"Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman." (Mazmur 19:8).
(DN016) "PERMATA MILIK ALLAH"
Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 3:18-23
Ayat Mas: "Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah". (1 Kor. 3:23)
(18) Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat. (19) Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: "Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya." (20) Dan di tempat lain: "Tuhan mengetahui rancangan-rancangan orang berhikmat; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka." (21) Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu: (22) baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun waktu yang akan datang. Semuanya kamu punya. (23) Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.
Tidak ada yang lebih membanggakan di dunia ini, selain anugerah Allah
yang telah mengangkat hidup kita sebagai milik-Nya. Kita yang seharusnya
dihukum dan mati karena dosa, tetapi justru Ia meluputkan kita dari
maut dan memberikannya pengharapan yang sejati (bdk. Ef. 2:1-10). Lebih
dari itu, Ia telah membayar lunas hidup kita, bukan dengan barang yang
fana, tetapi dengan darah-Nya sendiri (1 Ptr. 1:18-19).
Lebih-lebih lagi, Rasul Paulus mengungkapkan bahwa hidup kita adalah
milik Kristus, sebagai milik Kristus, itu artinya bahwa kita adalah
milik Allah (ay. 23). Dapatkah kita mengukur harga yang TUHAN berikan
kepada kita dangan apa yang kita miliki di dunia ini? (Ay. 21-22).
Tidak!!! Kristus jauh lebih besar yang membuat hidup kita menjadi
PERMATA YANG SANGAT BERHARGA. Kristus telah menjadikan hidup kita
berarti.
Sebagai PERMATA MILIK ALLAH, Rasul Paulus sebagai kawan sekerja Allah (1 Kor. 3:9a) menasetkan kita Supaya;
1. Tidak menipu diri sendiri, menganggap diri berhikmat, sebab hikmat
dari dunia ini adalah kebodohan bagi Allah dan sia-sia belaka (ay.
18-20). Kristus adalah hikmat kita (1 Kor. 2:7-8).
2. Tidak
memegahkan diri karena apa kita miliki di dunia ini. Semua bagian yang
kita nikmati di dunia ini akan lenyap. Tetapi PERMATA ALLAH akan tetap
ada (ay. 22-23) bercayaha seperti cahaya cakrawala, tetap untuk
selama-lamanya dan memimpin banyak orang kepada kebenaran (Dan. 12:3).
Tetapi baiklah kita mengakui Dia sebagai harta milik kita yang telah
menjadikan hidup kita berarti dan bermegah bukan dengan apa yang kita
miliki di dunia ini tetapi karena Kristus. Tanpa Kristus, semua adalah
sia-sia, tetapi dengan Kristus semua adalah milik kita (Kol. 2:3). TUHAN
memberkati.
Renungan via BBM, silakan invite 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111. Email: solagracia2308@yahoo.com.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
(DN015) "BANGUNAN SUCI"
Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 3:16-17
(16) "Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh
Allah diam di dalam kamu? (17) Jika ada orang yang membinasakan bait
Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus
dan bait Allah itu ialah kamu".
Bangunan suci yang dimaksudkan bukanlah tempat pemujaan, rumah ibadah
atau tempat-tempat yang digunakan untuk melakukan ritual keagamaan,
tetapi yang dimaksudkan adalah tubuh kita (ay. 16) dan Rasul Paulus
sudah menjelaskan di dalam 1 Kor. 3:9 bahwa kamu adalah bangunan Allah.
Karena tubuh kita adalah bangunan Allah, maka tubuh kita adalah milik
Allah, dan Allah menggunakan bangunan itu untuk kemuliaan-Nya. Ia telah
menentapkan seorang ahli bangunan untuk meletakkan dasar yang benar ( 1
Kor. 3:10).
Mungkin kita sering mendengar kata orang "jangan
kotori tubuhmu, karena tubuhmu adalah baik Allah!" Namun hanya sampai
disitu saja, sayang sekali tidak dijelaskan maksudnya. Sesuai dengan
tema kita hari ini, Firman TUHAN memberikan alasan mengapa tubuh kita
disebut dengan BANGUNAN SUCI atau BAIT SUCI?
1. Karena bangunan
itu adalah bangunan milik Allah dan dibangun di atas dasar yang teguh,
yaitu YESUS KRISTUS (1 Kor. 3: 9,11). Yang diberitakan oleh
hamba-hamba-Nya (Kol. 2:28; 2 Kor. 4:5).
2. Karena bangunan itu
adalah ISTANA dan SINGGASANA Roh Kudus, di mana Roh Kudus bertakhta dan
memerintah dari dalamnya (ay. 16; 1 Kor. 6:19; 3m. 8:11; 2 Tim. 1:14).
Barangsiapa nerusak bangunan suci milik Allah yang dibangun di atas
dasar yang teguh, baik dari dalam maupun dari luar, maka TUHAN akan
berperkara. Ini membuktikan bahwa Ia bertanggung jawab atas hidup kita.
Kebenaran ini mengajar dan menyadarkan kita untuk menjaga dan
memelihara tubuh kita sebagai bangunan suci untuk tetap kudus seperti
yang dikatakan di dalam ayat 17, "sebab Bait Allah adalah kudus dan bait
Allah itu adalah kamu".
Mari berikan hidup kita dipakai oleh
Allah, jangan merusak bangunan suci dengan hawa nafsu duniawi, karena
tubuhmu adalah BAIT SUCI, tempat kediaman Roh Kudus. ƬUƗƗÄƝ Yesus
Memberkati.
Renungan via BBM, silakan invite 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111. Email: solagracia2308@yahoo.com.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
(DN014) "DIBANGUN DI ATAS DASAR YANG TEGUH"
Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 3:10-17
Ayat Mas: "Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus" (1 Kor. 3:11).
(10) Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. (11) Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. (12) Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, (13) sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. (14) Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. (15) Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api. (16) Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? (17) Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Dalam renungan sebelumnya khususnya dalam 1 Kor. 3:9, Rasul Paulus menuliskan bahwa "kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah". Kali ini ia memperkenalkan dirinya sebagai seorang ahli bangunan yang cakap (ay. 10).
Sebagai seorang ahli bagunan, ia tahu bagaimana caranya membangun yang baik, ia meletakkan dasar yang baik dan benar supaya bangunan itu dapat berdiri dengan kokoh. Ini mengingatkan kita kepada pengajaran TUHAN Yesus dalam Mat. 7:24-27. Bangunan yang kokoh adalah bangunan yang dibangun di atas dasar yang benar dan sebaliknya, bangunan yang dibangun di atas dasar yang salah akan rubuh.
Jadi jika kita mau menjadi bangunan Allah yang kokoh dan kuat, maka harus dibangun di atas dasar yang benar atau dasar yang teguh, yaitu YESUS KRISTUS (ay. 11).
Mengapa kita harus dibangun di atas dasar yang teguh?
1. Setiap bangunan akan diuji. Bangunan yang dibangun di atas dasar emas, perak, batu permata dsb akan terbakar oleh api (ay. 12-15). Seperti rumah yang dibangun di atas pasir, akan segera rubuh (Mat. 7:26-27).
2. Bangunan itu harus baik dan kudus, karena bangunan itu adalah Bait Allah, di mana Roh Kudus ada di dalamnya (ay. 16-17).
Kamu adalah bangunan Allah (1 Kor. 3:9), Rasul Paulus telah meletakkah dasar yang benar, yaitu Kristus, dan Allah tetap menetapkan orang-orang pilihan-Nya yang cakap untuk terus membangun di atas dasar itu oleh pemberitaan firman TUHAN (ay. 10).
Jadilah bangunan Allah yang kokoh, yang dibangun di atas YESUS KRISTUS, dan Roh Allah akan berdiam di dalamnya. TUHAN memberkati.
Renungan via BBM, silakan invite 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111. Email: solagracia2308@yahoo.com.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
Ayat Mas: "Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus" (1 Kor. 3:11).
(10) Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. (11) Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. (12) Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, (13) sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. (14) Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. (15) Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api. (16) Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? (17) Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Dalam renungan sebelumnya khususnya dalam 1 Kor. 3:9, Rasul Paulus menuliskan bahwa "kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah". Kali ini ia memperkenalkan dirinya sebagai seorang ahli bangunan yang cakap (ay. 10).
Sebagai seorang ahli bagunan, ia tahu bagaimana caranya membangun yang baik, ia meletakkan dasar yang baik dan benar supaya bangunan itu dapat berdiri dengan kokoh. Ini mengingatkan kita kepada pengajaran TUHAN Yesus dalam Mat. 7:24-27. Bangunan yang kokoh adalah bangunan yang dibangun di atas dasar yang benar dan sebaliknya, bangunan yang dibangun di atas dasar yang salah akan rubuh.
Jadi jika kita mau menjadi bangunan Allah yang kokoh dan kuat, maka harus dibangun di atas dasar yang benar atau dasar yang teguh, yaitu YESUS KRISTUS (ay. 11).
Mengapa kita harus dibangun di atas dasar yang teguh?
1. Setiap bangunan akan diuji. Bangunan yang dibangun di atas dasar emas, perak, batu permata dsb akan terbakar oleh api (ay. 12-15). Seperti rumah yang dibangun di atas pasir, akan segera rubuh (Mat. 7:26-27).
2. Bangunan itu harus baik dan kudus, karena bangunan itu adalah Bait Allah, di mana Roh Kudus ada di dalamnya (ay. 16-17).
Kamu adalah bangunan Allah (1 Kor. 3:9), Rasul Paulus telah meletakkah dasar yang benar, yaitu Kristus, dan Allah tetap menetapkan orang-orang pilihan-Nya yang cakap untuk terus membangun di atas dasar itu oleh pemberitaan firman TUHAN (ay. 10).
Jadilah bangunan Allah yang kokoh, yang dibangun di atas YESUS KRISTUS, dan Roh Allah akan berdiam di dalamnya. TUHAN memberkati.
Renungan via BBM, silakan invite 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111. Email: solagracia2308@yahoo.com.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
(DN013) "DIBENTUK MENJADI MANUSIA DEWASA"
Pembacaan Alkitab: 1 Korintus 3: 1-9
Ayat Mas: "Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah" (1 Kor. 3:9).
(1) Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus. (2) Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya. (3) Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi? (4) Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani? (5) Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. (6) Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. (7) Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. (8) Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. (9) Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Puji TUHAN, pembacaan Alkitab dari renungan firman TUHAN hari ini masih sama seperti renungan terdahulu, namun dengan tema yang berbeda. Tema kita hari ini "DIBENTUK MENJADI MANUSIA DEWASA".
Rasul menuliskan dalam ayat 9 bahwa, "kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah". Dalam perumpamaan TUHAN YESUS dalam Matius 13:1-23, tentang perumpamaan seorang penabur, memberitahukan bahwa benih yang ditaburkan itu adalah Firman TUHAN dan ladang itu adalah hati manusia (Mat. 13:19) dan pemilik ladang itu adalah TUHAN (1 Kor. 3:9. Berbagai kondisi hati manusia digambarkan dalam perumpamaan ini, tetapi yang TUHAN kehendaki adalah tanah yang baik, supaya benih itu dapat tumbuh dan berbuah (Mat. 13:23).
Allah sedang menggarap ladang hati saudara dengan benih-benih firman TUHAN. Jika ladang saudara siap digarap oleh Allah, maka benih itu akan tumbuh dan menjadi kuat, memiliki buah-buah yang unggul dan berkualitas (Mat. 13:23). Ini adalah sebagai pertanda dari KEDEWASAAN kita di hadapan TUHAN.
Cara Allah menggarap ladangnya adalah sebagai berikut:
1. Allah mengusahakan ladang itu. Allah mengemburkannya dengan Firman TUHAN yang disampaikan oleh hamba-hamba-Nya yang bekerja dengan TULUS seperti Paulus dan POLOS seperti Apolos (ay.5b-6).
2. Allah menyiapkan pekerja-pekerja yang baik, yang bekerja untuk Allah "sebagai kawan sekerja Allah (ay. 9a) yang siap untuk bekerja sama saling melengkapi. Ada yang menanam dan ada yang menyiram, dan Allah yang memberi pertumbuhan (ay. 5-6).
Demikian TUHAN menggarap kita menjadi MANUSIA YANG DEWASA. Kebenaran ini mengajarkan kita kembali untuk tidak mengabaikan setiap firman yang diberitakan oleh orang-orang pilihan Allah, serta menghargai mereka (2 Tim. 5:17). Jadilah ladang yang baik, siap digarap oleh teguran-teguran firman Allah, karena ALLAH SEDANG MEMBENTUK KITA MENJADI MANUSIA YANG DEWASA dan menjadikan kita sebagai manusia-manusia yang unggul dan berkualitas di hadapan TUHAN. TUHAN memberkati.
Renungan via BBM, silakan invite 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111. Email: solagracia2308@yahoo.com.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
Ayat Mas: "Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah" (1 Kor. 3:9).
(1) Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus. (2) Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya. (3) Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi? (4) Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani? (5) Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. (6) Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. (7) Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. (8) Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. (9) Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Puji TUHAN, pembacaan Alkitab dari renungan firman TUHAN hari ini masih sama seperti renungan terdahulu, namun dengan tema yang berbeda. Tema kita hari ini "DIBENTUK MENJADI MANUSIA DEWASA".
Rasul menuliskan dalam ayat 9 bahwa, "kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah". Dalam perumpamaan TUHAN YESUS dalam Matius 13:1-23, tentang perumpamaan seorang penabur, memberitahukan bahwa benih yang ditaburkan itu adalah Firman TUHAN dan ladang itu adalah hati manusia (Mat. 13:19) dan pemilik ladang itu adalah TUHAN (1 Kor. 3:9. Berbagai kondisi hati manusia digambarkan dalam perumpamaan ini, tetapi yang TUHAN kehendaki adalah tanah yang baik, supaya benih itu dapat tumbuh dan berbuah (Mat. 13:23).
Allah sedang menggarap ladang hati saudara dengan benih-benih firman TUHAN. Jika ladang saudara siap digarap oleh Allah, maka benih itu akan tumbuh dan menjadi kuat, memiliki buah-buah yang unggul dan berkualitas (Mat. 13:23). Ini adalah sebagai pertanda dari KEDEWASAAN kita di hadapan TUHAN.
Cara Allah menggarap ladangnya adalah sebagai berikut:
1. Allah mengusahakan ladang itu. Allah mengemburkannya dengan Firman TUHAN yang disampaikan oleh hamba-hamba-Nya yang bekerja dengan TULUS seperti Paulus dan POLOS seperti Apolos (ay.5b-6).
2. Allah menyiapkan pekerja-pekerja yang baik, yang bekerja untuk Allah "sebagai kawan sekerja Allah (ay. 9a) yang siap untuk bekerja sama saling melengkapi. Ada yang menanam dan ada yang menyiram, dan Allah yang memberi pertumbuhan (ay. 5-6).
Demikian TUHAN menggarap kita menjadi MANUSIA YANG DEWASA. Kebenaran ini mengajarkan kita kembali untuk tidak mengabaikan setiap firman yang diberitakan oleh orang-orang pilihan Allah, serta menghargai mereka (2 Tim. 5:17). Jadilah ladang yang baik, siap digarap oleh teguran-teguran firman Allah, karena ALLAH SEDANG MEMBENTUK KITA MENJADI MANUSIA YANG DEWASA dan menjadikan kita sebagai manusia-manusia yang unggul dan berkualitas di hadapan TUHAN. TUHAN memberkati.
Renungan via BBM, silakan invite 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111. Email: solagracia2308@yahoo.com.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
(DN012) "BELUM DEWASA DALAM KRISTUS"
Bacaan Alkitab: 1 Kor. 3: 1-9
(1) Dan aku, saudara-saudara, pada waktu
itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi
hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus. (2) Susulah yang
kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya.
Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya. (3) Karena kamu masih manusia
duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal
itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara
manusiawi? (4) Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan
Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos,"
bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani? (5)
Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu
menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. (6) Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi
Allah yang memberi pertumbuhan. (7) Karena itu yang penting bukanlah yang
menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. (8) Baik
yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima
upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. (9) Karena kami adalah kawan
sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Karena mereka belum dewasa dalam iman, Rasul Paulus belum bisa berbicara tentang hal-hal Rohani, karena itu akan menjadi "PENYAKIT PERUT" bagi mereka, karena pencernaan mereka belum mampu mencerna makanan keras. Mereka masih membutuhkan susu untuk proses pendewasaan iman mereka dalam Kristus (ay. 1-2).
Sebuah teguran keras juga bagi kita yang hanya menerima firman TUHAN tentang janji-janji berkat, tetapi menolaknya saat firman TUHAN mengoreksi keadaan dan perjalanan kerohanian kehidupan kita.
Rasul Paulus mencatat ciri-ciri keadaan manusia yang belum dewasa dalam Kristus berdasarkan uraian 1 Kor. 3:1-9 adalah sebagai berikut:
1.Tidak mampu memahami hal-hal yang Rohani. Masih berada di BAWAH level pendidikan "PAUD" yang masih berada dalam tahap-tahap pengenalan diri (ay. 1).
2. Saluran pencernaan imannya tidak berfungsi dengan baik. Belum mampu mencerna manakan keras (Firman TUHAN) sehingga masih "ngempeng" seperti bayi yang masih minum susu (ay. 2).
3. Meng-idolakan manusia dan bukan Kristus. Memandang yang menanam lebih penting dari yang memberi pertumbuhan. PENGKHOTBAH LEBIH PENTING DARI FIRMAN YANG DISAMPAIKAN. Kristus nomor dua, idola nomor satu (ay. 3-8).
Hal ini menyebabkan terjadinya perselisihan dan perpecahaan, iri hati dan kepentingan diri seperti kelompok bermain anak-anak yang masih belum mengerti kebersamaan (ay. 3).
Sebuah pembelajaran bagi kita bahwa, kita harus menyadari bahwa hidup kita adalah ladang Allah yang siap ditanami benih-benih Firman TUHAN untuk proses pendewasaan kita dalam Kristus (ay. 9). Menempatkan Kristus yang memberi pertumbuhan pada posisi yang utama dan pertama dalam hidup kita (ay. 6-7). TUHAN memberkati.
Renungan via BBM, silakan invite 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111.
(DN011) "MANUSIA DUNIAWI DAN MANUSIA ROHANI"
Bacaan Alkitab: 1 Kor. 2: 14-16
(14) Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh
Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat
memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. (15)
Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak
dinilai oleh orang lain. (16) Sebab: " Siapakah yang mengetahui pikiran
Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia? " Tetapi kami memiliki pikiran
Kristus.
Berdasarkan pembacaan sebelumnya, manusia rohani adalah manusia yang hidup dipimpin oleh Roh. Menerima segala sesuatu yang dinyatakan oleh Roh yang sesungguhnya bersumber dari Allah (1 Kor. 2: 10-13). Sedangkan manusia duniawi adalah manusia yang dikendalikan oleh hawa nafsu dan hikmat manusia, menolak segala sesuatu yang berasal dari Allah (ay. 14).
Mari kita perhatikan dengan sesama perbedaan antara manusia duniawi dengan manusia Rohani sesuai dengan teks pembacaan kita hari ini, seperti berikut:
1. Manusia duniawi mengganggap kebodohan sesuatu yang dari Allah, yang dinyatakan oleh Roh. Oleh karena itu mereka menolak-Nya, tetapi manusia Rohani memahaminya sebagai kebenaran (ay. 14).
2. Manusia duniawi melihat secara terbatas tetapi manusia rohani secara tak terbatas. Menilai, melihat dan menyelidiki, menemukan dan memahami segala sesuatu dari segala sesuatu (ay. 15).
3. Manusia Duniawi memikirkan segala sesuatu yang dari dunia tetapi manusia Rohani memikirkan apa yang Allah pikirkan (ay. 16).
Kebenaran ini mengajarkan kita untuk hidup sebagai manusia rohani. Hidup yang dipimpin oleh Roh, supaya kita tahu segala sesuatu yang berasal dari Allah (1 Kor. 2: 12).
Manusia duniawi akan lenyap oleh keinginannya sediri tetapi manusia Rohani akan tetap hidup (1 Yoh. 2:17; bdk. Yak. 1:14-15).
Oleh karena itu, "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan- kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba- tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat" (Luk. 21:34). TUHAN memberkati.
Renungan via BBM, silakan invite 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111.
Berdasarkan pembacaan sebelumnya, manusia rohani adalah manusia yang hidup dipimpin oleh Roh. Menerima segala sesuatu yang dinyatakan oleh Roh yang sesungguhnya bersumber dari Allah (1 Kor. 2: 10-13). Sedangkan manusia duniawi adalah manusia yang dikendalikan oleh hawa nafsu dan hikmat manusia, menolak segala sesuatu yang berasal dari Allah (ay. 14).
Mari kita perhatikan dengan sesama perbedaan antara manusia duniawi dengan manusia Rohani sesuai dengan teks pembacaan kita hari ini, seperti berikut:
1. Manusia duniawi mengganggap kebodohan sesuatu yang dari Allah, yang dinyatakan oleh Roh. Oleh karena itu mereka menolak-Nya, tetapi manusia Rohani memahaminya sebagai kebenaran (ay. 14).
2. Manusia duniawi melihat secara terbatas tetapi manusia rohani secara tak terbatas. Menilai, melihat dan menyelidiki, menemukan dan memahami segala sesuatu dari segala sesuatu (ay. 15).
3. Manusia Duniawi memikirkan segala sesuatu yang dari dunia tetapi manusia Rohani memikirkan apa yang Allah pikirkan (ay. 16).
Kebenaran ini mengajarkan kita untuk hidup sebagai manusia rohani. Hidup yang dipimpin oleh Roh, supaya kita tahu segala sesuatu yang berasal dari Allah (1 Kor. 2: 12).
Manusia duniawi akan lenyap oleh keinginannya sediri tetapi manusia Rohani akan tetap hidup (1 Yoh. 2:17; bdk. Yak. 1:14-15).
Oleh karena itu, "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan- kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba- tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat" (Luk. 21:34). TUHAN memberkati.
Renungan via BBM, silakan invite 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111.
(DN010) "HIDUP DALAM PIMPINAN ROH"
Bacaan Alkitab: 1 Kor. 2:10-16
Ayat Mas: "Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab
Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal- hal yang tersembunyi dalam
diri Allah". (1 Kor. 2:10)
(10) Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. (11) Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. (12) Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. (13) Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. (14) Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. (15) Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. (16) Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.
Rasul Paulus menguraikan bahwa; kepada kita Allah telah menyatakan
segala sesuatu, bahkan apa yang sulit dan tersebunyi oleh Roh. Roh
menyelidiki segala sesuatu dan tahu segala sesuatu (ay. 11).
Karena oleh Roh, Allah menyatakan segala sesuatu kepada kita, jadi untuk mengetahui dan mengerti kehendak Allah dan segala sesuatu, maka kita harus hidup dalam pimpinan Roh.
Ciri-ciri orang yang hidup dalam pimpinan Roh adalah;
1. Mengenal Allah dan kehendak-Nya, karena Roh Allah yang menyatakannya kepada kita. Ia menyelidiki dan memberitahukan segala sesuatu yang tersembunyi dalam diri Allah (ay. 10-11).
2. Dapat membedakan segala sesuatu, membedakan mana kehendak Allah dan hikmat manusia. Dapat menilai swgala sesuatu. Hal ini hanya mungkin jika kita hidup dalam pimpinan Roh (ay. 12-15).
3. Memilik pikiran Kristus. Mengerti dan memahami mengapa Allah mengasihi dan menyatakan segala sesuatu kepada kita (ay. 16).
Kebenaran ini mengajarkan kepada kita bahwa, Allah mengasihi kita. Oleh karena itu Roh menyatakan segala sesuatu tentang esensi dan keberadaan-Nya supaya kita mengerti dan memahami maksud-maksud-Nya bagi kita. Tanpa Roh Allah, semua usaha manusia untuk mengenal Allah sia-sia, oleh karena itu mari kita hidup dalam pimpinan Roh. TUHAN memberkati.
Renungan via BBM, silakan invite 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111.
Karena oleh Roh, Allah menyatakan segala sesuatu kepada kita, jadi untuk mengetahui dan mengerti kehendak Allah dan segala sesuatu, maka kita harus hidup dalam pimpinan Roh.
Ciri-ciri orang yang hidup dalam pimpinan Roh adalah;
1. Mengenal Allah dan kehendak-Nya, karena Roh Allah yang menyatakannya kepada kita. Ia menyelidiki dan memberitahukan segala sesuatu yang tersembunyi dalam diri Allah (ay. 10-11).
2. Dapat membedakan segala sesuatu, membedakan mana kehendak Allah dan hikmat manusia. Dapat menilai swgala sesuatu. Hal ini hanya mungkin jika kita hidup dalam pimpinan Roh (ay. 12-15).
3. Memilik pikiran Kristus. Mengerti dan memahami mengapa Allah mengasihi dan menyatakan segala sesuatu kepada kita (ay. 16).
Kebenaran ini mengajarkan kepada kita bahwa, Allah mengasihi kita. Oleh karena itu Roh menyatakan segala sesuatu tentang esensi dan keberadaan-Nya supaya kita mengerti dan memahami maksud-maksud-Nya bagi kita. Tanpa Roh Allah, semua usaha manusia untuk mengenal Allah sia-sia, oleh karena itu mari kita hidup dalam pimpinan Roh. TUHAN memberkati.
Renungan via BBM, silakan invite 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111.
(DN009) "RAHASIA YANG DISINGKAPKAN"
Bacaan Alkitab: 1 Kor. 2:6-9
Ayat Mas: "Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang
tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan
Allah bagi kemuliaan kita". (1 Kor. 2:7)
(6) Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan. (7) Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. (8) Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia. (9) Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
Indonesia sedang hangat-hangatnya dengan berita penyadapan. Itu artinya bahwa Privasinya Indonesia sudah jebol dan sudah bukan rahasia lagi khususnya bagi Australia. Ini membuktikan bahwa di dunia ini tidak ada sesuatupun yang tersebunyi, dengan perkembangan ilmu teknologi dan informasi segala sesuatu menjadi mungkin. Tetapi siapakah yang dapat mengerti dan memahami rencana Allah bagi manusia? Dapatkah ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi menjebol rencana Allah bagi dunia?
Selama berabad-abad sampai hari ini, manusia tidak mampu membongkar kebenaran Allah yang diperuntukkan dan dipersiapkan untuk kemuliaan dirinya sendiri (ay. 7), yaitu Kristus yang telah disalibkan (ay. 8) tetapi rahasia yang tersebunyi ini telah disingkapkan bagi dunia, supaya dunia mengenal-Nya, namun tetap saja berusaha untuk menolak-Nya.
Rasul Paulus berusaha membongkar rahasia dari kebenaran ini (ay. 6), yaitu supaya kita mengerti dan memahami bahwa;
1. Kristus adalah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia itu, disediakan Allah sebelum dunia dijadikan untuk kemuliaan kita (ay. 7-8).
2. Allah telah menyediakan segala sesuatu, apa yang dunia tidak pernah lihat, dengar dan pikirkan. Berkat ini tersedia bagi orang-orang yang mengashi Dia (ay. 9).
Kebenaran ini disingkapkan di dalam Kristus, tanpa penyadapan namun semua orang harus tahu, supaya kita dapat mengenal Dia dan melakukan seperti apa yang dikehendaki-Nya (Yoh. 14:12). Terlebih kita mendapat bagian dari apa yang TUHAN telah sediakan bagi kita (ay. 7). Dan supaya kita tidak menyalibkan Dia kembali oleh kedegilan hati kita (ay. 8). Bersyukurlah karena Allah begitu mengasihi kita dengan menyatakan rahasia2 ilahi kepada kita. TUHAN memberkati.
Info renungan lainnya: http://sermonnotes2.blogspot.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
(DN008) "BERGANTUNG KEPADA KEKUATAN ALLAH"
Bacaan Alkitab: 1 Kor. 2:1-5
Ayat Mas: "Supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada KEKUATAN Allah". (1 Kor. 2:5).
Kekuatan Allah adalah kuasa yang memampukan manusia memiliki kekuatan dalam segala bidang, baik kekuatan secara fisik maupun secara rohani. Kekuatan Allah adalah kuasa yang mahasempurna, kekuatan yang tidak dapat digagalkan oleh kekuatan dan hikmat manusia atau kekuatan-kekuatan dari dunia ini.
Rasul Paulus menuliskan bahwa, ia dengan penuh kerendahan hati bahwa, ia adalah manusia sebagaimana manusia adanya. Sekalipun memiliki pengetahuan, namun ia tidak bersandar kepada apa yang ia miliki, ia tahu ada kuasa dan kekuatan yang mahahebat yang menyempurnakan pekerjaannya (ay. 1-4).
Rasul Paulus tidak berbicara dengan hikmatnya sendiri untuk meyakinkan jemaat, tetapi sepenuhnya memberikan celah kepada kekuatan kuasa Roh Kudus (ay. 4). Hikmat, kepintaran dsb, tidak ada gunakan kalau tidak bergantung kepada kekuatan Allah (bdk. Ams. 3:5-7).
Kebenaran ini mengajarkan kepada kita bahwa:
1. Supaya iman kita tidak bergantung kepada hikmat manusia (dunia), tetapi kepada kekuatan Allah (ay. 5). Hikmat dunia rapuh dan tidak memiliki kekuatan (Pkh. 8:17).
2. Supaya iman kita tidak terpesona dengan kata-kata indah, selain kebenaran Kristus yang disalibkan (ay. 2).
3. Percaya kepada pekerjaan kuasa Roh Kudus yang meyakinkan kita akan kebenaran Allah (ay. 4).
Kekuatan dan hikmat manusia tidak akan mampu mengantarkan kita mengenal kebenaran Allah (Pkh. 8:17). Hal ini memaksa kita untuk bergantung penuh kepada kuasa Roh Kudus dan kekuatan Allah.
Sadarilah kelemahan kita dengan penuh kerendahan hati, injinkan Roh Kudus bekerja dan jangan beesandar kepada hikmat dan pengertian kita. TUHAN memberkati.
Pin BB: 23600cd25, WhatsApp: +6285737008111. Informasi Lainnya: +6285337460111, +6281805482555. Email: solagracia2308@yahoo.com
Amourously Of Christ:
Ps. KeTUT MARDIASA
Ayat Mas: "Supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada KEKUATAN Allah". (1 Kor. 2:5).
(1) "Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. (2) Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. (3) Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. (4) Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, (5) supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah"
Kekuatan Allah adalah kuasa yang memampukan manusia memiliki kekuatan dalam segala bidang, baik kekuatan secara fisik maupun secara rohani. Kekuatan Allah adalah kuasa yang mahasempurna, kekuatan yang tidak dapat digagalkan oleh kekuatan dan hikmat manusia atau kekuatan-kekuatan dari dunia ini.
Rasul Paulus menuliskan bahwa, ia dengan penuh kerendahan hati bahwa, ia adalah manusia sebagaimana manusia adanya. Sekalipun memiliki pengetahuan, namun ia tidak bersandar kepada apa yang ia miliki, ia tahu ada kuasa dan kekuatan yang mahahebat yang menyempurnakan pekerjaannya (ay. 1-4).
Rasul Paulus tidak berbicara dengan hikmatnya sendiri untuk meyakinkan jemaat, tetapi sepenuhnya memberikan celah kepada kekuatan kuasa Roh Kudus (ay. 4). Hikmat, kepintaran dsb, tidak ada gunakan kalau tidak bergantung kepada kekuatan Allah (bdk. Ams. 3:5-7).
Kebenaran ini mengajarkan kepada kita bahwa:
1. Supaya iman kita tidak bergantung kepada hikmat manusia (dunia), tetapi kepada kekuatan Allah (ay. 5). Hikmat dunia rapuh dan tidak memiliki kekuatan (Pkh. 8:17).
2. Supaya iman kita tidak terpesona dengan kata-kata indah, selain kebenaran Kristus yang disalibkan (ay. 2).
3. Percaya kepada pekerjaan kuasa Roh Kudus yang meyakinkan kita akan kebenaran Allah (ay. 4).
Kekuatan dan hikmat manusia tidak akan mampu mengantarkan kita mengenal kebenaran Allah (Pkh. 8:17). Hal ini memaksa kita untuk bergantung penuh kepada kuasa Roh Kudus dan kekuatan Allah.
Sadarilah kelemahan kita dengan penuh kerendahan hati, injinkan Roh Kudus bekerja dan jangan beesandar kepada hikmat dan pengertian kita. TUHAN memberkati.
Pin BB: 23600cd25, WhatsApp: +6285737008111. Informasi Lainnya: +6285337460111, +6281805482555. Email: solagracia2308@yahoo.com
Amourously Of Christ:
Ps. KeTUT MARDIASA
(DN007) "KEKAYAAN IMAN DALAM KRISTUS"
Bacaan Alkitab: 1 Korintus 1:30-31
(30) "Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. (31) Karena itu seperti ada tertulis: " Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
Sudah berkali-kali saya mengulangi kata-kata ini: "memiliki Kristus, memiliki segalanya" di dalam Kolose 2:3 mengatakan bahwa, "sebab di dalam Dialah (TUHAN YESUS) tersebunyi segala harta, hikmat dan pengetahuan".
Harta atau kekayaan yang kita miliki di dalam Kristus bukanlah seperti harta yang dimiliki oleh dunia, tetapi kekayaan iman, dimana Allah telah menetapkan kita sebagai umat kepunyaan-Nya (bdk. Ef. 1:4-5). Sebagai umat kepunyaan Allah, Ia memberi perhatian penuh dan keistimewaan, yaitu Kristus sebagai jaminan atas hidup kita (ay. 30a). Kita memiliki apa yang dunia tidak miliki.
Bukti dari perhatian-Nya bagi kita, nampak melalui karya penyelamatan-Nya (ay. 30b):
1. Sebagai langkah awal, Ia MEMBENARKAN kita. Dibenarkan artinya, Allah menganggap kita benar, karena iman kepada Kristus, supaya kita luput dari murka Allah (Rm. 5:1, 9-10). Tanpa kebenaran kita tidak mungkin mengenal kebenaran Kristus.
2. Langkah kedua adalah Ia MENGUDUSKAN kita. Dikuduskan supaya kita memiliki persekutuan dengan Dia yang Mahakudus. Tanpa kekudusan tidak seorangpun dapat melihat Allah (Ib. 12:14b; Mat. 5:8).
3. Sebagai penyempurnaan, Ia MENEBUS kita. Supaya kita tidak binasa karena dosa. Ia menebus bukan dengan emas dan perak tetapi dengan darah yang mahal (1 Ptr. 1:18-19).
Ini adalah fakta dan kebenaran. Karya penyelamatan Kristus membuat HIDUP KITA LEBIH DARI SEKEDAR HIDUP, kita memiliki apa yang dunia tidak miliki. Kekayaan iman ini hanya jika kita hidup di dalam Kristus (ay. 30a).
Hiduplah di dalam Kristus dan milikilah harta terindah dalam hidup kita. Hidup kita berarti dan kita bermegah di dalam Kristus. Inilah keindahan hidup dan kebahagiaan sejati yang kita miliki. TUHAN memberkati.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
(Email: solagracia2308@yahoo.com, WhatsApp: +6285737008111, PIN: 2600cd25).
Sudah berkali-kali saya mengulangi kata-kata ini: "memiliki Kristus, memiliki segalanya" di dalam Kolose 2:3 mengatakan bahwa, "sebab di dalam Dialah (TUHAN YESUS) tersebunyi segala harta, hikmat dan pengetahuan".
Harta atau kekayaan yang kita miliki di dalam Kristus bukanlah seperti harta yang dimiliki oleh dunia, tetapi kekayaan iman, dimana Allah telah menetapkan kita sebagai umat kepunyaan-Nya (bdk. Ef. 1:4-5). Sebagai umat kepunyaan Allah, Ia memberi perhatian penuh dan keistimewaan, yaitu Kristus sebagai jaminan atas hidup kita (ay. 30a). Kita memiliki apa yang dunia tidak miliki.
Bukti dari perhatian-Nya bagi kita, nampak melalui karya penyelamatan-Nya (ay. 30b):
1. Sebagai langkah awal, Ia MEMBENARKAN kita. Dibenarkan artinya, Allah menganggap kita benar, karena iman kepada Kristus, supaya kita luput dari murka Allah (Rm. 5:1, 9-10). Tanpa kebenaran kita tidak mungkin mengenal kebenaran Kristus.
2. Langkah kedua adalah Ia MENGUDUSKAN kita. Dikuduskan supaya kita memiliki persekutuan dengan Dia yang Mahakudus. Tanpa kekudusan tidak seorangpun dapat melihat Allah (Ib. 12:14b; Mat. 5:8).
3. Sebagai penyempurnaan, Ia MENEBUS kita. Supaya kita tidak binasa karena dosa. Ia menebus bukan dengan emas dan perak tetapi dengan darah yang mahal (1 Ptr. 1:18-19).
Ini adalah fakta dan kebenaran. Karya penyelamatan Kristus membuat HIDUP KITA LEBIH DARI SEKEDAR HIDUP, kita memiliki apa yang dunia tidak miliki. Kekayaan iman ini hanya jika kita hidup di dalam Kristus (ay. 30a).
Hiduplah di dalam Kristus dan milikilah harta terindah dalam hidup kita. Hidup kita berarti dan kita bermegah di dalam Kristus. Inilah keindahan hidup dan kebahagiaan sejati yang kita miliki. TUHAN memberkati.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
(Email: solagracia2308@yahoo.com, WhatsApp: +6285737008111, PIN: 2600cd25).
(DN006) "BERMEGAH DI DALAM TUHAN"
Bacaan Alkitab: 1 Kor. 1:26-31
Ayat Mas: Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan." (1 Kor. 1:31).
(26) Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. (27) Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, (28) dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, (29) supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah. (30) Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. (31) Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
(26) Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. (27) Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, (28) dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, (29) supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah. (30) Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. (31) Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
Apa yang dapat kita banggakan di dunia ini? Harta atau Kekayaan, jabatan, intelektual dan pendidikan tinggikah? Semua kemegahan yang kita miliki di dunia ini tidak akan pernah ada artinya dibandingkan dengan apa yang TUHAN berikan kepada ikita. Mungkin dunia memandang kita dengan sebelah mata, tetapi ada waktunya yang tepat, bahwa mata dunia akan menjadi "BELOH", terpesona dengan keagungan dan kemuliaan yang TUHAN berikan kepada kita.
Dunia mengukur berdasarkan apa yang nampak oleh mata, tetap TUHAN melihat sampai kedalaman hati kita (1 Sam. 16:7b). Hal-hal yang nampak oleh mata adalah sementara tetapi yang tidak nampak adalah kekal.
Dunia mengukur berdasarkan apa yang nampak oleh mata, tetap TUHAN melihat sampai kedalaman hati kita (1 Sam. 16:7b). Hal-hal yang nampak oleh mata adalah sementara tetapi yang tidak nampak adalah kekal.
Dunia mungkin melupakan kita, tetapi apa yang telah diabaikan dasn dilupakan oleh dunia dipakai oleh oleh Allah. Menurut ukuran dunia, kita dianggap sama sekali tidak berguna (ay. 26) tetapi mari kita lihat fakta dan kebenaran ini, bagaimana Allah memakai dan memilih apa yang dilupakan oleh dunia:
1. Apa yang dianggap bodoh bagi dunia, dipilih oleh Allah untuk menelanjangi kesombongan orang-orang yang memegahkan diri karena hikmatnya (ay. 27a).
2. Apa lemah bagi dunia. Dipilih Allah untuk melumpuhkan kekuatan orang-orang yang bermegah karena merasa diri kuat (ay. 27b).
3. Apa yang hina dan tak terpandang bagi dunia, dipilih Allah merendahkan kemegahan orang-orang yang menganggap diri terhormat (ay. 28).
Tujuan dari semua ini adalah, supaya jangan ada orang-orang yang memegahkan diri karena apa yang ada padanya. Tetapi bermegahlah karena Kristus yang kita miliki (ay. 29-31).
Memiliki Kristus, memiliki segalanya, inilah kemegahan dan keagungan kita sebagai orang-orang milik Allah yang dalam Kristus, Ia membenarkan, menguduskan dan menebus kita (ay. 30). Bemegahlah di dalam TUHAN (ay. 31). TUHAN memberkati.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
(DN005) "KEBODOHAN ORANG BERHIKMAT"
Bacaan Alkitab: 1 Korintus 1:18-25
(18) Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. (19) Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan." (20) Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan? (21) Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil. (22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, (23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, (24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. (25) Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.
Fungsi hikmat adalah untuk membedakan apa baik dan apa yang buruk, yang benar dan yang salah, mana kehendak Allah dan mana yang bukan kehendak Allah. Tetapi tidak semua orang yang berhikmat itu adalah orang-orang yang pandai, karena yang ia miliki bukanlah hikmat Allah tetapi hikmat dunia. Kebodohan orang-orang yang memiliki hikmat dunia adalah tidak mampu mengenal dan memahami hikmat Allah, yaitu Kristus (ay. 21, 24).
Hikmat dunia kehilangan kekuatannya, orang-orang pandai tenggelam karena kebodohannya karena tidak mengenal Kristus (ay. 20-23). Bagi mereka salib adalah kebodohan (ay. 18), pemberitaan salib Kristus adalah suatu batu sandungan (ay. 23). Tetapi TUHAN membuat orang bodoh bagi dunia menjadi lebih pintar dari orang-orang berhikmat karena kepercayaan mereka kepada Kristus (ay. 21, 25).
Jika kita percaya Kristus, kita yang dianggap bodoh dan kafir lebih besar hikmatnya, yang dianggap lemah lebih kuat dari manusia (ay. 25) karena Kristus adalah hikmat dan kekuatan Allah (ay.24b).
Kebodohan orang yang memiliki hikmat dunia adalah:
1. Tidak dapat mengenal hikmat yang sejati, yaitu hikmat Allah. Tidak dapat membedakan mana dari dunia dan mana dari Allah (ay. 21).
2. Menolak pemberitaan tentang hikmat Allah, bahkan menjadi batu sandungan bagi mereka (ay. 22-23).
3. Menganggap pemberitaan tentang hikmat Allah (Salib dan Kristus) adalah suatu pembodohan bagi dunia (ay. 18, 23b).
Ha ha ha...!!! Yang bodoh itu siapa? Bayangkan orang-orang yang mereka anggap bodoh justru lebih besar hikmatnya dari mereka, dan yang dianggap lemah justru jauh lebih kuat karena Kristus. Kebodohan mereka sudah berada diambang kematian tetapi "kebodohan kita" (bagi mereka) adalah kekuatan (ay. 18-19).
Bersyukurlah karena kita bukan orang-orang bodoh, sekalipun dunia mengganggapnya bodoh, kita bukan orang-orang lemah sekalipun dunia menganggapnya lemah. Kristus adalah hikmat dan kekuatan kita. TUHAN memberkati.
Renungan Via BBM, silakan invite 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
(DN004 "KESATUAN DALAM KRISTUS"
Bacaan Alkitab: 1 Korintus 1:10-17
(10) "Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir. (11) Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloë tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu. (12) Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus. (13) Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus? (14) Aku mengucap syukur bahwa tidak ada seorang pun juga di antara kamu yang aku baptis selain Krispus dan Gayus, (15) sehingga tidak ada orang yang dapat mengatakan, bahwa kamu dibaptis dalam namaku. (16) Juga keluarga Stefanus aku yang membaptisnya. Kecuali mereka aku tidak tahu, entahkah ada lagi orang yang aku baptis. (17) Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil; dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia"
Perselisihan terjadi karena tidak adanya kesatuan hati, masing-masing mempertahan kepentingan, mencari pembenaran diri dan bukan kebenaran Allah, Mencari kemuliaan diri, dan bukan memuliakan Allah, masing-masing berjalan dengan apa yang dianggapnya benar. Pilihan saya yang terbaik dsb.
Perselisihan dapat terjadi di mana saja, entah itu di rumah, di tempat kerja, di kantor bahkan lembaga-lembaga sakral sekalipun. Sampai hari ini, kita banyak mendengar gereja-gereja hancur karena orang-orang berusaha mencari pembenaran diri, dan menyelamatkan kenpetingan diri ketimbang menjaga kesatuan di dalam gereja.
Teguran keras dilontarkan oleh Rasul Paulus kepada jemaatnya di Korintus. Mereka membangun "gereja BTN" (GBTN). Membuat block-block yang memisahkan satu dengan yang lainnya. Paulus katakan "... Kamu harus erat bersatu dan sehati sepikir" (ay. 10b).
Bagaimana kita dapat menjaga kesatuan untuk menggagalkan "denominasi" baru ini? (GBTN), yang membuat block-block yang terdiri dari golongan-golongan tertentu, supaya kita tetap BERSATU:
1. Memiliki kesamaan visi dan misi. Satu hati dan satu tujuan untuk mencapai sararan bersama, bukan untuk pencapaian kepentingan diri, supaya tidak terjadi perpecahan (ay. 10-11).
2. Menjadikan Kristus sebagai Idola dan tujuan dari pelayanan kita. Bukan Paulus, bukan Apolos atau Kefas tetapi Kristus (ay. 12-16) sebab Kristus yang empunya pelayanan (ay. 17).
Dengan demikian kita tetap satu di dalam Kristus. Satu Baptisan, satu iman dan satu Injil yang benar (ay. 13). Mari kita tetap bersatu dalam Kristus. TUHAN YESUS memberkati.
Renungan Via BBM, silakan invite 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
Perselisihan dapat terjadi di mana saja, entah itu di rumah, di tempat kerja, di kantor bahkan lembaga-lembaga sakral sekalipun. Sampai hari ini, kita banyak mendengar gereja-gereja hancur karena orang-orang berusaha mencari pembenaran diri, dan menyelamatkan kenpetingan diri ketimbang menjaga kesatuan di dalam gereja.
Teguran keras dilontarkan oleh Rasul Paulus kepada jemaatnya di Korintus. Mereka membangun "gereja BTN" (GBTN). Membuat block-block yang memisahkan satu dengan yang lainnya. Paulus katakan "... Kamu harus erat bersatu dan sehati sepikir" (ay. 10b).
Bagaimana kita dapat menjaga kesatuan untuk menggagalkan "denominasi" baru ini? (GBTN), yang membuat block-block yang terdiri dari golongan-golongan tertentu, supaya kita tetap BERSATU:
1. Memiliki kesamaan visi dan misi. Satu hati dan satu tujuan untuk mencapai sararan bersama, bukan untuk pencapaian kepentingan diri, supaya tidak terjadi perpecahan (ay. 10-11).
2. Menjadikan Kristus sebagai Idola dan tujuan dari pelayanan kita. Bukan Paulus, bukan Apolos atau Kefas tetapi Kristus (ay. 12-16) sebab Kristus yang empunya pelayanan (ay. 17).
Dengan demikian kita tetap satu di dalam Kristus. Satu Baptisan, satu iman dan satu Injil yang benar (ay. 13). Mari kita tetap bersatu dalam Kristus. TUHAN YESUS memberkati.
Renungan Via BBM, silakan invite 2600cd25, WhatsApp: +6285737008111.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
(DN003) ""DI DALAM DIA, KAMU TELAH MENJADI KAYA DALAM SEGALA HAL"
Bacaan Alkitab: 1 Korintus 1: 4-9
(4) Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. (5) Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, (6) sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu. (7) Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karunia pun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. (8) Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. (9) Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.
Adalah merupakan sebuah kebahagiaan jika seseorang memiliki segala sesuatu. Rasul Paulus menuliskan kepada jemaat di Korintus bahwa "sebab di dalam Dia, kamu telah menjadi kaya dalam segala hal..." (Ay. 5a). Atas dasar ini Rasul Paulus mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah (ay. 4).
Kekayaan seperti apa yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus? Kekayaan jasmanikah? Atau materiksah? Tidak! Kekayaan secara materi seseorang dapat mengusahakannya dengan bekerja, bekerja dan bekerja, tetapi kekayaan batin, kekayaan rohani, siapa yang berusaha mencarinya? Kekayaan Rohani hanya dikerjakan/ dianugerahkan oleh Allah di dalam Kristus (ay. 4).
Kasih karunia Allah di dalam Kristus telah menjadikan kita menjadi kaya dalam segala hal. Inilah kekayaan yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus:
1. Memiliki pengertian dan pengetahuan yang benar tentang kebenaran Kristus yang telah diteguhkan oleh berita Injil di antara kita (ay. 5b-6).
2. Memiliki karunia-karunia Rohani untuk saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya, sehingga kita tidak kekurangan apa pun sambil menantikan penyataan TUHAN kita YESUS Kristus (ay. 7).
3. Memiliki jaminan akan penyertaan TUHAN sampai kepada hari TUHAN. Ia telah memanggil kita, dan Ia tidak membiarkan kita pula, karena Ia adalah Allah yang setia (ay. 8-9).
Inilah kekayaan yang dianugrahkan TUHAN bagi kita. Inilah yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus, bahwa di dalam Dia kita telah menjadi kaya dalam segala hal. Artinya kita telah memiliki semua itu, karena kita hidup di dalam Kristus. TUHAN memberkati.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
Kekayaan seperti apa yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus? Kekayaan jasmanikah? Atau materiksah? Tidak! Kekayaan secara materi seseorang dapat mengusahakannya dengan bekerja, bekerja dan bekerja, tetapi kekayaan batin, kekayaan rohani, siapa yang berusaha mencarinya? Kekayaan Rohani hanya dikerjakan/ dianugerahkan oleh Allah di dalam Kristus (ay. 4).
Kasih karunia Allah di dalam Kristus telah menjadikan kita menjadi kaya dalam segala hal. Inilah kekayaan yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus:
1. Memiliki pengertian dan pengetahuan yang benar tentang kebenaran Kristus yang telah diteguhkan oleh berita Injil di antara kita (ay. 5b-6).
2. Memiliki karunia-karunia Rohani untuk saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya, sehingga kita tidak kekurangan apa pun sambil menantikan penyataan TUHAN kita YESUS Kristus (ay. 7).
3. Memiliki jaminan akan penyertaan TUHAN sampai kepada hari TUHAN. Ia telah memanggil kita, dan Ia tidak membiarkan kita pula, karena Ia adalah Allah yang setia (ay. 8-9).
Inilah kekayaan yang dianugrahkan TUHAN bagi kita. Inilah yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus, bahwa di dalam Dia kita telah menjadi kaya dalam segala hal. Artinya kita telah memiliki semua itu, karena kita hidup di dalam Kristus. TUHAN memberkati.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
(DN002) "KEISTIMEWAAN ORANG-ORANG PERCAYA"
Bacaan Alkitab: 1 Korintus 1:1-3
(1) Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita, (2) kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang- orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita. (3) Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
Paulus memperkenalkan dirinya sebagai Rasul yang dipanggil dan dipilih oleh Allah (Ay. 1; bdk. Kis. 9:1-19a), hal ini untuk meyakinkan penerima suratnya akan kebenaran berita yang disampaikan. Sebagai pembukaan suratnya, ia mengungkapkan keistimewaan orang-orang yang percaya kepada Kristus.
Ungkapan Rasul Paulus mengandung kekayaan iman di mana orang-orang percaya kepada TUHAN YESUS Kristus disebut sebagai:
1. Orang-orang yang dikuduskan (ay. 2a). Dipanggil, dikuduskan untuk hidup kudus. Penguduskan ini, hanya dikerjakan dan diperoleh di dalam Kristus sebagaimana ungkapan Rasul Paulus.
2. Orang-orang yang disatukan di dalam nama YESUS Kristus (ay. 2b). Berseru hanya dalam satu nama, yaitu nama YESUS Kristus. Ini menandakan kesatuan orang-orang percaya yang telah dikuduskan oleh Kristus.
Sebagai orang-orang yang telah menerima pengudusan oleh iman kepada TUHAN YESUS Kristus dan yang telah disatukan di dalam satu nama, yaitu nama di atas segala nama yang olehnya kita diselamatkan (Kis. 4:12). Keistimewaan berikutnya yang TUHAN berikan adalah kita akan menerima kasih karunia, damai sejahteta dan penyertaan TUHAN (ay. 3).
Untuk menikmati keistimewaan yang terakhir, maka kita harus hidup kudus dan tetap memiliki kesatuan iman, di mana kita berseru dan berdoa hanya dalam nama TUHAN YESUS Kristus. TUHAN memberkati.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
Paulus memperkenalkan dirinya sebagai Rasul yang dipanggil dan dipilih oleh Allah (Ay. 1; bdk. Kis. 9:1-19a), hal ini untuk meyakinkan penerima suratnya akan kebenaran berita yang disampaikan. Sebagai pembukaan suratnya, ia mengungkapkan keistimewaan orang-orang yang percaya kepada Kristus.
Ungkapan Rasul Paulus mengandung kekayaan iman di mana orang-orang percaya kepada TUHAN YESUS Kristus disebut sebagai:
1. Orang-orang yang dikuduskan (ay. 2a). Dipanggil, dikuduskan untuk hidup kudus. Penguduskan ini, hanya dikerjakan dan diperoleh di dalam Kristus sebagaimana ungkapan Rasul Paulus.
2. Orang-orang yang disatukan di dalam nama YESUS Kristus (ay. 2b). Berseru hanya dalam satu nama, yaitu nama YESUS Kristus. Ini menandakan kesatuan orang-orang percaya yang telah dikuduskan oleh Kristus.
Sebagai orang-orang yang telah menerima pengudusan oleh iman kepada TUHAN YESUS Kristus dan yang telah disatukan di dalam satu nama, yaitu nama di atas segala nama yang olehnya kita diselamatkan (Kis. 4:12). Keistimewaan berikutnya yang TUHAN berikan adalah kita akan menerima kasih karunia, damai sejahteta dan penyertaan TUHAN (ay. 3).
Untuk menikmati keistimewaan yang terakhir, maka kita harus hidup kudus dan tetap memiliki kesatuan iman, di mana kita berseru dan berdoa hanya dalam nama TUHAN YESUS Kristus. TUHAN memberkati.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
(DN001) "MENGAKUI KEBESARAN KUASA TUHAN"
(Bacaan Alkitab: Ayub 42:1-2)
(1) Maka jawab Ayub kepada TUHAN: (2 )" Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana- Mu yang gagal".
Manusia yang menjalani kehidupan berpusat pada diri sendiri, selalu memberi porsi lebih besar kepada keinginan dan kemauan diri ketimbang berserah diri kepada kehendak Allah. Di puncak pergumulan, saat tiada daya dan kata dapat terucap, itulah saat-saat yang paling menyedihkan, dan muncul sebuah tanya "Apakah ini hanyalah sebuah mimpi?".
Ada pula yang tanpa sadar, terus mencoba membatasi kuasa TUHAN bekerja oleh ketidaksabarannya mananti jawaban TUHAN dan mempertanyakan "Sampai kapankah hidupku harus begini? Di manakah TUHAN? Dsb, tanpa memahami maksud dan rencana-Nya.
Ayub, adalah sosok pribadi yang patut diteladi. Dalam kesalehannya, ia menahan diri untuk membersarkan diri dan terus mencoba untuk mengerti rencana dan maksud TUHAN dalam hidupnya. Dalam bacaan kita hari ini, kita melihat bahwa, Ayub mengakui kebesaran kuasa TUHAN, walaupun harus berjuang dengan beratnya pergumulan:
1. Ayub Mengakui bahwa TUHAN adalah Allah yang Maha perkasa, Maha kuasa, sanggup mengerjalan atau melakukan segala sesuatu.
2. Ayub mengakui bahwa TUHAN adalah Allah yang Maha sempurna, Ia adalah Allah yang tidak pernah gagal dalam rencana-Nya.
Allah bukan saja sanggup melakukan segala sesuatu tetapi juga menyelesaikannya dengan sempurna. Ini adalah sebuah pengakuan yang memampukan Ayub dapat terus bertahan menghadapi pencobaan hidup. Percayalah bahwa tidak ada perkara yang tidak dapat diselesaikan bersama TUHAN. TUHAN Yesus memberkati.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
Manusia yang menjalani kehidupan berpusat pada diri sendiri, selalu memberi porsi lebih besar kepada keinginan dan kemauan diri ketimbang berserah diri kepada kehendak Allah. Di puncak pergumulan, saat tiada daya dan kata dapat terucap, itulah saat-saat yang paling menyedihkan, dan muncul sebuah tanya "Apakah ini hanyalah sebuah mimpi?".
Ada pula yang tanpa sadar, terus mencoba membatasi kuasa TUHAN bekerja oleh ketidaksabarannya mananti jawaban TUHAN dan mempertanyakan "Sampai kapankah hidupku harus begini? Di manakah TUHAN? Dsb, tanpa memahami maksud dan rencana-Nya.
Ayub, adalah sosok pribadi yang patut diteladi. Dalam kesalehannya, ia menahan diri untuk membersarkan diri dan terus mencoba untuk mengerti rencana dan maksud TUHAN dalam hidupnya. Dalam bacaan kita hari ini, kita melihat bahwa, Ayub mengakui kebesaran kuasa TUHAN, walaupun harus berjuang dengan beratnya pergumulan:
1. Ayub Mengakui bahwa TUHAN adalah Allah yang Maha perkasa, Maha kuasa, sanggup mengerjalan atau melakukan segala sesuatu.
2. Ayub mengakui bahwa TUHAN adalah Allah yang Maha sempurna, Ia adalah Allah yang tidak pernah gagal dalam rencana-Nya.
Allah bukan saja sanggup melakukan segala sesuatu tetapi juga menyelesaikannya dengan sempurna. Ini adalah sebuah pengakuan yang memampukan Ayub dapat terus bertahan menghadapi pencobaan hidup. Percayalah bahwa tidak ada perkara yang tidak dapat diselesaikan bersama TUHAN. TUHAN Yesus memberkati.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
(CD022) "SADAR"
Bacaan Alkitab: Ratapan 3:39-49
(39) "Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya! (40) Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada TUHAN. (41) Marilah kita mengangkat hati dan tangan kita kepada Allah di sorga" (42) Kami telah mendurhaka dan memberontak, Engkau tidak mengampuni. (43) Engkau menyelubungi diri-Mu dengan murka, mengejar kami dan membunuh kami tanpa belas kasihan. (44) Engkau menyelubungi diri-Mu dengan awan, sehingga doa tak dapat menembus. (45) Kami Kaujadikan kotor dan keji di antara bangsa-bangsa. (46) Terhadap kami semua seteru kami mengangakan mulutnya. (47) Kejut dan jerat menimpa kami, kemusnahan dan kehancuran. (48) Air mataku mengalir bagaikan batang air, karena keruntuhan puteri bangsaku. (49) Air mataku terus-menerus bercucuran, dengan tak henti-hentinya"
Manusia yang hidup di bawah kolong langit, tidak akan pernah terluput dengan apa yang disebut penderitaan. Apa yang ada padanya tidak selamanya membuat mereka merasa tenang dan nyaman. Ada banyak keinginan yang tidak tertata dangan baik, menyebabkan pikiran tidak fokus kepada tujuan yang lebih utama. Melupakan TUHAN dan terus berjuang dengan kemampuan diri yang terbatas, tanpa sadar kaki kita sedang melangkah menuju kehancuran, mengeluh dan berteriak tanpa SADAR DIRI akan dosa yang sudah kita lakukan.
Firman TUHAN hari ini, mengingatkan kita untuk sadar, Biarlah orang mengeluh tentang dosanya (ay. 39), dan inilah ajakan firman TUHAN kepada kita, supaya kita tidak mengambil bagian dari kesusahan dunia yang terus-menurus mengeluh karena dosanya:
1. Introspeksi Diri. Kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita (ay. 40a). Menemukan dan menyadari siapa diri kita dan apa yang telah kita lakukan.
2. Bertobat. Berpaling kepada TUHAN (ay. 40b). Tinggalkan semua dosa yang sudah kita lakukan dan beri hidup kita kepada TUHAN.
3. Hidup baru. Mengarahkan hati dan pikiran kita kepada TUHAN, melayani Dia dan beribadah kepada-Nya (ay. 41).
Jika kita tidak pernah sadar akan dosa kita, TUHAN menyembunyikan diri-Nya terhadap kita, sehingga doa kita tidak terjawab (ay. 44), tangisan dan air mata akan menadi bagian kita (ay. 48-49). Mari periksa hati kita, sadari semua kesalahan kita dan beri hidup kita kepada TUHAN. TUHAN memberkati.
Renungan via BBM, silakan invite, 2600cd25, 24909de1, WhatsApp: +6285737008111.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
(39) "Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya! (40) Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada TUHAN. (41) Marilah kita mengangkat hati dan tangan kita kepada Allah di sorga" (42) Kami telah mendurhaka dan memberontak, Engkau tidak mengampuni. (43) Engkau menyelubungi diri-Mu dengan murka, mengejar kami dan membunuh kami tanpa belas kasihan. (44) Engkau menyelubungi diri-Mu dengan awan, sehingga doa tak dapat menembus. (45) Kami Kaujadikan kotor dan keji di antara bangsa-bangsa. (46) Terhadap kami semua seteru kami mengangakan mulutnya. (47) Kejut dan jerat menimpa kami, kemusnahan dan kehancuran. (48) Air mataku mengalir bagaikan batang air, karena keruntuhan puteri bangsaku. (49) Air mataku terus-menerus bercucuran, dengan tak henti-hentinya"
Manusia yang hidup di bawah kolong langit, tidak akan pernah terluput dengan apa yang disebut penderitaan. Apa yang ada padanya tidak selamanya membuat mereka merasa tenang dan nyaman. Ada banyak keinginan yang tidak tertata dangan baik, menyebabkan pikiran tidak fokus kepada tujuan yang lebih utama. Melupakan TUHAN dan terus berjuang dengan kemampuan diri yang terbatas, tanpa sadar kaki kita sedang melangkah menuju kehancuran, mengeluh dan berteriak tanpa SADAR DIRI akan dosa yang sudah kita lakukan.
Firman TUHAN hari ini, mengingatkan kita untuk sadar, Biarlah orang mengeluh tentang dosanya (ay. 39), dan inilah ajakan firman TUHAN kepada kita, supaya kita tidak mengambil bagian dari kesusahan dunia yang terus-menurus mengeluh karena dosanya:
1. Introspeksi Diri. Kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita (ay. 40a). Menemukan dan menyadari siapa diri kita dan apa yang telah kita lakukan.
2. Bertobat. Berpaling kepada TUHAN (ay. 40b). Tinggalkan semua dosa yang sudah kita lakukan dan beri hidup kita kepada TUHAN.
3. Hidup baru. Mengarahkan hati dan pikiran kita kepada TUHAN, melayani Dia dan beribadah kepada-Nya (ay. 41).
Jika kita tidak pernah sadar akan dosa kita, TUHAN menyembunyikan diri-Nya terhadap kita, sehingga doa kita tidak terjawab (ay. 44), tangisan dan air mata akan menadi bagian kita (ay. 48-49). Mari periksa hati kita, sadari semua kesalahan kita dan beri hidup kita kepada TUHAN. TUHAN memberkati.
Renungan via BBM, silakan invite, 2600cd25, 24909de1, WhatsApp: +6285737008111.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
(CD021) "GAGAL MENIKMATI KUASA DAN KEHADIRAN TUHAN"
Bacaan Alkitab: Markus 4:35-41
(35) Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." (36) Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. (37) Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. (38) Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" (39) Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. (40) Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" (41) Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
(35) Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." (36) Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. (37) Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. (38) Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" (39) Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. (40) Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" (41) Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
Banyak orang yang mengaku sebagai Kristen dan bahkan menjadi Kristen
selama bertahun-tahun, dilahirkan Kristen dan dari keturunan Kristen
namun gagal menikmati kehidupan Kristen di mana kuasa dan kehadiran
Allah dinyatakan.
Hampir serupa dengan pembacaan firman TUHAN hari ini. Ketika TUHAN Yesus ingin bertolak keseberang danau bersama murid-murid-Nya, lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air (ay. 35-37). Dalam kondisi seperti itu, mereka sangat panik dan ketakutan padahal TUHAN ada bersama-sama dengan mereka, menyertai mereka (ay. 36).
TUHAN menyertai mereka, namun mereka gagal menikmati kuasa dan kehadiran-Nya. Mengapa mereka gagal? Ada beberapa faktor:
1. Kepanikan (ay. 38) ketika gelombang datang, mereka terlalu panik dan segera membangun Yesus. Kepanikan membuat seseorang kehilangan waktu berpikir. Mereka tidak tahu siapa yang menyertai mereka. Yesus tidak tetapi kuasa-Nya tidak tidur.
2. Ketakutan yang berlebihan (ay. 38b, 40). Hati mereka dikuasa oleh rasa takut. Mereka berteriak, "Guru, Engkau tidak penudi, kalau kami binasa".
3. Ketidakpercayaan/ kurang iman (ay. 40b). TUHAN berkata kepada mereka "mengapa kamu tidak percaya?".
4. Tidak mengenal Yesus secara pribadi (ay. 41). Walau mereka dipilih menjadi murid-murid-Nya, masih belum cukup waktu untuk mengenal Dia.
Faktor-faktor inilah yang menyebabkan mereka gagal menikmati kuasa dan kehadiran TUHAN, walaupun Ia hadir (ay. 36) dengan kemegahan kuasa-Nya (ay. 39).
Jangan membatasi kuasa TUHAN dengan kedagingan kita, percayalah dalam segala perkara Dia hadir dan selalu setia menyertai kita. TUHAN akan menenangkan badai, taufan kehidupan kita (ay. 39). TUHAN memberkati.
Renungan via BBM, silakan invite, 2600cd25, 24909de1, WhatsApp: +6285737008111.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
Hampir serupa dengan pembacaan firman TUHAN hari ini. Ketika TUHAN Yesus ingin bertolak keseberang danau bersama murid-murid-Nya, lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air (ay. 35-37). Dalam kondisi seperti itu, mereka sangat panik dan ketakutan padahal TUHAN ada bersama-sama dengan mereka, menyertai mereka (ay. 36).
TUHAN menyertai mereka, namun mereka gagal menikmati kuasa dan kehadiran-Nya. Mengapa mereka gagal? Ada beberapa faktor:
1. Kepanikan (ay. 38) ketika gelombang datang, mereka terlalu panik dan segera membangun Yesus. Kepanikan membuat seseorang kehilangan waktu berpikir. Mereka tidak tahu siapa yang menyertai mereka. Yesus tidak tetapi kuasa-Nya tidak tidur.
2. Ketakutan yang berlebihan (ay. 38b, 40). Hati mereka dikuasa oleh rasa takut. Mereka berteriak, "Guru, Engkau tidak penudi, kalau kami binasa".
3. Ketidakpercayaan/ kurang iman (ay. 40b). TUHAN berkata kepada mereka "mengapa kamu tidak percaya?".
4. Tidak mengenal Yesus secara pribadi (ay. 41). Walau mereka dipilih menjadi murid-murid-Nya, masih belum cukup waktu untuk mengenal Dia.
Faktor-faktor inilah yang menyebabkan mereka gagal menikmati kuasa dan kehadiran TUHAN, walaupun Ia hadir (ay. 36) dengan kemegahan kuasa-Nya (ay. 39).
Jangan membatasi kuasa TUHAN dengan kedagingan kita, percayalah dalam segala perkara Dia hadir dan selalu setia menyertai kita. TUHAN akan menenangkan badai, taufan kehidupan kita (ay. 39). TUHAN memberkati.
Renungan via BBM, silakan invite, 2600cd25, 24909de1, WhatsApp: +6285737008111.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
(CD020) "RESPON TERHADAP FIRMAN TUHAN"
Bacaan Alkitab: Markus 4:1-20
TUHAN Yesus menjelaskan bahwa penabur itu adalah Firman TUHAN (ay. 14), dan berbagai respon muncul, misalnya sebagai berikut:
1. Orang mendengar firman TUHAN, tetapi mengabaikannya. Yaitu benih yang jatuh di pinggir jalan. karena mengabaikannya, maka iblis merampas kebenaran itu dari hati mereka (ay. 4, 15).
2. Orang yang meneriama firman TUHAN, tetapi tidak meyakininya, yaitu benih yang jatuh di tanah yang berbatu-batu. Ketika datang pencobaan datang, ia segera murtad (ay. 5-6, 16-17).
3. Orang yang menerima Firman TUHAN, namun penuh dengan kekuatiran dan ketakutan, sehingga firman TUHAN tidak bertumbuh dalam hati mereka, yaitu benih yang jatuh di semak-semak (ay. 7, 18-19).
4. Orang yang menerima firman TUHAN, menghidupinya dan melakukannya, penuh dengan kelimpahan berkat, yaitu benih yang jatuh di tanah yang baik, hidup dan berbuah (ay. 8, 20).
Ketika kita meresponi Firman TUHAN dengan benar, merenungkan dan melakukannya dalam praktek hidup kita sehari-hari, firman itu tumbuh menjadi kuat serta menghasilkan buah. Apakah hati kita sedang bertbatu-batu, atau bertumbuh semak-semak? Mari ijinkan Roh Kudus membersihkan dan menggemburkan taman hati kita, supaya firman TUHAN dapat bertumbuh dan berbuah. TUHAN Yesus memberkati.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
(CD019) "MENJADI SAUDARA TUHAN"
Bacaan Alkitab: Markus 3:31-35
Sementara TUHAN Yesus mengajar banyak orang yang mengelilingi Dia, yang siap dan memberi diri untuk mendengarkan perkataan atau pengajaran-Nya, di luar sedang menunggu ibu dan saudara-saudara-Nya untuk menarik-Nya dari kerumunan banyak orang. Mereka menyuruh seseorang untuk memanggil Dia "... Ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berussaha menemui Engkau" (ay. 31-32).
Hal yang mengejutkan mungkin terdengar di telinga mereka. TUHAN Yesus menjawab "siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku" (ay. 33). Ungkapan TUHAN Yesus bukan berarti Dia tidak mengganggap mereka sebagai ibu dan saudara-saudara-Nya, tetapi Ia ingin mengungkapkan sebuah hubungan sosial yang lebih erat dalam kebersamaan dengan orang lain, dan bahkan menganggapnya sebagai ibu dan saudara-saudara-Nya.
Berdasarkan pada Perikop Firman TUHAN hari ini dan menurut ungkapan TUHAN Yesus, syarat mutlak untuk menjadi saudara-saudara-Nya adalah:
1. Bersedia hidup dekat dengan TUHAN, memberi waktu untuk bersama dengan Dia dalam sebuah persekutuan, dan mendengarkan Firman-Nya (ay. 34).
2. Bersedia untuk taat dan melakukan kehendak Allah. (Ay. 35). Hanya mereka yang taat melakukan kehendak Allah akan masuk ke dalam kerajaan Sorga (bdk. Mat. 7:21).
Banyak orang yang hidupnya ingin diberkati, tetapi tidak bersedia untuk bersekutu dengan Dia dan tidak bersedia menaati kehendak-Nya. Jika kita mau memberi diri hidup dekat dengan Dia dan melakukan kehendak-Nya, TUHAN Yesus berkata "kamu adalah saudara-saudara-Ku". Sebagai seorang saudara, Dia menjadi bagian dalam hidup kita dan mengerti keadaan kita. Sediakan waktu untuk TUHAN dan taatlah melakukan kehendak-Nya. TUHAN Yesus memberkati.
Renungan via BBM, silakan invite, 2600cd25, 24909de1, WhatsApp: +6285737008111.
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
Subscribe to:
Posts (Atom)
Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.