DARI TELINGA TURUN KE HATI



Scripture: Ulangan 11:26-28

A.     PENDAHULUAN/INTRODUCTION
Konteks pembacaan Firman Tuhan hari ini berbicara tentang ketaatan atau lebih dekat lagi adalah berbicara tentang berkat dan kutuk. Berkat apabila kita hidup dalam ketaatan, fokus dan peka terhadap perintah TUHAN dan kutuk apabila kita menolak atau dengan sengaja tidak mau mendengar perintah TUHAN.

Namun kita akan melihat dari sudut pandang yang berbeda untuk menemukan sebuah pemahaman dan pandangan baru tentang sikap kita sebagai umat TUHAN untuk memperoleh berkat yang TUHAN janjikan kepada kita melalui hidup dalam ketaatan. Hidup dalam ketaatan kepada perintah TUHAN, saya terjemahkan dengan bahasa sederhana, yaitu cinta kepada TUHAN atau bahasa Alkitabnya mengasihi TUHAN.

Cinta kepada TUHAN tidak terjadi secara alami begitu saja. Sama halnya dengan cinta seorang manusia kepada sesamanya yang kemudian berlanjut dalam hubungan dalam kesetiaan. Cinta itu timbul dari melihat, kemudian ada keinginan dan hasrat dalam hati untuk saling memiliki. Istilah yang sering kita dengar adalah, cinta itu timbul dari mata turun ke hati.

Cinta kita kepada TUHAN berbeda dengan istilah tadi. Cinta kita kepada TUHAN timbul dari mendengar bukan dari melihat (Bdk. Yoh. 20:29). Kita mendengar dengan telinga dan menerimanya dengan hati untuk melaksanakan perintah-Nya dalam ketaatan kepada TUHAN. Inilah yang saya sebut dengan istilah “dari telinga turun ke hati”.

Bangsa Israel diajar untuk mencintai TUHAN melalui ketaatan mendengarkan perintah-perintah-Nya (11:8, 13, 22), namun mereka diberikan kebebasan untuk memilih, dan setiap pilihan itu ada konsekuensinya. Namun yang diharapkan adalah bagaimana bangsa itu dapat memilih apa yang benar, dan tidak menyimpang dari ketetapan-ketetapan TUHAN (Ay. 26-28).

B.      IDE POKOK/ SERMON CONTENT
Supaya kita dapat memilih dengan benar, yang menghasilkan cinta sejati kepada TUHAN yang timbul dari pendengaran lalu turun ke hati adalah:

1.      MEMPERSIAPKAN TELINGA UNTUK PEKA MENDENGARKAN PERINTAH TUHAN MELALUI FIRMAN-NYA (AY. 27)

Allah memperlengkapi setiap makhluk hidup dengan telinga, telinga untuk mendengar dan menangkap suara dari berbagai sumber. Melalui mendengar, seseorang bisa tahu banyak hal, melalui mendengar, seseorang memiliki pengetahuan yang luas dan melalui mendengar, setiap orang dapat memahami dan mengerti apa yang tidak mampu untuk dipahami dan dimengerti.

Allah berbicara kepada bangsa Israel yang bertelinga, namun bangsa Israel telah membuat pilihan sendiri untuk tidak mendengar apa yang TUHAN sampaikan kepada mereka. Akhirnya TUHAN membuat sebuah ketetapan melalui hamba-Nya Musa di mana mereka dapat memilih sendiri. Bangsa Israel diperhadapkan dengan dua pilihan, setia atau tidak setia, mendengar atau tidak mendengar, berkat atau kutuk.

Setiap pilihan mengandung konsekuensi. Pilihan yang benar akan menghasilkan berkat dan pilihan yang salah akan menghasilkan kutuk. Mereka hanya perlu kepekaan untuk mendengar dan merespon firman Tuhan dengan baik, dan mereka akan diberkati.

Jika hari ini TUHAN berbicara kepada kita melalui firman-Nya, TUHAN mau supaya kita mendengarkan suara-Nya dengan baik. Kita bukanlah patung yang punya telinga namun tidak mendengar. Ketika kita memilih untuk duduk di hadapan TUHAN, kita harus siap untuk mendengar, bukannya sibuk dengan urusan masing-masing dengan gosip-gosip yang tidak membangun, sibuk dengan gadget dan benda-benda yang dapat menggangu konsentrasi kita dalam mendengar firman TUHAN, akhirnya ibadah kita menjadi sia-sia dan kehilangan berkat-berkat yang seharusnya kita terima dari TUHAN.

2.      MEMPERSIAPKAN HATI KITA UNTUK MELAKSANAKAN PERINTAH-NYA, YAITU APA YANG KITA DENGAR (AY. 28).

Hati adalah sumber dari segala keputusan manusia. Dari dalam hati manusia menentukan sikapnya. Dalam hati ada pertimbangan (Hak. 5:16), Perumusan Niat (1 Taw. 29:18), Perundingan (Mzm. 34:5), perencanaan (Kej. 27:41), ada rancangan kejahatan (Ams. 6:18), keangkuhan (Ul. 8:14), Ketegaran (Yer. 3:17), kebencian (Im. 19:17), dsb.

Keputusan kita dalam menerapkan dan melaksanakan firman TUHAN tergantung pada kesiapan dan keputusan hati kita. Namun yang jelas adalah bahwa TUHAN menghendaki kita melaksanakan apa yang TUHAN mau untuk kita laksanakan, dengan tidak menyimpang dari jalan yang telah ditetapkan.

Kita perlu hati yang siap untuk menerima apa yang kita dengar dari firman TUHAN. Jika hati kita tidak bersih, maka hati kita akan menjadi sensitif dan cenderung mempersalahkan dan firman Tuhan tidak mendapat tempat dalam hati apalagi malaksanakannya dalam sikap dan tindakan kita.

Nasehat Salomo dalam Amsal 4:23, “jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan”. Menjaga hati artinya memelihara hati kita dari noda kefasikan untuk melaksanakan perintah TUHAN yang terpancar dari kehidupan yang beribadah kepada TUHAN.

Kalau hari ini TUHAN berbicara kepada kita, kita perlu mempersiapkan hati dengan baik untuk melaksanakan segala perintah-Nya dalam ketaataan. Inilah pilihan kita yang benar yang akan menolong dan membawa kita menikmati berkat-berkat yang dijanjikan TUHAN. Kita mendengar melalui telinga kita, kita laksanakan dengan hati yang terjaga dari noda kefasikan untuk melaksanakan segala perintah-Nya. Dari telinga turun ke hati, tumbuh menjadi cinta sejati yang siap untuk hidup dalam ketaatan kepada perintah TUHAN.

C.      KESIMPULAN/CONCLUSION
Dua bagian yang terpenting yang harus benar-benar kita persiapkan dengan baik saat kita berhadapan dengan TUHAN, yaitu telinga yang siap untuk mendengar dan hati yang siap untuk melaksanakan apa yang sudah kita dengar.

TUHAN berbicara kepada kita melalui firman-Nya,  kita duduk diam dihadapan-Nya menangkap dengan peka apa yang sampaikan-Nya. TUHAN menetapkan kehendak dan rancagan-Nya, dan kita hanya perlu mempersiapkan hati yang bersih untuk dipakai dan diperlengkapi oleh TUHAN menjadi alat di tangan-Nya, melaksanakan apa yang Ia sudah ditetapkan untuk kita laksanakan, dan TUHAN akan memberkati kita sesuai firman-Nya.

D.     APLIKASI/APLICATION
TUHAN berbicara kepada kita hari ini melalui firman-Nya. Allah menetapkan segala sesuatu yang baik, yang akan menjadi bagian kita. Oleh karena itu, untuk menikmati apa yang baik dari TUHAN ada hal-hal yang harus kita persiapkan dengan baik, yaitu telinga yang siap untuk mendengar dan hati yang siap untuk melaksanakan apa yang kita sudah dengar.  Dari telinga turun ke hati!!!

Mari buka telinga kita untuk mendengar firman TUHAN dengan peka, mungkin kita tidak sanggup untuk melakukannya, tetapi kalau kita membuka hati untuk TUHAN, maka Ia pasti akan memberikan kita kuasa, kekuatan dan kemampuan untuk melaksanakannya. Kita bukan saja akan diberkati tetapi juga akan memberkati banyak orang yang ada di sekitar kita. Amen!!! TUHAN memberkati.

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *