(CDN079) "RUMAH DOA BAGI SEGALA BANGSA"

Bacaan Alkitab: Markus 11:15-19

“Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa?” (Ay. 17a).

“Rumah-Ku akan disebut sebagai rumah doa”. Rumah doa yang dimaksud dalam ayat ini adalah Bait Allah yang sudah disebutkan di dalam ayat ke 15. Fungsi dari Bait Allah adalah tempat untuk berdoa, mempersembahkan korban dan memuliakan Allah. Namun alangkah terkejutnya ketika TUHAN Yesus melihat Bait Allah sudah berubah fungsi menjadi sarang penyamun (Ay. 15-16), hal yang tidak pernah diharapkan terjadi di sini. Mungkin ini adalah sebuah gambaran tentang rusaknya kehidupan rohani manusia yang menggantikan hal-hal yang rohani dengan hal-hal yang tidak sepantasnya di hadapan Allah.

Apa yang terjadi di Bait Allah mengundang reaksi yang sangat keras dari TUHAN Yesus sendiri walaupun pada akhirnya Ia akan menghadapi sebuah perlawanan keras dari orang-orang yang tidak menyetujui tindakan-Nya. Ia bukan saja akan menghadapi orang-orang biasa (penjual dan pembeli), tetapi orang-orang yang notabene memiliki intelektual yang tinggi di bidang agama, yaitu imam-imam kepada dan ahli-ahli Taurat (Ay. 18). Seharusnya mereka turut menjaga kesucian dan kesakralan Bait Allah, tetapi sebaliknya mereka membiarkan hal itu terjadi.

TUHAN Yesus mau mengembalikan fungsi Bait Allah yang sebenarnya sebagai Rumah Doa Bagi Segala Bangsa. Tindakan TUHAN Yesus yang sangat tegas dan penuh kotroversial adalah; 1. Mengusir semua penjual dan pembeli, menjungkirbalikkan meja penukar uang. 2. Melarang semua orang melintasi Bait Allah dengan membawa barang-barang. 3. Ia memberikan sebuah Alasan yang Ia kutif dari Kitab Nabi Yesaya 56:7, bahwa fungsi Bait Allah adalah sebagai Rumah Doa Bagi Segala Bangsa (Ay. 17).

Tindakan TUHAN Yesus bukanlah tindakan sensasional dan emosional. Sikap-Nya yang sangat tegas dan teguran-Nya yang keras sangat beralasan bahwa Bait Allah (Gereja) harus dikembalikan kepada fungsi yang sebenarnya sebagai Rumah Doa, bebas dan bersih dari;

1. KEPENTINGAN DIRI SENDIRI (Jual-Beli).
Bait Allah (Gereja) bukan tempatnya untuk memperkaya diri, memperjual-belikan kepentingan diri sendiri, meraih keuntungan diri sendiri, dsb.  Ini akan menodai kesakralan  rumah doa kita dan mengganggu orang lain yang memiliki kepentingan untuk berdoa dan yang sungguh-sungguh memiliki kerinduan untuk memuliakan TUHAN, menjadikan gereja sebagai Rumah Doa.

2. BEBAS DAN BERSIH DARI PARA PENYAMUN.
TUHAN Yesus menyebut sebagai sarang penyamun (tempatnya para perampok/ pencuri). Merampok hak orang lain untuk beribadah atau berdoa ke Bait Allah (Gereja), dan mencuri kemuliaan TUHAN dengan menodai kesucian Bait Allah untuk meraih keutungan diri sendiri.

Gereja adalah Rumah Doa, dan seharusnya mampu menarik setiap orang untuk masuk ke dalamnya untuk berdoa dan memuliakan TUHAN.  Gereja bukan milik kita, Gereja bukan tempatnya untuk meraih keuntungan diri sendiri, jangan menjadikannya sebagai tempatnya para perampak, Gereja adalah milik TUHAN untuk semua orang yang rindu untuk datang kepada-Nya, itulah sebabnya Gereja akan di sebut “RUMAH DOA BAGI SEGALA BANGSA”. Yang dimaksud segala bangsa adalah semua orang.  Jangan mengubah fungsi gereja yang sebenarnya, jika itu terjadi, maka barangsiapa yang melakukannya, maka TUHAN akan melemparkan dia keluar, membuang dan membinasakannya (Yer. 7:15). TUHAN Yesus memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *