A. PENDAHULUHUAN
Ciri
khas orang-orang yang percaya adalah memuji TUHAN. Itulah sebabnya mengapa
gereja-gereja menyanyikan lagu-lagu pujian kepada TUHAN. Kata memuji dalam
Bahasa Ibrani “Hawlal” yang berarti; Memuliakan, memasyurkan, merayakan dan
memberi suatu pujian. Dan yang menjadi objek hawlal itu adalah TUHAN.
TUHAN
adalah sumber dari segala sesuatu, sumber dari segala yang ada dan dari segala
sesuatu yang kita nikmati kemarin, hari ini dan besok, oleh karena itu Dia
harus menjadi pokok puji-pujian kita, Dia adalah objek dari segala nyanyian dan
pujian. Oleh karena itu, di dalam Mazmur 150 diceritakan bahwa semua yang
bernafas harus memuji TUHAN (Ay. 6) karena Dia adalah Allah yang perkasa dan mahabesar
(Ay.2).
Di
dalam dalam Mazmur 117, imbauan untuk memuji TUHAN bukan hanya kepada
segelintir atau sekelompok orang saja, bukan hanya kepada satu suku dan bahasa
saja, tetapi imbauan untuk memuji TUHAN kepada segala suku bangsa yang ada (Ay.
1). Himbauan ini termasuk juga kepada kita yang hidup dan yang masih bernafas
sampai hari ini.
Ada
banyak alasan yang lain mengapa kita harus memuji TUHAN. Selain memang karena
Dia adalah TUHAN yang layak untuk menerima pujian, ada beberapa hal yang
disampaikan oleh pemazmur yang akan membuat kita tidak akan pernah berhenti
mengagumi dan memuji TUHAN.
B. IDE POKOK
Berikut
adalah sebuah alasan yang sangat masuk akal mengapa kita memuji TUHAN:
1. KITA MEMUJI TUHAN KARENA KASIHNYA
YANG HEBAT KEPADA KITA (AY. 2A).
Berbicara tentang kasih TUHAN, kita
tidak mungkin dapat menggambarkannya dengan apapun yang ada pada kita.
Kecendrungan hati manusia adalah tidak pernah merasa puas dengan apa yang ada
dan menuntut terlalu banyak sehingga sulit memahami kasih-Nya kepada kita.
Sedikit sekali orang menyadari bahwa
ketika kita ada sampai hari ini adalah merupakan kasih TUHAN kepada kita. Dia
bisa saja mengambil kesenangan dan kebahagiaan kita, namun dibalik semuanya
kita tidak pernah menyadari bahwa TUHAN punya maksud yang sangat indah dalam
rencana-Nya, termasuk di dalamnya supaya kita hidup bergantung dan lebih dekat
kepada TUHAN, sebab mungkin akan ada sesuatu yang lebih buruk yang akan terjadi
jika kita tidak hidup dekat dengan TUHAN. Dapat disimpulkan bahwa itu merupakan
bentuk kasih dan kepedulian TUHAN kepada kita.
Kasih TUHAN itu tidak dapat diukur
oleh kemampuan pemahaman manusia, oleh karena itu, pemazmur menlukiskan dengan bahwa kasih TUHAN itu hebat. Kehebatan
kasih-Nya yang paling nyata dibuktikan ketika Ia rela meninggalkan tahta
kemuliaan-Nya turun ke bumi, mengambil rupa sebagai seorang hamba, lahir di
kandang domba yang hina, menderita dan mati di kayu salib untuk menebus kita
dari segala dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran kita. TUHAN Yesus telah
membuktikan bahwa sungguh kasih-Nya hebat atas kita.
Mari kita sebagai umat TUHAN selalu
bersyukur dan luangkan waktu kita untuk memberikan “Hawlal” kepada TUHAN.
2. KITA MEMUJI TUHAN KARENA
KESETIAAN-NYA KEKAL UNTUK SELAMA-LAMANYA (AY.2B).
Selain bahwa kasih-Nya hebat kepada
kita, yang tidak kalah penting, yang akan membuat kita bersyukur dan memuji
TUHAN adalah karena Dia adalah TUHAN yang setia. Ini membuktikan bahwa TUHAN
tidak pernah berubah, dulu, sekarang bahkan sampai selama-lamanya.
Kesetiaan TUHAN itu untuk
selama-lamanya. Kata kesetiaan dalam bahasa Ibraninya “emeth” juga mengandung
makna kepastian dan kebenaran yang akan membawa kita kepada suatu pemahaman
bahwa oleh karena kesetiaan TUHAN kita
memiliki kepastian di dalam hidup kita, karena dia adalah Allah yang benar yang
tidak mungkin mengubah rencana-Nya untuk tidak setia kepada janji-janji-Nya.
Inilah satu alasan yang pasti mengapa
kita harus memuji TUHAN. Seseorang mendapat pujian apabila ia dipandang hebat
dan setia dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Seperti contohnya hamba
yang setia menjalankan talenta yang tuannya berikan kepadanya (Mat. 25: 14-23),
apalagi TUHAN yang kesetiaannya untuk selama-lamanya.
C. KESIMPULAN
Tidak
ada alasan bagi kita untuk tidak memuji TUHAN. Himbauan pemazmur mengajak kita
kita untuk memberikan “Hawlal” kepada TUHAN, karena tidak ada kasih yang lebih
besar dari kasih TUHAN kepada kita. Tidak dapat digambarkan dengan apapun yang
ada pada kita, kita hanya dapat berkata seperti pemazmur berkata bahwa
“Kasih-Nya hebat atas kita. Selain itu, kesetiaan-Nya juga untuk
selama-lamanya. Kesetiaan TUHAN tidak pernah berubah, di dalamnya kita mendapat
kepastian dalam kebenaran Allah.
D. PENERAPAN
Selama
TUHAN masih mengijinkan kita untuk menikmati hidup, mari gunakan waktu kita
untuk memberi “hawlal” kepada TUHAN. Sebab tanpa kasih dan kesetiaan TUHAN,
kita ini bukan apa-apa dan siapa-siapa di hadapan-Nya. Kasih dan kesetiaan
TUHAN telah memberi kepastian kepada kita karena Dia adalah Allah yang benar.
Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur dan memuji TUHAN. TUHAN Yesus
memberkati. (KTM)
No comments:
Post a Comment