Scripture: Markus 2:1-12
A. PENDAHULUAN
Mengenal Tuhan Yesus Kristus sebagai
Tuhan yang berkuasa adalah suatu keharusan bagi setiap orang Kristen. Untuk
menjawab tantangan iman yang semakin marak yang menyatakan bahwa Yesus Kristus
bukan Tuhan, tetapi hanya sebatas nabi, guru agung, atau sosok pribadi yang
hebat yang telah mempengaruhi dunia dari masa ke masa, pribadi ilahi tapi bukan
Tuhan.
Sebagai orang Kristen harus dapat
memberikan jawaban atas setiap pertanyaan
dan keraguan yang demikian, sebab iman tanpa pengetahuan akan sangat
mudah untuk diprovokasi dan akhirnya meninggakan kebenaran yang sesungguhnya, kemudian
mengikuti apa yang dianggapnya sebagai kebenaran. Itulah sebabnya Rasul Paulus
berdoa untuk jemaat-jemaat, supaya mereka bertumbuh dalam pengetahuan yang benar
sampai kepada hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran untuk memuliakan Allah
(Fil. 1:9-11; Kol. 1:10).
Dalam perikop pembacaan firman Tuhan
dalam Markus 2:1-12, jika kita memperhatikan dengan seksama, secara tidak
langsung Yesus telah menyatakan jati diri-Nya sebagai Allah yang berkuasa, yang
melakukan apa yang manusia tidak dapat lakukan. Karena apa yang Yesus lakukan
adalah pekerjaan-pekerjaan Allah, yang sulit dipahami dengan pengetahuan dan
pengertian manusia. Hal itu membuktikan bahwa Yesus bukan hanya sekedar manusia
yang hebat, nabi, guru agung dan lain sebagainya, tetapi Dia adalah Allah.
B. IDE POKOK
Melalui Markus 2:1-12, kita akan
mengenal Yesus lebih dalam lagi sebagai Allah yang berkuasa. Kita akan
menemukan bukti-bukti bahwa apa yang dilakukan Yesus yang tidak dapat dilakukan
oleh manusia. Melalui beberapa hal berikut diharapkan kita mendapat pengetahuan
yang baik untuk dapat memberikan jawaban terhadap tantangan iman yang
mengatakan bahwa Yesus hanya manusia biasa, nabi, guru atau bukan Tuhan. Dalam
prikop ini membutikan bahwa Ia benar-benar Tuhan.
1.
Pengajaran-Nya membawa Pengaruh Yang Spontan (Ay.
1-2).
Belum lama
Tuhan Yesus memulai pekerjaan-Nya, karena berdasarkan tradisi Yahudi, seseorang
baru boleh tampil sebagai pengajar setelah ia dianggap dewasa dan cakap dalam
mengajar, yaitu umur tiga puluh tahun, tetapi waktu sangat singkat itu, Tuhan
Yesus memiliki pengaruh yang luar biasa. Pengaruh-Nya bagaikan magnet yang
mampu menarik perhatian seluruh masyarakat.
Tuhan Yesus
tidak pernah berkampanye untuk mencari pengikut-pengikut, menebar pesona dan
janji-janji indah, tetapi karena ia datang bukan sebagai pemimpin agama, tetapi
Ia datang untuk menyatakan kebenaran melalui firman Tuhan, terditeksi aroma
kebenaran dan kebajikan dalam masyarakat sehingga di mana Ia mengajar firman
Tuhan penuh sesak dengan himpunan bilangan manusia yang ingin mendengarkan-Nya
maupun yang datang dengan motivasi kesembuhan dari penyakit (Ay. 1-2).
Tidak ada
manusia di bumi ini yang dapat mengumpulkan massa sedemikian hebat, cepat dan
spontan tanpa mengumbar janji dan menebar pesona. Sekalipun ada, tentu ada
waktu yang cukup lama untuk mempromosikan diri. Tetapi Yesus tidak perlu dengan
cara-cara dunia karena Dia adalah Allah, kehadiran-Nya dan pengajaran-Nya disertai dengan kuasa yang hebat yang dapat
mempengaruhi keadaan dengan sangat cepat (Mrk. 1:21-22).
2.
Dapat Mengetahui dan Membaca Hati dan Pikiran
Manusia (Ay. 3-8).
Ketika Tuhan
berada di dalam rumah untuk mengajar, ada suatu peristiwa terjadi, yaitu empat
orang datang kepada-Nya membawa orang yang sedang lumpuh untuk disembuhkan.
Tuhan melihat iman mereka lalu berkata kepada orang lumpuh itu, “Hai anak-Ku, dosa sudah diampuni” (Ay.
5). Dari peristiwa ini, timbulkan suatu pertentangan dari ahli-ahli Taurat yang
mengatakan dalam hatinya bahwa Yesus telah menhujat Allah, tetapi Tuhan Yesus
segera mengetahu pikiran mereka, lalu Tuhan Yesus berkata; “mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?”
Dari
peristiwa itu, kita dapat menangkap bahwa hanya Yesus yang dapat mengetahui
keberadaan iman seseorang dan membaca pikiran manusia secepat itu. Hanya Tuhan
saja yang dapat mengetahui rahasia hati (Mzm. 44:22; Luk. 16:15). Dalam
beberapa kasus yang lain, Tuhan Yesus banyak mengetahui keberadaan hati
seseorang (Misal; Mat. 9:4; Mat. 22:18; Luk. 5:22).
Dari
komparasi beberapa ayat di atas, tidak ragukan bahwa hanya Yesus yang dapat
mengetahui keberadaan hati seseorang, baik yang baik maupun yang jahat, karena
Dia adalah Allah yang berkuasa.
3.
Berkuasa Mengampuni Dosa (Ay. 5, 9-10).
Pernyataan
ahli-ahli Taurat bahwa hanya Allah yang dapat mengampuni dosa manusia,
pernyataan itu seratus persen benar. Karena urusan dosa hanya dapat
diselesaikan orang yang bersangkutan dengan Tuhan. Manusia tidak bisa menjadi
biro jasa untuk menyelesaikan utang dosa antara manusia dengan Tuhannya.
Jawaban Tuhan
Yesus terhadap ahli-ahli Taurat yang menentang-Nya, bahwa hanya Allah yang
dapat mengampuni dosa secara tidak langsung Tuhan Yesus telah menyatakan
diri-Nya bahwa adalah Allah. Yesus berkata bahwa; “di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” (Ay. 10).
Jadi
berdasarkan pemahaman dan pengetahuan ahli-ahli Taurat bahwa hanya Allah dapat
mengampuni dosa, jika Yesus hanya manusia biasa, nabi, guru dan lain
sebagainya, tentu Ia tahu kapasitas dirinya, dan tidak akan melakukan pekerjaan
yang hanya boleh dilakukan oleh Allah. Karena Dia adalah Allah, maka Dia dapat
melakukan apa yang hanya boleh Allah lakukan, yaitu mengampuni dosa umat
manusia seperti yang dilakukan kepada orang lumpuh itu, dan hasilnya pun sangat
menakjubkan (Ay. 12).
4.
Perkataan-Nya Berkuasa (Ay. 11-12).
Pada waktu
Tuhan Yesus masuk ke kota Kapernaum yang pertama, Ia masuk kerumah ibadah dan
mengajar (Mrk. 1:21-18). Katakan bahwa Ia mengajar tidak seperti ahli-ahli
Taurat, Ia mengajarseprti orang yang berkuasa (Ay. 21-22). Di Rumah ibadah itu
ada seseorang yang kerasukan setan, dan setan yang merasuki sangat ketakutan
dengan kehadiran Yesus di sana sehingga setan itu membuat sebuah pernyataan dan
pengakuan bahwa, “Yesus yang Kudus dari Allah” (Ay. 24-25). Terjadi adegan
pembicaraan antara setan dengan Tuhan Yesus, dan melalui perkataan-Nya yang
berkuasa, setan diusir orang itu pun sembuh (Ay. 26-27).
Dalam Perikop
yang kita baca, khususnya Markus 2:11-12, kasusnya menyembuhkan orang sakit.
Melalui perkataan yang sederhana, penyakitpun disembuhkan. Banyak orang dapat
menyembuhkan penyakit, tetapi dengan banyak ritual, mantra, jampi-jampi dan
lain sebagainya. Tetapi Tuhan Yesus melakukan bukan dengan ritual, mantra,
ataupun jampi-jampi, tetapi dengan perkataan-Nya saja orang lumpuh itu disembuhkan.
Perkataan
Tuhan Yesus berkuasa, setan diusir dan penyakit disembuhkan. Siapakah yang
dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang demikian itu kalau bukan Allah? Yesus
adalah Allah, hanya dengan berfirman segala sesuatu terjadi (Bdk. Kej.1).
5. Melakukan
Sesuatu Yang Baru Dengan Kebenaran Yang menakjubkan (Ay. 12).
Kehadiran
Tuhan Yesus telah menyedot banyak orang untuk melihat peristiwa-peristiwa yang
asing di mata masyarakat. Tidak ada pengajar-pengajar yang dapat melakukan
keajaiban-keajaiban seperti yang Yesus lakukan, sehingga timbul pernyataan “Yang begini belum pernah kita lihat”.
Ada apa
dibalik pernyataan “yang begini belum pernah kita lihat?”. Tentunya ada pribadi
yang berkuasa, tangan yang hebat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang menakjubkan
yang belum pernah terjadi. Kebenaran yang menakjubkan itu adalah
pekerjaan-pekerjaan Allah yang hebat melalui pengajaran-Nya, kuasa-Nya, dan
perkataan-Nya.
Yang baru
mereka lihat, bukanlah pekerjaan manusia, nabi, guru dan lain sebagainya. Yang
baru mereka lihat adalah pekerjaan Allah, yaitu Tuhan Yesus. Tidak ada
seorangpun yang dapat melakukan kehebatan yang demikian itu, hanya Yesus,
karena Dia adalah Allah.
C. KESIMPULAN
Secara tidak langsung, Tuhan Yesus
telah menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang berkuasa. Pengaruh-Nya,
pengajaran-Nya, Kuasa-Nya dan perkataan-Nya menunjukkan bahwa Dia adalah Allah.
Tidak ada seorangpun dapat melakukan apa yang Tuhan Yesus lakukan, karena
pekerjaan-pekerjaan yang Tuhan Yesus lakukan adalah pekerjaan-pekerjaan Allah
dan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah saja.
Jika manusia dapat melakukan seperti
apa yang Yesus lakukan, itu adalah tipu muslihat iblis, dan itupun harus dengan
ritual, mantra, jampi-jampi dan lain sebagainya. Tuhan Yesus dapat melakukan
semua tanpa ritual apapun, karena Dia adalah Allah yang berkuasa.
D. PENERAPAN
Mari kita gunakan pengetahuan dalam
kebenaran ini, sehingga melalui pengenalan kita kepada Tuhan Yesus sebagai
Allah yang berkuasa dapat memberikan jawaban atas setiap tantangan iman yang
menyatakan bahwa Yesus hanya manusia biasa dan bukan Tuhan. Tuhan Yesus
Memberkati.
No comments:
Post a Comment