Pembacaan Alkitab: 2 Samuel 13:1-18
"Tetapi gadis itu berkata kepadanya: " Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu." (Ay. 12).
Sesuai dengan namanya, Tamar (Ay. 1) ia adalah seorang perempuan yang sangat cantik. Tamar dalam Bhs. Ibarani berarti "Pohon Korma". Korma melambangkan pertumbuhan yang baik, KECANTIKAN, ketulusan dan kelurusan (bdk. Mzm. 92:13; Yer. 10:5). Tamar adalah adik perempuan Absalom anak Daud, disebutkan bahwa ia adalah seorang perempuan yang sangat cantik. Karena kecantikannya, membuat Amnon saudaranya mabuk kepayang karena, ia jatuh cinta kepadanya; "Sesudah itu terjadilah yang berikut. Absalom bin Daud mempunyai seorang adik perempuan yang cantik, namanya Tamar; dan Amnon bin Daud jatuh cinta kepadanya" (Ay. 1).
Kisah itu berlangsung, Amnon tergoda karena kecantikan Tamar, Amnon ingin memilikinya, namun Amnon, memilih dengan cara yang jahat untuk memuaskan nafsunya (ay. 2-5) rencananya pun berhasil, karena bantuan Yonadab sepupunya (ay. 6-11) walaupun pada akhirnya cinta itu berubah menjadi kebencian yang sangat hebat dalam hati Amnon (ay. 15-17).
Bagaimana dengan Tamar? Ternyata, selain dia adalah seorang perempuan yang sangat cantik, tetapi juga ia adalah perempuan yang sangat baik, berusaha menjaga kekudusan dan jati dirinya sebagai anak-anak Raja. Ia adalah seorang perempuan yang cerdas, tahu membedakan yang baik dan yang buruk. Hal ini nampak dari sikafnya ketika ia hendak diperkosa oleh Amnon kakaknya (ay. 12;
1. Tamar tegas menolak untuk melakukan kekejian atau berbuat dosa. Ia tidak mau menodai bangsanya dan melemahkan wibawa kerajaan dengan perbuatannya (ay. 12).
2. Tamar penuh pertimbangan untuk menjaga kekudusan. Bahkan karena kecerdasannya, ia menasehati Amnon supaya ia dengan cara yang baik dan berkenan di hadapan Raja (ay. 13).
Tamar bukan saja cantik, tetapi juga cerdas. Ia berusaha menjaga dirinya, hidup dalam kekudusan, tidak menodai dirinya dengan nafsu sesaat sekalipun ada kesempatan. Walaupun pada akhirnya dia harus menjadi korban. Ia menjaga tradisi yang sudah berjalan turun-temurun, ia berkata "sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu." (Ay. 12b).
Ini adalah teledan yang luar biasa, bagi kita dari seorang Tamar. Berusaha menjaga diri "cantik luar dalam", cantik di wajah, cantik di hati. Ia tidak menyalahgunakan anugerah terindah dalam hidupnya demi kepuasan sesaat. Mari kita cerdas dalam menentukan sikaf. Belajar dan terus belajar. TUHAN memberkati.
Informasi Renungan:
Pin BB: 2600cd25
WhatsApp: +6285337460111( WA Anly, No Call or SMS).
Email: solagracia2308@gmail.com
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
"Tetapi gadis itu berkata kepadanya: " Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu." (Ay. 12).
Sesuai dengan namanya, Tamar (Ay. 1) ia adalah seorang perempuan yang sangat cantik. Tamar dalam Bhs. Ibarani berarti "Pohon Korma". Korma melambangkan pertumbuhan yang baik, KECANTIKAN, ketulusan dan kelurusan (bdk. Mzm. 92:13; Yer. 10:5). Tamar adalah adik perempuan Absalom anak Daud, disebutkan bahwa ia adalah seorang perempuan yang sangat cantik. Karena kecantikannya, membuat Amnon saudaranya mabuk kepayang karena, ia jatuh cinta kepadanya; "Sesudah itu terjadilah yang berikut. Absalom bin Daud mempunyai seorang adik perempuan yang cantik, namanya Tamar; dan Amnon bin Daud jatuh cinta kepadanya" (Ay. 1).
Kisah itu berlangsung, Amnon tergoda karena kecantikan Tamar, Amnon ingin memilikinya, namun Amnon, memilih dengan cara yang jahat untuk memuaskan nafsunya (ay. 2-5) rencananya pun berhasil, karena bantuan Yonadab sepupunya (ay. 6-11) walaupun pada akhirnya cinta itu berubah menjadi kebencian yang sangat hebat dalam hati Amnon (ay. 15-17).
Bagaimana dengan Tamar? Ternyata, selain dia adalah seorang perempuan yang sangat cantik, tetapi juga ia adalah perempuan yang sangat baik, berusaha menjaga kekudusan dan jati dirinya sebagai anak-anak Raja. Ia adalah seorang perempuan yang cerdas, tahu membedakan yang baik dan yang buruk. Hal ini nampak dari sikafnya ketika ia hendak diperkosa oleh Amnon kakaknya (ay. 12;
1. Tamar tegas menolak untuk melakukan kekejian atau berbuat dosa. Ia tidak mau menodai bangsanya dan melemahkan wibawa kerajaan dengan perbuatannya (ay. 12).
2. Tamar penuh pertimbangan untuk menjaga kekudusan. Bahkan karena kecerdasannya, ia menasehati Amnon supaya ia dengan cara yang baik dan berkenan di hadapan Raja (ay. 13).
Tamar bukan saja cantik, tetapi juga cerdas. Ia berusaha menjaga dirinya, hidup dalam kekudusan, tidak menodai dirinya dengan nafsu sesaat sekalipun ada kesempatan. Walaupun pada akhirnya dia harus menjadi korban. Ia menjaga tradisi yang sudah berjalan turun-temurun, ia berkata "sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu." (Ay. 12b).
Ini adalah teledan yang luar biasa, bagi kita dari seorang Tamar. Berusaha menjaga diri "cantik luar dalam", cantik di wajah, cantik di hati. Ia tidak menyalahgunakan anugerah terindah dalam hidupnya demi kepuasan sesaat. Mari kita cerdas dalam menentukan sikaf. Belajar dan terus belajar. TUHAN memberkati.
Informasi Renungan:
Pin BB: 2600cd25
WhatsApp: +6285337460111( WA Anly, No Call or SMS).
Email: solagracia2308@gmail.com
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
No comments:
Post a Comment