Pembacaan Alkitab: 2 Samuel 11:1-5
"Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan- jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya" (Ay. 2).
Kisah tentang Daud dan Batsyeba sangat menarik untuk kita perhatiakan, bukan karena kisah cinta butanya Daud dengan seorang perempuan cantik yang sudah bersuami. Tetapi bagaimana iblis memanfaatkan moment-moment strategis untuk melemahkan sendi-sendi keimanan kita untuk mengikuti kemauannya dan berpaling dari nilai-nilai moral yang dibangun di atas dasar iman kepada TUHAN.
Iblis tidak akan menyia-nyiakan kesempatan, di mana saat-saat manusia berada dalam situasi yang nyaman dan saat manusia mencoba untuk menikmati relaksasi, karena pada saat itu manusia merasakan kenikmatan hidup, memanjakan diri untuk kepuasan dan kesenangan diri. Di sinilah iblis berusaha untuk menawan manusia dengan kenikmatannya sehinggan manusia kehilangan kesadaran diri dan bertindak mengikuti kemauannya.
Ini mungkin sedikit gambaran tentang kisah cinta butanya Daud dengan Batsyeba. Iblis menawarkan kenikmatan, karena ia melihat celah untuk meruntuhkan sendi-sendi keimanan Daud. Kapan iblis menemukan celah itu?
1. Ketika kita lalai akan tugas dan tanggung jawab kita. Daud melalaikan tugasnya sebagai raja dan memilih untuk berelaksasi di istana dan memanjakan diri. Tetapi tanggung jawabnya dilimpahkan kepada Yoab dan seluruh orang Israel (ay. 1)
2. Ketika kita memilih mengasingkan diri dan menutup diri dari keramaian. Yoab maju berperang dengan orang-orangnya tetapi Daud sendiri tinggal di Yerusalem (di Istana) (ay. 1b).
Inilah moment dan celah terbaik bagi iblis untuk menjatuhkan Daud seorang raja Besar. Iblis menawarkan keindahan dan kenikmatan duniawi (ay. 2). Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Daud yang tinggal seorang diri di Istana (ay. 3-5).
Iblis selalu menawarkan hal-hal yang menarik (seperti perempuan cantik seperti Batsyeba). Dan iblis masih punya banyak cara untuk menjatuhkan dan melemahkan kita. Ia menyeret kita dengan tawaran-tawarannya yang menarik (Bc. Mat. 4:1-10). Jangan biarkan iblis mendapatkan celah, tunaikanlah tugas dan tanggung jawab kita dengan setia di hadapan TUHAN dan berusahalah hidup bersosialisasi dengan sesama. TUHAN memberkati...
Renungan via BBM, silakan invite 2600cd25, WhatsApp +6285337460111 (WhatsApp Only, No Call or SMS). Email: solagracia2308@gmail.com
Amourously Of Christ:
Ps. KeTUT MARDIASA
"Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan- jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya" (Ay. 2).
Kisah tentang Daud dan Batsyeba sangat menarik untuk kita perhatiakan, bukan karena kisah cinta butanya Daud dengan seorang perempuan cantik yang sudah bersuami. Tetapi bagaimana iblis memanfaatkan moment-moment strategis untuk melemahkan sendi-sendi keimanan kita untuk mengikuti kemauannya dan berpaling dari nilai-nilai moral yang dibangun di atas dasar iman kepada TUHAN.
Iblis tidak akan menyia-nyiakan kesempatan, di mana saat-saat manusia berada dalam situasi yang nyaman dan saat manusia mencoba untuk menikmati relaksasi, karena pada saat itu manusia merasakan kenikmatan hidup, memanjakan diri untuk kepuasan dan kesenangan diri. Di sinilah iblis berusaha untuk menawan manusia dengan kenikmatannya sehinggan manusia kehilangan kesadaran diri dan bertindak mengikuti kemauannya.
Ini mungkin sedikit gambaran tentang kisah cinta butanya Daud dengan Batsyeba. Iblis menawarkan kenikmatan, karena ia melihat celah untuk meruntuhkan sendi-sendi keimanan Daud. Kapan iblis menemukan celah itu?
1. Ketika kita lalai akan tugas dan tanggung jawab kita. Daud melalaikan tugasnya sebagai raja dan memilih untuk berelaksasi di istana dan memanjakan diri. Tetapi tanggung jawabnya dilimpahkan kepada Yoab dan seluruh orang Israel (ay. 1)
2. Ketika kita memilih mengasingkan diri dan menutup diri dari keramaian. Yoab maju berperang dengan orang-orangnya tetapi Daud sendiri tinggal di Yerusalem (di Istana) (ay. 1b).
Inilah moment dan celah terbaik bagi iblis untuk menjatuhkan Daud seorang raja Besar. Iblis menawarkan keindahan dan kenikmatan duniawi (ay. 2). Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Daud yang tinggal seorang diri di Istana (ay. 3-5).
Iblis selalu menawarkan hal-hal yang menarik (seperti perempuan cantik seperti Batsyeba). Dan iblis masih punya banyak cara untuk menjatuhkan dan melemahkan kita. Ia menyeret kita dengan tawaran-tawarannya yang menarik (Bc. Mat. 4:1-10). Jangan biarkan iblis mendapatkan celah, tunaikanlah tugas dan tanggung jawab kita dengan setia di hadapan TUHAN dan berusahalah hidup bersosialisasi dengan sesama. TUHAN memberkati...
Renungan via BBM, silakan invite 2600cd25, WhatsApp +6285337460111 (WhatsApp Only, No Call or SMS). Email: solagracia2308@gmail.com
Amourously Of Christ:
Ps. KeTUT MARDIASA
No comments:
Post a Comment