Bacaan ALkitab: Matius 25: 24-30
A. PENDAHULUAN/ INTRODUCTION
Menjadi orang Kristen, bukan saja
statusnya Kristen. Menjadi Kristen harus menyadari akan tugas dan tanggung
jawab kita dihadapan TUHAN sesuai dengan talenta masing-masing.
TUHAN punya tujuan yang mulia terhadap
semua orang yang dipilih dan yang dipangilnya untuk menjadi anggota tubuh
Kristus, yaitu melayani-Nya. Sejak semua Allah sudah menetapkan manusia untuk
menjadi pelayan TUHAN. TUHAN menyerahkan tanggung jawab besar kepada manusia
untuk mengelola dan mengusahakan semua ciptaan milik-Nya. Ini adalah bentuk
pelayanan kepada TUHAN.
Kesadaran akan tanggung jawab yang
TUHAN berikan akan menolong dan mendorong kita dapat melakukan apa yang TUHAN
berikan dengan penuh hormat dan takut akan TUHAN. Demikianlah hamba-hamba yang
baik dan setia yang diberikan talenta masing-masing lima dan dua talenta oleh
tuannya untuk mengembangkannya. Ketika tuanya menuntut pertanggung jawaban,
mereka dapat memberikan hasil yang memuaskan dan membanggakan tuannya, namun
ada satu hamba yang tidak setia yang tidak bertanggung jawab, ia gagal
merealisasikan maksud dan tujuan
tuannya.
B. IDE POKOK/ SERMON CONTENT
Mari kita lihat bersama-sama hamba
yang tidak setia, yang tidak bertanggung jawab, sebagai gambaran tentang
kehidupan kekristenan kita yang tidak setia dan yang tidak bertanggung jawab di
hadapan TUHAN.
1. MEMBUAT/ MENCARI BANYAK ALASAN
UNTUK LARI DARI TANGGUNG JAWAB (AY. 24-25).
Sikap
seorang hamba yang menerima satu talenta dari tuannya untuk dikelola dan
dikembangkan adalah gambaran yang sangat jelas tentang kehidupan orang-orang
Kristen yang tidak mau bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan kepadanya.
Ketika ia menerima talenta itu dari tuannya, dengan sengaja ia pergi untuk
menguburnya dan setelah tuannya kembali untuk meminta pertanggung jawaban, ia
mencari terlalu banyak alasan untuk mencari pembenaran diri.
Ingin
lepas dari tuduhan bersalah karena tidak melakukan tanggung jawab, hamba itu
malah menuduh tuannya sebagai manusia yang kejam yang menuai dari tempat mana
tuannya tidak menabur dan memungut dari tempat di mana tuannya tidak menanam
(Ay. 24). Nampaknya hamba ini ingin dipandang sebagai orang yang bijaksana, dia
mencoba untuk mengajar tuannya dengan steatmentnya, tetapi justru dipandang
sebagai kebodohan dan upaya pembelaan dan pembenaran diri dengan berbagai macam alasan.
Kehidupan
kita sebagai orang Kristen, juga tidak terlepas dari tanggung jawab yang TUHAN
berikan. Tanggung jawab itu memang berbeda-beda sesuai dengan panggilan kita,
dan sesuai dengan talenta kita masing-masing.
Banyak
orang Kristen yang mencoba untuk lari dari tanggung jawabnya, bahkan menolak
untuk melayani, terus-menerus berdalih dan berupaya sebisa mungkin untuk mencari
alasan melalaikan tanggung jawabnya. Alasannya bermacam-macam, begini begitu,
begini begitu dan lain sebagainya, namun yang sebenarnya terjadi tidak begini
dan tidak juga begitu, tidak sesuai dengan alasannya, hanya ingin mencari
kepuasan duniawi mengambaikan tanggung jawab yang TUHAN berikan. Nanti di
bagian akhir kita akan lihat akibatnya.
2. TIDAK MEMILIKI KEMAUAN UNTUK
BEKERJA KARENA TIDAK MEMBERI KEUNTUNGAN DIRI SENDIRI/ JAHAT DAN MALAS (AY. 26)
Salah
stau penyebab orang Kristen tidak bertanggung jawab dengan tugasnya adalah
kemalasan. Kemalasan lahir karena tidak adanya kemauan dan niat dalam diri
untuk memikul tanggung jawab. Hamba yang tidak memiliki kemauan untuk bekerja,
mengembangkan talenta yang ada padanya dipandang sebagai hamba yang “jahat dan
malas”.
Pantaskah
hamba itu dipandang sebagai orang yang “jahat dan malas?” Orang yang jahat
adalah orang yang tidak dapat memikirkan kebaikan bagi dirinya sendiri dan juga
terhadap orang lain. Hamba itu tidak dapat memikirkan sedikit pun kebaikan bagi
tuannya. Kemungkinan besar, ia berpikir bahwa apa yang dilakukannya tidak
menguntungkan dirinya sendiri. Betapa kecewa hati tuannya ketika tugas yang
diberikan tidak dijalankan dengan baik, sehingga tuannya berkata dalam
kekecewaan “hai kamu, hamba yang jahat dan malas…”. Inilah gelar yang pastas
baginya.
Orang
Kristen yang tidak memiliki kemauan untuk bekerja bagi TUHAN, adalah orang
Kristen yang tidak dapat memikirkan sedikit pun kebaikan bagi pekerjaan TUHAN
untuk kemuliaan-Nya, dia akan lari dari tanggung jawab, maka pantas juga orang
itu mendapat gelar yang sama “jahat dan malas” dan sebagai akibanya, kita akan
lihat pada bagian akhir nanti.
3. TIDAK SETIA DENGAN
PERKARA-PERKARA YANG KECIL (SATU TALENTA), MEMIKIRKAN PERKARA-PERKARA YANG
BESAR (AY. 27-29, BDK. AY. 21,23).
Ini
adalah kebalikan dari hamba yang menerima 5 dan 2 talenta, mereka menjalankan
dan mengembangkan talenta yang tuannya berikan
dengan penuh rasa tanggung jawab dan dengan penuh hormat. Mereka sadar
bahwa itu adalah tanggung jawab sekalipun hal dipandang kecil dan sederhana.
Mereka tidak menggampangkan tetapi mengembangkan dengan baik.
Mungkin
hamba yang menerima satu talenta itu berpikir, itu hal kecil dan mudah untuk
dikerjakan, nanti saja kalau sudah ada waktu. Tanpa disadari tuanya segera
datang dan meminta pertanggung jawaban. Maka tuannya katakan, apa saja yang ada
padanya akan diambil dan diberikan kepada orang yang memiliki supaya
berkelimpahan (Ay. 27-29). Andai saja ia setia dan bertanggungjawab dengan apa
yang tuannya berikan tentu pujian yang sama akan ia terima dari tuannya (Ay.
21,23).
Kesetiaan
dalam mengemban tanggung jawab akan mempromosikan seseorang ke jenjang yang
lebih tinggi. Orang yang tidak setia memikul tanggung jawab yang kecil, ia akan
kehilangan kepercayaan untuk selama-lamanya, demikian juga terhadap hidup kita
sebagai orang Kristen. Kita akan lihat apa akibat yang akan terjadi pada bagian
akhir.
4. TIDAK BERGUNA (AY. 30).
Apa
yang tuanya katakan kepada hamba yang tidak setia itu? Melihat karakternya sebagai
hamba yang tidak bertanggung jawab, bahkan mencoba untuk menggurui tuannya
dengan berbagai macam alasan untuk mencari pembenaran diri, tuanya memberi
gelas “hamba yang jahat dan malas” dan yang terakhir adalah “hamba yang tidak
berguna”.
Hamba
yang yang tidak setia mengembang tanggung jawab, tidak ada lagi yang bisa
diharapkan, tidak ada yang yang bisa diharapkan dari padanya. Semua kepercayaan
akan hilang, semua yang ada akan diambil dari padanya (Ay. 28). Tidak akan
kesempatan kedua baginya untuk memperbaiki diri, kecuali tuannya menghendaki
(Ay. 30).
Orang
Kristen yang tidak setia mengemban tanggung jawab dari TUHAN, melalaikan bahkan
dengan sengaja menolaknya, maka kita akan menjadi orang-orang Kristen yang
tidak berguna, mari kita mulai sekarang, sekali TUHAN berikan kita kesempatan
memperbaiki kmesalahan masa lalu dan belajar untuk menjadi hamba yang setia di
hadapan TUHAN. Lakukan apa yang bisa kita lakukan, jangan sia-sianya kepercyaan
yang TUHAN berikan kepada kita.
Sesuatu
yang sudah yang sudah tidak berguna, maka tidak ada faedah atau manfaatnya lagi selain dibuang. Inilah akibat dari
semuanya, dicampakan ke dalam kegelapan yang paling gelap di mana terdapat
ratapan dan kertakan gigi (Ay.30).
C. KESIMPULAN/ CONCLUSION
Orang
Kristen yang tidak bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang TUHAN berikan
kepadanya adalah orang Kristen yang selalu mencari sebanyak mungkin alasan
untuk lari dari tanggung jawab, tidak mampu memikirnya apa yang baik bagi
pekerjaan TUHAN, sehingga menjadi orang yang tidak memiliki kemauan untuk
bekerja atau malas, memikirkan perkara-perkara yang besar yang belum tentu
sanggup untuk menanggungnya, dan pada akhirnya dipandang sebagai orang Kristen
yang tidak berguna, tidak bermanfaat dan tidak memberi faedah. Sebagai akibatnya,
akhirnya dicampakan ke tempat yang tidak sepatutnya, menerima bagian atas sikap
dan perbuatannya sendiri.
D. PENERAPAN/ APPLICATION
Mari kita sebagai orang Kristen selalu
menyadari akan tanggung jawab kita kepada TUHAN. TUHAN pasti akan meminta pertanggung
jawaban kita ketika Ia kembali untuk menjemput saleh-salehnya.
Mari jaga kepercayaan yang TUHAN
berikan kepada kita. Kita lakukan apa yang bisa kita lakukan dalam kesetiaan.
Jangan menggampangkan tugas dan tanggung jawab dan segala sesuatu yang TUHAN
berikan, tetapi mari kembangkan untuk kemuliaan nama-Nya. Amen! TUHAN
memberkati (KTM).
No comments:
Post a Comment