KEISTIMEWAAN SEORANG PELAYAN TUHAN



Pembacaan Alkitab: Injil Yohanes 12 : 26

I.         PENDAHULUAN
Seperti namanya, seorang pelayan bertugas dan bertanggung jawab untuk melayani. Seorang pelayan, melayani bukan untuk mencari penghargaan tetapi memberi penghormatan kepada yang dilayani. Ketika seorang pelayan memberi service yang terbaik sebagai bentuk rasa tanggung jawabnya namun ia patut menerima penghargaan, entah itu pujian, entah itu promosi tetapi yang jelas adalah pasti akan sangat disukai dan diistimewakan.

Bagaimana dengan seorang pelayan TUHAN? Seorang pelayan TUHAN yang sungguh-sungguh terpanggil untuk melayani tentu bukan penghargaan dari manusia yang dicari, tetapi bagaimana ia memberi yang terbaik bagi TUHAN dan pekerjaannya, mengabdikan diri dengan totalitas kehidupannya, sekalipun ia harus banyak menderita dan menjadi obyek untuk menampung kesalahan yang sebenarnya tidak pernah ia lakukan. Menjadi bahan pembicaraan dari orang-orang yang merasa memiliki kemampuan berpikir yang lebih cerdas dan lebih baik namun tidak ada kemauan untuk menyumbangkan idenya untuk kemajuan tetapi dipakai alat untuk melemahkan.

Berdasarkan kenyataan ini, hanya sedikit saja orang siap untuk menjadi pelayan TUHAN dan tidak sedikit juga yang melarikan diri dengan berbagai alasan, karena terlalu berat, dibully di sana-sini.
Sebagai seorang Kristen, kita harus sadar bahwa kita dipanggil untuk memikul salib (Mat. 16:24), dan barang siapa yang tidak memikul salibnya, ia tidak layak di hadapan TUHAN (Mat. 10:38). Dunia boleh memandang kita dengan sebelah mata karena melayani TUHAN, tetapi TUHAN telah menempatkan kita pada posisi yang istimewa.

II.       IDE POKOK
Apa keistimewaan yang TUHAN berikan kepada seorang pelayan TUHAN? Kita akan lihat beberapa hal yang akan TUHAN berikan kepada seorang pelayan TUHAN, yaitu;

1.   IA ADALAH SEORANG MURID/ PENGIKUT KRISTUS.
“Pengikut Kristus” saya terjemahkan dengan “murid Kristus” supaya lebih mudah kita memahaminya. TUHAN YESUS katakan bahwa; “barangsiapa mau melayani Aku, ia harus mengikut Aku…”.

Mengikut Kristus, bukan hanya berarti ikut dari belakang lalu tidak berbuat apa-apa. Mengikut Kristus berarti mengikuti apa yang Ia ajarkan dan apa yang Ia lakukan, itulah sebabnya lebih mudah kita pahami bahwa seorang pelayan TUHAN adalah seorang Murid Kristus. Seorang murid harus selalu siap mendengar untuk melakukan. Dalam hal ini, kita harus siap mendengar dan melakukan apa yang Yesus telah ajarkan untuk kita dilakukan.

Kata “mengikut” mengandung arti ketaatan. Jadi seorang murid Kristus adalah seorang yang taat melakukan apa yang menjadi kehendak TUHAN, dan terus belajar untuk hal-hal yang belum dipahami dengan benar. Kita tunduk dibawah pengajaran Sang Guru Agung kita yang menuntun kita kepada kebenaran yang memimpin kepada hidup.

Betapa istimewanya orang-orang yang mau melayani TUHAN, dapat disebut sebagai murid Kristus dan dapat belajar dari Guru Kehidupan untuk memahami kehendak TUHAN dengan baik dan benar yang dinyatakan melalui kebenaran firman-Nya.

2.   IA ADALAH SEORANG YANG SELALU DEKAT DENGAN TUHAN.
TUHAN YESUS mengatakan, “… di mana Aku berada, disitupun pelayan-Ku berada…”. Perkataan TUHAN YESUS ini membawa kita kepada suatu pemahaman bahwa, seorang pelayan TUHAN memiliki kedekatan dengan TUHAN. Seorang pelayan TUHAN mengikuti TUHAN sehingga ia akan selalu berada bersama-sama, melayani dan dilayani.

Hidup dalam kebersamaan akan memungkinkan kita mengenal dan memahami dengan lebih baik orang yang bersama-sama dengan kita. Segala sesuatu yang selama ini menjadi sebuah rahasia akan terbuka dengan sendirinya sehingga tidak ada yang tersembunyi dan ditutup-tutupi. Demikianlah halnya hidup kita dengan TUHAN.

Jadi seorang pelayan TUHAN mengenal dan mengetahui dengan baik dan benar siapa yang dilayaninya. Hubungan kedekatan ini akan sangat menolong kita sebagai pelayan TUHAN untuk berinteraksi dengan TUHAN melalui doa dan penyerahan diri di hadapan-Nya.

Melayani TUHAN adalah kesempatan yang baik untuk mengenal TUHAN dan kehendak-Nya dengan lebih baik. Oleh karena itu sangat baik bagi kita untuk menjadi pelayan TUHAN, sebab TUHAN YESUS sudah katakan “di mana Aku berada, di situ pun juga pelayan-Ku berada”. Jadi ini adalah sebuah keistimewaan yang langka dimana kita bisa berada bersama-sama dengan TUHAN dalam segala waktu dan tempat.

3.   IA DIHORMATI OLEH TUHAN.
Dihormati  oleh TUHAN, artinya kita layak menerima bagian yang terbaik dari TUHAN. Walaupun dalam perjalanan terlalu banyak tantangan yang terus mencoba menggagalkan langkah kita untuk melayani TUHAN, itu adalah sebuah proses yang harus kita lewati untuk menerima yang terbaik dari TUHAN. Mungkin ini menjadi keyakinan Rasul Paulus sehingga ia berkata bahwa; “… dalam persekutuan dengan TUHAN jerih payahmu tidak sia-sia”. (1 Kor. 15:58).

Mendapat penghormatan dari TUHAN bukanlah sesuatu hal yang biasa, tetapi merupakan sebauh keistimewaan bagi orang-orang yang siap dan mau  melayani-Nya dalam perjuangan berat yang senantiasa menantang.

Sebuah keberhasilan selalu diukur diakhir perjuangan, di situ ada penilaian layak atau tidak, pantas atau tidak. Jika di pandangan TUHAN, Ia melihat pantas dan layak, maka akan mendapat penghargaan, yaitu kehormatan sebagai seorang pelayan yang setia dan bertanggung jawab.

Kita tidak perlu gila hormat, kita uji kerja kita terlebih dahulu di hadapan TUHAN, apa yang yang sudah kita berikan kepada-Nya, pantas apa tidak kita mendapat penghargaan dari TUHAN? Jika kita merasa pantas dan layak, itu artinya bahwa kita telah gagal menempatkan diri di hadapan TUHAN sebagai pelayan-Nya, tetapi jika kita merasa tidak pantas, itu artinya kita akan semakin didorong untuk melakukan yang terbaik untuk TUHAN dengan kesadaran bahwa kita adalah manusia yang penuh dengan keterbatasan. Tugas kita sekarang adalah melayani dan urusan lainnya adalah urusan TUHAN.

III.     KESIMPULAN
Sebagai kesimpulan, orang-orang Kristus dipanggiluntuk melayani sebagai salah satu syarat mengikut TUHAN. Dan untuk menjadi seorang pelayan TUHAN, kita harus berani mengorbankan apa yang menurut anggapan kita baik, kemudian mengikuti atau menaati kehendak TUHAN, menjadi murid TUHAN, sehinga kita mendapatkan kesempatan untuk dekat dengan TUHAN, mengenal TUHAN dan kehendak-Nya dengan lebih baik. Pada akhirnya, TUHAN memberikan sebuah penghargaan dengan mengangkat kita menjadi terhormat oleh anugrah dan kasih sayang TUHAN. Inilah keistimewaan seorang pelayan TUHAN.

IV.     PENERAPAN
Sebagai penerapan, Selagi TUHAN masih bermurah hati memberikan kita kesempatan untuk hidup. Mari gunakan waktu kita dengan baik untuk melayani TUHAN sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita masing-masing.

Betapa bahagianya kita, ketika kita tahu bahwa jerih payah kita dalam persekutuan dengan TUHAN tidak akan sia-sia, bahwa pada akhirnya kita menerima kemuliaan dan kehormatan dari TUHAN. Oleh sebab itu, “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan” (Roma 12:11). TUHAN YESUS Memberkati (KTM).

BERNYANYI DAN BERYUKUR KEPADA TUHAN



Pembacaan Alkitab: Mazmur 28:1-9

A.   PENDAHULUAN
Bernyanyi dan bersyukur adalah ciri khas orang-orang yang percaya kepada TUHAN. Dua hal ini hampir selalu menyatu dalam nyanyian dan pujian kepada TUHAN, baik dalam ibadah di gereja maupun dalam kehidupan sehari-hari. Nyanyian syukur biasanya dalam bentuk himbauan, maupun dalam bentuk ekspresi diri. Dalam bentuk himbauan misalnya; “bersyukurlah kepada TUHAN, s’bab Ia baik…” dan dalam bentuk ekpsresi diri, misalnya; “kubersyukur pada-Mu TUHAN, atas kasih-MU…”. Dan contoh-contoh lain lagi dapat kita temukan dalam nyanyian-nyanyian rohani.

Bernyanyi dan bersyukur kepada TUHAN dapat dilakukan dalam segala situasi dan keadaan, baik, senang maupun dalam keadaan susah, karena dengan bernyanyi dan bersyukur kepada TUHAN segala sesuatu yang terjadi dapat dihadapi dengan lebih tenang dan bebas dari rasa takut dan kuatir, Misalnya ketika Paulus dan Silas berada dalam penjara, untuk mengusir kepenatan mereka bernyanyi kepada TUHAN (Kis. 16:25).

Dalam Mazmur 28, Daud mau bernyanyi dan bersyukur kepada TUHAN, oleh karena TUHAN berkenan mendengar dan menjawab doa dan permohonannya. Dalam ayat 1-5 kita dapat melihat bagaimana pergumulan Daud yang disampaikan dalam doa dan permohonan kepada TUHAN. Nampaknya Daud sedang berhadapan dengan musuh-musuhnya yang hendak mengepungnya, yaitu orang-orang yang tidak takut akan TUHAN (Ay. 5).

Dalam ayat 6, Daud memuji TUHAN atas jawaban doanya. Dan dalam ayat 7 ada kesadaran diri bahwa Daud tidak memiliki kekuatan dan kemampuan apa-apa untuk keluar dari pergumulannya, sehingga ia membuat sebuah pengakuan akan kebesaran TUHAN yang mendorong ia bernyanyi dan bersyukur kepada-Nya.

B.   IDE POKOK
Apa pengakuan Daud yang mendorong ia bernyanyi dan bersyukur kepada TUHAN? Berikut ini adalah pengakuan Daud kepada TUHAN:

1.   TUHAN ADALAH SUMBER KEKUATAN DAN PERISAI (AY. 7a).
Daud berkata; “TUHAN adalah kekuatan dan perisaiku…”. Ini adalah pengakuannya secara pribadi, bahwa TUHAN adalah sumber kekuatan dan perlindungan dirinya. Ia mampu melewati masa-masa krisis dan kritis menghadapi kebebalan manusia yang tidak takut akan TUHAN bukan karena apa yang ada padanya, melainkan seluruh kekuatannya hanya bersumber dari TUHAN saja.

Pengakuan ini adalah sebagai bentuk kerendahan hati Daud, bahwa dirinya bukan apa-apa tanpa kekuatan TUHAN. Ia tidak menempatkan dirinya sebagai orang yang sombong, melainkan hanya karena kebergantungan kepada TUHAN saja.

Pengakuan Daud ini menempatkan dirinya dalam penyerahan diri secara total kepada TUHAN. Dia berkata; “…kepada-Nya hatiku percaya”. Artinya dia tidak bergantung kepada apa yang ada padanya tetapi hanya kepada TUHAN saja yang telah memberikan kekuatan dan perlindungan menghadapi masa-masa sulit dan yang telah mendengar doa-doa dan permohonannya.

Kita tidak mungkin dapat melewati masa-masa sulit dengan kekuatan kita sendiri. Kita membutuhkan TUHAN yang adalah sumber kekuatan kita, oleh karena itu mari letakkan kepercayaan kita kepada-Nya serta bernyanyi dan bersyukur atas kebesaran kasih-Nya.

2.   TUHAN ADALAH SUMBER PERTOLONGAN (AY. 7B)
Daud berkata; “… aku tertolong, sebab itu beria-ria hatiku”. Kebahagiaan yang dialami oleh Daud bukan hanya karena ia berhasil melewati setiap tantangan dan hambatan, melainkan karena pertolongan TUHAN.

Kalimat “aku tertolong…” menggambarkan potret diri yang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi permasalahan dengan kekuatan diri sendiri. Aku tertolong, artinya aku telah terselamatkan dari bahaya. Siapa yang ada di balik pertolongan itu? Siapa yang telah menyelamatkannya? Jikalau bukan tangan TUHAN, siapa yang dapat melakukannya? Daud berkata dalam ayat 8 bahwa; “TUHAN adalah kekuatan umat-Nya, dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya”.

Dalam pengakuan Daud ini, kita dapat melihat dan merasakan sendiri bahwa, tidak ada pertolongan lain, selain dari pada pertolongan yang datang dari TUHAN sendiri yang berkuasa menyelamatkan kita dari bahaya maut. Daud terus berharap kepada TUHAN yang telah memberikan kekuatan dan pertolongan untuk meneruskan kasih-Nya kepada umat-Nya untuk selama-lamanya (Ay. 9).

Pertlongan TUHAN inilah yang menyebabkan Daud hatinya beria-ria. TUHAN berkenan memberi perhatian khusus kepadanya, sehingga ia tidak bisa untuk menahan diri untuk bernyanyi dan bersyukur kepada TUHAN. Dia berkata; ”… dan dengan nyanyianku, aku bersyukur kepada-Nya”. (Ay. 7c).

Dalam masa-masa sulit, hanya TUHANlah satu-satunya sumber pertolongan yang berkuasa menyelamatkan kita dari bahaya apapun. Dia adalah Allah yang peduli kepada pengaduan kita, seperti Ia peduli terhadap pengaduan Daud yang disampaikan melalui doa dan permohonannya. Mari kita meletakan kepercayaan kita kepada-Nya serta bernyanyi dan bersyukur atas kebesaran kasih-Nya.

C.   KESIMPULAN
Hanya dengan bernyanyi dan bersyukur saja yang Daud lakukan sebagai respon atas kebesaran kasih TUHAN yang telah berkenan untuk memberi kekuatan di dalam menghadapi masa-masa sulit dan yang telah memberi pertolongan, menyelamatkan dari bahaya. Daud menyadari bahwa dirinya tidak memiliki kekuatan apa-apa untuk lolos dari bahaya, semuanya hanya oleh kekuatan dan pertolongan TUHAN saja dan tidak ada yang lain.

D.  PENERAPAN
Mari kita menempatkan kepercayaan kita kepada TUHAN, seperti Daud berkata; “kepada-Nya hatiku percaya”. TUHAN akan bertindak memberi kepada kita kekuatan dan pertolongan dalam mengahadapi masa-masa sulit. Daud telah berkata “selamatkanlah umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya” (Ay. 9). Ini adalah permohonan Daud kepada TUHAN untuk kita juga yang hidup pada zaman ini. Daud telah mengalami kasih TUHAN, ia mau juga kita mengalaminya. Mari kita bernyanyi dan selalu bersyukur atas kebesaran kasih TUHAN kepada kita. TUHAN Yesus memberkati (KTM).
Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *