IBLIS ADA DI ANTARA KITA

Scripture: Matius 13:24-30, 36-43

A.   INTRODUCTION
Setiap pekerjaan yang baik, selalu ada usaha iblis untuk menggagalkannya. Alkitab sudah memberikan contoh-contoh konkret misalnya kasus kejatuhan manusia ke dalam dosa di Taman Eden (Kej. 3:1-19) dan pada awal pelayanan Tuhan Yesus (Mat. 4:1-11). Alkitab mencatat sampai hari ini iblis berusaha dan terus berusaha mengambil peran dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Rasul Petrus menasehatkan bahwa; “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (1 Ptr. 5:8) dan Rasul Paulus menyebut sebagai roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka (Ef. 2:2).

Dalam perumpamaan Tuhan Yesus tentang lalang di antara gandum, Ia mengatakan bahwa iblis ada bersama-sama di antara orang-orang percaya (anak-anak Tuhan) dan dibiarkan hidup sampai pada waktunya Tuhan, yaitu akhir zaman (Ay. 39b). Tuhan membiarkan iblis tetap ada sampai pada waktunya dengan alasan yang disampaikan dalam ayat 29; “…sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.”

Iblis akan selalu ada di antara kita sampai pada waktunya berdasarkan pada apa yang Tuhan Yesus sarankan; “Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.” (Ay. 30).

Sadar ataupun tidak, mau ataupun tidak mau, kita di hidup di antara singa-singa ganas yang siap menerkan kita setiap saat (1 Ptr. 5:8), yaitu, pada saat kita sedang lalai atau tidur (Ay. 25), itulah saat-saat yang dinantikan oleh iblis (Luk. 4:13b).

B.   APA YANG DILAKUKAN IBLIS?
Apa yang akan dilakukan iblis jika ia tumbuh dan selalu ada di antara kita? Bagaiamana cara kerjanya? Pertanyaan inilah yang akan kita jawab sambil memperhatikan dengan seksama bagian firman Tuhan yang kita baca hari ini;

1.    Iblis akan menghambat proses pertumbuhan iman kita pada saat kita menjadi lemah atau tidur (Ay. 25-28).
Iblis tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk melancarkan aksinya dalam menghambat segala pekerjaan yang baik yang orang lakukan, seperti ia telah berusaha menggagalkan rencana Allah bagi manusia di Taman Eden dan menggagalkan pelayanan Tuhan Yesus dengan mencobai-Nya di padang gurun pada awal pelayanan-Nya.

Dalam Perumpamaan Tuhan Yesus ini, kita dapat melihat dengan jelas bagaimana iblis juga berusaha menggagalkan proses pertumbuhan iman orang-orang percaya (Ay. 36-43). Pada saat Tuhan Yesus menabur benih yang baik, dan ketika benih itu mulai tumbuh, datanglah iblis menaburkan benih-benih yang tidak baik dengan memanfaatkan waktu pada saat orang-orang semua pada tidur (Ay. 25).

Dalam pertumbuhan itu tentunya ada tahap-tahap yang harus dilewati sampai tiba waktunya untuk menuai. Proses yang normal adalah tumbuh, hidup dan berbuah. Dalam proses ini iblis berusaha untuk menghambat, mulai dari mengambil hak-haknya untuk hidup dengan menyerap sumber-sumber kehidupan yang tentunya seharusnya dinikmati oleh benih-benih yang baik dan yang baru tumbuh itu. Mengkait-kaitkan akar-akarnya sehingga benih yang baik itu sulit mengalami pertumbuhan apalagi kehidupan sampai menghasilkan buah.

Demikian cara kerja iblis menghambat proses pertumbuhan iman kita kepada Tuhan. iblis tetap bekerja sampai hari ini, karena Tuhan mengijinkannya. Sebab kalau benih lalang itu dicabut, maka gandum-gandum yang baru tumbuh itupun akan ikut tercabut karena akar-akarnya sudah kait mengait, tunggu sampai pada waktunya menuai. Solusinya adalah jangan “TIDUR” supaya iblis tidak memiliki kesempatan untuk menghambat proses pertumbuhan kita.

2.    Iblis Mengelabui Pandangan Kita Pada Saat Kita Sedang Lemah Atau Tidur (Ay. 25,30).
Licikknya iblis bukan main. Ia menggunakan berbagai cara untuk menyesatkan umat Tuhan. kadang-kadang nampak berlagak suci, menyamar sebagai malaikat terang (2 Kor. 11:14), seperti nabi-nabi palsu yang menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya adalah serigala yang buas (Mat. 7:15).

Demikianlah iblis ada di antara kita, disadari atau tidak. Seperti lalang di antara gandum yang dibiarkan tumbuh sampai pada waktu menuai. Lalang memiliki kemiripan dengan gandum, hampir-hampir sulit untuk dibedakan dengan kasat mata. Batang dan daunnya sangat mirip, tetapi dapat dibedakan pada saat musim menuai tiba. Buah-buah atau bulir yang dihasilkan sangat berbeda.

Demikianlah iblis mengelabui pandangan kita seakan-akan semua yang nampak pada mata kita adalah sesuatu yang baik, padahal iblis yang menyamar dan berpura-pura baik, tetapi dari buahnyalah kita dapat mengenal mereka (Mat. 7:16, 20). Solusi yang baik adalah, jangan “TIDUR” (Ay. 25).

C.   CONCLUSION
Itulah yang iblis akan lakukan. iblis ada di antara kita, dia bisa memanfaatkan kita kapan saja dan di mana saja di segala waktu dan tempat. Dia dapat menggagalkan setiap rencana kita untuk memuliakan nama Tuhan.

Iblis adalah penghambat terbesar dalam perjalanan pertumbuhan iman dan pelayanan kita. Dia memanfaatkan waktu-waktu pada saat kita sedang “TIDUR”, mengambil alih setiap pekerjaan kita lalu memandangnya sebagai kebenaran yang harus dipertahankan. Dia menghambat pertumbuhan Gereja dan jemaat-Nya, hadir sebagai orang yang duduk dalam posisi atau jabatan strategis, memberi pengaruh buruk kepada lebih banyak orang. Walaupun sulit untuk membedakan, tetapi kita dapat mengidentifikasi melalui buah-buah yang dihasilkannya.

D.   APPLICATION
Bertahanlah, bertumbuhlah, berjuanglah dan berbuahlah sekalipun kita tahu bahwa iblis terus menghambat dan mempengaruhi kita untuk bertahan, bertumbuh dan berbuah. Pada akhirnya kita akan menikmati hasil dari perjuangan kita melawan tantangan kelicikan iblis, yaitu pada musim menuai.

Pada waktu menuai iblis akan diikat dan dicampakan ke dalam api (Ay. 42), tetapi orang-orang yang menang melewati masa-masa sulit akan berbahagia; “Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” (Ay. 43).

Jangan “TIDUR” dan jangan menjadi lemah, sebab iblis akan memanfaatkan waktu kita tidur dan ketika kita lemah. Dia dekat dan dapat mengindifikasi saat-saat kita “TIDUR” dan lemah. TUHAN YESUS Memberkati

TAAT BERIBADAH PART 3


Scripture: Ibrani 10:19-25


A.   INTRODUCTION
Taat beribadah adalah hal yang penting dibicarakan dalam perikop pembacaan firman Tuhan pada hari ini. Secara khusus dalam ayat yang ke 25 mengatakan bahwa;

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”

Ayat tersebut di atas bukan hanya sebuah himbauan tetapi merupakan suatu keharusan bagi setiap orang yang percaya kepada Kristus untuk beribadah dengan berbagai alasan yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu:

1.    Karena Darah Kristus telah menyucikan kita dari segala dosa dan pelanggaran-pelanggaran kita, sehingga kita beroleh kebenarnian untuk menghadap Tuhan (Ay. 19-20). Karena dosa, manusia takut menghadap Tuhan (Kej. 3:8-10)

2.    Karena kita memiliki Iman Besar yaitu Kristus sendiri, sehingga kita dapat menghadap Tuhan dalam ketulusan dan keikhlasan (Ay. 21-22), dengan keyakinan yang teguh bahwa Ia akan menerima persembahan kita dan memberkati kita (lihat arti “Imam” dalam Kamus Alkitab).

3.    Karena kita memiliki pengharapan yang pasti di dalam Kristus, sehingga kita didorong untuk hidup saling memperhatikan satu dengan yang lainnya (Ay. 23-24).

Dalam ayat 25 ditegaskan bahwa, kita harus semakin GIAT melakukannya, yang tentunya dengan alasan yang jauh lebih besar lagi, yaitu berhubungan dengan hari Tuhan yang semakin mendekat. Giat artinya rajin, penuh bergairah dan penuh bersemangat.

B.   IDEA/ CONTENT
Berdasarkan pada beberapa alasan tersebut di atas, maka kita dapat menarik sebuah kesimpulan, mengapa kita harus taat beribadah?

     1.    KRISTUS TELAH MEMFASILITASI KITA UNTUK MENGHADAP HADIRAT ALLAH (AY. 19-24).
Dalam ayat  20 mengatakan bahwa; “Karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri.”

Frase “membuka jalan yang baru” jika dikaitkan dengan Yohanes 14:6 yang mengatakan bahwa; Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” dapat dipahami bahwa Kristus sendiri adalah fasilitas itu sendiri. Ia adalah satu-satunya jalan untuk dapat sampai kepada Bapa, atau oleh-Nya kita memperoleh keberanian untuk masuk ke dalam tempat kudus Allah (Ay. 19).

Oleh Darah Kristus, Ia memulihkan hubungan manusia yang sudah rusak total oleh karena dosa di Taman Eden. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, manusia kehilangan keberanian untuk menghadap Tuhan, mereka takut dan berusaha untuk menghidar dari hadapan Tuhan (Kej. 3:8-10), tetapi oleh darah Kristus, Ia membuka jalan yang sudah tertutup ke tempat kudus Allah melalui penyucian dan pengampunan dosa (Ay. 22), sehingga kita yang sudah dipulihkan beroleh kepastian  yang berdasarkan pada kesetiaan Allah (Ay. 23).

Jika Kristus telah memberikan fasilitas kepada kita melalui pengobanan-Nya, hubungan kita dengan Tuhan dipulihkan, tidakkah kita dapat menyisihkan waktu kita sejenak untuk menghadap Dia di rumah Allah untuk beribadah? sebab kita dapat memjumpai Dia di rumah Allah (gereja), karena Dia adalah kepada rumah Allah (Ay. 21). Tidakah kita dapat berdiam diri sejenak di hadapan-Nya dalam ketulusan dan keikhlasan beribadah menyembah Dia? (Ay. 22). Sebagai persiapan kita untuk masuk kepada kehidupan pada dimensi kekekalan bersama Tuhan di Sorga, maka perlu kita memperhatikan dengan baik nasehat penulis Kitab Ibrani “giatlah melakukannya…”.

   2.    MEMPERSIAPKAN DIRI MENYONGSONG HARI TUHAN YANG SEMAKIN MENDEKAT (AY. 25).
Alasan terakhir penulis Kitab Ibrani supaya kita tidak menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah menunjuk kepada tujuan yang akan datang, yaitu menunjuk kepada kedatangan Tuhan yang kedua kali. Inilah menjadi fokus terpenting mengapa kita harus taat beribadah.

Tentunya kita tidak akan mau kehilangan kesempatan untuk menikmati kasih karunia Tuhan melalui karya penyelamatan Tuhan Yesus yang telah membuka jalan kepada kita untuk masuk ke dalam tempat kudus Allah, yaitu kerajaan Sorga (Ay. 19-20). Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempersiapkan diri dengan baik, membangun persekutuan secara pribadi dengan Tuhan melalui Ketaatan Beribah.

Sehubungan dengan kedatangan Tuhan, Tuhan Yesus menasihati supaya kita berjaga-jaga (Mat. 24:42; 25:13; Mrk. 13:33). Rasul Paulus dan Rasul Petrus mengatakan bahwa, hari Tuhan datang seperti pencuri (I Tes. 5:2; 2 Ptr. 3:10).

Di dalam Wahyu 3:3 adalah peringatan keras dari Tuhan, supaya kita taat melakukan kehendak Tuhan melalui apa yang sudah kita terima dan dengar; “Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.”

Sangat sejalan dengan apa yang telah disampaikan oleh Penulis Kitab Ibrani, supaya kita jangan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah, supaya kita ada persiapan untuk menyongsong hari Tuhan yang semakin mendekat. Jangan mengikuti kebiasaan orang yang sudah terbiasa tidak beribadah karena kebiasaan itu akan mendorong mereka semakin membenci ibadah. Tidak ibadah sekali, tidak apa-apa, dua kali tidak apa-apa, dan akhirnya berkali-kali pun tidak apa-apa, karena sudah terbiasa membiasakan diri akhirnya tidak beribadah menjadi biasa, tanpa sadar kita jatuh ke lobang kebinasaan.

C.   CONCLUSION
Penulis Kitab Ibrani mengajak setiap orang percaya untuk bergiat dalam melakukan ibadah karena Kristus telah mengadakan rekonsiliasi, memulihkan hubungan kita dengan Allah melalui pengorbanan-Nya. Ia telah merintis jalan perdamaian sehingga orang-orang berdosa beroleh grasi oleh anugerah Allah. Kristus telah membebaskan kita dari segala tuntutan karena dosa dengan mengorbankan diri-Nya, sekaligus ia telah menjadi Imam besar kita dan menjadi kepala atas Rumah Allah.

Tujuan yang paling utama yang ditonjolkan oleh Penulis Kitab Ibrani selain karena Kristus telah melakukan banyak hal kepada kita adalah supaya kita dapat mempersiapkan diri menyongsong hari Tuhan yang semakin mendekat. Ia menghimbau kepada setiap orang percaya untuk tidak menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah dan tidak mengikuti pola kehidupan dunia yang sudah terbiasa membiasakan diri untuk tidak beribadah yang akhirnya membuat hatinya membeku karena kebiasaannya dan pasti tidak akan luput dari murka Allah di hari Tuhan.

D.   APPLICATION
Tidak ada pilihan yang lain untuk menghadapi hari Tuhan yang semakin mendekat, selain mempersiapkan diri dengan baik dengan semakin bergiat dalam Tuhan, Taat beribadah dan saling mendorong dalam kasih dengan sesama untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik (Ay. 24-25). TUHAN YESUS Memberkati.
Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *