Pembacaan Alkitab: Markus 10 : 17-27
“Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.” (Ay. 21-22).
Sebelumnya kita sudah merenungkan bagian ini dengan judul “Memperoleh Harta Di Surga” yang mengambil ayat mas dari ayat 21. Kali ini kita kembali dengan perikop yang sama namun dengan judul yang berbeda. Namun tidak mengurangi makna dan pengertian yang dari apa yang kita renungkan sebelumnya.
Orang yang kaya yang berlimpah dengan harta yang diceritakan dalam perikop ini memiliki keinginan yang kuat untuk mencari tahu tentang kebenaran akan hidup yang kekal (Ay. 17), namun ia tidak memiliki keberanian untuk melespaskan apa yang dianggapnya penting untuk memperoleh hal yang jauh lebih penting. Hatinya masih terikat dengan hartanya yang banyak, walaupun alkitab mencatat bahwa orang itu adalah orang yang rendah hati dan taat menjalankan perintah agama (Ay.17-20). Namun belum merupakan jaminan bahwa orang itu akan masuk ke dalam kerajaan Allah (Ay. 23-25), karena hatinya masih diperhamba oleh mamon (Mat. 6:24, Luk. 16:9). Karena itu, ketika TUHAN Yesus menyusuruh menjual hartanya dan membagikannya kepada orang miskin untuk memperoleh harta yang di Sorga, ia sangat sedih, kecewa dan meninggalkan TUHAN (Ay. 22).
Benar, seperti apa yang TUHAN Yesus katakan; “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” (Luk. 12:34; Mat. 6:21). Nah, sekarang kita dapat menganalisa sesuai dengan dengan firman TUHAN, mengapa orang kaya itu kecewa dan pergi meninggalkan TUHAN? Hal itu disebabkan karena hal-hal berikut;
1. Tidak siap dan menolak untuk menerima ajaran TUHAN Yesus (Ay. 21). Orang Kaya itu KECEWA, karena TUHAN Yesus memberikan jawaban yang tidak menguntungkan dirinya secara lahiriah.
2. Hatinya masih terikat dengan hartanya (Ay 22). Tidak sejalan sama sekali dengan sikapnya yang rendah hati dan ketaatannya menjalankan perintah Allah. Orang itu bersedih hati, karena tidak mau kehilangan hartanya hanya untuk berbagi dengan orang-orang miskin.
Kekecewaan dan kesedihan inilah yang menyebabkan orang kaya itu segera pergi dan meninggalkan TUHAN. Ia tidak pernah tahu bahwa kekecewaan dan kesedihan yang jauh lebih besar lagi, ketika ia tidak mendapatkan warisan, yaitu harta yang dari surga, hidup yang kekal. Hidup kekal tidak dapat dibeli atau ditukar dengan harta duniawi. Itu adalah anugerah TUHAN bagi orang-orang yang mau melepaskan yang penting untuk hal-hal yang lebih penting. TUHAN Yesus tidak bermaksud untuk membuat orang itu menderita karena kehilangan hartanya, tetapi jikalau ia mau percaya dan mengikut Yesus (Ay. 21b), maka TUHAN Yesus adalah jaminan baginya dan harta yang jauh lebih besar sudah TUHAN siapkan sebagai gantinya. Memang kedengaranya kurang nyaman dan tidak enak, namun hasil akhirnya tidak seperti yang kita pikirkan.
Kita sering kecewa dengan TUHAN dan mencoba untuk menghindar dari hadapan-Nya karena apa yang TUHAN ajarkan tidak enak untuk dijalani, kedengarannya pahit dan sangat menyakitkan. TUHAN menjawab doa kita tidak seperti yang kita harapkan.
Kecewa dan berlari meninggalkan TUHAN bukanlah solusi, tetapi sesungguhnya kita sedang mengejar masalah yang jauh lebih besar, segala sesuatu yang kita lakukan tidak akan ada artinya sama sekali dan kita akan kehilangan segala sesuatu yang baik yang sesungguhnya TUHAN sudah siapkan bagi kita. Kita tidak akan pernah bisa mengatur TUHAN, biarkan Dia yang mengatur hidup kita. TUHAN memberkati.
============
Info Renungan Lainnya:
Email: solagracia2308@gmail.com
Pin BB: 2600cd25
WhatsApp: +6285337460111 (WhatsApp Only, No Call or SMS).
============
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
“Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.” (Ay. 21-22).
Sebelumnya kita sudah merenungkan bagian ini dengan judul “Memperoleh Harta Di Surga” yang mengambil ayat mas dari ayat 21. Kali ini kita kembali dengan perikop yang sama namun dengan judul yang berbeda. Namun tidak mengurangi makna dan pengertian yang dari apa yang kita renungkan sebelumnya.
Orang yang kaya yang berlimpah dengan harta yang diceritakan dalam perikop ini memiliki keinginan yang kuat untuk mencari tahu tentang kebenaran akan hidup yang kekal (Ay. 17), namun ia tidak memiliki keberanian untuk melespaskan apa yang dianggapnya penting untuk memperoleh hal yang jauh lebih penting. Hatinya masih terikat dengan hartanya yang banyak, walaupun alkitab mencatat bahwa orang itu adalah orang yang rendah hati dan taat menjalankan perintah agama (Ay.17-20). Namun belum merupakan jaminan bahwa orang itu akan masuk ke dalam kerajaan Allah (Ay. 23-25), karena hatinya masih diperhamba oleh mamon (Mat. 6:24, Luk. 16:9). Karena itu, ketika TUHAN Yesus menyusuruh menjual hartanya dan membagikannya kepada orang miskin untuk memperoleh harta yang di Sorga, ia sangat sedih, kecewa dan meninggalkan TUHAN (Ay. 22).
Benar, seperti apa yang TUHAN Yesus katakan; “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” (Luk. 12:34; Mat. 6:21). Nah, sekarang kita dapat menganalisa sesuai dengan dengan firman TUHAN, mengapa orang kaya itu kecewa dan pergi meninggalkan TUHAN? Hal itu disebabkan karena hal-hal berikut;
1. Tidak siap dan menolak untuk menerima ajaran TUHAN Yesus (Ay. 21). Orang Kaya itu KECEWA, karena TUHAN Yesus memberikan jawaban yang tidak menguntungkan dirinya secara lahiriah.
2. Hatinya masih terikat dengan hartanya (Ay 22). Tidak sejalan sama sekali dengan sikapnya yang rendah hati dan ketaatannya menjalankan perintah Allah. Orang itu bersedih hati, karena tidak mau kehilangan hartanya hanya untuk berbagi dengan orang-orang miskin.
Kekecewaan dan kesedihan inilah yang menyebabkan orang kaya itu segera pergi dan meninggalkan TUHAN. Ia tidak pernah tahu bahwa kekecewaan dan kesedihan yang jauh lebih besar lagi, ketika ia tidak mendapatkan warisan, yaitu harta yang dari surga, hidup yang kekal. Hidup kekal tidak dapat dibeli atau ditukar dengan harta duniawi. Itu adalah anugerah TUHAN bagi orang-orang yang mau melepaskan yang penting untuk hal-hal yang lebih penting. TUHAN Yesus tidak bermaksud untuk membuat orang itu menderita karena kehilangan hartanya, tetapi jikalau ia mau percaya dan mengikut Yesus (Ay. 21b), maka TUHAN Yesus adalah jaminan baginya dan harta yang jauh lebih besar sudah TUHAN siapkan sebagai gantinya. Memang kedengaranya kurang nyaman dan tidak enak, namun hasil akhirnya tidak seperti yang kita pikirkan.
Kita sering kecewa dengan TUHAN dan mencoba untuk menghindar dari hadapan-Nya karena apa yang TUHAN ajarkan tidak enak untuk dijalani, kedengarannya pahit dan sangat menyakitkan. TUHAN menjawab doa kita tidak seperti yang kita harapkan.
Kecewa dan berlari meninggalkan TUHAN bukanlah solusi, tetapi sesungguhnya kita sedang mengejar masalah yang jauh lebih besar, segala sesuatu yang kita lakukan tidak akan ada artinya sama sekali dan kita akan kehilangan segala sesuatu yang baik yang sesungguhnya TUHAN sudah siapkan bagi kita. Kita tidak akan pernah bisa mengatur TUHAN, biarkan Dia yang mengatur hidup kita. TUHAN memberkati.
============
Info Renungan Lainnya:
Email: solagracia2308@gmail.com
Pin BB: 2600cd25
WhatsApp: +6285337460111 (WhatsApp Only, No Call or SMS).
============
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
No comments:
Post a Comment