MEMPERSIAPKAN DIRI MENJELANG HARI TUHAN YANG SEMAKIN MENDEKAT



Bacaan Alkitab: Ibrani 10: 19-25


A.     PENDAHULUAN/ INTRODUCTION
Pada zaman sekarang semakin banyak orang yang hidup semakin jauh dari hadapan TUHAN, namun tetap merasa bahwa mereka hidup benar dan melakukan apa yang benar. Mereka bertindak mengikuti kemauan dirinya sendiri lepas dari control TUHAN, namun mengklaim dirinya hidup takut akan TUHAN, dengan seribu satu alasan mereka menjungkirbalikan kebenaran dan menukarnya dengan apa yang dianggapnya sebagai kebenaran.

Banyak orang menempatkan dirinya sebagai orang yang gila hormat dan memandang orang lain sebagai orang yang lemah dan bodoh, mengumbar banyak tuduhan busuk  kepada sesamanya dengan maksud menjatuhkan supaya dirinya dipandang hebat dan bijaksana. Mungkin ini yang dikatakan dalam Amsal 11:12; “siapa menghina sesamanya, tidak berakal budi, tetapi orang pandai berdiam diri”.

Orang-orang yang demikian hanya dekat kepada orang-orang yang dipandang baik dan sedikit konflik menyulut kebencian yang berujung pada permusuhan. Tidak siap untuk ditegur dan tidak ada keberanian untuk mengungkap semua  persoalan secara terbuka. Semua berorientasi kepada kebenaran diri dan tidak ada kasih untuk sesama untuk memperbaiki kesalahfahaman. Menganggap diri beribadah namun jauh dari hadapan TUHAN. Menuntut orang lain, tetapi tidak pernah berani menuntut diri-sendiri.

Inilah potret kehidupan manusia zaman sekarang yang sulit untuk dipahami. Sekarang bagaimana kita mengukur apa yang ada pada diri kita berdasarkan kebenaran Firman TUHAN? Apakah kita layak dihadapan TUHAN menjelang hari TUHAN atau masih tetap mempertahankan pandangan diri yang dianggap sebagai kebenaran?

Point penting yang disampaikan oleh penulis Kitab Ibrani adalah bagaimana kita mempersiapkan diri menyongsong hari TUHAN yang semakin mendekat (Ay. 25).

B.      IDE POKOK/ SERMON CONTENT
Berikut adalah persiapan yang harus kita lakukan menjelang hari TUHAN yang semakin mendekat:

1.      MENJAGA KEKUDUSAN DAN KETULUSAN HATI, SUPAYA MEMILIKI KEBERANIAN UNTUK MENGHADAP ALLAH (AY. 22)

Mengapa kita harus menjaga kekudusan dan ketulusan hati kita di hadapan TUHAN? Sebab tanpa Kekudusan tidak seorang pun dapat mengahadap TUHAN (Ibr. 12:14b). Allah menghendaki kekudusan dan hati nurani yang bersih ketika kita menghadap TUHAN, Kristus telah mencurahkan darah-Nya untuk dosa-dosa kita, supaya kita memiliki keberanian untuk menghadap TUHAN dalam kekudusan-Nya (Ay. 19-21).

Kekudusan dan kemurnian hati nurani ini harus terus terpelihara sampai kepada hari TUHAN itu datang. Kita harus merelakan diri untuk hidup di bawah control dan pimpinan TUHAN meletakkan semua keangkuhan dan kesombongan diri yang akan menggagalkan kita memiliki persekutuan yang intim dengan TUHAN. Tidak boleh ada motivasi dan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri di hadapan TUHAN. Inilah yang disebut dengan hati nurani yang sudah dibersihkan dan tubuh yang sudah dibasuh dengan air yang murni (Ay. 22).

Hati kita bersih, perasaan kita bersih, tujuan dan motivasi kita bersih adalah hal yang harus dipertahankan sampai kepada hari TUHAN. Inilah persiapan kita yang pertama untuk memasuki hari yang besar itu (Hari TUHAN).

2.      MEMILIKI IMAN DAN KEYAKINAN YANG KUAT TERHADAP JANJI TUHAN  (AY. 23)

Keyakinan kita adalah iman kita kepada janji-janji TUHAN. Keyakinan kita tidak boleh goyah, sekalipun kita tahu bahwa, akan ada banyak tantangan yang akan mengendorkan semangat keyakinan kita untuk bertahan sampai pada waktunya. Allah setia kepada janji-Nya, inilah yang seharusnya membuat kita semakin teguh dan tidak mudah untuk menyerah.

Penulis Surat Ibrani menasehatkan kita bahwa; “marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia yang menjanjikannya setia” (Ay. 23). Melalui ayat ini Penulis surat Ibrani memberi kepastian kepada kita tentang apa yang akan kita terima dari TUHAN.

Tanpa keyakinan yang kuat, maka kita tidak akan mungkin sampai kepada hari TUHAN, kita akan gagal dan mundur di tengah jalan, kemudian akan menjadi orang yang apatis dan penuh dengan keragu-raguan dan yang pasti akan kembali mengikuti harus dunia ini dan berpegang teguh kepada kebenaran diri yang menyesatkan. Mentuhankan kemauan dan mengikuti kehendaknya.
3.      HIDUP BERDAMPINGAN: SALING MEMPERHATIKAN, SALING MENDORONG DAN SALING MENASEHATI (AY. 24, 25B).
Bagaimana kita hidup berdampingan? Supaya kita dapat hidup berdampingan, kita harus rela meletakkan kepentingan  diri sendiri, meletakan kebenaran dan keangkuhan diri. Karena semua ini hanya akan menciptakan keretakan  dalam kehidupan bersama.
Menjelang hari TUHAN, kita harus dapat menata kehidupan kita dalam hubungan dengan sesama.  Kita harus memiliki kesadasari diri bawha kita adalah anggota tubuh Kristus yang harus saling memperhatian dan saling mendorong untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik yang TUHAN kehendaki. Hidup dalam kasih, saling menerima, siap untuk dinasehati dan menaseti (25b).
Ketika hari TUHAN itu datang, TUHAN tidak akan melihat orang yang merasa benar, melainkan orang benar yang memiliki hubungan yang baik dengan sesamanya sebagai sesama anggota tubuh Kristus. TUHAN mau kita meninggalkan semua keegoan kita dan hidup berdampingan untuk saling melengkapi dan saling mengisi kekurangan dan kelemahan anggotanya.

4.      TAAT BERIBADAH (AY. 25).
Bagian yang terakhir tentunya adalah bagaimana hubungan pribadi kita dengan TUHAN. Menjelang hari TUHAN itu, penulis Surat Ibrani menasehatkan kepada kita untuk setia dan taat beribadah kepada TUHAN, yaitu tidak menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah seperti yang dibiasakan oleh beberapa orang.

TUHAN mau supaya kita tidak dipengaruhi oleh dunia yang tidak beribadah, tetapi kita harus terus memacu diri untuk giat, tekun dan setia beribadah kepada TUHAN.
Tantangan untuk tidak beribadah itu sangat banyak, karena memang dunia tidak mau kalau kita taat dan tekun beribadah. Ketika kita diperhadapkan dengan hal yang demikian, penting untuk kembali mengingat apa yang menjadi nasehat Penulis Surat Ibrani bahwa hari TUHAN sudah dekat. Ini akan memacu kita untuk dapat setia kepada TUHAN, setia beribadah dan bahkan setia melayani TUHAN. Jangan sampai ketika hari TUHAN itu datang, kita habis binasa karena ketidaksetiaan kita beribadah dan ketidaktaatan kita melakukan kehendak TUHAN.

Hanya orang yang melakukan kehendak TUHAN yang akan masuk ke dalam kerajaan Sorga (Mat. 7:23). TUHAN akan membuat kita berbeda dengan dunia ketika kita setia beribadah (Mal. 3:18).

C.      KESIMPULAN/ CONCLUSION
Dunia kita semakin menantang kita untuk meninggalkan TUHAN. Dunia akan menggoda kita dan menggagalkan tujuan kita melangkah untuk memahami kehendak TUHAN menjelang hari TUHAN yang semakin mendekat. Oleh karena itu Penulis Surat Ibrani menasehatkan kepada kita untuk terus berjuang menjalng hari TUHAN yang semakin mendekat dengan menjaga kekudusan diri, memiliki keyakinan yang kuat, hidup dalam kesatuan sebagai sesama anggota tubuh Kristus dan taat beribadah kepada TUHAN.

D.     PENERAPAN/APPLICATION
Mari kita sadari bahwa hari TUHAN itu sudah semakin mendekat, mari persiapkan diri dengan baik untuk menyongsongnya dengan menata kehidupan kita dengan baik dalam kekudusan, iman kepada TUHAN, dalam kasih persaudaraan, dan ketaatan melakukan perintah atau kehendak TUHAN. TUHAN memberkati. (KTM)

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *