KRISTEN YANG TAAT MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN



Scripture: Matius 7:21-23


I.        PENDAHULUAN
Konteks pembacaan firman Tuhan hari ini   berbicara tentang peringatan Tuhan Yesus tentang munculnya nabi-nabi palsu yang mengajar dan membawa nama Tuhan namun bukan untuk memuliakan Tuhan melainkan untuk membesarkan diri, kepuasan dan kepentingan diri sendiri.

Peringatan ini muncul dilatarbelangi dengan adanya pemimpin-pemimpin agama yang norak dalam menjalankan kehidupan keagamaannya, mereka suka berpakaian khas keagamaan, ingin dilihat sebagai orang yang beribadah, menyebut nama Tuhan dengan sembarangan di tempat-tempat umum, ingin dihormati dan lain sebagainya seperti yang digambarkan dalam Matius 6:5; “dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.”

Semua itu dilakukan dengan tujuan dan motivasi yang salah, berorientasi kepada diri sendiri dan hidup jauh dari melakukan kehendak Allah, tidak beribadah yang dilakukan dengan tulus kepada Tuhan (bdk. Matius 6:6).

Nampaknya sangat religius, semua yang dilakukannya atas nama Tuhan, dan hampir tidak ada perbedaan dengan orang yang sungguh-sungguh melakukan kehendak Tuhan.  Mereka bernubuat demi nama Tuhan, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit dan melakukan banyak mujizat demi nama Tuhan juga (Ay. 22). Sekilas sepertinya tidak ada kesalahan yang dilakukan.

Tuhan Yesus memberi peringatan kepada kita bahwa, orang-orang yang demikian adalah serigala yang buas yang menyamar seperti domba (Ay. 15), kita harus memperhatikan dengan seksama buah-buah yang dihasilkannya jangan sampai kita masuk menjadi bagian dari mereka (Ay. 16-20).

Jika kita melakukan sesuatu, kita harus pastikan bahwa yang kita lakukan memuliakan Tuhan atau seturut dengan kehendak Tuhan. Bagaimana kita dapat mengetahuinya? Rasul Paulus katakan; “Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik” (1 Tes. 5:21).

Melakukan Kehendak Tuhan adalah suatu keharusan sebagai orang percaya kepada. Tuhan tidak menghendaki kita sebagai orang Kristen berpura-pura rohani, berpura-pura taat supaya dipandang sebagai orang beribadah namun perbuatan kita menentang kehendak Tuhan.

II.     IDE POKOK/ CONTENT
Secara sederhana melakukan kehendak Tuhan adalah melakukan firman-Nya. Firman Tuhan adalah kehendak Tuhan bagi umat-Nya, dan Alkitab dari Kitab Kejadian sampai dengan Kitab Wahyu adalah berisi kehendak Tuhan. Itulah yang harus kita lakukan. Tuhan menegor kita, bukan status agama yang penting, menyebut nama Tuhan setiap hari, tetapi bagaimana kita melakukan kehendak-Nya.

Mari kita lihat apa yang dikatakan Tuhan Yesus tentang orang-orang yang berpura-pura taat namun tidak melakukan Tuhan.

1.      Orang Yang Tidak Melakukan Kehendak Tuhan Dengan Tujuan Dan Motivasi Yang Benar Tidak Akan Masuk Ke Dalam Kerajaan Sorga (Ay. 21).

Tujuan akhir setiap orang beragama adalah untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga (Istilah Iman Kristen). Mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam dimensi kehidupan yang berbeda, yaitu hidup dalam dimensi kekekalan. Pada satu sisi benar namun pada sisi lain ada kesalahan yang sering tidak pernah kita sadari.

Masuk ke dalam Kerajaan Sorga memang adalah akhir dari tujuan manusia, namun yang lebih penting dari itu, untuk menuntun langkah kita ke sana, yang harus menjadi prioritas tujuan kita adalah melakukan kehendak Tuhan. Kita memiliki tujuan akhir masuk Sorga tetapi kalau kita tidak melakukan kehendak-Nya, kita tidak akan masuk ke sana.

Bukan hanya status agama yang Tuhan kehendaki, datang beribadah, bernyanyi, mendengar firman-Nya tetapi tidak siap untuk dibentuk menjadi pelaku-pelaku firman. Tuhan Yesus berkata; “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Orang yang masuk ke dalam Kerajaan Sorga adalah orang yang taat melakukan kehendak Tuhan. Bukan orang yang berpura-pura hidup rohani, mengemas perbuatannya yang jahat dalam kemasan yang indah namun isinya adalah kebusukan. Itulah yang disebut dengan orang munafik oleh Tuhan Yesus (Mat. 23:25, 27-28). Mereka tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga (Mat. 23:13; 24:51), karena mereka melakukan sesuatu untuk Tuhan, namun dengan tujuan dan motivasi yang salah (Mrk. 7:6).

2.      Orang Yang Tidak Melakukan Kehendak Tuhan dengan Tujuan dan Motivasi Yang Benar, Usahanya Akan Sia-sia (Ay. 22-23).

Perhatikanlah apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus untuk memperingatkan orang-orang yang melakukan kewajiban agamanya dengan tujuan dan motivasi untuk membesarkan diri bukan untuk memuliakan Tuhan. Walaupun nampaknya mereka sangat aktif dan bergairah, melakukan segala sesuatu demi nama Tuhan, namun pada akhirnya menerima penolakan dari Tuhan. Tuhan Yesus berkata; “Aku tidak pernah mengenal kamu, enyahlah dari hadapan-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan.” (Ay. 23).

Semua usaha yang dilakukan dengan jerih payah dan berkeringat menjadi sia-sia. Pada hari-hari terakhir mereka akan menuntut keadilan dari Tuhan, namun Tuhan katakan, “enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu pembuat kejahatan”.

Mereka merasa telah melakukan banyak hal demi nama Tuhan tetapi hanya dijadikan sebagai tameng untuk meraup keuntungan diri sendiri. Akhirnya semua yang didapat menjadi sia-sia, sebab bukan itu yang akan membawa mereka menjadi besar di hadapan Tuhan, masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan ketaatan melakukan kehendak Bapa di Sorga (Ay. 21).

III.   KESIMPULAN
Orang yang taat kelakukan kehendak Tuhan adalah orang yang akan ke dalam Kerajaan Sorga dan yang usahanya tidak akan sia-sia dalam menjalankan kehidupan keagamaan. Ibadah yang kita lakukan, jika tidak dilakukan dengan disertai takut akan Tuhan, bukan hanya berseru kepada Tuhan, “Tuhan, Tuhan” tetapi jauh dari hidup taat tidak masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Tuhan tidak melihat seremonialnya tetapi ketulusan dan keikhlasan dalam melakukan kehendak Tuhan.

Orang yang akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga adalah orang yang bukan tujuan akhirnya adalah Sorga, melainkan orang yang prioritas hidupnya melakukan Kehendak Bapa di Sorga yang akan mengantar langkahnya ke sana. Sorga adalah hak prerogatif Allah, tidak ada usaha yang dapat dilakukan manusia untuk masuk, kecuali ketaatan melakukan  kehendak Tuhan.

IV.   PENERAPAN
Mari kita memeriksa apa tujuan dan motivasi kita melakukan kegiatan-kegiatan kerohanian? Apakah untuk membesarkan diri supaya dilihat orang bahwa hidup kita lebih rohani? Apakah tujuan kita melakukan sesuatu untuk Tuhan hanya ingin masuk ke dalam Kerajaan Sorga, tujuan itu benar, tetapi jangan lupa yang lebih penting dan lebih utama dari itu adalah melakukan kehendak Tuhan yang akan menuntun langkah kita masuk ke sana.

Usaha yang kita lakukan untuk membesarkan diri akan sia-sia dan merugikan diri sendiri. Pada akhirnya akan menerima penolakan dari Tuhan, “enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu pembuat kejahatan”. Kita tidak dapat menuntut apa-apa dari Tuhan, apalagi menuntuk keadilan. Temukanlah kehendak Tuhan melalui firman-Nya dan lakukanlah, Tuhan akan membawa kita masuk dalam kerajaan-Nya, hidup dalam dimensi kekekan bersama Tuhan. Lakukan segala sesuatu dengan mata tertuju kepada Tuhan (Kol. 3:23). TUHAN Yesus Memberkati.

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *