BERSYUKUR KEPADA TUHAN



Pembacaan Alkitab: Mazmur 108:2-6

A.   PENDAHULUAN
Bersyukur merupakan sebuah kata yang penuh makna yang sudah sangat melekat dalam kehidupan orang-orang yang percaya kepada TUHAN. Di dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru ada begitu banyak imbauan dan perintah mengapa kita harus bersyukur.

Kata bersyukur dalam bahasa Ibrani (Yadah) yang tidak hanya memiliki satu arti saja. Dalam Bahasa Inggris diterjemahkan “I will Praise thee, o LORD…” (Aku mau memuji-Mu ya TUHAN). Dalam bahasa Ibrani memiliki banyak arti, di antaranya adalah;

a.  Praise/Pujian (kepada TUHAN)
b. Give Thanks/Ucapan terima kasih (kepada TUHAN)/ Bersyukur
c.  Confess/ Pengakuan (akan kasih dan kebesaran TUHAN)

Itulah arti kata Yadah dalam Bhs. Ibrani yang diterjemahkan dengan kata bersyukur dalam bahasa Indonesia, namun tidak mengurangi arti dan makna dari kata itu.

Seorang Kristen dituntut untuk selalu mengucap syukur, bahkan mengucap syukur dalam segala keadaan, karena itu merupakan kehendak Allah (1 Tes. 5:18). Kesadaran bahwa mengucap syukur merupakan kehendak Allah, maka seharusnya tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengucap syukur, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah, sebab semuanya pasti akan berakhir indah pada waktunya.

Hampir semua orang Kirsten mengucap syukur pada saat-saat tertentu saja, tetapi ada juga yang sadar betapa pentingnya mengucap syukur, namun tidak tahu bagaimana mengucap syukur dengan baik dan benar, artinya bukan hanya sekedar ucapan saja.


Dalam Mazmur ini Daud mengajar kita bagaiamana mengucap syukur dengan benar di hadapanTUHAN.

B.   IDE POKOK
Berikut adalah hal-hal yang penting untuk dipahami sebagai orang Kristen, bagaimana kita mengucap syukur dengan baik dan benar di hadapan TUHAN:

1.   DILAKUKAN DENGAN KESIAPAN DAN KETULUSAN HATI (AY. 2).
Mengucap Syukur adalah kesadaran bahwa kita sedang melakukan sesuatu untuk TUHAN, sebagaimana makna kata “Yadah” itu sendiri. Kesadaran ini akan menolong kita memahami bagaimana kita harus besyukur kepada TUHAN.

Perhatikan bagaimana sikap Daud, dalam pengakuannya kepada TUHAN untuk bernyanyi dan bermazmur bagi TUHAN. Daud berkata; “Hatiku siap ya Allah”. Kesiapan Daud untuk bernyanyi dan bermazmur bagi TUHAN didasari dari hati yang tulus untuk melakukannya, bukan karena paksaan atau keharusan.

Pelajaran ini adalah sebuah penggambaran bagi orang Kristen yang hendak melakukan sesuatu kepada TUHAN, baik bernyanyi, bermazmur, berdoa, beribadah maupun bersyukur harus dilakukan dengan kesiapan yang lahir dari kerelaan hati untuk memberi atau mempersembahkan yang terbaik bagi TUHAN.

2.   MENJADI KESAKSIAN YANG HIDUP BANYAK ORANG (AY. 4)
Melalui bersyukur maka banyak orang akan tahu bagaimana TUHAN menolong dan memberkati kita. Melalui bersyukur banyak orang akan tahu tentang orang Kristen itu hidup di hadapan TUHAN. Itulah sebabnya Daud memilih tempat di mana ia dapat mengekspresikan diri sebagai umat TUHAN kepada bangsa-bangsa atau orang-orang yang tidak mengenal TUHAN.

Daud berkata; “Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya TUHAN, dan aku mau bermazmur bagi-Mu, di antara suku-suku bangsa” (Ay. 4). Daud dapat menceritakan kebesaran TUHAN terhadap diri kepada lebih banyak orang. Daud menghadirkan TUHAN dalam kesaksian. Tidak berorientasi pada apa yang terjadi tetapi berorientasi kepada TUHAN yang telah membuat segala sesuatu yang baik terjadi pada dirinya.

Banyak orang Kristen yang salah memahami bagaiaman mereka bersyukur, dalam kesaksiannya tidak pernah menghadirkan TUHAN yang besar dan berkuasa atas dirinya, tetapi mengangkat diri lebih tinggi dan melupakan bahwa segala sesuatu yang terjadi itu berasal dari TUHAN sehingga tidak menjadi berkat bagi sesamanya.

Rasa syukur kita kepada TUHAN  harus berorientasi pada apa yang TUHAN lakukan kepada kita baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan bukan kepada apa yang telah terjadi sehingga kita dapat bersyukur dalam segala hal, melakukan kehendak Allah (1 Tes. 5:18).

3.   ADA KESADARAN DALAM DIRI TENTANG KEBESARAN KASIH TUHAN (AY. 5)
Tidak ada kasih yang lebih besar dari kasih TUHAN. Harus ada kesadaran dalam diri bahwa hanya Allah saja sumber kasih yang menolong dan memampukan kita dalam segala hal, sehingga kita dapat melaukan segala sesuatu.

Kasih TUHAN itu besar menjulang tinggi mengatasi langit dan kesetiaannya sampai ke awan-awan (Ay. 5). Inilah yang membuat Daud membuka hati untuk bernyanyi dan bermazmur bagi TUHAN (Ay. 1), keinginan tidak terbentung untuk memuliakan TUHAN sampai ia berkata “hatiku siap, ya Allah”.

Apa yang dikatakan oleh Daud dalam ayat 5 ini menggambarkan bahwa tidak ada kasih yang lebih besar dari kasih Allah. Pada bagian lain dikatakan bahwa, TUHAN itu berlimpah kasih dan setia (Mzm. 86:15; 103:8; Yoel 2:13, Yun. 4:2, dll).

Kesadaran ini harus tertanam dalam hati kita dengan baik, supaya menolong kita dapat bersyukur dengan baik dan benar di hadapan TUHAN.

4.   ADA PENGAKUAN BAHWA TUHAN SAJA ALLAH YANG BESAR (AY. 6)
Dalam kata “Yadah” terkandung sebuah arti pengakuan (confession). Dalam hal ini ada pengakuan bahwa Allah itu besar dan kita terlalu kecil dan tidak ada apa-apanya di hadapan TUHAN. Kita tidak boleh menyamakan diri kita dengan TUHAN apalagi sederajat seperti pemahaman beberapa orang, sebab mustahil kalau manusia itu menjadi sama seperti Alah. TUHAN itu maha besar dan manusia itu hanya debu tanah yang tidak berarti yang TUHAN jadikan sebagai makhluk hidup.

Pengakuan Daud bahwa; Kebesaran TUHAN mengatasi langit dan kemuliaan-Nya mengatasi seluruh bumi (Ay. 6). Artinya bahwa tidak ada yang lebih besar dari TUHAN dari segala yang ada baik di langit maupun yang ada di bumi. Inilah yang akan menolong kita lebih lagi bersyukur, bersyukur dan bersyukur, bernyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.

C.   KESIMPULAN
Bersyukur kepada TUHAN, tidak hanya berucap terima kasih kepada TUHAN, tetapi bagaimana kita melakukan secara baik, benar dan tepat untuk kemyuliaan nama-Nya.

Daud menolong kita bagaimana kita melakukannya dengan benar yang dimulai dari kesiapan yang lahir dari hati yang tulus untuk memberkan yang terbaik bagi TUHAN sebagai korban syukur kita. Ucapan Syukur kita harus menajdi kesaksian menjadi berkat atau kesaksian bagi orang lain yang belum mengenal TUHAN. Ada kesadaran bahwa tidak ada kasih yang lebih besar dari kasih TUHAN dan harus ada pengakuan tidak ada Allah yang lebih besar dar segala yang ada di alam semesta ini.

D.  PENERAPAN
Kita harus mempersiapkan diri dengan baik, ketika kita hendak datang kepada TUHAN. Kita persembahkan korban syukur kita yang terbaik bagi kemuliaan-Nya dengan cara yang sudah dipaparkan oleh Daud. Mari kita perbaiki pola kita yang salah dalam mengucap syukur. Perhatikan hal-hal apa saja yang terkandung dalam hal bersyukur kepada TUHAN. TUHAN Yesus memberkati. (KTM)

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *