Pembacaan
Alkitab: Mazmur 125: 1-2
Pribadi yang kuat bukanlah pribadi yang
memiliki segala sesuatu yang bisa diharapkan dan diandalkan atau menggantungkan
seluruh kehidupannya kepada apa yang mereka miliki, melainkan sebagai efek dari
sikap dan tindakan iman yang benar dalam menghadapi suatu keadaan. Sebesar
apapun yang bisa kita harapkan pada apa yang bisa kita lihat di mana kita dapat
mengantungkan seluruh kehidupan kita dalam menghadapi keadaan tidak akan
memberikan jaminan bahwa kita akan tetap kuat. Dunia memaksa kita memfokuskan
diri pada keadaan yang bisa kita lihat dan mengabaikan sisi yang lain, yang
jauh lebih penting ketika kita menghadapi masalah persoalan, dan kesulitan,
yaitu relasi dengan Tuhan. Di sinilah kunci untuk menjadi pribadi yang kuat.
Firman Tuhan mengatakan bahwa; “orang-orang yang percaya kepada TUHAN adalah
seperti gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk selama-lamanya.”
(Ay. 1). Relasi dengan TUHAN adalah kepercayaan kepada-Nya sebagai Allah sumber
kekuatan dan perlindungan kita. Ia akan seperti
gunung Sion yang tidak goyang. Gunung Sion menggambarkan keteguhan, kekokohan
dan kekuatan.
Dalam situasi yang sedang terjadi
sekarang ini, di mana keadaan dapat melemahkan kita kapan saja sampai pada
waktu yang belum dapat ditentukan, kita membutuhkan kekuatan untuk tetap
bertahan baik untuk kehidupan secara jasmani (fisik) maupun kehidupan rohani
kita yaitu dalam membangun relasi dengan TUHAN. Supaya kita menjadi pribadi
yang kuat, Firman TUHAN mengajar kepada kita bahwa;
1.
Kita Harus
Tetap Percaya Kepada TUHAN (Ay. 1).
Dalam
hal ini jelas disampaikan di dalam ayat pertama, bagaimana kemudian orang-orang
yang percaya kepada TUHAN menjadi kokoh, teguh dan kuat seperti gunung Sion. Iman
atau kepercayaan kepada TUHAN menjadi sarana dan sebagai penyebab timbulnya
kekuatan, yaitu kekuatan yang tidak tergoyahkan, kokoh seperti gunung
sebagaimana gunung itu akan tetap ada dari mulanya sampai selama-lamanya, tidak
akan bergeser dan berpindah kecuali perubahan yang diakibatkan aktivitas vulkanik
yang ada di dalamnya.
Dalam
kondisi sulit yang sedang dihadapi oleh dunia secara global, penting bagi kita
sebagai umat Kristen untuk menambatkan iman kita kepada Allah yang benar sebab
jika tidak, maka kita akan menjadi lemah oleh karena geloranya. Iman kepada
Tuhan adalah hal yang sangat penting dalam situasi sekarang ini. Kita tidak
bisa hanya bergantung dan mengandalkan apa yang dapat kita lihat dan kita
miliki, karena semua itu akan habis dan satu-satunya yang akan masih tersisa
adalah iman kepada Tuhan.
2.
Kita Harus
Berlindung Kepada TUHAN (Ay. 2).
Pada
bagian ini kita memperhatikan bahwa, orang-orang yang percaya kepada Tuhan
adalah orang-orang yang senantiasa dilindungi oleh Tuhan, seperti Kota
Yerusalem yang dikelilingi oleh gunung-gunung, demikianlah Tuhan melindungi
umat-Nya sampai selama-lamanya. Ini adalah lanjutan dari sikap kita yang
pertama yaitu percaya kepada Tuhan, dan sebagai akibatnya Tuhan akan melindungi
kita. ini seperti sebuah pernajian TUHAN kepada umat-Nya, bahwa yang percaya
kepada-Nya akan dilindungi.
Di
sini dapat melihat bahwa Tuhan adalah pelindung kita, maka tidak perlu mencari
tempat berlindung kepada yang lain saat dunia ini sedang berada dalam bahaya
yang disebabkan oleh ulah manusia, bencana alam, maupun COVID-19 yang sedang
mewabah. Ia harus menjadi tempat kita yang pertama mohon perlindungan. Namun 1:
7 mengatakan bahwa, “TUHAN itu baik, Ia
adalah tempat pengungsian pada waktu kesesakan, Ia mengenal orang-orang yang
berlindung kepada-Nya.”
Sikap kita yang benar dalam menghadapi masalah dan
persoalan akan menjadikan kita sebagai pribadi-pribadi yang kuat. Oleh karena
itu, mari kita selalu percaya kepada TUHAN dalam segala keadaan baik susah
maupun senang. Mari kita jadikan TUHAN sebagai tempat perlindungan kita yang
pertama dan seterusnya. Dunia dengan segala usahanya akan melemahkan kita,
tetapi TUHAN adalah sumber kekuatan kita. Amin. TUHAN Yesus memberkati.
No comments:
Post a Comment