(CDN092) "IMAN YANG SEJATI"

Pembacaan Alkitab: Yohanes 20:24-29

"Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."  (Yoh. 20:29)

Sepekan lamanya, Tomas hidup dalam keraguan, kebimbangan dan penuh dengan tanya, benarkah Yesus sudah bangkit dari kematian seperti apa yang diberitakan oleh murid-murid TUHAN yang lain? Nampaknya Tomas tidak begitu percaya tentang apa yang diberitakan oleh rekan-rekannya, bahkan ia mau membuktikan sendiri tentang kebenaran itu. Tomas  berkata: " Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan- Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung- Nya, sekali- kali aku tidak akan percaya." (Ay. 25).

Siapakah yang mampu menjawab keraguan dan kebimbangan Tomas? Bukan murid-murid TUHAN yang lain, dan bukan juga TUHAN YESUS, walaupun Ia sudah membutikan dan menampakkan diri-Nya kepada mereka (Ay. 26-27). Sebenarnya bukan ini yang TUHAN inginkan, tetapi imannya sendiri. TUHAN YESUS berkata; "... Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya" (Ay. 29b). Ia menegaskan kepada Tomas, "jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah".

Iman atau kepercayaan seperti apa yang TUHAN inginkan kepada Tomas? Yang Ia mau adalah iman yang sejati:

1.  Iman tanpa keraguan (Ay. 27).
Ragu sama artinya tidak mempercayai dan keraguan artinya sangsi, bimbang dan bingung. Inilah kondisi hati Tomas ketika mendengar bahwa Yesus telah bangkit dan menampakkan diri kepada murid-murid yang lain. Sepekan berikutnya YESUS kembali menampakkan diri kepada mereka, lalu berkata: "jangan lagi tidak percaya, melainkan percayalah.

2. Iman tanpa syarat (Ay. 28).
Tomas menuntut bukti, baru dia percaya. Tomas harus membuktikan sendiri kebenaran yang disampaikan murid-murid yang lain, baru ia oercaya (Ay. 25). Ini disebut dengan iman yang bersyarat. Tetapi yang TUHAN mau adalah iman tanpa syarat, tidak melihat namun percaya (Ay. 28).

Mengapa Tomas tidak percaya? Tomas maragukan kebenaran itu, Tomas membuat syarat iman bagi dirinya sendiri. Ia berkata "sebelum aku melihat... sekali-kali aku tidak akan percaya" (ay. 25). Iman kepada TUHAN bukanlah iman yang bersyarat, tetapi iman yang sejati, iman tanpa keraguan, tidak melihat namun percaya.

Keraguan kita kepada TUHAN membuat kita hidup dalam kebimbangan dan kebingungan. Ini akan membatasi kuasa TUHAN bekerja dalam hidup kita. TUHAN mau supaya kita memiliki iman tanpa ragu, iman yang tidak menuntut bukti, yaitu iman tanpa syarat kepada TUHAN. Dia akan melakukan jauh lebih besar dari apa yang kita harapkan. Percayalah dan hilangkanlah semua keraguan dalam hati kita. TUHAN memberkati.

-------------------------------
Christian Devotionals:
Aplikasi Renungan untuk BlackBerry dan Android:

http://appworld.blackberry.com/webstore/content/34773916 (Christian Devotionals) atau via BlackBerry App World.

Aplikasi untuk Android via link ini: http://bitly.com/1d4otr8 buka via Browser lalu klik Download App atau klik Free, lalu setelah selesai download pilih install.

Renungan via BBM, 2600cd25, WhatsApp: +6285238083111.
Email: solagracia2308@gmail.com
-------------------------------

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *