KETIKA ANDA MEMBUTUHKAN KEKUATAN


Pembacaan Alkitab: Yesaya 40: 29-31

Banyak hal yang dapat membuat kita lemah dan tak berdaya, masalah yang belum selesai, persoalan ekonomi yang semakin melemah, sakit yang tak kunjung sembuh sehingga membuat cepat putus asa, berita-berita tentang masalah-masalah sosial dan masih banyak lagi yang lainnya. Dalam situasi yang demikian sering sekali kita tergoda untuk meragukan TUHAN bahkan tidak mempercayai-Nya sama sekali, karena kita memandang semua yang terjadi hanya dari satu sisi saja sehingga kita terlalu cepat untuk membuat sebuah kesimpulan dari cara pandang kita yang salah, yang kemudian menggiring kita melangkah semakin jauh dari hadapan TUHAN dan mengikuti pandangan yang kita anggap benar padahal salah sama sekali. 

Dalam situasi seperti sekarang ini, di mana Corona Virus mengacaukan semua tatanan kehidupan manusia, mulai dari tatanan pemerintah, tatanan  sosial, ekomoni dan bahkan dalam kehidupan beragama. Tentu hal-hal tersebut menyumbangkan kontribusi yang sangat besar terhadap ketakutan manusia yang mengakibatkan mereka menjadi lemah dan tak berdaya. Ruang gerak kita menjadi terbatas dengan himbauan “di rumah saja” dan pemberlakukan PSBB di beberapa kota-kota tertentu. Kita terbentur dengan aturan-aturan yang harus kita taati, namun pada sisi yang lain kebutuhan hidup mendesak kita harus bergerak dan bekerja. Namun apa daya kita? Dalam kondisi seperti ini kita membutuhkan kekuatan iman dengan mengubah cara pandang kita bahwa semua yang terjadi supaya kita menggantungkan seluruh kehidupan kita kepada TUHAN saja, sebab dengan cara kita, tidak mungkin dapat menyelesaikan semua persoalan yang ada. Sumber kekuatan, gairah dan semangat kita adalah tergantung pada kepada siapa meletakkan iman kita. Firman Tuhan mengatakan, “Orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru…” sebab pada TUHAN sajalah terletak kekuatan kita, “Ia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tidak berdaya” (Yes. 40:29).

Kata “Menanti-nantikan” diterjemahkan dari kata aslinya Bahasa Ibrani “Qavah” yang berarti to wait (menunggu/ menantikan), look for (mencari) dan hope/ expect (berharap/ mengharapkan). Jadi sikap kita dalam segala situasi yang dapat melemahkan kita adalah menunggu atau menantikan jawaban TUHAN, mencari kehendak-Nya serta berharap hanya kepada-Nya saja. Ini adalah sebuah sikap atau tindakan iman yang akan memimpin kita untuk menemukan jawaban TUHAN, di mana kita akan memperoleh kekauatan yang baru sehingga kita tetap kokoh dan tangguh menghadapi proses yang TUHAN ijinkan terjadi.

Itulah sikap kita yang benar saat kita membutuhkan kekuatan. Jangan berlari mengikuti kehendak kita tetapi berlarilah mengikuti arah TUHAN yang memimpin kita kepada kemenangan iman. Perhatikanlah bagaimana TUHAN memberkati mereka yang telah mengambil keputusan iman, yaitu yang menantikan jawaban TUHAN, mencari-Nya dalam ketaatan dan berharap kepada-Nya saja:

1.       Mereka Seumpama Rajawali Yang Naik Terbang Dengan Kekuatan Sayapnya

Diumpaman seperti burung rajawali yang terbang dengan kekuatan sayapnya. Burung rajawali dapat terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya melintasi awan-awan dan gunung-gunung yang tinggi bahkan badai sekalipun. Badai tidak menjadi masalah baginya, semakin kuat badai yang menerpanya justru ia akan terbang semakin kuat dan semakin cepat. Betapa luar biasanya orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN, badai persoalan bukan masalah tetapi sebagai sarana untuk mengembalikan semangat kita yang lemah dan tak berdaya untuk kembali kepada TUHAN.

2.       Mereka Berlari dan Tidak Menjadi Lesu

Bayangkan orang yang berlari harus mengeluarkan energy yang sangat besar, menguras tenaga dan berjuang sebisa mungkin untuk sampai kepada tujuan. Sampai di tujuan ia menyadari betapa banyak energy yang sudah dikeluarkan, dengan keringat yang membasahi seluruh tubuh, nafas yang cepat dan tubuh menjadi lemah. Tetapi firman TUHAN mengatakan orang yang menanti-nantikan TUHAN, mereka berlari dan tidak menjadi lesu. Hal ini menggambarkan bahwa orang-orang yang memiliki niat yang besar  dan mau bekerja keras untuk menemukan kehendak TUHAN dalam hidupnya tidak akan pernah menjadi lesu karena TUHAN memperbaharui gairah dan semangat mereka setiap saat.

3.       Mereka Berjalan dan Tidak Menjadi Lelah

Hal ini sama dengan ungkapan “mereka berlari dan tidak menjadi lelah” hanya lebih halus untuk menggambarkan orang yang tidak pernah menyerah dan tidak berhenti untuk selalu mencari dan terus mencari sampai ia menemukan dan mengerti tentang kehendak TUHAN dengan benar.

Ini tidak berbicara tentang kekuatan fisik, tetapi kekuatan iman dalam menghadapi kemungkinan banyaknya masalah. Orang-orang kuat secara fisik bisa menjadi lemah dan jatuh, “Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung” (Ay. 30), tetapi orang orang-orang yang memiliki keputusan iman untuk menanti-nantikan TUHAN akan mendapatkan kekuatan yang baru. Ketika iman kita kuat, maka fisik akan akan kuat, kita membangun kekuatan dari dalam yaitu roh kita untuk menopang fisik kita yang lemah. Nantikanlah TUHAN, carilah Dia dan berharaplah kepada-Nya dalam segala keadaan. TUHAN akan mengarunikan kekuatan kepada kita. Amin!

1 comment:

Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *