(DV~025) "KEBAHAGIAAN SEJATI (5)"

Bacaan Alkitab: Mazmur 25:12-14

(12) "Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. (13) Orang itu sendiri akan menetap dalam KEBAHAGIAAN dan anak cucunya akan mewarisi bumi. (14) TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian- Nya diberitahukan- Nya kepada mereka".

Dalam ayat 13 mengatakan bahwa "Orang itu sendiri akan menetap dalam KEBAHAGIAAN dan anak cucunya akan mewarisi bumi". 

Siapa yang mendapat KEBAHAGIAAN? KEBAHAGIAN yang seperti apa? Ayat 13 menunjuk kepada "orang itu" yang merujuk kepada ayat 12 untuk menjelaskan bahwa "orang itu" adalah orang-orang yang takut akat TUHAN. Kebahagiaan yang dirasakan bukan saja kebahagiaan yang dirasakan secara fisik atau jasmaniah, tetapi kebahagiaan batin. Dalam versi yang lain menerjemahkan "His soul shall dwell at ease..." (Jiwanya akan mendapat ketenangan).

Jiwa yang tenang, pikiran atau perasaan yang terarah kepada kehendak TUHAN itulah bahagia. Tidak dapat diukur dengan apa yang kita memiliki di dunia. Karena itu terwujud dalam hidup yang takut akan TUHAN.

Kebahagiaan SEJATI akan semakin nyata, jika kita segera menyadari bahwa:

1. Kita memiliki penuntun (GUIDE) hidup yang SEJATI, yang mengarahkan kita kepada jalan yang tepat, benar dan terarah (ay. 12b). Sehingga kita tidak mungkin tersesat (bdk. Mzm. 25:8-9).

2. Kita memiliki Jaminan SEJATI yang menjamin keamanan dan kelangsungan hidup kita, sampai kepada anak cucu kita (ay. 13).

3. Kita memiliki Sahabat SEJATI yang selalu terbuka dan siap berbagi dengan kita dalam suka dan duka (ay. 14; bdk. Ams. 17:17).

Siapa dia yang bersedia menuntun kita kepada jalan yang benar? Siapalah dia yang bersedia memberi jaminan keamanan? Siapakah dia yang bersedia menjadi sahabat sejati kita? Jawabnya adalah TUHAN. Takuttlah akan TUHAN, maka semua itu akan kita miliki. Itulah KEBAHAGIAAN SEJATI. Bahagia lahir dan batin. Selamat berbahagia. TUHAN memberkati.

Renungan via BBM, silakan invite: 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(DV~024) "KEBAHAGIAAN SEJATI (4)"

Bacaan Alkitab: Yohanes 1:10-13

(10) Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.   (11) Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. (12) Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (13) orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

Menerima bagian yang sebenarnya bukan bagian kita, menerima hak yang sebenarnya bukan hak kita, tetapi yang sekarang sepenuhnya menjadi milik kita, bukan karena keinginan memiliki atau merampas kepunyaan orang lain tetapi dianugrahkan dengan kuasa dan otoritas untuk mengelola dan menjaganya, merupakan kebahagiaan tersendiri.

Benar, inilah yang teradi, jikalau kita memperhatikan dengan seksama bagian Firman TUHAN dalam Yoh. 1:10-13. Allah menyatakan diri-Nya dalam rupa seorang manusia kepada dunia ciptaan-Nya, tetapi dunia menolak-Nya, kepada umat kepunyaan-Nya, tetapi mereka tidak mengenal-Nya bahkan menolak-Nya (ay. 10-11).

Sekarang kita telah menjadi umat kepunyaan-Nya, karena kita mengenal, menerima dan percaya kepada-Nya sebagai TUHAN dan juruselamat kita secara pribadi oleh iman. Sebagai akibat dari pengenalan kita kepada-Nya, kita diangkat menjadi ANAK-ANAK ALLAH. Faktanya bahwa kita sebagai anak-anak Allah adalah:

1. Sebagai anak-anak Allah diberi kuasa penuh untuk memiliki dan dimiliki. Diberi kuasa untuk menikmati bagian milik Bapa. Diberi kuasa dan hak-hak istimewa lainnya sebagai anak-anak Allah (ay. 12).

2. Sebagai anak-anak Allah, Allah mengubah status kita. Kita adopsi dari dunia dan dikuduskan-Nya, sekarang kita bukan milik dunia, tetapi milik Allah (ay. 13). Dan kewarganegaraan kita adalah di dalam Sorga (Fil. 3:20).

Allah adalah Bapa kita, dan Sorga adalah bagian dan milik kita. Bukankah ini merupakan sebuah kebahagiaan? Kebagaiaan yang bukan saja kita nikmati dunia ini, tetapi kebahagiaan yang akan terus kita nikmati sampai kepada kehidupan setelah kematian. Inilah yang kita sebut sebagai KEBAHAGIAAN SEJATI.
Mari kita hidup sebagai anak-anak Allah dan terus berjuang mempertahankan hak milik yang sudah dianugrahkan-Nya kepada kita. Selamat berbahagia. TUHAN memberkati.

Renungan via BBM, silakan invite: 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(DV~023) "KEBAHAGIAAN SEJATI (3)"

Bacaan Alkitab: Yesaya 43:1-7

(1) Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: "Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. (2) Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. (3) Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu. Aku menebus engkau dengan Mesir, dan memberikan Etiopia dan Syeba sebagai gantimu. (4) Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. (5) Janganlah takut, sebab Aku ini menyertai engkau, Aku akan mendatangkan anak cucumu dari timur, dan Aku akan menghimpun engkau dari barat. (6) Aku akan berkata kepada utara: Berikanlah! dan kepada selatan: Janganlah tahan-tahan! Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung bumi, (7) semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!"
 
Mau tidak mau, disadari ataupun tidak, kita harus mengakui bahwa manusia lebih menitikberatkan hal-hal yang duniawi, dan yang nampak oleh mata sebagai sumber kebahagiaan. Ada yang lebih besar dari apa yang nampak oleh mata kita, yang jika kita menyadarinya, akan membuat kita tersenyum karena itulah yang sesungguhnya KEBAHAGIAAN SEJATI, yang tidak dapat diukur dari nilai-nilai yang ada di dunia ini: 

1. Kita adalah milik Allah, dan Ia mengenal kita secara pribadi "... Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaanku" (ay. 1c). Betapa uniknya kita di mata-Nya, dari 7, 2 Miliar penduduk bumi, namun Ia mengenal kita sebagai umat-Nya.

2. Kita menjadi Fokus perhatian Allah. Ia memelihara dan menyertai kita. Di tengah-tengah bahaya bayang-bayang maut pun, Allah mengklaim kita sebagai milik-Nya, sehingga kita dapat luput dari bahaya itu (ay. 2, 5-6).

3. Kita menjadi sasaran kasih Allah. Karena kita adalah milik-Nya, maka tidak ada yang dapat merampasnya dari tangan-Nya. Ia menebus kita dari dosa dan perbudakan (ay. 3; bdk. 1 Ptr. 1:18-19).

4. Hidup kita berharga di mata-Nya dan diciptakan begitu istimewa untuk kemuliaan nama-Nya, mulia dan sangat dikasihi-Nya. (Ay. 4, 7 bdk. Ay. 1a).

Apa yang menjadi tolak ukur kebahagiaan kita? Nilai-nilai yang ada di duniakah? Atau keunikan kita di hadapan TUHAN? Itu adalah sebuah pilihan. Tetapi kebahagiaan sejati adalah hidup kita milik Allah dan Allah milik kita. Sebagai milik Allah, Ia mengenal kita secara pribadi dari miliaran manusia yang hidup di bumi, menjadi fokus perhatian dan sasaran kasih-Nya, dan diciptakan begitu istimewa untuk kemuliaan-Nya.

Kebahagiaan sejati, adalah kebahagiaan kekal, yang bukan hanya dinikmati di dunia ini, tetapi sampai kepada kehidupan setelah kematian. Jadi berbahagialah. TUHAN memberkati.

Renungan via BBM, silakan invite: 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(DV~022) "KEBAHAGIAAN SEJATI (2)"

Bacaan Alkitab: Mazmur 144:12-15

(12) Semoga anak-anak lelaki kita seperti tanam-tanaman yang tumbuh menjadi besar pada waktu mudanya; dan anak-anak perempuan kita seperti tiang-tiang penjuru, yang dipahat untuk bangunan istana! 

(13) Semoga gudang-gudang kita penuh, mengeluarkan beraneka ragam barang; semoga kambing domba kita menjadi beribu-ribu, berlaksa-laksa di padang-padang kita! 

(14) Semoga lembu sapi kita sarat; semoga tidak ada kegagalan dan tidak ada keguguran, dan tidak ada jeritan di lapangan-lapangan kita! 

(15) Berbahagialah bangsa yang demikian keadaannya! Berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah TUHAN!

Kebahagiaan adalah perasaan senang, ketentraman hidup lahir dan batin. Standar kebahagiaan yang menjadi ukuran dunia adalah terbatas kepada hal-hal yang bersifat lahiriah. Terbatas dengan apa yang dapat dilihat, dinikmati dan dirasakan dalam waktu yang bersamaan. 

Daud menuliskan beberapa standar kebahagiaan di dalam Mazmur 144:12-15, yaitu:

1. BERKAT KELURGA. Kesuksesan membangun keluarga, ada perhatian orang tua kepada anak-anaknya. Ada anak laki-laki bertumbuh menjadi kuat dan besar di masa mudanya. Dan ada anak-anak perempuan yang berhasil menjaga kesucian hidupnya (ay. 12).

2. BERKAT EKONOMI atau BERKAT KECUKUPAN. Gudang pembendaharaan masih terisi penuh, sumber penghasilan atau pendapatan masih lancar bahkan semakin berkembang "semoga gudang-gudang kita penuh, mengeluarkan beraneka ragam barang..." (Ay. 13).

3. BERKAT KEAMANAN atau rasa nyaman. Ada kepedulian orang lain dan pemeliharaan sehingga tidak terdengar jeritan ketakutan. Nyaman, tentram dan aman (ay. 14).

Daud mengatakan bahwa itu sangat baik, dan ia tidak menentang hal itu. Daud mengatakan bahwa mereka adalah bangsa atau orang yang berbahagia. "Berbahagialah bangsa (orang) yang demikian keadaannya..." (Ay. 15a). Namun apakah itu disebut sebagai KEBAHAGIAAN SEJATI atau standar kebahagiaan sejati? Apa kata Daud?

Daud mengatakan bahwa KEBAHAGIAAN SEJATI adalah memiliki ALLAH yang SEJATI. "Berbahagialah bangsa (orang) yang Allahnya ialah TUHAN!" (Ay. 15b).
Kebahagiaan memiliki Allah yang sejati jauh lebih bahagia dari daftar standar kebahagiaan yang disebutkan di atas. Allah yang sejati sanggup memberikan semua kebutuhan itu (Fil. 4:19). Memiliki Allah yang sejati berarti memiliki segalanya, itulah kebahagiaan sejati. TUHAN memberkati.

PIN BB: 2600CD25, WhatsApp: +6285737008111.

Salam Bahagia:
KeTUT MARDIASA

DV~021 "KEBAHAGIAAN SEJATI"

Bacaan Alkitab: Matius 5:1-12
 

(1) Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. (2) Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: (3) "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. (4) Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. (5) Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. (6) Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. (7) Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. (8) Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.  (9) Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (10) Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. (11) Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. (12) Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
 
 
Beberapa Minggu terakhir berkali-kali saya mendengar bahwa BAHAGIA itu SEDERHANA, namun saya tidak menemukan arti yang sebenarnya tentang kebahagiaan yang sederhana itu. Bahagia seperti apa dan sederhana yang bagaimana? Sampai hari ini, masih penuh dengan tanda tanya. 

TUHAN Yesus mengajarkan kepada kita tentang hidup yang berbagia. Dalam Matius 5:1-12, berulang-ulang Ia mengatakan "berbahagialah". Namun apakah yang dimaksud adalah kebahagiaan yang sederhana? Tidak! Dalam teks Yunaninya "berbahagialah" (makarios) berarti; kebahagiaan yang lengkap, utuh dan sempurna. Itulah yang disebut dengan kebahagiaan yang sejati, bukan kebahagiaan yang sederhana. 

Pertanyaannya, bagaimana kita mendapatkannya? TUHAN Yesus menguraikan bahwa:

1. Kita harus hidup sepenuhnya mengandalkan kekuatan Allah. Merasa diri miskin dan tidak memiliki kekuatan sehingga harus bergantung kepada TUHAN (ay. 3).

2. Bersedia menjadi pribadi yang peduli dan mau berbagi dengan sesama. Turut merasakan penderitaan orang lain dan hidup murah hati (ay. 4, 7; bdk. Rm. 12:15).

3. Baik hati dan ramah terhadap orang lain (ay. 5) atau dalam Mazmur 37:11, Rendah hati.

4. Memiliki kerinduan untuk hidup dalam kebenaran, walau ada resiko yang harus ditanggung (ay. 6, 10-11).

5. Menjaga hati tetap bersih dan menjadi pelopor perdamaian bagi sesama (ay. 8-9).

6. Mengarahkan pandangan kepada tujuan yang tepat, yaitu sasaran yang ingin dicapai, yaitu pengaharapan kekal (ay. 12).

Kebahagiaan sejati bukan soal apa yang kita miliki di dunia, tetapi lebih kepada apa yang menjadi tujuan akhir hidup kita, walaupun untuk sesaat lamanya kita harus menanggung penderitaan, karena upah yang besar sudah TUHAN sediakan, akibat dari sikaf yang kita miliki sebagai langkah menuju kebahagiaan sejati. TUHAN memberkati...

Salam Bahagia:
KeTUT MARDIASA

(DV~020) "TIM SUKSES MERAIH SUKSES"

Bacaan Alkitab: Kolose 4:7-18
  
(7) Semua hal ihwalku akan diberitahukan kepada kamu oleh Tikhikus, saudara kita yang kekasih, hamba yang setia dan kawan pelayan dalam Tuhan. (8) Ia kusuruh kepadamu dengan maksud, supaya kamu tahu akan hal ihwal kami dan supaya ia menghibur hatimu. (9) Ia kusuruh bersama-sama dengan Onesimus, saudara kita yang setia dan yang kekasih, seorang dari antaramu. Mereka akan memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang terjadi di sini. (10) Salam kepada kamu dari Aristarkhus, temanku sepenjara dan dari Markus, kemenakan Barnabas -- tentang dia kamu telah menerima pesan; terimalah dia, apabila dia datang kepadamu (11) dan dari Yesus, yang dinamai Yustus. Hanya ketiga orang ini dari antara mereka yang bersunat yang menjadi temanku sekerja untuk Kerajaan Allah; mereka itu telah menjadi penghibur bagiku. (12) Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah. (13) Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang dia, bahwa ia sangat bersusah payah untuk kamu dan untuk mereka yang di Laodikia dan Hierapolis. (14) Salam kepadamu dari tabib Lukas yang kekasih dan dari Demas. (15) Sampaikan salam kami kepada saudara-saudara di Laodikia; juga kepada Nimfa dan jemaat yang ada di rumahnya. (16) Dan bilamana surat ini telah dibacakan di antara kamu, usahakanlah, supaya dibacakan juga di jemaat Laodikia dan supaya surat yang untuk Laodikia dibacakan juga kepadamu. (17) Dan sampaikanlah kepada Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayanan yang kauterima dalam Tuhan kaujalankan sepenuhnya. (18) Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Ingatlah akan belengguku. Kasih karunia menyertai kamu" 

Meraih sebuah tujuan diperlukan kekuatan khusus apalagi dalam sebuah proyek besar. Dan dibutuhkan orang-orang yang memiliki integritas tinggi, loyal dan berdedikasi.

Rasul Paulus dan kawan-kawan memiliki sebuah proyek besar untuk kemajuan Injil. Mereka tidak bisa bekerja sendiri, apalagi harus mengendalikannya dari balik jeruji besi seperti Rasul Paulus (ay. 10). Mereka menjaring orang-orang yang siap bekerja sama, memiliki integritas, loyal dan berdekasi. Membentuk formasi khusus, yaitu TIM SUKSES MERAIH SUKSES. Inilah formasi tim sukses itu:

1. Formula satu yang terdiri dari Tikhikus dan Onesimus yang bertugas untuk mengumpulkan data dari dalam dan menyampaikan informasi untuk menghibur jemaat-jemaat (ay. 7-9).

2. Formula dua yang terdiri dari Aristarkhus, Markus dan Yustus sebagai rekan kerja untuk merumuskan masalah dan bertukar pikiran (ay. 10-11).

3. Formula tiga yang terdiri dari tim pendoa. Ada Epafras yang terus berjuang dan bersusah payah membangun benteng keyakinan supaya tetap kuat (ay. 12-13).

4. Formula empat yang terdiri dari tim medis/ dokter. Ada tabib Lukas dan Demas (ay. 14).

5. Formula lima yang terdiri dari tim pengawas di lapangan (ay. 15-17). Apakah tugas-tugas di lapangan terlaksana dan dijalankan dengan baik (ay. 17).

6. Tambahan lagi, selain semua itu, ada juga formula khusus tim penyandang dana (Fil. 4:16-19).

Orang-orang yang masuk dalam TIM SUKSES adalah orang-orang yang terpilih dan siap untuk menjalankan tugas dengan baik demi tercapainya sebuah tujuan. Tim sukses inilah kekuatan besar untuk meraih sukses. Ada tim penggali informasi, tim perumusan masalah, tim pendoa, tim medis dan tim pengawas, serta penyangdang dana.

Perlu sebuah kerja sama yang baik dari masing-masing dalam formasi tim yang dibentuk, demi tercapainya sebuah tujuan. dibutuhkan komitmen dan rasa tanggung jaeab yang besar. Mari mengambil bagian. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA (Pin BB: 2600CD25)

(DV~019) "HATI SEORANG HAMBA"

Bacaan Alkitab: Kolose 4:12-13

(12) "Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang- orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah. (13) Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang dia, bahwa ia sangat bersusah payah untuk kamu dan untuk mereka yang di Laodikia dan Hierapolis"

Seorang hamba, sering luput dari perhatian bahkan ingatan kita. Dia berjuang dalam penderitaan, pergumulan dan permasalahan hidup yang dialaminya seorang diri. Menghibur diri sendiri, supaya ia dapat lebih kuat dan menjadi pribadi yang tangguh untuk menjalani proses.
 
Sebagai hamba Kristus, Epafras, seorang rekan pelayanan Rasul Paulus, dalam suka maupun dalam duka, susah maupun bahagia, sadar betul akan tugas dan tanggungjawabnya untuk melayani TUHAN dan menghibur jemaat-jemaat. Kalau kita perhatikan inti dari doanya, Epafras betul-betul berdoa sebagai hamba Kristus, bahkan dia berjuang untuk melakukannya (ay. 23). Inilah hati seorang hamba:

1. Dia selalu bergumul dalam doanya untuk orang-orang pilihan Allah yang dikasihi-Nya "... Hamba Kristus Yesus yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu..." (ay. 12).

2. Dia selalu bergumul dalam doanya, supaya orang-orang yang dikasihinya dalam Kristus tetap kuat: "... Supaya kamu berdiri teguh..." (Ay. 12; bdk. Kol. 1:23; 2:6-7).

3. Dia bergumul dalam doanya, supaya orang-orang yang dikasihinya dalam Kristus bertumbuh dan memiliki keyakinan penuh untuk mengerti dan memahami apa yang dikehendaki Allah: "... Sebagai orang-orang dewasa dan berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah" (ay. 12).

4. Dia melakukannya dalam kesetiaan dan perjunagan, sebagai tugas seorang hamba Kristus (ay. 13).
Inilah hati Epafras, sebagai hamba Kristus dan rekan pelayanan Rasul Paulus. Dia melakukannya bukan karena imbalan tetapi sebagai hamba Kristus. Mari miliki hati seperti Epafras dan jadilah Epafras-Epafras masa kini. Berdoa untuk semua orang yang kita kasihi sebagai rekan sepelayanan dan warga kerajaan Allah (Fil. 3:20).

Jangan lupa, berdoalah juga untuk kami, dan ingat, selipkan kami dalam doa-doa saudara-saudara. Salam dari kami, rekan sewarga dalam kerajaan Allah. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA (Pin BB: 2600CD25)

(DV~018) "NILAI SEBUAH KESETIAAN"

Bacaan Alkitab: Kolose 4:7-9

 (7) "Semua hal ihwalku akan diberitahukan kepada kamu oleh Tikhikus, saudara kita yang kekasih, hamba yang setia dan kawan pelayan dalam Tuhan. (8) Ia kusuruh kepadamu dengan maksud, supaya kamu tahu akan hal ihwal kami dan supaya ia menghibur hatimu. (9) Ia kusuruh bersama-sama dengan Onesimus, saudara kita yang setia dan yang kekasih, seorang dari antaramu. Mereka akan memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang terjadi di sini"

Kesetiaan selalu diukur dengan nilai. Jika nilai bertambah, maka kesetiaan akan berusaha mengimbangi. Jika nilai berkurang, kesetiaan pun akan mulai terkikis, bahkan akan lenyap sama sekali. 

Kesetiaan tidak dapat diukur dengan nilai. Jika kesetiaan diukur dengan nilai, maka tidak dapat disebut dengan kesetiaan. Karena yang disebut dengan kesetiaan, tidak akan lenyap dan tidak akan pernah hilang, walaupun keadaan memaksa untuk berubah setia. TUHAN YESUS bisa saja menghindar dari maut, penyiksaan dan salib, tetapi Ia memilih untuk setia dan taat sampai mati (Fil. 2:8). Contoh kesetiaan yang lain yang tidak diukur dengan nilai adalah kesetiaan Rut dengan Naomi (baca: Rut 1:16-17).

Dalam bacaan kita hari ini, kita menemukan contoh kesetaian lagi dari rekan pelayanan Rasul Paulus, yaitu Tikhikus dan Onesimus. Kesetiaannya ditunjukaan bukan saja saat-saat senang, tetapi juga dalam penderitaan karena Injil Kristus. Kesetiaan mereka ditunjukkan kepada Rasul Paulus sebagai rekan sekerja, dan kepada Allah.

1. Kesetiaan mereka sebagai rekan sekerja, ditunjukkan saat Rasul Paulus tidak mampu berbuat apa-apa karena ada di penajara. mereka menerima tugas yang dibebankan kepadanya untuk menghibur jemaat (ay. 8-9).

2. Kesetiaan mereka sebagai hamba Allah yang baik, ditunjukkan dalam pengabdian dan kesediaan diri untuk terus melayani walaupun rekan pelayanannya berada di penjara (ay. 7 dan Bdk. Ay. 10).

Kalau kita mengukur kesetiaan dengan nilai, maka kesetiaan kita akan segera kandas, karena situasi dan keadaan memaksa kita untuk mundur. Tetapi tidak bagi mereka yang loyal dan berdedikasi dalam menjalankan tugas.

Mari kita tanamkan kesetiaan dalam diri kita, bukan saja dalam hal melayani di gereja, tetapi juga di pekerjaan dan di bidang kita masing-masing. Barangsiapa setia, TUHAN akan tambah-tambahkan kesetiaan kepadanya (Mat. 25:29), dan barangsiapa yang tidak setia akan dicampakkan (Mat. 25:30). TUHAN memberkati.

Teriring Salam dan Doa:
KeTUT MARDIASA
(Pin BB: 2600CD25)

(DV~017) "HIDUP PENUH HIKMAT"

Bacaan Alkitab: Kolose 4:5-6

 (5) "Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang- orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.
(6) Hendaklah kata- katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang"

Hidup di dunia ini menuntut kita, bersikap, berkata dan berbuat dengan penuh hikmat untuk menjawab tantangan dunia yang semakin hari semakin kurang bersahabat. Dunia semakin jahat dan semakin dikuasai oleh orang-orang yang mengganggap diri penting, padahal buahnya adalah kejahatan semata-mata: Kepentingan diri atau kelompok, pembunuhan, pemerkosaan, perampokan dan perbuatan-perbuatan keji lainnya. 

Kita tidak bisa berlari menghindari semua itu, atau bersembunyi di lorong-lorong dan tempat-tempat yang kita rasa aman dan nyaman. Namun kita bisa menaklukkan semuanya itu dengan cara yang diajarkan oleh Firman TUHAN, yaitu hidup dengan penuh hikmat, dan sekaligus untuk menunjukkan identitas dan jati diri kita sebagai umat TUHAN:

1. Menciptakan hubungan yang baik dengan orang lain, khususnya mereka yang tidak mengenal TUHAN (ay. 5a). Sikapi setiap perbedaan dengan bijaksana demi kebersamaan.


2. Manfaatkan setiap kesempatan yang ada. Pergunakan waktu yang ada dengan baik (ay. 5b). Waktu adalah kesempatan, dan kesempatan hari ini tidak akan kembali di hari esok. Maanfaatkan setiap detik untuk berbuat yang baik.


3. Gunakan bahasa-bahasa yang baik dan membangun. Setiap kata yang teruai, setiap kalimat yang teruntai penuh makna dan kasih. (Ay. 6a), untuk membungkamkan mulut orang-orang yang dengan sengaja mencari-cari perkara.


Hikmat memungkinkan kita untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana kehendak Allah dan mana kehendak diri atau kehendak manusia. Dengan hikmat kita dapat bertindak lebih berhati-hati, jeli, dan lebih berwaspada.

Jika kita tidak bisa menghindari kejahatan dunia, mari kita taklukkan dengan cara hidup penuh hikmat. Biarlah dunia menghakimi dirinya sendiri dengan kejahatannya. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
(Pin BB: 2600cd25)

(DV~016) "BERTEKUN DALAM DOA"

Bacaan Alkitab: Kolose 4:2-4

(2) "Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga- jagalah sambil mengucap syukur. (3) Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan. (4) Dengan demikian aku dapat menyatakannya, sebagaimana seharusnya". 

Doa adalah kekuatan (Mzm. 138:2). Doa adalah nafas hidup orang percaya. Jika doa itu adalah kekuatan dan nafas, jadi doa bukan saja merupakan sebuah keharusan tetapi kebutuhan. Doa mampu mengubah keadaan kita bahkan keadaan orang lain, tanpa kita sadari, dilihat ataupun tidak. "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya" (Yak. 5:16).

Demikian juga seperti apa yang diuraikan oleh Rasul Paulus dalam Kolose 4:2-4. Doa dari jemaat di Kolose sangat diharapkan untuk membantu ia meringankan beban agar TUHAN membuka jalan baginya mengatasi penderitaan.

1. Doa yang kita panjatkan akan membuat kita lebih warpada dan mampu melihat kebaikan Allah dalam kesulitan yang dialami, sehingga memampukan kita mengucap syukur (ay. 2).

2. Doa yang kita panjatkan dapat membantu meringankan beban orang lain yang sedang dalam penderitaan dan pergumulan berat (ay. 3).

3. Doa yang kita panjatkan dapat membantu orang lain mencapai tujuannya, seperti Rasul Paulus dalam mengobarkan semangat penginjikan, walaupun ia harus menderita (ay. 4).

Sadar atau pun tidak, tahu atapun tidak, kita sering mengalami kuasa doa, karena begitu banyak orang-orang yang mendukung kita dalam doa (Gembala kita, sahabat kita bahkan keluarga kita dan orang-orang mengasihi kita).

Mari kita bertekun dalam doa untuk diri kita dan juga orang lain, dan alami kuasa doa yang akan mengubahkan keadaan kita. Tetaplah Berdoa (1 Tes. 5:17). TUHAN memberkati.

Renungan Via BBM, silahkan invite PIN: 2600cd25 dan via WhatsApp: +6285737008111.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(DV~015) "TUAN DAN HAMBA"

Bacaan Alkitab: Kolose 3:22 - 4:1

Ayat Mas: "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia" ( Kol. 3:23).

(3:22) Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. (3:23) Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (3:24) Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. (3:25) Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang. (4:1) Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga.

 
 
Setelah menguraikan tanggung jawab dan ketaatan masing-masing anggota keluarga, suami, istri, anak-anak dan orang tua dengan anak-anak (Kol. 3:18-21), Rasul Paulus melanjutkan dengan tugas dan tanggung jawab antara TUAN DAN HAMBA (Kol. 3:22- 4:1).

Tuan dan hamba dipandang sebagai kaum terhormat dan kaum budak. Sebenarnya baik tuan maupun hamba sama-sama saling membutuhkan. Karena sama-sama saling membutuhkan, baik tuan maupun seharusnya mereka sama-sama bertanggung jawab. Tuan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan hamba, dan hamba bertanggungjawab terhadap tugasnya. 

1. Tanggung jawab seorang hamba (3: 22-23). (a). Taat kepada tuannya sama seperti ia taat kepada TUHAN (3:22). (b). Bekerja dengan kesungguhan dan ketulusan hati seperti melakukannya untuk TUHAN (3: 23; bdk. Kol. 3:17).

2. Tanggung jawab seorang tuan (4:1). Berlaku adil dan jujur terhadap hamba, karena TUHAN adalah tuan di atas segala tuan. lakukan segala sesuatu seperti melakukannya untuk TUHAN (3:23).

Baik hamba maupun tuan, sama-sama memiliki kebutuhan untuk dihargai dan menghargai, dihormati dan menghormati. Tidak ada seorang bisa hidup tanpa tuan atau hamba, sama seperti kita tidak bisa hidup tanpa Kristus sebagai tuan atas hidup kita (3:24). Baik tuan maupun hamba, sama-sama akan menerima bagiannya dari Kristus sebagai tuan di atas segala tuan. Karena itu lakukan segala sesuatu seperti untuk TUHAN dan bukan seperti untuk manusia (3:23). Setiap kesalahan yang kita lakukan, selalu ada konsekuensinya, karena TUHAN tidak memandang orang (3:25).

Mari layani sesama kita seperti kita melayani TUHAN, mari lakukan terbaik untuk sesama kita seperti kita melakukannya untuk TUHAN, maka TUHAN akan membalas semua perbuatan kita dengan segala keadilannya. TUHAN memberkati.


Renungan Via BBM, silahkan invite PIN: 2600cd25 dan via WhatsApp: +6285737008111.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(DV~014) "KELUARGA YANG HARMONIS"

Bacaan Alkitab: Kolose 3:18-21

 (18) Hai isteri- isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. (19) Hai suami- suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. (20) Hai anak- anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. (21) Hai bapa- bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya. 

Seberapa banyak orang gagal membangun keharmonisan dalam keluarga. Tidak sedikit juga yang berujung di gerbang perceraian karena masing-masing memangdang baik bagi dirinya sendiri, berusaha mempertahankan kebenarannya sendiri, padahal seharusnya setiap persoalan seharusnya diselesaikan bersama, duduk dengan penuh kasih sambil mengingat ikrar pernikahan yang pernah kita ucapkan di hadapan TUHAN dan jemaat-Nya. 

Banyak orang gagal dan menipu dirinya sendiri. Bukan saja menghianati pasangan hidupnya, tetapi juga menghianati TUHAN dan dirinya sendiri. Janjinya dikubur dalam-dalam dan kesetiaannya luntur dan lapuk.

Supaya kehormanisan tetap terjaga, walaupun di tengah goncangan badai dalam keluarga kita, kita harus menanam benih-benih kasih, dan kasih itu tumbuh menjadi bunga-bunga cinta merajut keindahan. Masing-masing anggota keluarga punya tanggung jawab untuk menjaga keutuhan dan keharonisan keluarga.

1. Ada istri yang tunduk kepada suami, sebagaimana seharusnya dalam TUHAN (ay. 18).

2. Ada suami yang penuh kasih kepada istri, tidak berlaku kasar kepadanya (ay. 19).

3. Ada anak-anak yang taat kepada orang tua dalam segala hal. Itulah yang indah di mata TUHAN (ay. 20).

4. Ada orang tua yang mengasihi anak-anaknya, dan bertanggung jawab menjaga kenyamana mereka (ay. 21).

Mari kita menjaga keharmonisan keluarga kita masing-masing, sebagai lembaga kecil yang TUHAN ijinkan kita untuk mengelolanya. Suami, istri, dan anak-anak bertanggung jawab untuk menjaga dan mengusahakannya. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(DV~013) "DIPANGGIL UNTUK BERSATU"

Bacaan Alkitab: Kolose 3:15-17

 
Ayat Mas: "Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah" (ay. 15)

(15) Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. (16) Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. (17) Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. (Kolose 3:15-17)
 
 Kita dipanggil untuk bersatu, bersatu di dalam satu tubuh, yaitu tubuh Kristus. Hal ini menuntut kita untuk mininggalkan dan membuang segala bentuk kejahatan yang akan menghancurkan kesatuan yang bangun kita (Ef. 4:31). Menjadikan perbedaan sebagai sarana untuk saling melengkapi, mengisi dan membangun (Kol. 3:11). 

Perbedaan akan menjadi sebuah keindahan dan kelemahan akan menjadi kekuatan baru, ketika kita memenuhi panggilan untuk hidup bersatu dan memeliharanya. Ini sebuah tanggung jawab baru sebagai anggota-anggota tubuh Kristus, maka kita harus:

1. Menjadi Pelopor Perdamaian (ay. 15). Mensuplay dan mendistribusikan damai sejahtera yang lahir dari hati nurani yang tulus kepada masing-masing anggota.

2. Memiliki pengertian dan pengetahuan yang benar tentang firman TUHAN untuk saling mengajar, menegor dan saling menasehati dengan segala hikmat dengan sesama anggota (ay. 16).

3. Landasi setiap tindakan dan perkataan atas dasar takut akan TUHAN. Lakukan semuanya sebagai ibadah untuk membangun masing-masing anggota (ay. 17; bdk. Kol. 3:23).

Kita dipanggil untuk bersatu, bersatu dalam satu tubuh, yaitu tubuh Kristus. Itulah kekuatan kita sebagai umat TUHAN. Mari menjadi duta perdamaian bagi sesama kita, karena kita adalah anak-anak Allah (Mat. 5:9). Jadikan firman Allah sebagai dasar untuk mengajar dan saling menasehati dan lakukan segala sesuatu sebagai ibadah kepada TUHAN untuk membangun sesama anggota. TUHAN memberkati.

Download aplikasi renungan untuk BlackBerry melalui URL ini: http://appworld.blackberry.com/webstore/content/34773916 (Christian Devotionals). (Mohon bantu add review dan bantu share). Renungan Via BBM, silahkan invite PIN: 2600cd25 dan via WhatsApp: +6285737008111.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(DV~012) "UMAT PILIHAN ALLAH"

Bacaan Alkitab: Kolose 3:12-14

Ayat Mas: "Karena itu, sebagai orang- orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi- Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran" (ay. 12)

(12) Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. (13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.(14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. (Kolose 3:12-14).

Sebelumnya kita sudah merenungkan bagaimana hidup kita terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar (Kol. 3:10). Rasul Paulus melanjutkan uraiannya, kita bukan saja diperbaharui, tetapi lebih mulia dari itu, bahwa kita ini adalah umat pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya (ay. 12).

Sebagai umat Pilihan Allah, Allah menghendaki hidup kita bermutu, unggul dan menjadi umat Allah yang terbaik di muka bumi. Tampil berbeda. Untuk mewujudkan tujuan itu, Rasul Paulus lebih lanjut menguraikan bahwa:

1. Kita harus mengenakan sifat-sifat baru: penuh belas kasihan, murah hati, rendah hati, lemah lembut dan sabar (ay. 12), sebagaimana Allah yang memilih kita di dalam Kristus (Mat. 11:29).

2. Penuh kasih dan Pengampunan (ay. 13). Orang yang mengasihi menunjukkan bahwa ia adalah milik Kristus yang meneladani kasih-Nya. Tetapi orang yang tidak mengampuni menjadikan dirinya sebagai musuh Allah (Mat. 6:15).

3. Menjadikan kasih sebagai sarana membangun komunitas yang harmonis (ay. 14). Kasih menutupi banyak sekali dosa (1 Pet. 4:9), dan kasih sebagai pengikat yang mempersatukan.

Hiduplah sebagai Umat Pilihan Allah, tunjukkan identitas kita sebagai umat Allah yang terbaik, unggul dan berbeda. Jangan rusak identitas kita sebagai umat Pilihan Allah. Milikilah sifat-sifat baru, penuh belas kasihan dan pengampunan dan jadikan kasih sebagai sarana untuk membangun komunitas yang harmonis.

Download aplikasi renungan untuk BlackBerry melalui URL ini: http://appworld.blackberry.com/webstore/content/34773916 (Christian Devotionals). (Mhon bantu add review dan bantu share).

Via BBM, silahkan invite: 2600cd25 dan WhatsApp: +6285737008111. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(DV~011) "DIPERBAHARUI SETIAP SAAT UNTUK MENGENAL ALLAH DENGAN SEMPURNA"

Bacaan Alkitab: Kolose 3:5-11

"Kalian sekarang sudah diberi hidup yang baru. Kalian adalah manusia baru, yang sedang diperbarui terus-menerus oleh Penciptanya, yaitu Allah, menurut rupa-Nya sendiri. Maksudnya ialah supaya kalian mengenal Allah dengan sempurna" (ay. 10: Terjemahan Sehari-hari).

Manusia adalah ciptaan Allah yang istimewa dan sangat sempurna, namun kesempurnaan itu telah rusak karena dosa dan perbuatan-perbuatan kita yang jahat. Kita hidup jauh dari Allah serta mengikuti keinginan-keinginan duniawi (Ef. 2:1-3). Namun oleh kasih karunia Allah, Ia merampas kembali hidup kita dari tawanan dosa yang sebenarnya akan berakhir dengan maut (Rm 6:23). Sebenarnya tidak seorang pun dapat meloloskan diri maut, sebab semua manusia sudah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rm. 3:23) dan patut menerima hukuman (Ef. 2:3).

Allah telah memanggil kita melalui Injil-Nya, dan oleh kasih karunia kita beroleh jalan untuk menikmati hidup kekal (Rm. 6:23b) dan menjadikan kita manusia baru. Sebagai manusia baru, Allah memperbaharui hidup kita secara terus menerus supaya kita memperoleh pengetahuan yang benar untuk mengenal Allah dengan sempurna (ay.10). 

Untuk mencapai tujuan itu, Rasul Paulus memaparkan dengan jelas, sebagai manusia baru yang terus diperbaharui, kita harus:

1. Mematikan semua perbuatan-perbuatan jahat: percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan keserakahan yang termasuk dalam penyembahan berhala yang hanya akan mendatangkan murka Allah atas hidup kita (ay. 5-6).

2. Menanggalkan dan Membuang semua sifat-sifat jahat: marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor dsb (ay. 8-9).

3. Hidup harmonis dalam perbedaan, karena di dalam Dia tidak ada perbedaan antara kaya atau miskin, budak atau orang merdeka (ay. 11).

Dosa tidak akan membawa kita memahami kehendak Allah, MATIKAN, TANGGALKAN dan BUANG semua yang menghalangi kita untuk mengenal Allah dengan sempurna. TUHAN memberkati.

Download aplikasi renungan untuk BlackBerry melalui URL ini: http://appworld.blackberry.com/webstore/content/34773916 (Christian Devotionals). (Mhon bantu add review dan bantu share).

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIAS
Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *