(CDN064) "PENGABDIAN YANG TULUS"

Pembacaan Alkitab: 2 Sam. 11:6-13

"Tetapi Uria berkata kepada Daud: " Tabut serta orang Israel dan orang Yehuda diam dalam pondok, juga tuanku Yoab dan hamba- hamba tuanku sendiri berkemah di padang; masakan aku pulang ke rumahku untuk makan minum dan tidur dengan isteriku? Demi hidupmu dan demi nyawamu, aku takkan melakukan hal itu!"  (2 Sam. 11:11).

Sungguh sangat disayangkan sikaf Daud sebagai seorang pemimpin (Raja) tidak mengenal kepribadian, pengorbanan dan pengabdian Uria yang terus berjuang demi keamanan bangsa dan rajanya. Uria berjuang bukan semata-mata untuk mencari popularistas untuk pemenuhan kepentingannya sendiri tetapi ia tunduk dalam pengabdian yang tulus.

Pengabdian Uria nampak dari sikafnya yang tulus dan rendah hati ketika Daud menyuruh ia pulang untuk beristirahat, makan dan tidur dengan istrinya untuk menutupi kesalahan Daud yang bersembunyi di balik kebaikkannya. Kendati demikian Daud sangat sulit untuk meluluhkan ketulusan hatinya Uria yang kokoh dengan pendiriannya untuk mengabdi kepada bangsa dan negaranya. Mari kita belajar dari beberapa hal dari sikaf Uria:

1. Setia dan patuh dalam pengabdian. Ia turut berjuang untuk mempertahankan keutuhan dan keamanan bangsa ( 11:1, 6-7, 11c).

2. Tulus dan rendah hati. Raja membujuk Uria untuk meninggalkan tugasnya beristirahat di rumahnya, namun ia memilih untuk berbaring di depan pintu Istana bersama-sama dengan hamba-hamba tuannya (ay.8-11).

3. Menjunjung dan mementingkan kebersamaan, mengorbankan kesenangan dirinya. Ia tidak pulang untuk bersenang-senang, memikirkan istrinya yang cantik, dan makan enak bersamanya, tetapi ia lebih melihat kepada kebersamaan demi bangsa dan keamanan raja sekalipun ia harus menderita (Ay. 11).

Daud tidak melihat itu, Daud sudah dituduh oleh kesalahannya sendiri yang telah tidur dengan istri Uria. Dan Daud harus kehilangan dan mengorbankan pahlawan terbaiknnya hanya untuk kepentingannya sendiri. Uria dibuat mabuk (ay. 12-13) Uria yang sudah mengabdi dan berjuang demi hidupnya harus gugur di medan perang oleh rencana jahat Daud (11:14-21).

Seberapa besar pengabdian kita dihargai? Atau kita sedang mengalami kondisi yang sama seperti Uria di tempat pekerjaan kita. Ada banyak orang disekitar kita yang berusaha untuk membutuh karakter dan perasaan kita, karena kepentingannya sendiri, lakukanlah seperti apa yang Uria lakukan. Kualitas pengabdian akan menunjukkan siapa kita. Pengadian dan perjuangan kita yang tulus tidak akan sia-sia di hadapan TUHAN. TUHAN memberkati.

Informasi Renungan lainnya:
Pin BB: 2600cd25
WhatsApp: +6285337460111( WA Anly, No Call or SMS).
Email: solagracia2308@gmail.com

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *