Bacaan Alkitab: Yohanes 1:10-13
(10) Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. (11) Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. (12) Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (13) orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
Menerima bagian yang sebenarnya bukan bagian kita, menerima hak yang
sebenarnya bukan hak kita, tetapi yang sekarang sepenuhnya menjadi milik
kita, bukan karena keinginan memiliki atau merampas kepunyaan orang
lain tetapi dianugrahkan dengan kuasa dan otoritas untuk mengelola dan
menjaganya, merupakan kebahagiaan tersendiri.
Benar, inilah yang teradi, jikalau kita memperhatikan dengan seksama bagian Firman TUHAN dalam Yoh. 1:10-13.
Allah menyatakan diri-Nya dalam rupa seorang manusia kepada dunia
ciptaan-Nya, tetapi dunia menolak-Nya, kepada umat kepunyaan-Nya,
tetapi mereka tidak mengenal-Nya bahkan menolak-Nya (ay. 10-11).
Sekarang kita telah menjadi umat kepunyaan-Nya, karena kita mengenal, menerima dan percaya kepada-Nya sebagai TUHAN dan juruselamat kita secara pribadi oleh iman. Sebagai akibat dari pengenalan kita kepada-Nya, kita diangkat menjadi ANAK-ANAK ALLAH. Faktanya bahwa kita sebagai anak-anak Allah adalah:
1. Sebagai anak-anak Allah diberi kuasa penuh untuk memiliki dan dimiliki. Diberi kuasa untuk menikmati bagian milik Bapa. Diberi kuasa dan hak-hak istimewa lainnya sebagai anak-anak Allah (ay. 12).
2. Sebagai anak-anak Allah, Allah mengubah status kita. Kita adopsi dari dunia dan dikuduskan-Nya, sekarang kita bukan milik dunia, tetapi milik Allah (ay. 13). Dan kewarganegaraan kita adalah di dalam Sorga (Fil. 3:20).
Allah adalah Bapa kita, dan Sorga adalah bagian dan milik kita. Bukankah ini merupakan sebuah kebahagiaan? Kebagaiaan yang bukan saja kita nikmati dunia ini, tetapi kebahagiaan yang akan terus kita nikmati sampai kepada kehidupan setelah kematian. Inilah yang kita sebut sebagai KEBAHAGIAAN SEJATI.
Mari kita hidup sebagai anak-anak Allah dan terus berjuang mempertahankan hak milik yang sudah dianugrahkan-Nya kepada kita. Selamat berbahagia. TUHAN memberkati.
Renungan via BBM, silakan invite: 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
No comments:
Post a Comment