TUJUAN ALLAH MENGUJI UMAT-NYA



(Scripture: Ulangan 20:18-21)

A.      PENDAHULUAN
Ujian adalah sarana atau cara untuk mengukur mutu dan kualitas, kepandaian atau kemampuan seseorang. Dalam hal ini Allah menguji umat-Nya untuk mengukur mutu dan kualitas keimanan kita dihadapan-Nya, bukan untuk Allah ketahui melainkan untuk kita ketahui. Allah tahu siapa kita dan mengerti kadar keimanan kita, namun manusia sering menempatkan diri seakan-akan dirinya kuat, pandai dan mampu tanpa menyadari adanya keterbatasan dan kelemahan diri tanpa Allah.

Bangsa Israel menempatkan dirinya sebagai orang yang tidak perlu Tuhan, tidak menghormati pemimpin mereka yang dipakai oleh Allah sebagai perpanjangan tangan atau penyambung lidah antara Tuhan dan umat-Nya. Mereka sering frontal menentang Musa dan meragukan Tuhan. Mereka memandang Tuhan begitu lemah. Dalam suatu ketika setelah Musa menyampaikan 10 perintah Tuhan kepada umat-Nya (Kel. 20:1-17), Allah menyatakan diri kepada bangsa Israel melalui sesuatu yang sangat mengerikan di pandangan mereka (Ay. 18a), lalu nampaklah karakter mereka begitu lemah dan rapuh, mereka sangat ketakutan dan berdiri jauh-jauh dari hadapan Tuhan (Ay. 18b, 21).

Peristiwa itu membuat bangsa Israel kembali menempatkan Musa sebagai pemimpin, di mana sebelumnya, dia tidak dihargai, mereka bertengkar yang lebih sering membuat Musa bergumul secara pribadi dengan Tuhan menghadapi tingkah laku umat-Nya (Kel. 17:1-7).  Sekarang ketika kesulitan datang, mereka semua tak bernyali dan menyuruh Musa menghadap Tuhan dan menyampaikan pesan kepada mereka. Mereka sangat ketakutan untuk menghadap Tuhan (Ay. 19).

Musa adalah pemimpin yang tersakiti, namun ia tidak pernah menyakiti, namun sering menegor bangsa Israel dengan suara lantang dan keras, namun bukan bermaksud untuk membenci dan menghancurkan tetapi supaya umat-Nya kembali kepada Tuhan dan menghargai pemimpinnya yang dipakai oleh Tuhan. Di sini Musa dengan rendah hati menjelaskan maksud Tuhan terhadap bangsa Israel, yaitu untuk menguji umat-Nya (Ay. 20).

B.      IDE POKOK/ SERMON CONTENT
Apa tujuan Tuhan menguji umat-Nya? Musa menjelaskan tujuan itu kepada bangsa Israel bahwa;

1. SUPAYA UMAT-NYA HIDUP TAKUT AKAN TUHAN “… DENGAN MAKSUD SUPAYA TAKUT AKAN DIA ADA PADAMU…”.

Sekali lagi, maksud Tuhan menguji umat-Nya, bukan untuk diri-Nya sendiri, supaya Ia tahu kadar keimanan umat-Nya, tetapi supaya umat-Nya tahu dan mengerti sendiri mutu dan kualitas iman dan keyakinan mereka kepada Tuhan. Tuhan itu mahatahu, Ia tidak perlu membuat sebuah pembuktian untuk diri-Nya Sendiri.

Maksud Tuhan supaya umat-Nya tahu bahwa, sejauh mana mereka hidup dan mengandalkan Tuhan atau hidup takut kepada Tuhan. Takut kepada Tuhan artinya hidup hanya tunduk dan berpaut kepada Tuhan saja. Siap untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab pelayanan dengan penuh hormat dan kerelaan hati kepada Tuhan.

Takut akan Tuhan, bukan hanya berarti datang beribadah pada waktu-waktu atau jam-jam tertentu hanya karena sesuatu dan lain hal tanpa adanya ketulusan dan keiklasan untuk berserah diri secara total kepada Tuhan dan mengikuti semua rencana-Nya, tetapi juga siap menghadapi setiap tantangan dan kesulitan dalam pelayanan untuk menentukan mutu dan kualitas iman dan kepercayaan kita kepada Tuhan. Tidak menunggu murka Tuhan datang terlebih dahulu, baru kita berkata, “Saya mau melayani Tuhan”.

Karakter bangsa Israel baru disadari ketika Tuhan datang menyatakan diri kepada mereka.  Selama ini mereka meragukan Tuhan dan merasa tidak memerlukan pemimpin seperti Musa, sekarang terbukti mereka begitu lemah dan rapuh yang memiliki ketergantungan yang sangat kepada Musa sebagai pemimpinya, karena takut akan murka Tuhan.

2. SUPAYA UMAT-NYA BISA MENGONTROL DIRI DARI PERBUATAN-PERBUATAN BERCELA “… AGAR KAMU JANGAN BERBUAT DOSA”.

Jika takut akan Tuhan ada pada kita, maka hal itu akan menolong kita dapat mengontrol diri kita sendiri. Menolong kita dapat membedakan mana kehendak Tuhan dan mana kehendak diri, dapat menetapkan pilihan secara tepat dan benar tanpa bergantung pada tindakan seseorang dan provokasi atau bujukan orang lain.

Lebih-lebih dari itu adalah kita dapat mengontrol diri dari perbuatan-perbuatan duniawi yang dapat merugikan diri sendiri, sesama atau kelompok lain dan terlebih yang mengundang murka Tuhan, atau bahasa Alkitabnya “agar kamu jangan berbuat dosa”.  Itulah tujuannya kita mengontrol diri sendiri.

Jika kita tidak memiliki rasa takut akan Tuhan, kita tidak akan dapat mengontrol diri, tidak dapat membedakan yang baik dan yang buruk. Banyak tindakan-tindakan yang diluar kehendak Tuhan, namun berani-beraninya mengklaim dengan bangganya bahwa itu adalah jalannya Tuhan. Tindakan-tindakan yang bodoh dan merugikan sering sekali dipandang sebagai suatu tindakan kebenaran. Mengapa hal ini terjadi? Karena tidak ada control diri yang dimulai dengan rasa takut dan hormat kepada Tuhan.

Dosa diakibatkan oleh ketidakmampuan mengontrol diri untuk hidup seturut dengan kehendak Tuhan. Sama seperti bangsa Israel yang tidak memiliki rasa takut kepada Tuhan, mereka melakukan sesuatu diluar kehendak Tuhan. Dosa itu juga telah membuat mereka takut dan gemetar ketika TUHAN menyatakan diri kepada mereka. Mereka takut dimurkai oleh Tuhan dan mati (Ay. 19).

C.      KESIMPULAN
Demikianlah Cara Allah menyadarkan umat-Nya, supaya mereka tahu sendiri kelemahan mereka. Betapa rapuhnya iman mereka yang mengaku-ngaku kuat dan tidak butuh Tuhan, ketika Tuhan menyatakan diri. Tuhan menguji mutu dan kualitas keimanan mereka supaya kelak mereka memiliki rasa takut dan hormat kepada Tuhan, menghargai pemimpin rohani mereka dan bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan, tidak merugikan diri sendiri dan sesama.

D.      APLIKASI
Ujian bukan dimaksudkan untuk membawa kita menjadi lemah dan tak berdaya. Jadi jangan menganggap ujian yang terjadi adalah bentuk hukuman atau ketidakpedulian Allah kepada kita, tetapi baiklah kita memandangnya sebagai bentuk kasih kasih untuk membawa kita kembali kepada kesadaran diri betapa kita membutuhkan Tuhan dan orang-orang-Nya yang dapat memimpin kita kepada arah pertumbuhan iman kita yang bermutu dan berkualitas. Mari kita tetap setia melayani Tuhan, sekalipun tantangan semakin berat, sebagai bentuk rasa takut kita akan Dia. TUHAN Memberkati. Amen…!

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *