(Bacaan Alkitab: Ayub 42:1-2)
(1) Maka jawab Ayub kepada TUHAN: (2 )" Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana- Mu yang gagal".
Manusia yang menjalani kehidupan berpusat pada diri sendiri, selalu memberi porsi lebih besar kepada keinginan dan kemauan diri ketimbang berserah diri kepada kehendak Allah. Di puncak pergumulan, saat tiada daya dan kata dapat terucap, itulah saat-saat yang paling menyedihkan, dan muncul sebuah tanya "Apakah ini hanyalah sebuah mimpi?".
Ada pula yang tanpa sadar, terus mencoba membatasi kuasa TUHAN bekerja oleh ketidaksabarannya mananti jawaban TUHAN dan mempertanyakan "Sampai kapankah hidupku harus begini? Di manakah TUHAN? Dsb, tanpa memahami maksud dan rencana-Nya.
Ayub, adalah sosok pribadi yang patut diteladi. Dalam kesalehannya, ia menahan diri untuk membersarkan diri dan terus mencoba untuk mengerti rencana dan maksud TUHAN dalam hidupnya. Dalam bacaan kita hari ini, kita melihat bahwa, Ayub mengakui kebesaran kuasa TUHAN, walaupun harus berjuang dengan beratnya pergumulan:
1. Ayub Mengakui bahwa TUHAN adalah Allah yang Maha perkasa, Maha kuasa, sanggup mengerjalan atau melakukan segala sesuatu.
2. Ayub mengakui bahwa TUHAN adalah Allah yang Maha sempurna, Ia adalah Allah yang tidak pernah gagal dalam rencana-Nya.
Allah bukan saja sanggup melakukan segala sesuatu tetapi juga menyelesaikannya dengan sempurna. Ini adalah sebuah pengakuan yang memampukan Ayub dapat terus bertahan menghadapi pencobaan hidup. Percayalah bahwa tidak ada perkara yang tidak dapat diselesaikan bersama TUHAN. TUHAN Yesus memberkati.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
Manusia yang menjalani kehidupan berpusat pada diri sendiri, selalu memberi porsi lebih besar kepada keinginan dan kemauan diri ketimbang berserah diri kepada kehendak Allah. Di puncak pergumulan, saat tiada daya dan kata dapat terucap, itulah saat-saat yang paling menyedihkan, dan muncul sebuah tanya "Apakah ini hanyalah sebuah mimpi?".
Ada pula yang tanpa sadar, terus mencoba membatasi kuasa TUHAN bekerja oleh ketidaksabarannya mananti jawaban TUHAN dan mempertanyakan "Sampai kapankah hidupku harus begini? Di manakah TUHAN? Dsb, tanpa memahami maksud dan rencana-Nya.
Ayub, adalah sosok pribadi yang patut diteladi. Dalam kesalehannya, ia menahan diri untuk membersarkan diri dan terus mencoba untuk mengerti rencana dan maksud TUHAN dalam hidupnya. Dalam bacaan kita hari ini, kita melihat bahwa, Ayub mengakui kebesaran kuasa TUHAN, walaupun harus berjuang dengan beratnya pergumulan:
1. Ayub Mengakui bahwa TUHAN adalah Allah yang Maha perkasa, Maha kuasa, sanggup mengerjalan atau melakukan segala sesuatu.
2. Ayub mengakui bahwa TUHAN adalah Allah yang Maha sempurna, Ia adalah Allah yang tidak pernah gagal dalam rencana-Nya.
Allah bukan saja sanggup melakukan segala sesuatu tetapi juga menyelesaikannya dengan sempurna. Ini adalah sebuah pengakuan yang memampukan Ayub dapat terus bertahan menghadapi pencobaan hidup. Percayalah bahwa tidak ada perkara yang tidak dapat diselesaikan bersama TUHAN. TUHAN Yesus memberkati.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
No comments:
Post a Comment