(CDN130) "KEBENARAN DAN FITNAH"

Pembacaan Alkitab: Kisah Rasul 6:8-14

(8) Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat- mujizat dan tanda- tanda di antara orang banyak.
(9 ) Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini-- anggota- anggota jemaat itu adalah orang- orang dari Kirene dan dari Aleksandria-- bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang- orang itu bersoal jawab dengan Stefanus.


Ketika kebenaran diputarbalikkan, dialih arahkan, maka terjadilah fitnah. Fitnah adalah perkataan bohong yang disebarkan tanpa berdasarkan kebenaran dengan maksud menjelekan orang dan mencari keuntungan diri sendiri, kelompok atau golongan. Pepatah mengatakan bahwa "fitnah itu kejam", fitnah itu membesar-besarkan kebohongan seakan-akan itulah kebenaran.


Kondisi inilah yang dihadapi oleh Stefanus yang baru saja dilantik menjadi pengurus untuk melayani kebutuhan janda-janda dan orang-orang miskin (Kis. 6:1-6). Ia adalah seorang yang terkanal baik, penuh Roh dan hikmat (Kis. 6:3), ia penuh dangan karunia dan kuasa, ia melakukan tanda-tanda dan mujizat (Ay. 8). Orang-orang yang tidak sanggup mencerna kebenaran bertindak melawan kebanaran dengan membuat fitnah terhadap Stefanus (Ay. 10-14).

Allah tidak membiarkan Stefanus seorang diri, Allah berpihak kepadanya. Hal ini mampak bahwa:


1. Roh Kudus memberi kuasa kepadanya untuk berbicara. Stefanus berbicara berdasarkan dorongan kuasa Roh Kudus, sehingga orang-orang tidak sanggup melawan hikmatnya ketika bersoal jawab dengan mereka (Ay. 9-10).


2. TUHAN memberikan Wibawa kepadanya di hadapan Sanhendrin, sehingga wajah Stefanus nampak seperti wajah Malaikat (Ay. 15).


Jika kebenaran kita dipandang sebagai dusta karena kepentingan diri atau golongan, ingatlah, kebenaran tetaplah kebenaran, walaupun kulitnya dianggap fitnah, tetapi isinya tetaplah kebenaran. Allah selalu menyertai orang-orang benar dan Roh Kudus-Nya akan memberikan kepada kita kuasa dan keberanian untuk mengatakan yang benar. Biarlah kuasa dan wibawa kebenaran selalu ada pada kita sebagai orang-orang percaya kepada TUHAN. Amen!
TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:

KeTUT MARDIASA

(CDN129) "MEMPRIORITASKAN FIRMAN TUHAN"

Pembacaan Alkitab: Kisah Rasul 6:1-7

"Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja." (Ay. 2b).

"dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman." (Ay. 4).


Semangat para rasul dalam melayani TUHAN, khususnya memberitakan Injil, menyampaikan firman TUHAN kepada semua orang, baik yang sudah percaya maupun yang belum percaya kepada Kristus pada masa itu tidak dapat digantikan dengan apapun yang bersifat materi atau kebutuhan jasmani. Hal ini nampak dalam sikaf mereka, ketika terjadi pertengkaran antara orang-orang Yahudi dan orang-orang ibrani, masalah pembagian jatah sehari-hari (Ay. 1).


Rasul-rasul menempatkan firman TUHAN di atas segalanya, memprioritaskan firman TUHAN ketimbang menghabiskan waktunya untuk hal-hal dunia yang sebenarnya sudah cukup tersedia bagi mereka, hanya tinggal pengelolaan dengan lebih baik. Merupakan kerugian besar bagi para Rasul, jika pemberitaan firman TUHAN digantikan dengan urusan duniawi, mereka berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja." (Ay. 2b).


Supaya pemberitaan firman TUHAN tidak terganggu, rasul-rasul bertindak dengan arif dan bijaksana, mereka mengangkat pengurus-pengurus yang dapat mengelola urusan ini dengan jujur dan adil. Mereka memilih orang-orang yang bersih dan takut akan TUHAN, kemudian melantik dan mendoakan mereka (Ay. 3-6). Supaya rasul-rasul fokus kepada doa dan pemberitaan firman TUHAN (Ay. 4).


Dari sini kita dapat melihat bahwa, rasul-rasul sangat menghormati dan memprioritaskan firman TUHAN.


1. Mereka tidak menggantikan firman TUHAN dengan hal-hal yang bersifat materi dan kebutuhan jasmani, kepuasaan mereka adalah memberitakan firman TUHAN (ay. 2b).


2. Mereka mendedikasikan hidupnya kepada TUHAN, memfokuskan diri dalam doa dan Pelayanan firman (ay. 4).

Lihatlah, betapa hebat dan berkuasanya firman TUHAN, ketika disampaikan dengan jujur dan dengan tujuan dan motivasi yang benar. Firman TUHAN semakin luas tersebar dan semakin banyak orang yang percaya kepada YESUS, termasuk tokoh-tokoh agama (Ay.7).


Apa prioritas kita? Kita teralu banyak kehilangan waktu untuk mendengar firman TUHAN, karena terlalu sibuk dengan perkara-perkara duniawi, walaupun sesungguhnya TUHAN sudah siapkan. Kita terlalu takut kehilangan dan memprioritaskan kepentingan diri, dan mengabaikan waktu untuk datang beribadah, mendengar firman TUHAN. Kekuatan rasul-rasul adalah firman TUHAN, kepuasan rasul-rasul adalah memberitakan firman TUHAN. Biarlah kekuatan dan kepuasan kita juga terletak pada firman TUHAN. Mari kita prioritaskan diri kita kepada firman TUHAN. Amen!
TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN128) "RAHASIA KEHADIRAN ALLAH"

Pembacaan Alkitab: Matius 18:19-20

(19) Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa- Ku yang di sorga. (20) Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama- Ku, di situ Aku ada di tengah- tengah mereka."


Ada satu kata kunci yang sangat menarik di masing-masing ayat dari teks Alkitab yang kita baca hari ini, yang mengisyaratkan kepada kita, bahwa kita harus menerapkan prinsip ini untuk menikmati keintiman dengan TUHAN melalui kehadiran-Nya. Memang kehadiran-Nya bukan tergantung pada apa yang kita lakukan, karena Dia mahahadir di segala tempat dan di segala waktu. Tetapi yang dimaksukan di sini adalah perkenanan TUHAN atas hidup kita.


Mari kita kembali pada teks kita, kata kunci yang dimaksudkan di sini, yaitu, kata "SEPAKAT" dalam ayat 19 dan kata "BERKUMPUL" dalam ayat 20. Kedua kata kunci inilah yang sekaligus akan menjadi perenungan kita hari ini. Dari sini kita akan melihat rahasia kehadiran Allah atau perkenanan TUHAN atas hidup kita.


1. Perkenanan TUHAN tergantung pada kesatuan hati kita, yaitu SEPAKAT (Ay. 19). Sepakat artinya sependapat, Seia, Sekata. Dalam Bhs. Yunani, "SUMPHONEO" yang berarti to agree together, to make an agreement: sepakat bersama atau membuat persetujuan besama.


2. Perkenanan TUHAN tergantung pada kesatuan iman kita kepada Kristus, yaitu BERKUMPUL dalam nama YESUS (Ay. 20). Dalam Bhs. Yunani "SUNAGO" Yang berarti berkumpul bersama atau bersekutu. Berkumpul bisa juga berarti kebaktian bersama.


TUHAN tidak melihat seberapa banyak orang yang BERSEPAKAT dan BERKUMPUL bersama, dua atau tidak orang, TUHAN pun berkenan. Bukan saja berkanan untuk hadir tetapi juga berkenan mendengar dan menjawab doa-doa kita. Ini menggambarkan kedekatan dan keintiman hubungan kita dengan TUHAN, melalui hormonisasi hati dan kesatuan iman kita dalam Kristus. Mari nikmati perkenanan-Nya, melalui kehadiran dan kesediaan-Nya untuk menjawab doa-doa kita. TUHAN memberkati.


Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN127) "PINTAR, CERMAT DAN BIJAKSANA"

Pembacaan Alkitab: Kisah Rasul 5: 33-40

"Tetapi seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta, supaya orang- orang itu disuruh keluar sebentar." (Ay. 34)

Dalam menyikapi kekisruhan tidak cukup hanya pintar (memiliki pengetahuan) tetapi juga cermat dan bijaksana. Dengan cermat kita dapat memenukan sumber-sumber yang akurat yang dapat kita jadikan sebagai acuan untuk mengambil sebuah keputusan yang terarah dan tepat untuk meredam emosi, ambisi, dsb. Kebijaksaan yang dimasud adalah untuk mengelola pengetahuan yang kita miliki, supaya dapat bermanfaat dalam menentukan sikap dan dalam pengambilan keputusan.


Gamaliel adalah seorang Farisi dan juga merupakan anggota Sanhendrin (Mahkamah Agama), tentu dia juga menolak ajaran tentang Kristus. Ia adalah seorang Doktor Hukum, guru dari Rasul Paulus (bdk. Kis. 22:3). Pada waktu para Rasul diseret kepengadilan karena nama Yesus, Gamaliel bertindak sebagai pengantara (Kis. 5:33-40). Dasar tindakannya adalah berdasarkan fakta-fakta sejarah yang pernah ia ketahui sebelumnya (Ay. 35-37). Hal ini membuktikan bahwa, ia bukan hanya pintar, tetapi juga cermat dan bijaksana.


Mari kita lihat dengan seksama apa yang dilakukan oleh Gamaliel ketika kekisruhan terjadi pada saat rasul-rasul diseret kepengadilan!


1. Ia meredam kemarahan masa yang hendak membunuh rasul-rasul (Ay. 33) di dalamnya ada orang-orang Israel, Sanhendrin dan juga imam besar (Kis. 5:27) usul Gamaliel disetujui, setelah menguraikan fakta yang ada (Ay. 39).


2. Ia menjadi "penyelamat" orang lain (rasul-rasul)! Akhirnya rasul-rasul itu dibebaskan dari hukuman walaupun dengan catatan (Ay. 40).


3. Ia memberi celah kepada penghakiman Allah. Jika apa yang dilakukan oleh para Rasul berasal dari manusia, tentu akan lenyap, tetapi itu berasal dari Allah, justru ia akan disebut sebagai pemberontak kepada Allah (Ay. 39).


Dari sikapnya ini nampaklah bahwa, Gamaliel bukan saja pintar, tetapi juga cermat dan bijaksana dalam keputusannya. Pastaslah ia sebagai orang yang tethomat di hadapan banyak orang (Ay. 34). Clementine Recognitions mengatakan bahwa, Gamaliel pada akhirnya menjadi Kristen, walaupun tanpa bukti, namun tidak mustahil, melihat pekerjaan TUHAN ada sampai hari ini.
TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN126) "SEMANGAT MELAYANI"

Pembacaan Alkitab: Kisah Rasul 5:40-42

 (40) Mereka memanggil rasul- rasul itu, lalu menyesah mereka dan melarang mereka mengajar dalam nama Yesus. Sesudah itu mereka dilepaskan.
(41) Rasul- rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.
(42) Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah- rumah orang dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.

Melayani TUHAN bukanlah tanpa masalah, namun masalah terbesar bukanlah terletak pada tantangan yang sedang kita hadapi tetapi berhenti melayani karena tantangan itu. Untuk menepis semua ketakutan yang disebabkan atau yang ditimbulkan oleh manusia, Rasul-rasul tidak menjadikan tantangan itu sebagai penghalang untuk membatalkan pemberitakan kabar kerselamatan. Mereka memangdang kepada Yesus yang jauh lebih besar dan lebih utama dari masalah itu (Ay. 40-41). Dengan demikian mereka terus melayani dengan semangat dan gairah yang membara. Tantangan, masalah, dera, derita, dan air mata bukan penghalang bagi mereka.

Rasul-rasul dengan rendah hati mengakui bahwa mereka layak menerima penghinaan karena nama YESUS (Ay. 41). Mereka yakin bahwa dalam nama YESUS mereka akan menerima kemuliaan yang kuasa untuk menang menaklukkan ketakutan dan mematahkan tantangan. Inilah yang menyebabkan mereka tidak berhenti melayani, membangun komitmen dan tetap memelihara semangat mereka.
Rasul-rasul telah mengajar kepada kita hari ini untuk tetap melayani dalam penderitaan. Inilah bukti semangat mereka:
1. Tantangan besar yang mereka hadapi, seolah-olah angin yang berhembus begitu saja, hilang dan lenyap, berubah menjadi sukacita dan kegembiraan karena nama YESUS (Ay. 40-41).

2. Tantangan besar yang mereka hadapi tidak membuat mereka patah semangat dan mundur, tetapi mereka terus melayani dan melayani, memberitakan Injil Kristus dari rumah ke rumah (Ay. 42).

Hal ini memberi pelajaran penting bagi kita bahwa, jika kita melayani Kristus, kita harus melihat YESUS yang jauh lebih besar dan lebih utama dari pada hanya berorientasi pada masalah. Orientasi kita harus berfokus kepada Kristus, hati, perasaan, dan pikiran kita terarah kepada Dia. Jangan berhenti melayani karena tantangan. Tantangan bukan masalah besar, tetapi berhenti melayani itulah masalah terbesar. Imanuel, TUHAN beserta kita. Amen!!!

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN125) "SUKACITA DIBALIK PENDERITAAN"

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 5:41
 
"Rasul- rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus."
 
Menemukan jawaban dalam sebuah persoalan bukanlah merupakan hal yang mudah. Tidak sedikit orang yang gagal lalu mundur meninggalkan segalanya untuk mencari solusi, menemukan jawaban dan harapan yang baru. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena gagal melihat kebaikkan dibalik penderitaan yang mereka hadapi.
 
Bayangkan penderitaan yang dialami oleh Para Rasul, mereka didera, mereka sesah, mereka dihina karena nama Yesus, namun mereka tidak berpikir untuk mundur walau hanya selangkah. Bahkan mereka teramcam kematian, maut sudah membuka mulutnya, siap untuk menelan (Kis. 5:33). Pemandangan yang tidak biasa, yang kita temukan, penghinaan yang mereka alami, bukannya membuat mereka patah semangat dan menghentikan langkahnya sampai di situ, tetapi justru dengan luapan sukacita dan kegembiraan mereka melangkah keluar (Ay. 41) setelah dibebaskan oleh kebijaksaan Gamaliel (Kis. 5: 34-40). Mereka melihat ada sukacita dibablik penderitaan:
 
1. Ada YESUS yang jauh lebih besar dari masalah yang mereka hadapi. Mereka berkata bahwa, mereka layak menderita karena nama YESUS.
 
2. YESUS yang lebih utama daripada hanya sekedar mimikirkan masalah. Hampir-hampir mereka melupakan kejadian yang baru saja terjadi, mereka melangkah keluar, hati dan pikiran mereka tertuju kepada YESUS.

Penderitaan mereka seakan sirna dan lenyap begitu saja, ingatan mereka seakan tak terbekas karena sukacita dan kegembiraan mereka. Semuanya adalah karena satu nama yang telah menyelamatkan mereka, yaitu Nama YESUS. YESUS ada dipandangan mereka, di hati dan di pikiran mereka.

Jika YESUS yang menjadi pusat kehidupan kita, kita akan mengerti bahwa, penderitaan yang kita alami adalah bersifat semu belaka, karena YESUS jauh lebih besar dari masalah yang kita hadapi, YESUS yang lebih utama dari pada sibuk memikirkan masalah. Mari jadikan YESUS sebagai central kehidupan kita, jika kita menderita karena nama YESUS, baiklah kita berpikir bahwa kita layak menderita karena nama-Nya. Ada sukacita dibalik penderitaan. TUHAN memberkati.
 
Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN124) "PILIHAN YANG MENENTUKAN HIDUP"

Pembacaan Alkitab: Kisah Rasul 5: 26-33

"Tetapi Petrus dan rasul- rasul itu menjawab, katanya: " Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia." (Kisah Rasul 5:29).

Jika kita diperhadapkan dengan pilihan yang begitu berat, tentu akan memilih untuk menyelamatkan diri, memilih apa membuat kita merasa aman walaupun pilihan bukan berdasarkan hati nurani tetapi karena keadaan terpaksa, karena takut kehilangan dan lain sebagainya.
Dalam kondisi yang sulit seperti itu, kita tidak mungkin dapat mengambil keputusan dengan tepat dan benar, namun dibutuhkan KEBERANIAN dan KEPUTUSAN IMAN, bukan KEKUATIRAN dan KEPUTUSAN mencari AMAN. Potensi Kesalahan sangat besar untuk memilih yang benar. Namun tidak bagi para Rasul, pilihan mereka bukan berdasarkan pilihan aman tetapi pilihan iman. Walaupun jiwanya terancam namun tidak lemah dan tidak salah menentukan pilihannya, dengan keberanian yang besar mereka memilih untuk taat kepada Allah yang memberi kehidupan. Petrus dan rasul- rasul itu menjawab, katanya: " Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia."

Ada dua pilihan di hadapan mereka, yaitu:

1. Memilih untuk tunduk dan taat pada perintah dan peraturan manusia. Tidak memberitakan Injil dalam nama Yesus, dan mereka akan bebas dari hukuman.

2. Memilih untuk tunduk dan taat pada perintah TUHAN, walaupun beresiko dimasukkan ke dalam penjara.

Pilihan aman adalah mengikuti kehendak manusia, tetapi pilihan iman adalah mengiuti kehendak TUHAN walaupun beresiko, namun jika kita memilih untuk taat kepada TUHAN, itulah hidup yang sebenarnya, walaupun maut terus membayangi namun TUHAN pasti akan membela. Keputusan untuk mencari aman, memilih untuk taat kepada munusia, adalah keputusan yang salah, berlindung di balik punggung manusia adalah kematian tetapi berbahagialah orang yang mengandalkan TUHAN (bdk. Yer. 17:5-8). TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA

(CDN123) "TUHAN MEMBELA HAMBANYA"

Pembacaan Alkitab: Kisah Rasul 5:17-25

"Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu- pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar, katanya: Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak." (Ay.19-20).

Memperhatikan apa yang dialami oleh para Rasul dalam pelayanan memberitakan firman TUHAN, telah mempengaruhi begitu banyak orang. Dengan tekun dan setia mereka menghamba, melayani banyak orang dengan menyampaikan berita keselamatan yang dikerjakan oleh Kristus. Ribuan orang telah bertobat, namun di sisi lain menimbulkan reaksi yang sangat keras dari pemimpin-pemimpin agama. Mereka menangkap rasul-rasul bukan atas dasar kebenaran yang mereka anut, melainkan karena iri hati dan takut kehilangan wibawa mereka sebagai pemimpin (Ay. 17-18).

Hal ini wajar, bahkan sampai sekarang pun tidak sedikit hamba-hamba-Nya menjadi korban iri hati dan kebencian serta menjadi sasaran kejahatan oleh orang-orang yang menentang Kristus karena takut kehilangan wibawa mereka sebagai pemimpin. Namun coba perhatikan, apakah TUHAN tinggal diam? Tidak! Ia tahu kesusahan hamba-hamba-Nya, ketika manusia mulai bertindak, TUHAN pun bergerak melakukan pembelaan terhadap hamba-bamba-Nya (Ay. 19-20). Iman Besar memasukkan rasul-rasul ke dalam penjara, TUHAN membebaskan mereka, dan memerintahkan untuk terus berkarya memberitakan firman Hidup. Hal ini mengajar kita bahwa;

1. TUHAN akan membela kita, ketika kita melayani Dia dalam kesetiaan dan ketaatan. TUHAN berdiri di depan serta melakukan keajaiban untuk membebaskan kita dari belenggu kejahatan (Ay. 23). Ketika manusia mengerahkan kekuatannya, TUHAN melumpuhkan mereka.

2. TUHAN menyertai pelayanan kita, memberi kuasa dan wibawa, sehingga dalam tekanan dari banyak pihak, banyak orang yang memberi diri untuk mendengar firman TUHAN tanpa dihantui oleh perasaan takut (Ay. 21, 25).

TUHAN mempermalukan mereka yang bertindak menentang dan menolak pekerjaan TUHAN. Mendengar berita bahwa Rasul-rasul telah bebas dengan cara yang ajaib, mereka menjadi cemas dan ketakutan (ay. 22-24). Hahaha... yang terjadi justru sebaliknya terhadap mereka. Setialah melayani, sekecil apapun yang kita lakukan untuk TUHAN, maka Ia akan membela kita. Amen!

Info Renungan Lainnya:
Email: solagracia2308@gmail.com
BBM: 2600CD25, 7972FB3A.
WhatsApp: +6285238083111
(Tersedia Aplikasi renungan untuk BlackBerry dan Android. Silakan request). TUHAN memberkati.

Amourously Of Christ:
KeTUT MARDIASA
Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *