(CDN097) "UMAT YANG ISTIMEWA"

Pembacaan Alkitab: Mazmur 114: 1-8

“Laut melihatnya, lalu melarikan diri, sungai Yordan berbalik ke hulu. Gunung-gunung melompat-lompat seperti domba jantan, dan bukit-bukit seperti anak domba. (Ay. 3-4)

Jika kita mereview kembali sejarah perjalanan bangsa Israel dari Mesir, kita akan menemukan cara Allah dalam membebaskan umat pilihan-Nya. Allah telah menetapkan suatu bangsa bagi-Nya untuk menjadi umat kepunyaan-Nya, yaitu bangsa Israel keturunan Yakub (Ay. 1-2). Perhatikan bagaimana TUHAN membuat mereka begitu istimewa sehingga laut, gunung, bukit-bukit dan sungai gemetar karenanya, karena TUHAN berada dihadapannya sebagai pemimpin mereka (Ay. 3-7).

Ketika Musa mengulurkan tangannya ke atas laut Teberau, TUHAN menguakkan air laut sehingga laut pun terbelah atas kehendak TUHAN dan bangsa Israel berjalan di dalamnya (Kel. 14:21-22). Demikian juga dengan sungai Yordan, ketika bangsa Israel hendak menyebranginya, air sungai berbali ke hulu (ay. 3; Bdk. Yosua 3:14-16). Pemazmur pun mencatat bahwa gunung-gunung dan bukit-bukit pun melompat-lompat seperti domba dan anak-anak domba (Ay. 6), bumipun gemetar menyaksikannya (Ay. 7).

Sungguh sangat ajaib penyertaan TUHAN terhadap umat pilihan-Nya, termasuk juga kepada kita yang hidup sampai sekarang ini, Allah tidak pernah berhenti untuk bekerja dan melakukan keajaiban-Nya kepada kita sampai hari ini bahkan untuk selama-lamanya. Mengapa TUHAN melakukan hal ini? Alasannya sangat jelas bahwa:

1. Karena kita adalah umat pilihan TUHAN, sama seperti bangsa Israel adalah umat pilihan TUHAN  (Ay. 1-2). Yehuda adalah tempat kudus-Nya dan Israel adalah wilayah kekuasaan-Nya.

2. Karena TUHAN mau  menjadikan kita sebagai umat yang istimewa, berbeda dan berwibawa (Ay. 3-4). Sama seperti bangsa Israel yang sudah TUHAN buat berbeda, sehingga alampun tunduk dan hormat kepadanya, bukit-bukit, gunung-gunung dan sungai.

Walaupun harus melewati sebuah proses di padang gurun, itu sebagai bagian dari pembentukan karakter dan keimanan kita kepada TUHAN, namun Ia sekali-kali tidak sedikitpun meninggalkan kita, Ia selalu ada pada saat umat-Nya membutuhkan, Ia mengubah gunung batu menjadi kolam air dan batu keras menjadi mata air (Ay. 8; bdk. Kel. 17:1-7). Ini sebagai bukti penyertaan TUHAN bagi umat-Nya.

Sebagai umat pilihan TUHAN, Ia terus bekerja sampai hari ini untuk kita, dan bahkan untuk selama-lamanya. TUHAN mau membuat hidup kita berbeda di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal TUHAN. Tugas kita adalah, mari kita bersyukur untuk keajaiban TUHAN atas hidup kita, bersyukur karena TUHAN berkenan menjadikan kita sebagai umat pilihan-Nya dan menjadikan kita sebagai umat yang istimewa. TUHAN Yesus memberkati.

-------------------------------
Christian Devotionals:
Aplikasi Renungan untuk BlackBerry dan Android:

http://appworld.blackberry.com/webstore/content/34773916 (Christian Devotionals) atau via BlackBerry App World.

Aplikasi untuk Android via link ini: http://bitly.com/1d4otr8 buka via Browser lalu klik Download App atau klik Free, lalu setelah selesai download pilih install.

Renungan via BBM, 2600cd25, WhatsApp: +6285238083111.
Email: solagracia2308@gmail.com
-------------------------------

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN096) "RAHASIA KEMENAGAN TERHADAP PERSOALAN"

Pembacaan Alkitab: 2 Samuel 22:1-7

“Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berseru. Dan Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong masuk ke telinga-Nya”. (Ay. 7)

Dalam pembacaan Firman TUHAN ini, kita melihat bahwa, Daud sedang mereview kembali apa yang sudah TUHAN kerjakan dalam hidupnya, ketika Ia berada dalam tekanan dan desakan musuh-musuhnya, Allah menjadi pembela, dan pelindung baginya dan bahkan melepaskan dia dari musuh-musuhnya (ay. 1). Bahaya yang mengancam hidupnya dari berbagai arah seperti jerat maut yang memaksa dia untuk menyerah, sekali lagi, TUHAN tidak meninggalkan dia (Ay. 5-6) dan ketika ia berseru, TUHAN mendengar doanya (Ay. 7). Ia mampu melewati masa-masa krisis dan dan menang terhadap persoalannya yang sangat berat.

Apa yang diuangkapnya oleh Daud di sini merupakan kesaksian pribadinya yang tuangkan dalam puji-pujian dan ungkapan syukur kepada TUHAN. Mengapa ia mengalami pembelaan TUHAN yang sungguh luar biasa ini, sehinga ia dapat keluar sebagai pemenang terhadap musuh-musuhnya? Hal ini disebabkan oleh sikap dan kepribadian Daud sendiri yang hidupnya berkenan kepada TUHAN. Inilah Rahsianya:

1. Daud hidup takut akan TUHAN. sangat mengasihi TUHAN (Mzm. 18:2).

Daud berkata: "Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku!.
Mengasihi TUHAN artinya berusaha untuk hidup taat pada perintah-perintah dan hukum-hukum-Nya. Tunduk dan hidup dalam pimpinan dan pengawasan TUHAN. Memberi celah kepada kekuatan TUHAN untuk berperkara menghadapi serangan musuh dan perangkap maut.

2. Daud mengandalkan kekuatan TUHAN (Ay. 2-3).

Daud mengakui bahwa sumber pertolongan satu-satunya adalah TUHAN. Daud berkata; “TUHAN adalah tempat pelarianku” di mana ia dapat menyelamatkan diri dan berlindung kepada-Nya. Nahum juga mengakui bahwa; TUHAN itu baik tempat pengungsian yang aman pada waktu kesesakan” (Nah. 1:7). Pada waktu itu ia bereru kepada TUHAN, dan TUHAN menjawabnya (Ay. 7).

3.  Daud hidup memuliakan TUHAN (Ay. 4).

Salah satu senjata yang paling ampuh yang digunakan oleh Daud untuk menang dari musuh-musuhnya dan dari persoalan hidupnya adalah “HALELUYAH”. Ketika ia berkata Haleluyah, maka ia selamat dari musuh-musuhnya. Dalam kondisi yang terjepit, tehimpit dan terdesak, Daud tetap memuliakan TUHAN, Ia berkata: “Terpujilah TUHAN, seruku; maka aku pun selamat dari pada musuhku” (Ay. 4).

Ketika kita memiliki sikap yang baik, Hidup mengasihi TUHAN,taat melakukan perintah-perintah-Nya, menjadikan Dia sebagai sumber kekuatan kita dan hidup memuliakan kita, maka kita pun akan menjadi pemenang-pemenang, karena TUHAN berkenan atas hidup kita.  APapun permasalahan kita? Sebesar apapun itu, TUHAN akan berperkara untuk kita. Mari memberi hidup kita kepada TUHAN dan rayakan kemenangan demi kemenangan bersama TUHAN.  Pakailah senjata kita selalu, yaitu mantra kita yang paling ampuh, yaitu Haleluyah. TUHAN Memberkati.

-------------------------------
Christian Devotionals:
Aplikasi Renungan untuk BlackBerry dan Android:

http://appworld.blackberry.com/webstore/content/34773916 (Christian Devotionals) atau via BlackBerry App World.

Aplikasi untuk Android via link ini: http://bitly.com/1d4otr8 buka via Browser lalu klik Download App atau klik Free, lalu setelah selesai download pilih install.

Renungan via BBM, 2600cd25, WhatsApp: +6285238083111.
Email: solagracia2308@gmail.com
-------------------------------

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN095) "SALAH SANGKA TERHADAP TUHAN"

Pembacaan Alkitab: Lukas 24:36-46

"Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu." (Lukas 24:37).

Sungguh sangat disayangkan kebersamaan yang sudah dibangun selama kurang-lebih tiga tahun lamanya, namun belum cukup bagi murid-murid untuk mengenal Yesus secara pribadi. Mereka menyaksikan mujizat demi mujizat dan bahkan terlibat langsung dalam karya dan pekerjaan TUHAN. Sebelum kematian-Nya di kayu Salib, sudah beberapa kali Ia memperingatkan mereka tentang apa yang akan terjadi, termasuk juga kebangkitan-Nya dari kematian, namun mereka belum juga mengerti, terbukti setelah kebangkitan-Nya, mereka tidak mengenali-Nya bahwa mereka salah sangka ketika Ia menampakkan Diri.

Betapa lambannya mereka memahami apa yang sudah TUHAN katakan kepada mereka. Sungguh merupakan hal yang tidak masuk akal, ketika mereka salah memahami keadaan saat Yesus hadir di tengah-tengah mereka, mereka menyangka bahwa mereka sedang melihat hantu (Ay. 36-37). Mengapa hal ini bisa terjadi?

1. Mereka tidak peka dengan kehadiran TUHAN. (Ay. 36). Namun mereka lebih peka dengan hal-hal mistis, sehingga mereka merasa ketakutan.

2. Mereka tidak peka dengan bahasa dan suara TUHAN (Ay. 36b). Kalau mereka peka dengan salam yang diucapkan TUHAN, ketika Ia berkata "Damai sejahtera bagi kamu" setidaknya mereka tahu bahwa itu adalah TUHAN dan bukan hantu. Dan itu akan menepis segala keraguan dan ketakutan mereka (Ay. 37-43).

3. Mereka menjadi orang-orang yang lemah (Ay. 37). Ketakutan terhadap hantu membuktikan bahwa mereka sangat lemah, mereka kehilangan kekuatan ketika Yesus tidak bersama-sama dengan mereka.

4. Mereka tidak mengerti Kitab Suci dan tidak memahami peringatan TUHAN tentang apa yang harus terjadi (Ay. 44-46).

Akibatnya mereka salah sangka terhadap TUHAN. Ketika kita salah sangka terhadap TUHAN, inilah hal yang paling buruk dalam hidup kita. Kita akan dikuasai oleh kebodohan kita, sehingga kita tidak peka dengan dengan kehadiran TUHAN, tidak peka dengan suara TUHAN, dihantui oleh rasa takut, kebimbangan dan keraguan. Pada akhirnya kita tidak menikmati apa pun yang baik yang TUHAN kerjakan dalam hidup kita. Mari bangun keintiman dengan Dia, pahami kehendak-Nya melalui ketekunan membaca firman TUHAN. TUHAN memberkati.

-------------------------------
Christian Devotionals:
Aplikasi Renungan untuk BlackBerry dan Android:

http://appworld.blackberry.com/webstore/content/34773916 (Christian Devotionals) atau via BlackBerry App World.

Aplikasi untuk Android via link ini: http://bitly.com/1d4otr8 buka via Browser lalu klik Download App atau klik Free, lalu setelah selesai download pilih install.

Renungan via BBM, 2600cd25, WhatsApp: +6285238083111.
Email: solagracia2308@gmail.com
-------------------------------

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN094) "GAGAL MENGENAL TUHAN"

Pembacaan Alkitab: Lukas 24:36-46

"... Yesus tiba-tiba berdiri di tengah- tengah mereka dan berkata kepada mereka: " Damai sejahtera bagi kamu! " Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu." (Ay. 36-37).

Sungguh sangat disayangkan, sekian tahun lamanya hidup bersama-sama, diajar dan diperlengkapi tentang pelayanan dan pola kehidupan yang beradad dan berakhlak  namun belum cukup juga untuk mengenal Pribadi Yang Mahaagung. Perasaan mereka lebih peka dengan hal-hal yang mistis daripada dengan kehadiran TUHAN. Tidak satupun dari murid-murid-Nya mengenali-Nya, kehadiran-Nya malah dikira sosok yang tak bertulang dan berdaging (Ay.37, 39b). Untuk menghentikan ketakutan mereka Yesus segara menyatakan diri-Nya "I'm Not Hantu, but I'm is TUHAN". Pikiran dan perasaan mereka sedikit keseleo, yang seharusnya menyebut TUHAN malah terbalik menjadi hantu :). Mereka gagal mengenal TUHAN.

Apa yang menyebabkan mereka gagal mengenali gurunya sendiri? Rupanya ada sesuatu yang mengahalangi pandangan dan perasaan  mereka, yaitu:

1. Kebodohan, telat memahami keadaan, kurang peka dengan kehadiran TUHAN (Ay. 36). Mereka seharusnya berpikir bahwa tidak mungkin hantu dapat mengucapkan salam yang begitu santun apalagi memberkati mereka.

2. Keragu-raguan dan ketakutan (Ay. 37-43). Keraguan dan ketakutan membatasi mata mereka melihat Yesus yang sedang berdiri di tengah-tengah mereka. Kondisi hati mereka antara "Ya dan Tidak", antara percaya dan tidak (Ay. 41).

3. Mereka tidak mengerti Kitab Suci dan pendengaran mereka kurang peka mendengar perkaataan TUHAN ketika Ia masih besama-sama dengan mereka (Ay. 44-46). Jikalau mereka peka dan mengerti Kitab Suci, tentu mereka tahu segala sesuatu yang akan terjadi sesuai dengan nubuatan para Nabi.

Inilah yang menyebabkan mereka gagal mengenali TUHAN. Ini juga yang menyebabkan kita gagal menikmati dan merasakan kehadiran TUHAN di tengah-tengah kita. Kita sering salah salah sangka dengan kehadiran TUHAN karena kebodohan kita, hati kita dipenuhi dengan keragu-raguan dan tidak memahami firman TUHAN. Mari kita peka dengan kehadiran TUHAN dalam setiap keberadaan hidup kita, percaya dan pahami firman-Nya. TUHAN memberkati.

-------------------------------
Christian Devotionals:
Aplikasi Renungan untuk BlackBerry dan Android:

http://appworld.blackberry.com/webstore/content/34773916 (Christian Devotionals) atau via BlackBerry App World.

Aplikasi untuk Android via link ini: http://bitly.com/1d4otr8 buka via Browser lalu klik Download App atau klik Free, lalu setelah selesai download pilih install.

Renungan via BBM, 2600cd25, WhatsApp: +6285238083111.
Email: solagracia2308@gmail.com
-------------------------------

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN092) "IMAN YANG SEJATI"

Pembacaan Alkitab: Yohanes 20:24-29

"Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."  (Yoh. 20:29)

Sepekan lamanya, Tomas hidup dalam keraguan, kebimbangan dan penuh dengan tanya, benarkah Yesus sudah bangkit dari kematian seperti apa yang diberitakan oleh murid-murid TUHAN yang lain? Nampaknya Tomas tidak begitu percaya tentang apa yang diberitakan oleh rekan-rekannya, bahkan ia mau membuktikan sendiri tentang kebenaran itu. Tomas  berkata: " Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan- Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung- Nya, sekali- kali aku tidak akan percaya." (Ay. 25).

Siapakah yang mampu menjawab keraguan dan kebimbangan Tomas? Bukan murid-murid TUHAN yang lain, dan bukan juga TUHAN YESUS, walaupun Ia sudah membutikan dan menampakkan diri-Nya kepada mereka (Ay. 26-27). Sebenarnya bukan ini yang TUHAN inginkan, tetapi imannya sendiri. TUHAN YESUS berkata; "... Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya" (Ay. 29b). Ia menegaskan kepada Tomas, "jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah".

Iman atau kepercayaan seperti apa yang TUHAN inginkan kepada Tomas? Yang Ia mau adalah iman yang sejati:

1.  Iman tanpa keraguan (Ay. 27).
Ragu sama artinya tidak mempercayai dan keraguan artinya sangsi, bimbang dan bingung. Inilah kondisi hati Tomas ketika mendengar bahwa Yesus telah bangkit dan menampakkan diri kepada murid-murid yang lain. Sepekan berikutnya YESUS kembali menampakkan diri kepada mereka, lalu berkata: "jangan lagi tidak percaya, melainkan percayalah.

2. Iman tanpa syarat (Ay. 28).
Tomas menuntut bukti, baru dia percaya. Tomas harus membuktikan sendiri kebenaran yang disampaikan murid-murid yang lain, baru ia oercaya (Ay. 25). Ini disebut dengan iman yang bersyarat. Tetapi yang TUHAN mau adalah iman tanpa syarat, tidak melihat namun percaya (Ay. 28).

Mengapa Tomas tidak percaya? Tomas maragukan kebenaran itu, Tomas membuat syarat iman bagi dirinya sendiri. Ia berkata "sebelum aku melihat... sekali-kali aku tidak akan percaya" (ay. 25). Iman kepada TUHAN bukanlah iman yang bersyarat, tetapi iman yang sejati, iman tanpa keraguan, tidak melihat namun percaya.

Keraguan kita kepada TUHAN membuat kita hidup dalam kebimbangan dan kebingungan. Ini akan membatasi kuasa TUHAN bekerja dalam hidup kita. TUHAN mau supaya kita memiliki iman tanpa ragu, iman yang tidak menuntut bukti, yaitu iman tanpa syarat kepada TUHAN. Dia akan melakukan jauh lebih besar dari apa yang kita harapkan. Percayalah dan hilangkanlah semua keraguan dalam hati kita. TUHAN memberkati.

-------------------------------
Christian Devotionals:
Aplikasi Renungan untuk BlackBerry dan Android:

http://appworld.blackberry.com/webstore/content/34773916 (Christian Devotionals) atau via BlackBerry App World.

Aplikasi untuk Android via link ini: http://bitly.com/1d4otr8 buka via Browser lalu klik Download App atau klik Free, lalu setelah selesai download pilih install.

Renungan via BBM, 2600cd25, WhatsApp: +6285238083111.
Email: solagracia2308@gmail.com
-------------------------------

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN093) "PEMBOHONG BAYARAN"

Pembacaan Alkitab: Matius 28:11-15

"Dan sesudah berunding dengan tua- tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu- serdadu itu  dan berkata: " Kamu harus mengatakan, bahwa murid- murid- Nya datang malam- malam dan mencuri- Nya ketika kamu sedang tidur." (Ay. 12-13).

Skenario apa lagi yang akan dibuat selanjutnya untuk berusaha menutupi kebohongan publik menutupi kebenaran dari fakta yang sesungguhnya. Kebenaran tentang kebangkitan YESUS dari antara orang mati memiliki saksi dan bukti, dan kabangkitan-Nya telah membuat orang-orang percaya memiliki pengaharapan baru karena Dia hidup dan hidup dalam hidup kita sampai hari ini.

Dapatkah kebenaran itu akan selalu ditutup tutupi? Siapa selanjutnya yang siap untuk dibayar untuk menebar kebohongan bahwa Dia tidak bangkit seperti apa yang dilakukan oleh para penjaga kubur yang sebenarnya merupakan saksi hidup dari peristiwa kebangkitan Yesus (Ay. 11). Mereka rela memutarbalikkan kebenaran demi bayaran sejumlah uang (Ay. 12). Mereka menjadi pembohong bayaran (Ay. 13-15). Apa yang mereka lakukan?

1. Menjual kebenaran demi uang. Kebenaran dipalsukan, kemudian dipublikasikan, sehingga menjadi kebohongan publik sampai hari ini di antara orang-orang Yahudi (Ay. 12-13, 15).

2. Berperan sebagai saksi bohong. Bohong artinya tahu tetapi tidak mau mengatakan yang sebenarnya atau memutarbalikkan fakta (Ay. 11). Kebohongan adalah kebenaran-Nya, kebohongan adalah profesinya untuk meraup keuntungan dunia (Ay. 15).

Kita adalah saksi-saksi kebenaran, kita adalah orang-orang percaya, dan kita tidak mengambil bagian dari skenario busuk dan menyesatkan banyak orang. TUHAN mau supaya kita menjadi saksi-saksi yang jujur, jangan menjadi pelaku atau lakon kebohongan, menual kebenaran demi harta duniawi, karena itu sama artinya kita menjual Yesus, menyia-nyiakan kesempatan untuk beroleh bahagian dari keselamatan yang TUHAN sediakan. Dia telah membayar lunas hutang dosa kita melalui pengorbanan-Nya di kayu salib, Mati dan bangkit bagi kita. Hiduplah jujur dan jadilah saksi-saksi kebenaran. TUHAN memberkati.

-------------------------------
Christian Devotionals:
Aplikasi Renungan untuk BlackBerry dan Android:

http://appworld.blackberry.com/webstore/content/34773916 (Christian Devotionals) atau via BlackBerry App World.

Aplikasi untuk Android via link ini: http://bitly.com/1d4otr8 buka via Browser lalu klik Download App atau klik Free, lalu setelah selesai download pilih install.

Renungan via BBM, 2600cd25, WhatsApp: +6285238083111.
Email: solagracia2308@gmail.com
-------------------------------

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDISA

(CDN091) "BUKTI KEBANGKITAN YESUS"

Pembacaan Alkitab: Matius 28:1-15

"Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan- Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring". (Mat. 28:6).

Kitab Suci memberi kesaksian bahwa, TUHAN YESUS, disalibkan, mati, dikuburkan dan bangkit pada hari ketiga. Tidak seperti cerita-cerita murahan yang berusaha memutarbalikkan kebenaran tanpa bukti untuk melemahkan keyakinan kita kepada TUHAN YESUS, pekerjaan dan kuasa-Nya.

Keterangan Kitab Suci sudah lebih dari cukup untuk membuat kita mempercayai Dia tanpa sedikitpun keraguan. Bahkan jauh sebelum Ia datang ke dalam dunia para Nabi telah menubuatkan tentang kelahiran-Nya, Kematian-Nya dan kebangkitan-Nya. Benarkah nubuatan itu? Benarkan Dia bangkit dari kematian? Kita akan menemukan kebenaran dari pertanyaan ini, ketika kita menemukan bukti-bukti tentang kebenaran itu sendiri:

1. Penemuan kubur yang kosong, di mana tadinya mayat TUHAN Yesus dikuburkan (Ay. 1-8; Bdk. Mrk. 16:1-8)). Hal ini diperkuat oleh keterangan para malaikat, bahwa TUHAN Yesus telah bangkit (Ay. 5-7).

2. Penampakan TUHAN Yesus kepada Maria Magdalena dan maria yang lain kemudia kepada murid-murid-Nya (Ay. 9-10; Bdk. Mrk. 16:9-14).

3. Laporan para penjaga kubur kepada imam-imam kepala yang mengetahui keadian itu, bahwa kubur telah kosong, batu besar penutup batu telah terbuka, walaupun kebenaran itu telah dipalsukan dengan kebohongan, namun tetaplah benar adanya (Ay. 11-15).

Inilah kebenaran kebangkitan TUHAN Yesus yang akan memperkuat iman dan keyakinan kita bahwa Dia adalah jalan dan kebenaran dan hidup (Yoh. 14:6). Dia telah bangkit dan hidup selamanya di antara kita. Tugas kita adalah memberitakan berita kudus ini kepada orang lain, supaya mereka juga beroleh bagian dari keselamatan yang dikerjakan oleh Kristus (Mrk. 16:8). Selamat Paskah. TUHAN Yesus memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN090) "MENUKAR YESUS DENGAN HARTA YANG MEMBINASAKAN"

Pembacaan Alkitab: Matius 26:14-16

"Ia (Yudas Iskariot) berkata: " Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu? " Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya." (Matius 26:15).

Dikasihi tetapi tidak pernah mengerti bahwa ia dikasihi, dipakai tetapi digunakan sebagai kesempatan untuk meraup keutungan, diangkat sebagai bendahara, namun tidak puas dengan sejumlah uang yang sudah dikorupsi, masih saja rakus dan haus dengan harta. Mungkin inilah gambaran Yudas Iskariot, sang murid durhaka yang tidak tahu diuntung. Saat-saat terakhir dimana menjelang kematian Yesus di kayu salib, justru digunakan sebagai kesempatan untuk mendapat keuntungan yang lebih besar.

Yudas Iskariot keluar dari komunitasnya dan menemui imam-iman kepala serta mengadakan negosiasi, seberapa besar dihargai darah yang suci dan tak berdosa itu. Setelah mengadakan kesepakatan, Yudas menukar Yesus dengan 30 keping uang perak. Sangat disayangkan, ambisi untuk mendapat keuntungan rela menjual Yesus dengan keping uang perak. Sungguh murahan sekali. Dia tidak penah tahu bahwa Yesus sudah mebayar dosanya dengan harga yang sangat mahal, yaitu darah-Nya (bdk. 1 Ptr.1:18-19).

Apa strategi Yudas untuk menyerahkan gurunya sediri dengan menukarnya dengan 30 keping uang perak?

1. Yudas mengadakan kesepakatan gelap dengan imam-imam kepala (Ay. 14-15). Yudas keluar dari komunitasnya dan bergabung dengan mereka yang hendak menangkap Yesus.

2. Yudas mencari-cari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus (Ay. 16). Yudas hanya memikirkan keuntungan yang akan dia dapatkan, tetapi tidak pernah tahu dan tidak pernah memikirkan keselamatan dirinya. Maut telah menantikan dia. Penyesalannya tidak disertai dengan pertobatan, ia mati gantung diri (Mat. 27:5).

Yesus telah membayar harga yang sangat mahal untuk kita. Ia telah melunasi hutang dosa kita. Kita yang sepatutnya dihukum, namun dia mengantikan kita sebagai tanda kasih-Nya yang besar kepada kita. Jangan pernah menukar apa yang TUHAN sudah berikan kepada kita dengan sesuatu yang akan membinasakan kita. Lihatlah apa yang terjadi dengan Yudas yang menukar keselamatan dirinya dengan 30 keping uang perak. Semuanya berakhir dengan sia-sia diuung kematian. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN089) "BERKORBAN DEMI YESUS"

Pembacaan Alkitab: Mat. 26:6-13

"Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, datanglah seorang perempuan kepada- Nya membawa sebuah buli- buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan". (Ay. 6-7).

Dalam bacaan kita hari ini, kita menemukan dua karakter manusia yang sangat bertolak belakang. Salah satunya adalah seorang murid Yesus yang selama ini bersama-sama dengan Dia dan terlibat langsung serta menyaksikan keajaiban demi keajaiban, mujizat demi mujizat, namun belum cukup untuk mengenal pribadi Yesus. Dan salah seorang lainya mungkin hanya beberapa kali melihat mujizat yang dilakukan TUHAN Yesus, namun ia tahu dan mengenal Dia dan memberi yang terbaik.

Siapakah kedua orang itu? Ternyata Yohanes memberikan keterangan yang aktual. Murid Yesus itu adalah Yudas Iskariot, dan perempuan itu adalah Maria, saudara Lazarus (Bc. Yoh. 12:1-8). Yudas hanya berpura-pura baik dan pura-pura bersikap bijaksana, mau berbagi dengan orang miskin (Ay. 8-9), dibalik itu ternyata ia adalah seorang koruptor, ia hanya ingin mencari keuntungan diri sendiri (Yoh. 12:6). Ia adalah seorang bendahara, pemegang seluruh keuangan (Yoh. 13:29). Tetapi Maria melakukan yang terbaik untuk TUHAN, Ia rela berkorban demi Kristus (Ay. 7). Mari kita lihat apa yang dilakukan oleh Maria untuk TUHAN:

1. Ia melakukan yang terbaik untuk Tuhan. Ia memberikan miliknya yang sangat berharga, Ia mengurapi TUHAN Yesus dengan Minyak Narwastu yang sangat mahal (Ay. 7).

2. Ia memberi dengan keiklasan dan ketulusan, tanpa memperhitungkan untung ruginya. Walaupun itu dipandang sebagai pemborosan (Ay. 8-9).

3. Ia melakukannya sebagai bagian dari ibadah kepada TUHAN, ia sangat tahu saat terbaik untuk melayani TUHAN (Ay. 10). Itu dilakukannya karena itu adalah hari-hari terakhir sebelum ia diangkap, dan disalibkan (Ay. 12).

Perbuatan maria dipandang sebagai perbuatan yang patut menjadi teladan oleh TUHAN kepada para murid-Nya. TUHAN mau supaya kita belajar dari Maria, dan itu harus selalu menjadi perhatian kita (Ay.13). Terlalu sering kita melalukan sesuatu untuk TUHAN hanya untuk mencari keuntungan, memberi sesuatu yang buruk untuk dipersembahkan dan yang baik kita simpan dengan rapi. Kita tidak rela memberikan yang terbaik TUHAN, takut rugi dan takut kehilangan. Ingatlah bahwa apa yang kitalakukan untuk TUHAN, Ia menilai ketulusan, keiklasan dan kejujuran hati kita, seperti Ia menilai perbuatan Yudas Iskariot dan Maria. TUHAN memberkati. 

Amourosly Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN088) "LEADERSHIP AUTHORITY"

(Pembacaan Alkitab: Luk. 19:45-48).

"Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ". (Luk. 19:45)

Nampaknya apa yang dilakukan oleh TUHAN YESUS di dalam Bait Allah, kurang enak didengar dan tidak nyaman dirasakan. Tindakan TUHAN YESUS yang tanpa kompromi mengundang reaksi keras dari kalangan iman-iman kepala, ahli-ahli Taurat dan orang-orang ternama, yaitu orang-orang yang berpengaruh lainnya (Ay. 47). Orang-orang ini telah kehilangan wibawa (otoritas) sebagai pemimpin-pemimpin umat.

Sebenarnya apa yang dilakukan oleh TUHAN YESUS di Bait Allah bukanlah sebagai bentuk aroganisme, tetapi untuk mengembalikan kesucian dan fungsi Bait Allah untuk memuliakan TUHAN, Sekaligus merupakan teguran keras bagi mereka yang menganggap diri sebagai pemimpin namun telah kehilangan wibawanya. Hal ini mengajar kita untuk menjadi pemimpim-pemimpin yang berwibawa (Leadership Authority). Inilah yang ingin TUHAN tegaskan kepada pemimpin-pemimpin:

1. Leadership Authority  adalah  pemimpin yang memiliki ketegasan dalam bertindak (Ay. 45).

Tidak mau kompromi, berani berkata salah jika salah dan benar jika benar. Tidak mencari-cari pembenaran diri tetapi tunduk kepada otoritas Allah.

TUHAN YESUS melihat sesuatu yang salah dan teramat salah, yaitu Bait Allah yang sudah kehilangan wibawa dan kesuciannya namun dibiarkan begitu saja oleh orang-orang yang notabene berpendidikan tinggi dan mengerti apa yang menjadi perintah Allah (Ay. 46-47b).

2. Leadership Authority adalah pemimpin yang konsisten yang bersikap (Ay. 47).

Konsisten adalah setia dan tidak berubah-ubah. Memiliki pendirian yang teguh. TUHAN YESUS tidak mau kompromi, Bait Allah tidak boleh digunakan untuk memperjual belikan kepentingan diri, kesucian dan fungsinya sebagai rumah doa harus dijaga dan dipelihara. TUHAN kembali mengingatkan mereka kepada Yesaya 56:7. Hal ini menunjukkan kosistensi-Nya dalam mentaati firman TUHAN.

3. Leadership Authority adalah pemimpim yang memiliki intelektual, yaitu pengetahuan dan pemahaman akan kebenaran firman TUHAN (Ay. 47).

TUHAN YESUS mengajar di Bait Allah, di hadapan imam-iman kepada, ahli-ahli Taurat dan orang-orang terkemuka, membuktikan bahwa Ia sangat tahu dan memahami kebenaran Kitab Suci. Berdasarnya pengajaran-Nya yang benar, justru orang-orang yang berusaha ingin membinasakan tidak menemukan kesalahan pada-Nya bahkan pengaruh-Nya sangat besar dengan semakin banyaknya rakyat yang mendengarkan Dia (Ay. 47b-48).

Mungkin ketegasan kita akan menuai kritik, itulah resiko seorang pemimpin. Mungkin kesetiaan kita dinodai oleh kepentingan diri dan pengaruh orang lain, namun harus tetap konsisten dalam bersikap. Biarlah kita berjalan dalam kebenaran firman TUHAN dan hidup di dalamnya. Seorang pemimpin adalah teladan yang harus diikuti, mengajar sesuai dengan kehendak TUHAN dalam firman-Nya. Lihatlah pengaruh TUHAN YESUS ketika Ia menerapkan prinsip-prinsip Leadership Authority. Banyak orang datang kepadanya untuk mendengarkan Dia (Ay. 48).

Prinsip-prinsip ini juga dapat diterapkan dalam pemimpin keluarga kita, komunitas kita, dan dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara. TUHAN memberkati.

-------------------------------
Christian Devotionals:
Aplikasi Renungan untuk BlackBerry dan Android:

http://appworld.blackberry.com/webstore/content/34773916 (Christian Devotionals) atau via BlackBerry App World.

Aplikasi untuk Android via link ini: http://bitly.com/1d4otr8 buka via Browser lalu klik Download App atau klik Free, lalu setelah selesai download pilih install.

Renungan via BBM, 2600cd25, WhatsApp: +6285238083111.
Email: solagracia2308@gmail.com
-------------------------------

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN087) "KETIKA KETULUSAN & KEIKLASAN TAK DIMENGERTI"

Pembacaan Alkitab: Lukas 19:41-44

"Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu". (Luk. 19:41-42).

Kedatangan TUHAN Yesus ke Yerusalem dilandasi atas dasar kasih dan ketulusan. Ia melihat suatu kebutuhan yang sangat besar bagi penduduk kota Yerusalem, namun mereka tidak menyadari kebutuhan itu. TUHAN Yesus sangat memahami kondisi itu, langkah-Nya tetap maju walaupun sesungguhnya semua yang dilakukan-Nya dengan kasih dan ketulusan akan berakhir di Kayu Salib. Ia datang untuk menawarkan pembebasan dan rekonsiliasi antara umat-Nya dangan Allah. Pengampunan dosa dan pemulihan hubungan dangan TUHAN, namun kenyataan menjawab berbeda. Kasih dan ketulusan-Nya dibalas dengan deraan, siksaan dan aniaya. Apa yang dilakukan-Nya tidak mendapat balasan yang setimpal, ketulusan-Nya bertepuk sebelah tangan. Inilah akibat dari ketulusan yang tak dimengerti. "Air susu dibalas dengan air tuba".

TUHAN Yesus bersabda; "... "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu!" (Ay. 42). TUHAN Yesus datang sebagai raja Damai, namun mereka tidak mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteranya, dan juga tidak pernah menyadari bahwa Allah sedang melawat mereka (Ay. 44b). Sekali lagi, ini terjadi karena ketulusan yang tak dimengerti.

Ketika ketulusan tidak dimengerti, kerelaan tidak mendapat respon positif, kasih dihianati dan cinta hanya bertepuk sebelah tangan, biasanya akan timbul kebencian yang mendalam, tetapi Yesus tidak, justru itu mengerakkan hati-Nya untuk terus melangkah maju menggenapi nubuatan Kita Suci. Walaupun pada waktu yang sama, Ia tidak bisa membendung perasaan-Nya:

1. Ia menangis, bukan karena tidak siap untuk mengahadapi kenyataan pahit yang akan segera terjadi, tetapi karena Ketulusan-Nya tidak dimengerti (Ay. 41-42).

2. Ia menangis karena belas kasihan yang begitu besar, keiklasan untuk mengadakan rekonsiliasi karena akan datang harinya, malapetaka menimpa dan membinasakan mereka. Namun Keiklasan-Nya tidak dimengerti (Ay. 43-44).

Mari memetik pelajaran dari kisah yang agung nan mulia ini. Ketika ketulusan dan keiklasan kita tidak dimengerti, janganlah kiranya timbul kebencian lalu kita berhenti melakukannya. Seperti TUHAN Yesus, kenyataan pahit tidak menggagalkan rencana-Nya dan tidak membuat Ia melangkah mundur. Ia tetap maju, walau pedih, perih dan menyakitkan, karena dengan itu, rencana-Nya akan digenapi. Air mata-Nya adalah air mata belas kasihan, ketulusan dan keiklasan. TUHAN memberkati.

-------------------------------
Christian Devotionals:
Aplikasi Renungan untuk BlackBerry dan Android:

http://appworld.blackberry.com/webstore/content/34773916 (Christian Devotionals) atau via BlackBerry App World.

Aplikasi untuk Android via link ini: http://bitly.com/1d4otr8 buka via Browser lalu klik Download App atau klik Free, lalu setelah selesai download pilih install.

Renungan via BBM, 2600cd25, WhatsApp: +6285238083111.
Email: solagracia2308@gmail.com
-------------------------------

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN086) "YESUS MENANGISI KOTA YERUSALEM"

Pembacaan Alkitab: Lukas 19:41-44

Alkitab mencatat dua peristiwa di mana Yesus menangis, yaitu: di dekat kubur Lazarus dari Betania (Yoh 11:35) dan pada saat Ia memandang kota suci Yerusalem. Apakah yang menggerakkan Yesus untuk menangisi kota Yerusalem ketika Dia memandang kota itu?

Yesus datang ke kota Yerusalem untuk menawarkan para penduduknya pembebasan yang sejati dan suatu damai-sejahtera yang tidak dapat diberikan oleh penguasa dunia manapun, yaitu pengampunan dosa dan rekonsiliasi dengan Bapa surgawi. Yerusalem mendapat namanya dari sepatah kata Ibrani, yaitu Salem yang berarti “damai”. Namun sangat disayamgkan, penduduk kota Yerusalem belum siap untuk menyambut sang “Raja Damai”. Yesus Berkata:

“Engkau tidak mengetahui saat ketika Allah datang untuk menyelamatkan engkau” (Luk 19:44).

Dalam artian tertentu Yesus sebenarnya menghidupkan kembali suatu episode dalam sejarah kota suci ini yang sudah berumur kurang lebih 600 tahun: Pada masa hidup Yeremia, ketika Yerusalem sedang menghadapi sebuah penyerbuan besar-besaran dari pasukan Babel pada tahun 586 sM dan bait Allah yang didirikan oleh Salomo dihancurkan Yer. 39:1-10). Nubuatannya yang dibuatnya sambil menangis ini terpenuhi ketika pasukan tentara Romawi menghancurkan kota suci Yerusalem dan praktis meratakan Bait Suci pada tahun 70 M.

Perlu kita catat, bahwa walaupun Yesus meratapi kota Yerusalem bukanlah berarti Dia tidak berpengharapan dan takut menghadapi ancaman maut yang sedang mengangakan mulutnya yang ada dihadapan-Nya:

“Alangkah baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu!” (Luk 19:42).

Beberapa Alasan mengapa Yesus menangisi kota Yerusalem, yaitu:

1. YESUS MENANGIS KARENA IA MELIHAT KEBUTUHAN BESAR BAGI PENDUDUK KOTA YERUSALEM, NAMUN MEREKA TIDAK MENGERTI DAN TIDAK PERNAH MENYADARI AKAN KEBUTUHAN ITU (AY. 42A).

“Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu”

Apakah kita mengetahui apa saja yang memungkinkan terciptanya damai-sejahtera? Damai-sejahtera yang ditawarkan oleh Yesus lebih daripada sekadar tidak adanya konflik dan peperangan. Damai-sejahtera dari Yesus berarti pembebasan dari keterikatan pada rasa takut, pembebasan dari prasangka, kebencian dan penolakan. Damai-sejahtera dari Yesus adalah kebebasan dari dosa yang datang selagi kita memusatkan pikiran hati kita, pandangan mata kita kepada Yesus dan mencoba untuk berjalan mengikuti perintah-perintah-Nya dalam ketaatan. Inilah satu-satunya damai-sejahtera yang membawa kesembuhan, rahmat, serta persatuan dan kesatuan dalam keluarga, komunitas, dan bahkan seluruh negara dan bangsa dapat mengenal damai-sejahtera ini apabila mereka sungguh-sungguh menyingkirkan berbagai halangan yang mencegah mereka untuk datang kepada TUHAN Yesus.

2. YESUS MENANGIS KARENA KETERBATASAN MEREKA MEMAHAMI KENYATAAN YANG AKAN TERJADI (AY. 42B-44).

Yesus memahami keadaan mereka, bahwa mereka akan segera menghadapi sebuah kehancuran. Namun mereka merasa diri mampu untuk membebaskan diri dari malapetaka yang akan datang. Mereka tidak mengetahui bahwa Allah sedang melawat mereka (ay. 44b). Yesus menganis melihat keadaan itu. Bait Suci di Yerusalem akan dihancurkan dan kemegahannya hanya tinggal kenangan (Luk. 21:5-6). Pembebasan yang akan Yesus tawarkan terhadap penduduk kota Yerusalem bukanlah pembebasan dari kenyataan yang bisa kita lihat, tetapi pembebasan dari maut yang diakibatkan oleh dosa-dosa kita.

Mereka menolak Yesus, beberapa hari lamanya Ia mengajar di bait Allah, maun ia harus mengahdapi kenyataan pahit, siksaan, hinaan, hujatan harus Ia terima sampai pada akhirnya berakhir di atas kayu Salib.

PENUTUP:
Kita mungkin terlalu sering membuat Yesus menangis, Ia datang dengan penuh kasih karena kebutuhan kita sendiri, namun sikap kita menolak Dia. Kita akan merasa sedih, ketika ketulusan kita untuk memberi, menolong, namun apa yang kita lakukan sama sekali tidak dihargai, demikian juga dengan TUHAN Yesus, ketika ketulusan-Nya, kasih-Nya dan pengorbanan-Nya ditolak, karena mereka merasa diri masih mampu dan tidak mau tahu tentang rencana dan kehendak TUHAN. Mari kita hidup dalam penyerahan diri kepada-Nya, supaya kita dimampukan memahami rencana-Nya bagi kita. TUHAN Memberkati..

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN085) "KEWAJIBAN KEPADA TUHAN DAN NEGARA"

Pembacaan Alkitab: Lukas 20:20-26

"Lalu kata Yesus kepada mereka: " Kalau begitu berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!".   (Lukas 20:25).

Pernyataan TUHAN YESUS tentang kewajiban mengembalikan milik negara kepada negara dan milik Allah kepada Allah telah membuat ahli-ahli Taurat dan iman-iman kepada tidak mampu menjerat-Nya dengan akal licik dan kebusukan hati mereka yang tidak jujur dalam membayar pajak, padahal mereka termasuk orang-orang yang sangat berpengaruh, khususnya dibidang agama. Namun ternyata agama tidak menjamin mereka dapat hidup benar, tetapi justru menyalahgunakan kedudukan mereka untuk meraup keuntungan (Ay. 20-21).

Sikap mereka yang kurang ajar, yaitu berpura-pura menjadi orang jujur, hanya untuk mencari-cari kesalahan harus terhenti ketika TUHAN YESUS memberikan jawaban atas pertanyaan mereka tentang membayar pajak kepada kaisar (Ay. 22-26). TUHAN YESUS mengetahui maksud mereka (Ay. 23). Apa yang TUHAN YESUS mau dari jawaban-Nya?

1. Supaya kita tahu membedakan apa yang harus diberikan kepada negara dan apa yang kita berikan kepada TUHAN (Ay. 24).

2. Sadar akan kewajiban kita kepada negara maupun kepada TUHAN. Berikan kepada negara apa yang negara punya dan kepada Allah apa yang Allah punya (Ay. 25).

Karena kelicikan dan kebusukan hati mereka, mereka berlaku bodoh dan tidak jujur. Mereka mau bebas dari tuntutan mambayar pajak untuk kaisar. Seharusnya pengetahuan mereka tentang hukum agama membuat mereka sadar dan mengerti akan kewajiban kepada negara dan kewajibannya kepada TUHAN, tetapi justru sebaliknya moral mereka semakin merosot hanya untuk kepentingan dan kepuasan diri.

Banyak di antara kita yang lupa maupun dengan sengaja tidak mau tahu apa yang menjadi kewajiban kita sebagai orang-orang percaya kepada TUHAN, namun mengabaikannya dengan seribu satu alasan. Bersikap masa bodoh, tidak jujur atau berpura-pura jujur namun moralnya rusak, mengabaikan kewajibannya hanya untuk menyelamatkan kepentingan diri. Mari kita mengambil sikap yang benar, lakukan kewajiban kita kepada negara dan kepada TUHAN. TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN084) "KECEWA DAN PERGI MENIGGALKAN TUHAN"

Pembacaan Alkitab: Markus 10 : 17-27

“Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.” (Ay. 21-22).

Sebelumnya kita sudah merenungkan bagian ini dengan judul “Memperoleh Harta Di Surga” yang mengambil ayat mas dari ayat 21. Kali ini kita kembali dengan perikop yang sama namun dengan judul yang berbeda. Namun tidak mengurangi makna dan pengertian yang dari apa yang kita renungkan sebelumnya.

Orang yang kaya yang berlimpah dengan harta yang diceritakan dalam perikop ini memiliki keinginan yang kuat untuk mencari tahu tentang kebenaran akan hidup yang kekal (Ay. 17), namun ia tidak memiliki keberanian untuk melespaskan apa yang dianggapnya penting untuk memperoleh hal yang jauh lebih penting. Hatinya masih terikat dengan hartanya yang banyak, walaupun alkitab mencatat bahwa orang itu adalah orang yang rendah hati dan taat menjalankan perintah agama (Ay.17-20). Namun belum merupakan jaminan bahwa orang itu akan masuk ke dalam kerajaan Allah (Ay. 23-25), karena hatinya masih diperhamba oleh mamon (Mat. 6:24, Luk. 16:9). Karena itu, ketika TUHAN Yesus menyusuruh menjual hartanya dan membagikannya kepada orang miskin untuk memperoleh harta yang di Sorga, ia sangat sedih, kecewa dan meninggalkan TUHAN (Ay. 22).

Benar, seperti apa yang TUHAN Yesus katakan; “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” (Luk. 12:34; Mat. 6:21). Nah, sekarang kita dapat menganalisa sesuai dengan dengan firman TUHAN, mengapa orang kaya itu kecewa dan pergi meninggalkan TUHAN? Hal itu disebabkan karena hal-hal berikut;

1. Tidak siap dan menolak untuk menerima ajaran TUHAN Yesus (Ay. 21). Orang Kaya itu KECEWA, karena TUHAN Yesus memberikan jawaban yang tidak menguntungkan dirinya secara lahiriah.

2. Hatinya masih terikat dengan hartanya (Ay 22). Tidak sejalan sama sekali dengan sikapnya yang rendah hati dan ketaatannya menjalankan perintah Allah. Orang itu bersedih hati, karena tidak mau kehilangan hartanya hanya untuk berbagi dengan orang-orang miskin.

Kekecewaan dan kesedihan inilah yang menyebabkan orang kaya itu segera pergi dan meninggalkan TUHAN. Ia tidak pernah tahu bahwa kekecewaan dan kesedihan yang jauh lebih besar lagi, ketika ia tidak mendapatkan warisan, yaitu harta yang dari surga, hidup yang kekal. Hidup kekal tidak dapat dibeli atau ditukar dengan harta duniawi. Itu adalah anugerah TUHAN bagi orang-orang yang mau melepaskan yang penting untuk hal-hal yang lebih penting. TUHAN Yesus tidak bermaksud untuk membuat orang itu menderita karena kehilangan hartanya, tetapi jikalau ia mau percaya dan mengikut Yesus (Ay. 21b), maka TUHAN Yesus adalah jaminan baginya dan harta yang jauh lebih besar sudah TUHAN siapkan sebagai gantinya. Memang kedengaranya kurang nyaman dan tidak enak, namun hasil akhirnya tidak seperti yang kita pikirkan.

Kita sering kecewa dengan TUHAN dan mencoba untuk menghindar dari hadapan-Nya karena apa yang TUHAN ajarkan tidak enak untuk dijalani, kedengarannya pahit dan sangat menyakitkan. TUHAN menjawab doa kita tidak seperti yang kita harapkan.

Kecewa dan berlari meninggalkan TUHAN bukanlah solusi, tetapi sesungguhnya kita sedang mengejar masalah yang jauh lebih besar, segala sesuatu yang kita lakukan tidak akan ada artinya sama sekali dan kita akan kehilangan segala sesuatu yang baik yang sesungguhnya TUHAN sudah siapkan bagi kita. Kita tidak akan pernah bisa mengatur TUHAN, biarkan Dia yang mengatur hidup kita. TUHAN memberkati.

============
Info Renungan Lainnya:
Email: solagracia2308@gmail.com
Pin BB: 2600cd25
WhatsApp: +6285337460111 (WhatsApp Only, No Call or SMS).
============

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN083) "MEMPEROLEH HARTA DI SORGA"

Pembacaan Alkitab: Markus 10:17-22

"Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang- orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (Ay. 21).

Memperoleh harta di surga? Apa itu harta di sorga? Harta di sorga adalah segala sesuatu yang berhubungan hidup kekal atau keselamatan (Mark 10:17b). Mau tidak mau, diakui ataupun tidak, inilah yang menjadi tujuan akhir hidup manusia, baik yang kaya maupun yang miskin tidak akan ada perbedaan, semuanya memiliki hak yang sama.

Ada bebarapa syarat dan ketentuan yang TUHAN Yesus berikan untuk memperoleh harta di sorga, yaitu;

1. Berani mengorbankan yang penting untuk memperoleh yang lebih penting. Mengorbankan harta duniawi untuk orang-orang yang kurang beruntung, miskin dan kurang mampu untuk memperoleh harta sorgawi.

2. Memiliki hati yang penuh belas kasihan terhadap orang-orang miskin. Hati yang mau berbagi dan hati yang mengasihi, hati yang memberi, peka terhadap kebutuhan orang lain.

3. Siap menderita demi atau karena Kristus. Memikul salib (take up the cross) dan mengikut Yesus.

Inilah yang TUHAN Yesus minta, ketika seseorang datang kepada-Nya seraya bertanya; "guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" (Ay. 17). Orang ini bukan saja kaya tetapi juga taat beragama (Ay. 19-20), sopan dan santun dalam bertindak (Ay. 17-18), namun ketika TUHAN mengajar dia, memberikan syarat untuk memperoleh harta di sorga, dia sangat sedih dan kecewa, karena ia menitikberatkan harta duniawi dan rela melepaskan harta sorgawi (Ay. 22). Ketaatannya menjalankan perintah agama diuji di sini.

Ketika kita rela berbagi dengan orang lain, banyak memberi, peka terhadap kebutuhan orang lain, maka sesungguhnya kita sedang mengupulkan harta di sorga. Kita tidak akan pernah kehilangan dan merugi, tetapi justru kita akan memperoleh harta yang sesungguhnya. TUHAN memberkati.

============
Info Renungan Lainnya:
Email: solagracia2308@gmail.com
Pin BB: 2600cd25
WhatsApp: +6285337460111 (WhatsApp Only, No Call or SMS).
============

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN082) "BUKAN JAMINAN KESELAMATAN"

Pembacaan Alkitab: Markus 10:17-27

“Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" (Ay. 17).

Siapakah orang yang sedang berlari-lari untuk mendapatkan TUHAN Yesus? Dan untuk apa ia melakukan hal itu? Pertanyaan-pertanyaan ini cukup untuk menolong kita mengenal siapa orang itu dan apa tujuannya. Memang Alkitab tidak memberitahuan nama orang itu, tetapi yang pasti bahwa orang itu adalah orang yang sangat kaya menurut catatan Kitab Suci (Ay. 22). Bukan itu saja, tetapi jika kita memperhatikan secara sesakma, maka kita akan menenukan bahwa, orang itu bukan saja kaya tetapi juga:

1. Ia adalah seorang yang sangat rendah hati, sopan dan santun. Hal ini terlihat dari sikapnya ketika ia menjumpai TUHAN Yesus, ia berlari-lari dengan penuh semangat lalu bersujud di hadapan-Nya, menyapa-Nya dengan sebutan “Guru yang baik” (Ay. 17-18).

2. Ia juga adalah seorang taat beragama. Ia bukan saja mengetahui seluruh kehendak Allah melalui hukum-hukum-Nya, tetapi juga menurutinya dengan setia (Ay. 19-20).

Kaya, rendah hati, dan taat beragama, itu belum cukup baginya untuk menumukan kepastian keselamatan. Ia mengalami kekosongan jiwa yang menggerakkan hatinya untuk berjumpa dengan TUHAN Yesus dengan gairah dan semangat yang luar biasa. Ini merupakan kesempatan yang baik baginya untuk bertanya kepada TUHAN; “… apakah yang harus kuperbuat  untuk memperoleh hidup yang kekal?” (Ay. 17b).  Menjawab pernyataan TUHAN Yesus dalam ayat 19, Dalam pengakuannya, ia telah menuruti seluruh perintah TUHAN dengan setia sejak masa mudanya (Ay. 20). Lalu TUHAN memandang dia dengan penuh belas kasihan, karena ada satu hal yang sangat berat dan sulit untuk dilakukan untuk memperoleh hidup yang kekal, yaitu berbagi dengan orang-orang yang kurang beruntung.  TUHAN Yesus berkata “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (Ay. 21).

Kekayaan, sikap yang baik, dan taat beragama, memang sangat penting tetapi itu BUKANLAH JAMINAN KESELAMATAN, kalau tidak memiliki yang satu ini, yaitu: HATI YANG PENUH BELAS KASIHAN, terhadap orang-orang yang kurang berutung (miskin dan tidak mampu),  memikul salib (KJV: take up the Cross) dan mengikut Yesus. Inilah yang TUHAN minta dari orang tersebut. Mendengar hal ini, semangat dan gairah di awal perjumpaan berubah menjadi kesedihan yang mendalam, karena ia menitikberatkan hartanya dan mengorbankan keselamatan jiwanya. Ia kecewa dengan pernyataan TUHAN Yesus, lalu meninggalkan-Nya (Ay. 22).

Apa yang kita miliki sesungguhnya adalah titipan TUHAN (bdk. Ayub 1:21). Semuanya penting, tetapi tidak lebih penting dari keselamatan jiwa kita. Semuanya perlu, tetapi tidak lebih perlu dari keselamatan jiwa kita. Harta di dunia akan menjadi penghalang untuk beroleh harta di sorga jika kita tidak mampu mengelola pikiran dan hati kita dengan baik untuk memperioritaskan hal-hal yang lebih penting (Ay. 23-27).

Ketika kita memiliki sesuatu yang lebih, mari berbagi dengan orang lain karena Kristus. Ketika kita mau berbagi, memiliki hati yang penuh belas kasihan, sesungguhnya kita sedang mengumpulkan harta yang jauh lebih besar (harta sorgawi) dari apa yang kita bagikan kepada orang-orang miskin dan yang tidak mampu. Keselamatan kita bukan ditentukan oleh banyaknya harta kita, tetapi kesediaan diri untuk berbagi dengan sesama karena iman kepada Kristus (Ay. 21). TUHAN memberkati.

============
Info Renungan Lainnya:
Email: solagracia2308@gmail.com
Pin BB: 2600cd25
WhatsApp: +6285337460111 (WhatsApp Only, No Call or SMS).
============

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN081) "DUNIA MEMBUTUHKANMU"

Pembacaan Alkitab: Markus 9:50

"Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

"Garam memang baik..." Kebaikaan dan manfaat garam telah rasakan oleh masyarakat dunia. Kegunaannya yang dirasakan oleh masyarakat membuat garam menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, mulai dari rakyat jelata sampai kepada raja-raja dan pembesar-pembesar dunia. Namun walaupun demikian garam bukanlah hal yang mahal dan sulit ditemukan. Garam dapat ditemukan di mana-mana.

Garam memberikan cita rasa dan kenikmatan dalam setiap masakan. Dapat dibayangkan, jika di dunia tidak ada garam, Gak selera ah...!!! Semua akan menjadi hambar dan tidak sedap untuk dinikmati. Ayub berkata; "Dapatkah makanan tawar dimakan tanpa garam atau apakah putih telur ada rasanya?" (Ayub 6:6), sebuah pertanyaan retorik yang semua orang pasti tahu jawabannya.

TUHAN Yesus berkata"kamu adalah garam dunia..." (Mat. 5:13). Itu artinya bahwa DUNIA MEMBUTUHKANMU, yaitu untuk memberi kenikmatan dan cita rasa yang berbeda kepada dunia, terlurut dalam setiap aspek kehidupan, memberi pengaruh kepada masyarakat dan dunia di mana kita berada. Sebaliknya jika garam sudah tidak asin lagi, maka tidak ada gunanya selain buang dan diinjak orang (Mat. 5:3). Hal ini mengajar kita bahwa;

1. Kita harus menjaga agar kualitas garam itu tetap baik. "... jika garam menjadi hambar dengan apakah kamu mengasinkannya?" (Mrk. 9:50a). Tidak pernah berhenti untuk memberi rasa dan kenikmatan kepada dunia.

2. Kita harus tetap memiliki persediaan garam. "Hendaklah kamu selalu memiliki garam dalam dirimu..." (Mrk. 9:50b). Garam yang membuat orang lain tetap merasa nyaman di tempatnya. Damai dan sejahtera (9: 50c).

Garam memang baik, Kamu memang baik! Apa jadinya jika dunia tanpa kamu? TUHAN menetapkan kamu untuk menjadi "Suplayer Garam" untuk memberi cita rasa dan kenikmatan yang berbeda kepada dunia. Jagalah baik-baik kualiatas garam kita dan jangan sampai kita kehabisan garam, karena dunia membutuhkannya dan semua orang akan mencarinya. TUHAN memberkati.

============
Info Renungan Lainnya:
Email: solagracia2308@gmail.com
Pin BB: 2600cd25
WhatsApp: +6285337460111 (WhatsApp Only, No Call or SMS).
============

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN080) "INVESTASI"

Pembacaan Alkitab: Markus 10:28-31

"Jawab Yesus: " Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki- laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak- anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki- laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal" (Ay. 29-30).

Tujuan dari investasi adalah untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Investasi itu sendiri adalah penanaman modal atau uang dalam suatu perusahaan untuk memperoleh keuntungan atau hasil yang lebih besar. Banyak orang tidak ragu-ragu berinvestasi, ketika ia tahu bahwa ia akan mendapatkan keuntungan, berani mengorbankan yang penting untuk memperoleh yang lebih peting. Namun semuanya ini hanya untuk tujuan hidup di dunia, semuanya akan hilang lenyap ketika kita kembali kepada Sang Khalik. Ayub berkata; "katanya: " Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" (Ayub 1:21).

Kita berani berinvestasi untuk hal-hal yang akan hilang dan lenyap, kenapa kita tidak berani berinvestasi untuk hal-hal yang tidak akan hilang dan bernilai kekal? kita berinvestasi menanam modal iman untuk memperoleh hidup yang kekal (Ay. 30).

1. Berani Mengorbankan Apa yang Dianggap Penting karena Kristus dan Injil-Nya (Ay. 28-29).

2. Berani Menerima Bagian dalam Penderitaan untuk Memperoleh Hidup Kekal (Ay. 30-31).

Berapa keuntungan yang kita dapat? 100 kali lipat! (Ay. 30a). Jauh lebih besar dari apa yang kita tanam. Tidak beresiko, tetapi justru kita mendapat kepastian. Dapatkah kita bandingkan dengan keuntungan yang di dapat dari investasi di dunia ini? Apakah kita masih ragu? Berani mengambil keputusan hari ini untuk berinvetasi iman! Kita akan mendapat bagian yang jauh lebih besar untuk menjadi insan yang lebih baik (Ay. 31). TUHAN memberkati.

============
Info Renungan Lainnya:
Email: solagracia2308@gmail.com
Pin BB: 2600cd25
WhatsApp: +6285337460111 (WhatsApp Only, No Call or SMS).
============

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN079) "RUMAH DOA BAGI SEGALA BANGSA"

Bacaan Alkitab: Markus 11:15-19

“Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa?” (Ay. 17a).

“Rumah-Ku akan disebut sebagai rumah doa”. Rumah doa yang dimaksud dalam ayat ini adalah Bait Allah yang sudah disebutkan di dalam ayat ke 15. Fungsi dari Bait Allah adalah tempat untuk berdoa, mempersembahkan korban dan memuliakan Allah. Namun alangkah terkejutnya ketika TUHAN Yesus melihat Bait Allah sudah berubah fungsi menjadi sarang penyamun (Ay. 15-16), hal yang tidak pernah diharapkan terjadi di sini. Mungkin ini adalah sebuah gambaran tentang rusaknya kehidupan rohani manusia yang menggantikan hal-hal yang rohani dengan hal-hal yang tidak sepantasnya di hadapan Allah.

Apa yang terjadi di Bait Allah mengundang reaksi yang sangat keras dari TUHAN Yesus sendiri walaupun pada akhirnya Ia akan menghadapi sebuah perlawanan keras dari orang-orang yang tidak menyetujui tindakan-Nya. Ia bukan saja akan menghadapi orang-orang biasa (penjual dan pembeli), tetapi orang-orang yang notabene memiliki intelektual yang tinggi di bidang agama, yaitu imam-imam kepada dan ahli-ahli Taurat (Ay. 18). Seharusnya mereka turut menjaga kesucian dan kesakralan Bait Allah, tetapi sebaliknya mereka membiarkan hal itu terjadi.

TUHAN Yesus mau mengembalikan fungsi Bait Allah yang sebenarnya sebagai Rumah Doa Bagi Segala Bangsa. Tindakan TUHAN Yesus yang sangat tegas dan penuh kotroversial adalah; 1. Mengusir semua penjual dan pembeli, menjungkirbalikkan meja penukar uang. 2. Melarang semua orang melintasi Bait Allah dengan membawa barang-barang. 3. Ia memberikan sebuah Alasan yang Ia kutif dari Kitab Nabi Yesaya 56:7, bahwa fungsi Bait Allah adalah sebagai Rumah Doa Bagi Segala Bangsa (Ay. 17).

Tindakan TUHAN Yesus bukanlah tindakan sensasional dan emosional. Sikap-Nya yang sangat tegas dan teguran-Nya yang keras sangat beralasan bahwa Bait Allah (Gereja) harus dikembalikan kepada fungsi yang sebenarnya sebagai Rumah Doa, bebas dan bersih dari;

1. KEPENTINGAN DIRI SENDIRI (Jual-Beli).
Bait Allah (Gereja) bukan tempatnya untuk memperkaya diri, memperjual-belikan kepentingan diri sendiri, meraih keuntungan diri sendiri, dsb.  Ini akan menodai kesakralan  rumah doa kita dan mengganggu orang lain yang memiliki kepentingan untuk berdoa dan yang sungguh-sungguh memiliki kerinduan untuk memuliakan TUHAN, menjadikan gereja sebagai Rumah Doa.

2. BEBAS DAN BERSIH DARI PARA PENYAMUN.
TUHAN Yesus menyebut sebagai sarang penyamun (tempatnya para perampok/ pencuri). Merampok hak orang lain untuk beribadah atau berdoa ke Bait Allah (Gereja), dan mencuri kemuliaan TUHAN dengan menodai kesucian Bait Allah untuk meraih keutungan diri sendiri.

Gereja adalah Rumah Doa, dan seharusnya mampu menarik setiap orang untuk masuk ke dalamnya untuk berdoa dan memuliakan TUHAN.  Gereja bukan milik kita, Gereja bukan tempatnya untuk meraih keuntungan diri sendiri, jangan menjadikannya sebagai tempatnya para perampak, Gereja adalah milik TUHAN untuk semua orang yang rindu untuk datang kepada-Nya, itulah sebabnya Gereja akan di sebut “RUMAH DOA BAGI SEGALA BANGSA”. Yang dimaksud segala bangsa adalah semua orang.  Jangan mengubah fungsi gereja yang sebenarnya, jika itu terjadi, maka barangsiapa yang melakukannya, maka TUHAN akan melemparkan dia keluar, membuang dan membinasakannya (Yer. 7:15). TUHAN Yesus memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *