(CD~018) "SEDIAKAN WAKTU KITA UNTUK MERESPON PANGGILAN-NYA"

Bacaan Alkitab: Markus 3:13-19

(13) Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya. (14) Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil (15) dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. (16) Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, (17) Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, (18) selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, (19) dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.

Seiring berjalannya waktu yang terus bergulir, teritorial pelayanan pun semakin luas dan semakin banyak orang-orang yang menaruh perhatian pada pelayanan TUHAN Yesus dan memerlukan pelayanan khusus, mengajar, menyembuhkan penyakit dan mengusir setan-setan. Berdasarkan pada kondisi itu, memerlukan tenaga-tenaga untuk diperlengkapi dan siap untuk terlibat dalam pelayanan.

TUHAN memanggil dan memilih orang-orang yang merespon panggilan-Nya, untuk diperlengkapi untuk menjadi alat-Nya untuk memberitakan Injil. Mari kita lihat bagaimana Ia melakukannya seperti ketika Ia memanggil murid-murid-Nya:

1. TUHAN memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya (Ay. 13, 17-19), TUHAN melihat kemampuan dan kesediaan mereka untuk terlibat dalam pelayanan "... Dan mereka pun datang kepada-Nya".

2. TUHAN meneguhkan panggilan mereka, ditahbiskan untuk diutus memberitakan Injil. "... Ia menetapkan 12 orang...". (Ay. 14)

3. Diberi otoritas dan kuasa untuk mengusir setan dan menyembuhkan penyakit. "Dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan" (ay. 15).

Atas kehendak TUHAN, mereka dipanggil, ditetapkan dan perlengkapi. Seberapa orang yang mengabaikan panggilan TUHAN dalam hidupnya, menyediakan waktu untuk mengambil bagian dalam pemberitaan injil-Nya. Mencoba untuk berlari dan mencari-cari alasan untuk tidak mengambil bagian dari pekerjaan-Nya, padahal ini adalah tugas kita juga sebagai orang percaya kepada-Nya.

Atas kehendak TUHAN, Ia memanggil kita untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar (Yoh. 14:12). Mari sediakan waktu kita untu Dia. TUHAN memberkati.

Renungan Via BBM, silakan invite 2600cd25, 249095e1, WhatsApp: +6285737008111.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CD~017) "PELAYANAN YANG MIMIKAT"

Bacaan Alkitab: Markus 3:7-12

(7) Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea, (8) dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. (9) Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya. (10) Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. (11) Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah." (12) Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.

Kalau diadakan poling untuk mengukur "Tingkat Kepuasaan Publik terhadap kinerja TUHAN Yesus" di awal-awal pelayanan-Nya, angka pasti menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat menyatakan sangat puas. Hal ini nampak pada fakta dan realitas bahwa semakin banyak orang-orang yang datang mengikuti Dia dari berbagai daerah mulai dari Galilea, Yudea, Yerusalem, Idumea, orang-orang di sebarang sungai Yordan, Tirus, Sidon dan mungkin masih banyak dari daerah lainnya (ay. 7-8). Bahkan bukan saja dari golongan manusia, setan-setan pun gemetar dan tersungsur di hadapan-Nya (ay. 11).

Pengaruh-Nya dirasakan begitu besar, tanpa mengumbar janji dan menebar pesona, tanpa kendaraan partai, tanpa harus berkampanye namun menjadi pusat perhatian publik. Orang-orang Farisi dan Herodian yang notabene orang-orang yang berpengaruh pada zamannya yang berupaya untuk mencari-cari kesalahan-Nya (Mkr. 3:2,6)tidak mampu membendung simpati publik. Mereka pasti akan kehilangan dukungan dan popularitasnya.

Apa senjata sebenarnya untuk mengubah paradigma masyarakat, sehingga dari semua daerah dan suku TERPIKAT dan berbondong-bondong untuk mencari dan mengikut TUHAN Yesus? Jawabnya sederhana, yaitu:

1. Melayani bukan untuk mencari popularitas, menyentuh kebutuhan masyarakat (Mrk. 2:23-28, 3:1-5). Berbeda dengan dunia, melayani untuk mencari popularitas, akhirnya tidak sedikit yang ingkar janji.

2. Memiliki kuasa kebajikan dan wibawa. Menyembuhkan orang sakit dan menaklukkan setan-setan (ay. 10-11). Cukup menjadi orang baik, bukan menebar janji, menjadi populer dan punya nama.

Hanya dengan itu, TUHAN Yesus menaklukan hati masyarakat, membuat buangkam orang-orang yang berusaha untuk menggagalkan rencana-Nya (orang-orang Fasiri dan orang-orang Herodian) bahkan membuat setan-setan bersungkur dan gemetar di hadapan-Nya (ay. 11).

Dunia hanya bisa berjanji, tetapi tidak mampu menepati janjinya, hanya Yesus yang mampu menjawab dan merealisakan semua tujuan hidup kita. Mari taklukkan hati kita kepada-Nya. TUHAN Yesus memberkati.

Renungan Via BBM, silakan invite 2600cd25, 249095e1, WhatsApp: +6285737008111.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CD~016) “TUHAN BERDUKACITA KARENA KEDEGILAN HATI MANUSIA”

Bacaan Alkitab: Markus 2:23-28 dan 3:1-6

Markus 2:23-28:
(23) Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. (24) Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" (25) Jawab-Nya kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan, (26) bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu -- yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam -- dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya?" (27) Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, (28) jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."

Markus 3:1-6:
(1) Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. (2) Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. (3) Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!" (4) Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja. (5) Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu. (6) Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.

Ada dua kelompok atau golongan yang selalu menentang pekerjaan TUHAN Yesus dan mencoba untuk menggagalkannya dengan berbagai upaya (Mrk. 3:2b), misalnya ketika murid-murid TUHAN memetik gandum dan menyembuhkan orang sakit pada hari sabat (Mrk. 2:23-28, Mrk. 3:1-6). Mereka adalah orang-orang Farisi dan orang-orang Herodian (Bdk. Mat. 22:15-16).

Kedua kelompok di atas memiliki kepentingan masing-masing dan tergolong sebagai orang-orang yang memilki intelektual yang tinggi. Orang-orang Farisi adalah orang-orang dari golongan para rabi Yahudi (guru) dan ahli Taurat yang sangat berpengaruh. Mereka taat kepada Taurat Musa dan adat-istiadat (Bdk. Mat. 15:2). Sedangkan orang Herodian adalah semacam anggota-anggota partai politik Yahudi yang menghendaki keturunan Herodes Agung memerintah atas mereka. Karena ditunggangi oleh kepentingan golongan tertentu dan hanya untuk memelihara adat-istiadat hati mereka penuh dengan kedegilan sehingga membuat hati TUHAN Yesus berduka cita (Mrk. 3:5).

Walaupun mereka tergolong sebagai orang-orang yang berpengaruh dan memiliki intelektual yang tinggi, namun kedegilan hati mereka nampak dalam beberapa hal:

1. Mereka tidak mengerti dan memahami isi Kitab Suci (Mrk. 2:25-26; bdk. Ul. 23:25; 1 Sam. 21:1-6 dan Im. 24:5-9)

2. Mereka mengabaikan hal-hal yang bersifat urgen, tidak mampu melihat kebutuhan orang lain yang lebih mendesak, walau harus dilakukan pada hari sabat. Misalnya kebutuhan makan (Mrk. 2:26) dan kesembuhan (3: 2a)

3. Mereka tidak bisa membedakan terobosan dengan pelanggaran, berbuat baik pada hari sabat atau berbuat jahat (3:4).

4. Mereka dikuasai oleh kedengkian dan kepentingan golongan, mencari-cari kesalahan orang lain, namun tidak berbuat kebaikan untuk sesamanya (3:2, 6).

Inilah kedegilan hati mereka yang membuat TUHAN berdukacita dan memandang mereka dengan murka (Mrk. 3:5). Mereka menganggap diri penting, berpendidikan namun sama sekali tidak berguna. TUHAN mau supaya kita mengerti isi Kitab Suci, dan memandang orang lain seperti TUHAN YESUS memandang mereka. Jangan karena kepentingan diri, kemudian membuat tembok-tembok pembatas dengan sesama kita dan mengabaikan kehendak TUHAN. Jangan membuat hati TUHAN berdukacita dan murka karena kedegilan hati kita. TUHAN Yesus memberkati.

Renungan Via BBM, silakan invite 2600cd25, 249095e1, WhatsApp: +6285737008111.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CD~015) "BLUSUKAN"

Bacaan Alkitab: Markus 2:13-17

Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (Markus 2:13-17)

Istilah "blusukan" adalah istilah baru yang kita dengar untuk menyebut cara kerja Gurbernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang tidak pernah ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cara kerja yang unik, terjun langsung ke lapangan untuk memantau keadaan membuat ia menjadi tokoh yang fenomenal, dikagumi, dan namanya menjadi mendunia, namun demikian masih banyak orang-orang yang menentang kebijakan-kebijakannya.

Dalam bacaan kita hari ini, TUHAN Yesus menjadi satu bagian di antara orang-orang yang tidak terpandang, bahkan ditengah-tengah orang berdosa (ay. 15). TUHAN menyentuh kebutuhan moral dan batin mereka untuk dipulihkan. TUHAN melihat mereka sebagai orang-orang yang perlu mendapat perhatian khusus untuk dibangkitkan dari "kematian" moral yang melanda mereka. Dia berkata "bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa" (Ay. 17).

TUHAN Yesus "BLUSUKAN" bukan untuk berkampanye, mencari popularitas, tetapi melayani kebutuhan manusia, berhadapan langsung dengan mereka dan memenuhi kebutuhannya.

1. TUHAN Yesus mengajar mereka, membentuk moral dan karakter mereka untuk jujur dan bertobat dari dosa. Termasuk "Gayus ... " (Lewi anak Alfeus) untuk tidak korupsi dari hasil pajak (ay. 13-14).

2. TUHAN Yesus menjadi bagian dari mereka. TUHAN tidak melihat mereka sebagai orang yang berdosa, tetapi sebagai orang yang membutuhkan pemulihan moral, sehingga Dia duduk bersama-sama dengan mereka (ay. 15

3. TUHAN Yesus melayani kebutuhan mereka sebagai orang-orang berdosa yang membutuhkan pemulihan (ay. 17).

Namun walaupun demikian, masih banyak orang yang menentang Dia, tidak mengenal Dia, bahkan mereka dari golongan orang ternama, yaitu ahli-ahli Taurat (ay. 16).

TUHAN Yesus "blusukan" sampai ke dunia ini, meninggalkan tahta-Nya, karena Ia mengerti kita dan Ia mau mengambil bagian dari kesusahan kita dan menjawab kebutuhan kita sebagai orang berdosa. Bersyukurlah. TUHAN Yesus memberkati.

Renungan Via BBM, silakan invite: 2600cd25, 249095e1,WhatsApp: +6285737008111.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CD~014) “BELAS KASIHAN YANG MEMULIHKAN”

Bacaan Alkitab: Markus 1:40-45
(40) Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." (41) Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir." (42) Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. (43) Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: (44) "Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka." (45) Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.


Markus mencatat dalam Injilnya bahwa, diawal-awal pelayanan TUHAN Yesus, Ia berhadapan dengan orang yang terkena penyakit kusta. Menurut tradisi Yahudi, orang yang terkena penyakit kusta, dipandang sebagai orang najis sesuai dengan peraturan Perjanjian Lama (hukum Musa) (Im. 13; bdk. Mrk. 1:44). Ia harus diasingkan dari masyarakat dan dari komunitasnya dan setiap orang yang berjumpa dengan dia harus berkata “najis-najis”. Ia ditolak dan dihindari orang.

Melihat kondisi itu, orang kusta itu bukan saja menderita secara fisik karena penyakit yang dideritanya, tetapi juga menderita secara batin, karena ia harus ditolak, diasingkan, diejek dan dihina. Hal ini membuat ia merasa tawar hati untuk memohon kepada TUHAN untuk menyembuhkan penyakitnya. Ia bersembah sujud dihadapan-Nya dan tidak meminta TUHAN menyembuhkannya tetapi mempertanyakan kesediaan TUHAN Yesus untuk menolong dia (ay. 40).

Berdasarkan fakta atau kenyataan ini, maka tergeraklah hati YESUS oleh belas kasihan (ay. 41). Yesus sangat memahami kondisi itu, karena memang ada ketentuan dan peraturan yang harus ditaati (ay. 44b; Im. 13). Hati Yesus tergerak oleh belas kasihan bukan semata-mata karena penyakit orang itu, tetapi Ia lebih melihat kepada akibat dan penderitaan yang harus ia jalani sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Berdasarkan gerakan kuasa kasih yang begitu besar, Yesus segera bertindak untuk menolong orang kusta itu:

1. Belas kasihan TUHAN Yesus menggerakkan hati -Nya untuk segera MEMBERI PERHATIAN khusus kepada orang yang sudah tertolak dan diasingkan dari komunitasnya. Yesus mendengar apa yang dikatakannya, Ia menjawab, “Aku mau jadilah engkau tahir” (ay. 41)

2. Belas kasihan TUHAN Yesus menggerakkan hati-Nya untuk segera MENOLONG atau MENERIMA orang yang sudah tertolak dan diasingkan dari komunitasnya. Ia MENGULURKAN TANGAN-NYA dan menerima orang yang sedang terkena penyakit kusta itu (Ay. 41)

3. Belas kasihan TUHAN Yesus menggerakkan hati-Nya untuk segera MELAYANI orang yang sudah tertolak dan diasingkan dari komunitasnya. TUHAN YESUS menjamah orang kusta itu dan menyembuhkannya (ay. 41-42)

Dalam sekejak saja, orang itu menjadi sembuh dan tahir, TUHAN memulihkan hidupnya dan membawa ia kembali untuk diterima oleh komunitasnya yang sudah menolak, mengejek dan mengasingkan dia. TUHAN Yesus berkata “pergilah dan prlihatkanlah dirimu…” (ay. 44). Ini mengacu kembali kepada peraturan dalam Perjanjian Lama (PL). Orang yang sudah sembuh atau tahir dari penyakit kusta harus mempersembahkan korban persembahan dan pergi kepada iman (Im. 14).

Pengaruh sikaf TUHAN Yesus kepada orang yang tertotak dan terasingkan tidak dapat dibendung, walaupun TUHAN Yesus sudah member peringatan keras, supaya tidak memberitahukan hal ini. Namun berita ini segera tersebar luiar dan banyak orang mencari Dia (Ay. 44-45).

Jika kita ditolak dan diasingkan, ingatlah bahwa TUHAN Yesus memberi perhatian, menerima dan melayani kita lebih dari apa yang kita bayangkan. Percayalah kepada-Nya.

Renungan Via BBM, silakan invite: 2600cd25, 249095e1,WhatsApp: +6285737008111.
TUHAN Yesus memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CD~013) "AROMA KEBAJIKAN"

Bacaan Alkitab: Markus 1:40-45
(40) Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." (41) Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir." (42) Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. (43) Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: (44) "Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka." (45) Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.

Baik buruknya yang kita lakukan akan selalu berdampak bagi orang lain. Kita tidak dapat menutup diri dan bersembunyi dari segala kemungkinan yang akan terjadi akibat dari perbuatan kita. Cepat atau lambat semua akan terbuka dengan jelas, dan kita tidak akan dapat menghindarinya.

TUHAN Yesus dalam pelayanan-Nya berjumpa dengan seorang yang sedang sakit kusta. Menurut tradisi pada zaman itu seorang yang terkena sakit kusta dihindari dan diasingkan dari masyarakat. Kemungkinan besar kenyataan itu membuat orang itu memberanikan diri datang kepada Yesus dan menyembah, mohon supaya Ia menyembuhkannya supaya ia diterima kembali dalam komunitasnya dan dalam masyarakat.

Perhatikan sikap TUHAN Yesus. Hatinya tergerak oleh belas kasihan, lalu mengulurkan tangan-Nya, dan menjamah orang itu (ay. 41). Orang kusta itu sembuh seketika itu juga (ay. 42). Lalu permintaan TUHAN Yesus kepada orang itu untuk tidak mengatakan hal itu kepada orang lain (ay. 43-44).

Akitbat dari kebajikan yang dilakukan TUHAN Yesus kepada orang kusta itu, membuat ia tidak bisa menahan diri untuk menceritakan pristiwa ajaib yang ia alami bersama-Nya. Ia tidak bisa membendung perasaannya, mengemas sukacitanya, dan ia mengekspresikannya kepada orang lain. Sehingga berita itu dengan cepat menyebar, dan TUHAN Yesus tidak mampu untuk menghindar dari keramaian orang yang mencari Dia dari segala penjuru (ay. 45).

Aroma kebajikan-Nya tercium dengan sedap, menggoda hati dan perasaan semua orang untuk menyaksikan dan menikmatinya.

Jika kita berbuat baik, kebaikan itu akan selalu membekas dalam hati seseorang, dikenang, dan dengan besar kemungkinan ia akan menceritakannya kepada orang lain. Orang lain akan mengenal kita. Sekecil apapun kebaikan yang kita buat akan selalu berdampak positif bagi orang lain dan juga untuk diri sendiri. Pandanglah orang lain, seperti TUHAN Yesus memandang orang kusta itu dengan belas kasihan, terimalah dan lakukanlah yang terbaik untuk mereka. Namumu akan dikenang, bukan karena apa yang kita katakan tetapi dengan apa yang kita buat.

Renungan via BBM, silakan invite, 249095e1, 2600cd25. Via WhatsApp, silakan invite dan kirim pesan perkenalan ke +6285737008111. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CD~012) "MENGAWALI DAN MEMPERSIAPKAN SEBUAH PEKEJAAN DENGAN POLA YESUS"

Bacaan Alkitab: Markus 1:35-39
(35) Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. (36) Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; (37) waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." (38) Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." (39) Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan".

Kesibukan yang begitu padat sering menyita perhatian kita, sehingga kita melupakan hal terpenting sebelum melakukan aktivitas. Perhatian kita kepada apa yang harus kita lakukan untuk mencapai tujuan kita hari ini. Bangun tidur, mempersiapkan segala sesuatunya kemudian terburu-buru untuk berangkat ke kantor atau ke tempat pekerajaan. Lalu sampai di tempat kerja kesibukan menjadi sahabat setia yang siap untuk menemani sampai akhir tugas yang menguras banyak tenaga dan pikiran.

Cara TUHAN Yesus memulai sebuah pekerjaan baru atau mengerjakan "proyek" baru, diawalinya dengan bijaksana untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan segala kemungkinan yang akan terjadi. Apa yang dilakukan-Nya:

1. TUHAN YESUS mengawalinya dengan doa dan penyerahan diri kepada BAPA. Pagi-pagi Ia bangun dan mengasingkan diri dari keramaian untuk berdoa (ay. 35).

2. Sadari bahwa pekerjaan itu adalah sebuah tanggung Jawab yang harus dikerjakan, seperti pernyataan TUHAN Yesus bahwa Ia datang untuk melayani (ay. 28b).

3. Sebagai awal untuk memulai pekerjaan yang lebih besar, Ia memulainya dengan hal yang paling sederhana dan yang paling mudah untuk dilakukan (ay. 38). Ia memulai "proyek" barunya, memberitakan Injil di kota-kota terdekat.

4. Melanjutkan dan menyelesaikan pekerjaan yang lebih besar yang penuh dengan tantangan (ay. 39). TUHAN Yesus pergi ke daerah yang lebih luas, ke seluruh Galelia, Ia akan diperhadapkan dengan ahli-ahli Taurat dan pemuka-pemuka agama dan juga setan-setan.

Awal yang baik, dengan doa dan penyerahan diri kepada TUHAN, dengan kesadaran bahwa kita harus bekerja dengan penuh tanggung jawab, mulai mengerjakan hal-hal yang paling sederhana untuk melatih dan mempersiapkan diri kepada pekerjaan yang lebih besar, maka akan menghasilkan hasil yang baik. Itulah cara dan pola TUHAN Yesus memulai dan mempersiapkan sebuah pekerjaan. Bagaimana dengan kita?

Renungan via BBM: 2600cd25, New Pin: 249095e1, WhatsApp: +6285737008111. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CD~011) "KOMITMEN MENGIKUT YESUS DAN MELAYANI"

Bacaan Alkitab: Markus 1:16-20

(16) Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. (17) Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (18) Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. (19) Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. (20) Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.

Mengikut TUHAN Yesus harus ditandai dengan komitmen, rela berkorban dan siap untuk melayani. Banyak orang gagal dan mundur di tengah jalan, karena tidak kuat dengan banyak tantangan yang harus dihadapi, tidak berani nengorbankan waktunya untuk TUHAN dan tidak ada kesiapan diri untuk melayani.

Kita dipanggil bukan untuk dilayani, melainkan dipanggil, dipersiapkan dan bentuk untuk melayani "... mari, ikutlah Aku dan kamu akan kuadikan penjala manusia" (ay. 17). Tanpa komitmen dan keberanian untuk berkorban dan kesiapan diri untuk melayani, maka kita tidak akan mampu mengemban tugas dalam mengerjakan proyek yang besar ini, yaitu untuk menjadi penjala manusia.
Dalam pembacaan firman TUHAN hari ini, kita melihat bagaimana TUHAN YESUS melihat proyek besar yang membutuhkan TIM PELAKSANA yang memiliki komitmen untuk membangun kerajaan Allah dan Ia memilih murid-murid yang pertama. Bagaimana kesiapan dan komitmen mereka?

1. Komitmen mereka terlihat dari keberanian mereka untuk meninggalkan apa yang dianggap penting bagi dunia (ay. 18, 20). Mereka mengorbankan kepentingan diri dan meninggalkan jala ikan untuk menerima jala yang lebih besar, yaitu jala manusia.

2. Komitmen mereka nampak dari sikap mereka yang segera merespon panggilan dan ajakan TUHAN, "lalu mereka pun SEGERA meninggalkan jalanya dan mengikut Dia" (ay. 18).

3. Komitmen mereka nampak, ketika mereka dipanggil, meninggalkan pekerajannya, keluarganya dan orang-orang upahannya dengan tidak banyak bertanya "BAGAIMANA kami nanti?, MENGAPA harus saya?, dan "APA yang akan kami terima?

Mereka semua mengorbankan pekerjaan utamanya, sebagai sumber mata pencarian mereka. Mereka mengorbankan waktunya, tenaganya untuk mengikut YESUS mengerjakan proyek yang jauh lebih besar, menadi penjala manusia, membangun kerajaan Allah.

Sebagai anak-anak TUHAN, kita harus berani mengorbankan SEDIKIT waktu kita, untuk melayani Dia dalam profesi kita masing-masing, sebagai bentuk komitmen kita mengikut Dia sebagai TUHAN dan juruselamat kita. Sedikit waktu yang kita sisihkan untuk TUHAN, akan berdampak bagi hidup kita dan orang lain, melibatkan diri dalam proyek besar milik TUHAN. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CD~010) “KEPEMIMPINAN YANG MEMILIKI PENGARUH”

Bacaan Alkitab: Markus 1:21-28
(21) Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. (22) Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. (23) Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak: (24) "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." (25) Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" (26) Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. (27) Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: "Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya." (28) Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Dia ke segala penjuru di seluruh Galilea.

Harus kita sadari bahwa kita semua adalah seorang pemimpin. Pemimpin bukan saja berlaku dalam sebuah instansi pemerintahan atau lembaga tertentu, tetapi kita juga adalah pemimpin-pemimpin, mulai dari diri-sendiri, keluarga, dan mempinpin orang lain kepada kebenaran (Dan. 12:3).

Pemimpin yang sejati adalah pemimpin yang mampu memberikan dampak positif bagi yang dipimpinnya. Pemimpin sejati bukan seberapa lama ia berkuasa. Pemimpin sejati bukan dilihat seberapa besar otoritas yang ia miliki tetapi seberapa besar pengaruh yang dihasilkannya.

Coba kita melirik apa yang dilakukan TUHAN Yesus dalam pembacaan kita hari ini. Ia baru saja memulai pelayanan-Nya tetapi pengaruhnya sudah sangat meluas (ay. 28). Ia adalah pemimpin yang melayani:

1. Pengajaran-Nya berpengaruh sangat besar bagi pendengarnya, mereka TAKJUB tidak seperti biasanya selamat ahli-ahli Taurat mengajar mereka (ay. 21-22).

2. Pelayanan-Nya berpengaruh sangat besar bagi orang-orang yang menyaksikannya, mereka pun sangat TAKJUB. (Ay. 23-37). Ia melayani dan melihat kebutuhan orang.

3. Kuasa-Nya, membuat iblis tidak mampu bertahan menghadapi-Nya. Iblis bahkan mengakui Dia sebagai yang kudus dari Allah (ay.24).

Ia tidak menebar pesona untuk mendongkrak popularitas, tetapi Dia adalah pemimpin yang melayani seperti seorang hamba. Kepemimpinan dan pelayanan-Nya berpengaruh besar bagi mereka yang mendengar dan melihat-Nya, mereka TAKJUB bahkan iblis sendiri sengakuinya. Ahli-ahli Taurat yang mengajar namun tidak berdampak apa-apa bagi mereka (ay. 22). Tetapi pengaruh-Nya menyebar ke mana-mana (ay.28) bahkan dalam 3 tahun pelayanan-Nya telah mampu mengubah dunia sampai hari ini. TUHAN memberkati..

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CD~009) “KEINGINAN YANG TERLAKSANA”

Bacaan Alkitab: Amsal 19:21
"Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana".

Ayat ini memberikan pengertian kepada kita bahwa, dalam hati manusia lahir begitu banyak keinhginan, rancangan, hasrat dan kemauan, tetepi manusia tidak memiliki kuasa untuk merealisasikan semuanya. Karena TUHANlah yang menentukan jalannya.

Dengan berbagai usaha dan perjuangan, keringat dan deraian air mata, tidak akan membuat usaha kita berhasil, tanpa melibatkan TUHAN dan membiarkan Dia berkuasa dalam hidup dan dalam setiap rencana dan keinginan kita. Amsal menuliskan dengan sangat jelas bahwa "Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana".

Kalau demikian maka sia-sialah usaha dan perjuangan kita, itulah sebabnya kita tidak bisa bergantung kepada kekuatan yang kita miliki, kita membutuhkan TUHAN yang akan merealisasiakan semua rancangan di hati kita. Jadi keinginan yang akan terlaksana adalah:

1. Hidup selalu bergantung kepada kekuatan TUHAN saja berdasarkan kenyataan bahwa manusia tidak mampu mewujudkan keinginan hatinya dan tidak dapat hidup dan berbuat apa-apa tanpa Dia (bdk. Yoh. 15:5b).

2. Selalu melibatkan Dia dalam segala perkara, apalagi dengan begitu banyaknya keinginan dalam hati manusia dalam kapasitas sebagai manusia yang terbatas. Kita tidak dapat berkata, Bin Salabin, kun fayakun, maka semuanya jadi.

3. Percaya dan tunduk dalam penyerahan diri secara total kepada kuasa TUHAN dalam takut akan Dia, maka Ia akan meluruskan jalan kita. (Bdk. Ams. 3:5-7).

Seberapa besar kekuatan kita untuk mewujudkan keinginan dalam hati kita? Apalagi dengan begitu banyak kebutuhan yang memerlukan kukuatan extra. Ingatlah, Semua akan terlaksana, jika kita bergantung kpd kekuatan TUHAN, melibatkan Dia dlm setiap tindakan dan percaya sepenuhnya kpd Dia.

Renungan via BBM: 2600cd25, New Pin: 249095e1, WhatsApp: +6285737008111. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CD~008) "ORANG BENAR & ORANG FASIK (2)"

Bacaan Alkitab: Maleakhi 3:13-18

(13) Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?" (14) Kamu berkata: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam? (15) Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah: bukan saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Allah pun, mereka luput juga." (16) Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya." (17) Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia. (18) Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya"

Memperhatikan bagian firman TUHAN hari ini, kita dapat melihat perlakukan istimewa TUHAN terhadap orang-orang benar, yang kemudian membedakannya dari kehidupan orang-orang fasik.

Pada renungan Kode CD~007, kita sudah melihat perbedaan antara orang-orang benar dan orang-orang fasik. Kali ini firman TUHAN kembali mengajak kita untuk melihat hal yang sama seperti yang tersurat di dalam ayat ke 18, bahwa kita akan melihat perbedaan antara orang-orang benar dengan orang-orang fasik, orang-orang yang beribadah dengan orang-orang yang tidak beribadah. Mari kita perhatikan perbebadaan mereka:

A. Orang-orang fasik adalah orang-orang yang menganggap dirinya benar, dan bagi mereka, ibadah adalah sebuah kebodohan, Sia-sia dan hanya membuang-buang waktu (ay. 13-15). Kesudahan mereka adalah kematian (Mal. 4:1).

B. Orang-orang benar adalah orang-orang yang beribadah dan takut kepada TUHAN (ay. 16-17). Bagi orang benar akan terbit surya kebenaran, sukacita dan kegirangan (Mal. 4:2-3). Dan bagi orang benar TUHAN memperlakukannya sebagai berikut:

1. TUHAN akan memperhatikan dan mendengarkan doa-doa dan permohonannya, dan Kitab Suci sebagai pedoman untuk melangkah dan memahami kehendak-Nya (ay. 16).

2. TUHAN mengasihi dan menyayangi sebagai umat milik-Nya, seperti seseorang yang mengasihi anaknya (ay. 17).

3. Ketika memohon kepada TUHAN, Ia mendengar dan Ia tahu yang terbaik untuk anak-anak-Nya sebagai jawaban atas doa-doanya (ay. 16-17).

4. TUHAN akan membuat hidup orang benar tampil berbeda dari orang-orang fasik (ay. 18), mereka akan terus bercahaya seperti cahaya matahari (Mat. 13:43) sebagai refleksi dari SURYA KEBENARAN yang terbit bagi orang-orang benar (Mal.4:2).

Jalan orang benar kepada kehidupan, karena TUHAN memberikan perhatian khusus kepada mereka, tetapi orang fasik berakhir dengan kebinasaan. Mari kita hidup sebagai orang-orang benar. TUHAN memberkati.

Renungan Via BBM, silakan invite: 2600cd25, Via WhatsApp: +6285737008111.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CD~007) "ORANG BENAR & ORANG FASIK"

Bacaan Alkitab: Matius 13:41-43

(41) Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. (42) Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. (43) Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
 

Sekilas hampir tidak ada perbenadaan antara orang benar dan orang fasik. Seperti lalang yang tumbuh di antara gandum (Mat. 13:24-30), namun yang membedakan adalah buah yang dihasilkannya.
Siapakah orang-orang benar itu? Orang-orang benar adalah orang-orang yang berbuat sesuai dengan kaidah, aturan. Orang Kristen yang benar adalah orang Kristen yang berbuat, bertindak, berkata sesuai dengan apa yang tertulis dalam Firman TUHAN (bdk. Mal. 3:16; Ul. 6:25).

Siapakah orang-orang fasik itu? Orang-orang fasik adalah orang yang selalu melakukan kejahatan untuk kepentingan dan keuntungan diri sendiri. Tidak peduli dengan perintah TUHAN, tahu kebenaran, tetapi masa bodo. Alkitab menyebutnya juga sebagai orang-orang bebal, sukar mengerti, pikiran tumpul dan bodoh (bdk. Ams. 1:32; Mzm. 92:7).

Di dalam pembacaan firman TUHAN hari ini, kita melihat perbedaan antara orang-orang benar (anak-anak (TUHAN) dengan orang-orang fasik (anak-anak iblis):

1. Orang fasik akan dibinasakan karena kejahatannya yang menyesatnya banyak orang. Akhir dari kehidupan mereka adalah klebinasaan. Mereka akan dicampakkan ke dalam dapur api, di sana akan terdapat ratapan dan kertakan gigi (ay. 41-42).

2. Tetapi orang-orang benar akan bercahaya bagaikan cahaya matahari (ay. 43) yang menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya (bdk. Dan. 12:3). 

Setiap orang harus yang memperhatikan hal ini "...siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar" (ay. 43b). Di mana posisi kita? Dan yang mana pilihan kita? Mari kita terus berusaha dan berusaha hidup sebagai orang-orang benar. 

Bercahayalah sebagai orang-orang benar. "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga" (Mat. 5:16).

Renungan Via BBM, silakan invite: 2600cd25, Via WhatsApp: +6285737008111.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *