Scripture: Joshua 24:14-24
A. PENDAHULUAN
Dalam Pembacaan Firman Tuhan pada
hari ini, sebelum Yosua menyerukan supaya bangsa Israel untuk menentukan sikap
mereka dalam hal beribadah kepada Tuhan, ia melandaskan dengan menceritakan sekilas
tentang sejarah perjalanan nenek moyang mereka dan perbuatan-perbuatan tangan
Tuhan bagi bangsa Israel (Yos. 24:1-12), sehingga pada akhirnya mereka dapat
menikmati apa yang baik dari Tuhan (Yos. 24:13).
Berdasarkan pada apa yang telah
disampaikan oleh Yosua tentang kasih sayang Tuhan kepada bangsa Israel dengan
menunjukkan kepedulian-Nya kepada umat-Nya, Yosua menegaskan kepada bangsa itu
mulai dengan kalimat “Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN…”. (Ay.
14a).
Takut akan Tuhan adalah permulaan
dari tindakan mereka dalam mengambil sikap berikutnya, yaitu TAAT
BERIBADAH hanya kepada TUHAN saja (Ay. 14b). Tanpa rasa takut dan
hormat kepada TUHAN, ibadah yang akan mereka lakukan akan menjadi sia-sia saja. Ibadah itu akan menjadi ibadah
tanpa kehadiran TUHAN, karena dalam ibadah itu mereka sedang menTUHANkan
kenyamanan sesaat dengan memngikuti kehendak diri yang sama artinya dengan
membayangkan allah lain yang bukan TUHAN yang layak menerima pujian dan
penyembahan, yang pada akhirnya TUHAN bertindak berbeda, tidak seperti yang
kita harapkan (Ay. 20).
Oleh karena itu, penting bagi kita
untuk memahami dengan baik dan benar bagaimana sikap kita sebagai umat TUHAN
untuk TAAT BERIBADAH yang didahului dengan hidup takut akan TUHAN. Yosua
menyerukan kepada bangsa Israel bahwa mereka harus menentukan sikap dan memilih
untuk beribadah dengan sikap yang benar dan berkenan di hadapan TUHAN.
Ibadah adalah menerima untuk memberi
dan memberi untuk menerima. Bangsa Israel sudah menerima apa yang baik dari
TUHAN, oleh karena itu bangsa Israel juga harus memberi bagi Tuhan dengan
mengambil sikap TAAT untuk BERIBADAH, dengan demikian TUHAN juga akan memberi
kehidupan bagi bangsa itu (Ay. 20).
B. IDE POKOK
Berdasarkan pada pembacaan Kitab Suci
pada hari ini dan dengan uraian di atas, bagaimana kita hidup dalam ketaatan
beribadah kepada TUHAN? Yosua memberikan pengertian tentang hidup TAAT
BERIBADAH kepada TUHAN, sebagai berikut;
1. Ibadah Yang
Dilakukan Dengan Tulus, Ikhlas Dan Setia Kepada TUHAN (Ay. 14a).
Ada tiga kata
menarik yang disampaikan oleh Yosua kepada bangsa Israel dalam hal ibadah yang
harus mereka lakukan kepada TUHAN, sebagai gambaran ketaatan dalam beribadah
kepada-Nya, yaitu, TULUS, IKHLAS dan SETIA.
TULUS artinya sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar dari hati yg suci), Jujur,
Tidak pura-pura, tidak serong, tulus hati (KBBI). Berdasarkan Pengertian dari
Bahasa Aslinya (Ibrani: Tamiym), Without
blemish (Tanpa
Cacat/ Noda), Perfect (Sempurna), Upright (Tegak Lurus, Jujur dan
Tulus), Sincerely (Dengan
Sungguh-sungguh), Complete (Lengkap, menyeluruh).
Berdasarkan pada pengertian itu, secara sederhana ibadah yang tulus
dapat diartikan bahwa, ibadah yang dilakukan dengan sungguh-sungguh kepada
TUHAN, tanpa cacat dan noda yang keluar dari dalam hati yang suci.
IKHLAS Artinya
adalah kerelaan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan Truth (Kebenaran) atau True
(Benar, Sejati) berasal dari kata Ibrani Emeth. Ibadah yang ikhlas adalah
ibadah dalam kebenaran (Yoh. 4:23-24), dan ibadah yang sejati (Rm. 12:1-2).
Ikhlas beribadah juga dapat berarti rela meninggalkan segala sesuatu yang
menghalangi kita untuk beribadah kepada TUHAN.
SETIA Artinya,
berpegang Teguh, berpendirian kuat, patuh, tekun dan TAAT. Ibadah yang setia
adalah ibadah yang dilakukan dengan didasarkan pada keteguhan hati, ketaatan
dan kepatuhan kepada kehendak TUHAN, tekun dan tidak memutuskan untuk tidak
beribadah.
2. Ibadah Yang
Dilakukan Dengan Komitmen Yang Teguh, Kepada Siapa Kita Beribadah (Ay. 14b-15).
Berdasarkan
pada pengalaman bangsa Israel yang disampaikan oleh Yosua, Yosua memberikan
tantangan iman kepada bangsa Israel dalam menentukan sikap kepada siapa mereka
harus beribadah? Kepada TUHAN atau kepada allah lain yang bukan TUHAN (Ay.
14b-15). Tetapi Yosua berketetapan hati untuk beribadah hanya kepada TUHAN
saja. Inilah yang dimaksudkan dengan komitmen beribadah.
Komitmen
adalah kebulatan tekad, perjanjian yang harus ditepati. Apa yang dikatakan oleh
Yosua di hadapan semua suku bangsa Israel menggambarkan komitmennya untuk
beribadah kepada TUHAN saja. Ia berkata; “Tetapi
aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN” (Ay. 15b).
Pernyataan
Yosua itu mampu mempengaruhi seluruh bangsa Israel untuk mengambil sikap yang
tepat, memilih untuk beribadah kepada TUHAN saja (Ay. 16-18, 21), sehingga
bangsa Israel beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua (Yos. 24:31). Kalau
kita menganggap tidak baik beribadah kepada TUHAN, pilihlah hari ini kepada
siapa kamu beribadah (Ay. 15).
C. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan Yosua kepada
bangsa Israel, TAAT BERIBADAH bukan hanya berarti sekedar datang ke tempat
ibadah (gereja). Yosua memberikan pengertian yang sejati kepada bangsa Israel
bahwa Ketaatan Berbadah, termasuk di dalamnya adalah sikap dan cara kita
melakukannya dengan cara yang benar di hadapan TUHAN.
Sikap yang benar itu adalah ibadah
kita harus dilakukan dalam ketulusan, keikhlasan dan kesetiaan kepada TUHAN,
dan memiliki keteguhan hati atau komitmen untuk menempatkan TUHAN yang utama
(Prioritas) bukan menTUHANkan hal-hal yang lain, yang menyebabkan ibadah kita
menjadi sia-sia dan kita kehilangan persekutuan secara pribadi dengan TUHAN.
D. PENERAPAN
Mari kita menjawab tantangan firman
TUHAN seperti bangsa Israel menjawab tantangan Yosua untuk taat beribadah
kepada TUHAN. Bangsa Israel menjawab tantangan Yosua bahwa mereka akan
beribadah hanya kepada TUHAN saja (Ay. 16-18, 21). Dan dibuktikan, sepanjang
zaman Yosua bangsa Israel beribadah kepada TUHAN (Yos. 24:31).
Mari kita memperbaiki sikap kita
dalam beribadah, sebab ibadah tanpa sikap yang benar, sama dengan tidak
beribadah kepada TUHAN dan Ia akan mengambil apa yang menjadi bagian kita (Ay.
20). Beribadahlah dengan tulus, ikhlas dan setia, prioritaskan TUHAN yang utama
dalam ibadah kita. TUHAN YESUS Memberkati.
No comments:
Post a Comment