(DV~023) "KEBAHAGIAAN SEJATI (3)"

Bacaan Alkitab: Yesaya 43:1-7

(1) Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: "Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. (2) Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. (3) Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu. Aku menebus engkau dengan Mesir, dan memberikan Etiopia dan Syeba sebagai gantimu. (4) Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. (5) Janganlah takut, sebab Aku ini menyertai engkau, Aku akan mendatangkan anak cucumu dari timur, dan Aku akan menghimpun engkau dari barat. (6) Aku akan berkata kepada utara: Berikanlah! dan kepada selatan: Janganlah tahan-tahan! Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung bumi, (7) semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!"
 
Mau tidak mau, disadari ataupun tidak, kita harus mengakui bahwa manusia lebih menitikberatkan hal-hal yang duniawi, dan yang nampak oleh mata sebagai sumber kebahagiaan. Ada yang lebih besar dari apa yang nampak oleh mata kita, yang jika kita menyadarinya, akan membuat kita tersenyum karena itulah yang sesungguhnya KEBAHAGIAAN SEJATI, yang tidak dapat diukur dari nilai-nilai yang ada di dunia ini: 

1. Kita adalah milik Allah, dan Ia mengenal kita secara pribadi "... Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaanku" (ay. 1c). Betapa uniknya kita di mata-Nya, dari 7, 2 Miliar penduduk bumi, namun Ia mengenal kita sebagai umat-Nya.

2. Kita menjadi Fokus perhatian Allah. Ia memelihara dan menyertai kita. Di tengah-tengah bahaya bayang-bayang maut pun, Allah mengklaim kita sebagai milik-Nya, sehingga kita dapat luput dari bahaya itu (ay. 2, 5-6).

3. Kita menjadi sasaran kasih Allah. Karena kita adalah milik-Nya, maka tidak ada yang dapat merampasnya dari tangan-Nya. Ia menebus kita dari dosa dan perbudakan (ay. 3; bdk. 1 Ptr. 1:18-19).

4. Hidup kita berharga di mata-Nya dan diciptakan begitu istimewa untuk kemuliaan nama-Nya, mulia dan sangat dikasihi-Nya. (Ay. 4, 7 bdk. Ay. 1a).

Apa yang menjadi tolak ukur kebahagiaan kita? Nilai-nilai yang ada di duniakah? Atau keunikan kita di hadapan TUHAN? Itu adalah sebuah pilihan. Tetapi kebahagiaan sejati adalah hidup kita milik Allah dan Allah milik kita. Sebagai milik Allah, Ia mengenal kita secara pribadi dari miliaran manusia yang hidup di bumi, menjadi fokus perhatian dan sasaran kasih-Nya, dan diciptakan begitu istimewa untuk kemuliaan-Nya.

Kebahagiaan sejati, adalah kebahagiaan kekal, yang bukan hanya dinikmati di dunia ini, tetapi sampai kepada kehidupan setelah kematian. Jadi berbahagialah. TUHAN memberkati.

Renungan via BBM, silakan invite: 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *