TUHAN MENGAWASI KITA DARI AWAL SAMPAI AKHIR TAHUN". Itu artinya kita tidak akan luput dari perhatian Allah, 24 Jam Non Stop, 7 Hari Seminggu, bulan demi bulan dan sepanjang tahun. Segala ketakutan, kekuatiran yang mencoba menggoda kita untuk mundur, taklukkan itu dengan iman dengan keyakinan bahwa TUHAN selalu dan akan terus mengawasi kita.

Jika kita hidup dalam pengawasan Allah, itu artinya bahwa;

1. Kita hidup dalam perhatian dan penyertaan TUHAN.  Sorotan mata-Nya yang tajam selalu terarah kepada kita melewati saat demi saat, waktu demi waktu, hari demi hari, bulan demi bulan dan sepanjang tahun (ay. 12b).

2. Tidak ada satu hari pun akan terlewatkan dengan sia-sia, karena TUHAN, pasti menentukan, mengarahkan dan merancangkan yang terbaik bagi kita (ay. 9, bdk. Mzm. 25:12, Yer. 29:11).

3. Kita akan hidup dalam tahun keberkatan (ay. 9-11). Kita tidak akan mengalami kekeringan. Ia akan memberi kecukupan bahkan kelimpahan seperti hujan awal dan hujan akhir (ay. 11, bdk. Ay. 14-15).

Jangan takut, TUHAN memberi jaminan kepada kita. Semua itu akan TUHAN nyatakan kepada kita, jika kita hidup berkenan dan taat melakukan kewajiban kita di hadapan-Nya (ay. 8). Kita tidak akan kehilangan hari-hari baik, sebab Ia yang memelihara kita (1 Ptr. 5:7). TUHAN memberkati..

Renungan via BBM; 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111 dan email: solagracia2308@yahoo.com.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *