KONSISTENSI PENGGENAPAN JANJI BAPA


Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 2:1-4


Sebagaimana yang sudah kita ketahui sebelumnya bahwa, Tuhan Yesus melarang murid-murid-Nya meninggalkan Yerusalem untuk menantikan penggenapan janji Bapa (Kis. 1: 4) karena di situ mereka akan menerima penggenapan janji itu (Kis. 1:8). Dan murid-murid-Nya pun bertekun dalam doa dan ketaatan menantikan penggenapan janji itu (Kis. 1:12-14; Bdk. Luk. 24:53).

Setelah tiba waktunya yang ditentukan oleh Tuhan, yaitu pada hari Pentakosta, maka terjadilah seperti yang telah dijanjikan itu, dan murid-murid beserta semua orang percaya tidak sia-sia selama ini diam dalam penantian. Pada akhirnya Roh Kudus Turun dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus (Kis. 2: 1-4). Jadi Penggenapan Janji Bapa dalam hal ini adalah tentang turunnya atau pencurahan Roh Kudus.

Dari peristiwa tersebut kita dapat melihat dengan jelas bahwa Tuhan setia mewujudkan janji-Nya kepada orang-orang yang percaya atau kepada umat-Nya. Hal ini menunjukkan konsistensi Tuhan dalam setiap keputusan dan tindakan-Nya untuk memenuhi kebutuhan umat-Nya akan pimpinan dan penyertaan-Nya. Ia tidak membual dengan janji-janji manis yang sedap didengar dan manis dirasakan, tetapi Ia adalah Allah yang konsisten menggenapi janji-janji-Nya. Ia menyadari bahwa umat-Nya tidak akan mampu melaksanakan amanat yang telah Ia berikan kepada mereka (Mat. 28:18-20) tanpa keterlibatan kuasa Roh Kudus.

Konsistensi Pengenapan Janji Bapa akan meyakinkan dan meneguhkan iman mereka sebagai umat Tuhan-Nya.  Apa yang dimaksudnya dengan Konsistensi?

1.        Selaras atau Sesuai

         Sejak awal Tuhan Yesus telah berjanji kepada murid-murid-Nya bahwa Ia akan mengirimkan seorang penolong yang lain, yaitu Roh Kebenaran, Roh yang akan menyertai mereka selama-lamanya (Yoh. 14:16-17). Tuhan Juga berpesan dengan tegas jangan tinggalkan Yerusalem sampai tiba waktunya. Kemudian janji tersebut digenap ketika murid-murid-Nya dan beberapa perempuan termasuk Maria ibu Tuhan Yesus sedang berkumpul di Yerusalem pada waktu hari Pentakosta. Mereka semua penuh dengan Roh Kudus (Ay. 4).


      Hal tersebut menunjukkan bahwa, Tuhan secara konsisten menepati janji itu selaras atau sesuai dengan apa yang pernah Ia sampaikan kepada murid-murid-Nya. Ia tidak mengubah keputusan-Nya, janji yang digenapi sama persis seperti yang Ia telah sampaikan sebelumnya. Karena Ia adalah Allah yang konsisten, maka kita juga harus percaya bahwa semua janji-janji dalam firman-Nya akan tergenapi dalam kehidupan umat-Nya.



2.        Ketepatan dan Kepastian

       Yang dimaksudkan dengan ketepatan dan kepastian adalah tepat dan pasti. “Tepat” menunjuk kepada waktu dan tempat dan “Pasti” menunjuk kepada suatu pristiwa yang terjadi. Artinya adalah Janji itu pasti digenapi dan tepat seperti yang Tuhan Yesus sampaikan kepada murid-murid-Nya bahwa pristiwa penggenapan janji Bapa yaitu pencurahan Roh Kudus terjadi di Yerusalem, di mana murid-murid menunggu dalam penantian selama sepuluh hari pasca kenaikkan-Nya ke Sorga.


          Allah secara konsisten telah menetapkan waktu dan tempat di mana murid-murid-Nya dan semua orang percaya akan menerima kuasa Roh Kudus. Roh Kudus turun bagaikan lidah-lidah api yang diawali dengan suara tiupun angin yang sangat keras dari langit (Ay. 1-3). 


       Peristiwa turunnya Roh Kudus menunjukkan bahwa Allah tidak ingkar dalam menggenapi janji-Nya, sebagai jawaban atas penantian murid-murid selama ini dan juga sebagai jawaban atas kebutuhan mereka sebagai orang percaya akan penyertaan Tuhan dalam melaksanakan amanat agung Tuhan. Roh Kudus meneguhkan dan memberi keberanian dalam memberitakan Injil, Misalnya Rasul Petrus yang sebelumnya dikenal sebagai penakut karena beberapa kali menyangkal Tuhan Yesus di hadapan orang banyak, sekarang semangat dan keberaniannya berapi-api (Kis. 2:14-40). Ini menunjukkan ketepatan dan kepastian. Inilah wujud konsistensi Penggenapan Janji Bapa itu.


Kesimpulan:

    Peristiwan turunnya atau pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta merupakan bukti bahwa Allah konsisten dengan janji-janji-Nya. Hal ini terlihat dengan jelas bahwa penggenapan itu selaras dan sesuai dengan janji-Nya, tepat dan pasti. Ini menjadi jawaban atas kebutuhan umat-Nya terhadap penyertaan Tuhan di tengah-tengah beratnya tanggung jawab dan kemungkinan tantangan yang harus dihadapi. Demikianlah Roh Kudus akan menyertai dan memberi jawaban atas kebutuhan kita. Percayalah bahwa Allah selalu konsisten dengan firman-Nya, Ia akan mengenapi firman-Nya atas kita. Tuhan Yesus memberkati. #MDS



MENANTIKAN PENGGENAPAN JANJI BAPA


Pembacaan Alkitab: Lukas 24: 53 (50-53)


Konteks pembacaan Firman Tuhan hari sama sekali tidak berbicara tentang janji dan penggenapannya. Injil Lukas mencatat sebuah peristiwa tentang suasana kehidupan muird-murid Tuhan Yesus pasca kenaikkan-Nya ke Sorga, secara khusus di dalam ayat yang ke 53 “mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.” 


Lalu dari mana kita melihat adanya indikasi  janji Tuhan yang akan digenapi? Sebelumnya Tuhan Yesus sudah pernah menyampaikan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka akan menerima Roh Kudus yang akan menyertai mereka (Yoh. 14: 15-17), oleh karena itu mereka harus tinggal di Yerusalem sampai janji itu digenapi (Kis. 1: 4-5).  Dalam konteks pembacaan firman Tuhan hari ini kita hanya akan melihat bagaimana sikap murid-murid Tuhan dan mengapa mereka melakukannya.


Lukas 24:53 merupakan wujud ketaatan mereka kepada perintah Tuhan untuk diam di Yerusalem dan ketaatan itu membawa mereka menerima apa yang dijanjikan Tuhan bagi mereka. 


Apa yang mereka lakukan selama mereka diam sambil menantikan penggenapan janji Bapa?


1.      Membangun Keintiman Secara Pribadi Dengan Tuhan

Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah” ngapain mereka berada di Bait Allah?  memuliakan Allah.” Selama mereka diam di Yerusalem mereka memilih tempat yang terbaik bagi mereka untuk membangun keintiman dengan Tuhan melalui sikap dan tindakan mereka yang memuliakan Allah.



Kalimat “memuliakan Allah” diterjemahkah dari Bahasa Yunani “aineo kai eulogeo theos” yang berarti memuji dan memuliakan Tuhan. Selain mereka taat kepada perintah Tuhan, mereka juga yakin kepada janji Tuhan akan digenapi. Mereka juga secara konsisten untuk berada di Bait Allah, mereka terus menciptakan keintiman secara pribadi dengan Tuhan, membangun fondasi iman supaya mereka tetap kuat sampai tiba waktunya janji Bapa itu digenapi.



Itulah sikap yang perlu kita teladani dalam menjalani kehidupan sebagai anak-anak Tuhan pada masa kini. Setidaknya kita masih sadar dan punya waktu untuk bersekutu dengan Tuhan di balik kesibukan-kesibukan aktivitas kita sehari-hari. Sering sekali kita menuntut Tuhan untuk memberkati usaha, pekerjaan dan bisnis kita, tetapi jarang sekali kita menuntut diri untuk bersekutu dan membangun keintiman dengan Tuhan, memuliakan nama-Nya.



2.      Membangun Keutuhan Komunitas Dengan Sesamanya

Selain membangun keintiman dengan Tuhan, sikap mereka yang berikutnya dalam menantikan penggenapan janji Bapa adalah membangun keutuhan komunitas dengan sesama. Mereka secara konsisten memelihara apa yang sudah ada selama ini. Bagi mereka komunitas merupakan hal yang sangat penting pada masa-masa itu setelah ditinggalkan Tuhan Yesus naik ke sorga. Mereka butuh komunitas untuk saling menguatkan dan menghibur satu dengan yang lainnya.



Injil Lukas menggunakan kata “mereka” untuk menunjuk komunitas mereka. Kata “mereka” adalah kata ganti orang ketiga jamak. Artinya Lukas menunjuk kepada komunitas yang tentu terdiri lebih dari satu orang. Dalam hal ini pasti semua murid-murid Tuhan yang berangkat ke tempat di mana Tuhan memberkati (Ay. 51; Mat. 28:16), dan pulang kembali ke Yerusalem dengan sukacita (Ay. 52). Dalam Kisah Rasul 1:12-14, ada juga beberapa perempuan yang disebutkan di situ termasuk Maria ibu Yesus.



Sebagai umat Tuhan, penting bagi kita untuk belajar dari sikap mereka ini. Membangun keutuhan komunitas adalah hal yang sangat penting, di mana Tuhan akan memberkati kita dengan janji-janji-Nya, dan Tuhan sangat senang dengan komunitas yang utuh dan rukun (bdk. Mzm. 133:1-3).



Dalam menantikan penggenapan janji Bapa, kita perlu diam dalam ketaatan sambil memuliakan Tuhan bersama-sama dengan komunitas yang sudah kita bangun dan kita bina selama ini, sebagaimana yang dilakukan oleh murid-murid Tuhan Yesus ketika mereka menantikan janji Bapa. Mereka membangun keintiman dengan Tuhan melalui pujian dan pengagungan kepada Tuhan dan tetap menjaga keutuhan dalam hidup bersama. Tuhan Yesus memberkati.#MDS


KETAHUILAH, AKU MENYERTAI ENGKAU SAMPAI KEPADA AKHIR ZAMAN

Pembacaan Alkitab: Matius 28: 16-20

Ayat dari tema kita ini jarang sekali dan hampir tidak pernah dikaitkan dengan rangkaian kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga. Sebagian besar orang hanya melihat dari satu sisi, yaitu amanat atau perintah untuk memberitakan Injil. Tidak salah, karena memang realitanya demikian, tetapi perlu kita melihat dari sisi yang lain, yaitu pesan penghiburan sejati dari Allah Tri Tunggal kepada umat-Nya. Pesan penghiburan ini bukan hanya bersifat temporary tetapi kontinuitas sampai selama-lamanya atau sampai kepada akhir zaman. 

Kata “Ketahuilah” merupakan penegasan untuk meyakinkan kita bahwa Tuhan benar-benar menyertai kita sampai kepada akhir zaman. Ini sekaligus sebagai bentuk penghiburan kepada umat-Nya di tengah-tengah dunia ketika menghadapi  kejahatan dan kemungkinan bahaya yang akan terjadi.

Tuhan yang telah berjanji menyertai umat-Nya sampai kepada akhir zaman adalah Allah yang berkuasa di Sorga dan di Bumi (Ay. 18), artinya adalah Ia dapat menaklukkan segala sesuatu dengan segala kekuasaan dan kedaulatan yang Ia miliki. Ia adalah satu-satu-Nya pemegang kekuasaan yang dapat mengendalikan segala sesuatu baik yang ada di Sorga maupun yang ada di Bumi. Inilah yang harus kita ketahui dengan benar.

Siapa yang menerima janji penyertaan yang menghibur ini?

1.      Orang-orang Yang Setia Melayani Kristus, Menjadi Saksi Bagi Semua Orang (Ay. 19-20a).
Murid-murid Tuhan Yesus yang taat mengikuti peritah-Nya pergi ke tempat yang Tuhan tunjukkan kepada mereka untuk menerima sebuah mandat atau amanat sebelum Tuhan meninggalkan mereka naik ke Sorga (Ay. 16). Amanat itu adalah pergi ke semua bangsa untuk memberitakan Injil, membawa orang-orang masuk ke dalam keluarga kerajaan Kristus, dan mengajar mereka untuk taat melakukan kehendak Tuhan.

Itulah amanat yang diterima dari Tuhan dan harus dikerjakan oleh murid-murid-Nya, kendatipun secara fisik Tuhan tidak lagi bersama-sama dengan mereka tetapi Ia sebagai penguasa Sorga dan Bumi berjanji bahwa Ia akan menyertai mereka sampai kepada akhir zaman, dan janji itu berlaku sampai sekarang bagi orang-orang yang setia melayani-Nya.

2.      Orang-Orang Telah Menjadi Percaya Oleh Karena Injil dan Setia Mengikuti-Nya (Ay. 19).
Siapakah mereka yang telah menjadi percaya? Yaitu mereka yang menerima untuk dilayani dan memberi diri untuk dibaptis dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Baptisan adalah tanda bagi seseorang untuk masuk ke dalam keluarga Kerajaan Kristus yang empunya Sorga dan Bumi. Mereka menerima baptisan karena menyatakan diri sebagai pengikut Kristus, menyatakan imannya bahwa ia percaya kepada Kristus. Tetapi bukan hanya di situ saja, melainkan juga setia melakukan kehendak-Nya (Ay. 20a).

Sampai hari ini, ada begitu banyak orang yang telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan juruselamanya melalui pelayanan hamba-hamba Tuhan, kepada mereka juga janji dan penghiburan itu berlaku.

Janji penyertaan Tuhan sebagai penghiburan kepada umat-Nya berlaku bagi mereka yang setia melayani Tuhan dan yang setia mengikuti-Nya serta melakukan kehendak-Nya.

Sebagai orang-orang percaya kepada Tuhan, ingatlah penegasan ini; “Ketahuilah, Aku Menyertai Engkau Sampai Kepada Akhir Zaman.” Percayalah janji-Nya, hari inipun Ia ada untuk menyertai kita. Dia tahu kesusahan kita dan mengerti kebutuhan kita. Layanilah Tuhan dan setialah mengikuti-Nya. Amin. #KM

Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *