KONSISTEN KEPADA KEBENARAN

Pembacaan Alkitab: Matius 28: 11-15

Konsisten kepada kebenaran artinya taat, sesuai, dan selaras dengan kebenaran. Tidak berubah-ubah walaupun keadaan memaksanya untuk berubah. Tetap setia walaupun keadaan memaksanya untuk berkhianat dan bertindak melawan kebenaran. Iman Kristen menuntut kita untuk konsisten di tengah-tengah perkembangan zaman yang memaksa kita untuk mundur  dengan berbagai macam tawaran yang diukur dengan logika dunia. Apa yang dipandang menguntungkan maka itu akan dianggap sebagai kebenaran yang harus dipertahankan walaupun tidak dapat dipertanggung jawabkan dari sudut pandang iman.

Hari ini, firman Tuhan memberikan sebuah pandangan kepada kita tentang kehidupan manusia yang dikuasai oleh kepentingan diri dan mengabaikan kebenaran yang sesungguhnya mereka ketahui. Mereka memilih apa yang memberi keuntungan yang diukur dengan logika dunia dan mengkhinati kebenaran yang sesungguhnya akan menyelamatkan mereka dari rapuhnya moral manusia yang kemudian mengantarkan mereka kepada kebinasaan.

Pasca kebangkitan Tuhan Yesus dari antara orang mati, para penjaga-penjaga kubur mengetahui kebenaran tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Matius mencatat, mereka mengetahui segala sesuatu yang terjadi (Ay. 11). Mereka juga adalah saksi mata tentang kebangkitan Tuhan Yesus namun kepentingan diri lebih dominan menguasai hidup mereka ketimbang tunduk kepada kebenaran sehingga mereka tidak konsisten menghidupi kebenaran yang diketahuinya. Mereka harus menukar kebenaran yang tak ternilai dengan kebohongan demi sejumlah uang yang bersifat fana (Ay. 12, 15). Uang telah mematikan nilai-nilai kejujuran dan membangkitkan sikap cinta diri yang berlebihan sehingga mengabaikan kebenaran.

Supaya kita tidak dikuasai oleh sikap yang demikian, Tuhan menghendaki kita menjadi orang Kristen yang jujur dan konsisten kepada kebenaran. Apa yang harus kita lakukan?

MENJADI SAKSI KEBENARAN (Ay. 11).
Bagaimana kita bisa menjadi saksi kebenaran? Tuhan Yesus mengajar kita untuk jujur berkata ya di atas ya dan tidak di atas tidak, “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.” (Mat. 5:37).

Para serdadu-serdadu telah mengkhinati kebenaran dan bersekongkol dengan kebohongan (Ay. 12-14). Kebohongan itu telah meracuni dunia sepanjang masa (Ay. 15). Dunia telah menerima kebohongan itu sebagai “kebenaran” yang terus dipertahankan, sehingga dunia sulit menerima kebenaran tentang Tuhan Yesus yang menderita, mati, dan bangkit pada hari yang ketiga sampai pada hari ini.

Orang-orang yang telah menerima kebenaran itu dan yang dengan jujur memberitakannya dipakai oleh Tuhan sampai sekarang ini. Rasul-rasul Tuhan menjadi saksi yang hidup tentang kebenaran dan memberitakannya tanpa mencari keuntungan diri sendiri. Mereka rela menderita demi kebenaran. Alkitab memberi cukup bukti dan bukan kisah fiksi, Alkitab memberi pengetahuan bukan berita kebohongan. Lukas menulis bagaimana umat Tuhan sekarang dapat percaya kepada berita kebenaran tentang Kristus dan dan kisah hidup Para Rasul. (Luk. 1:1-4; Kitab Kisah Para Rasul).

Kita yang percaya kepada Kristus dapat berpegang teguh kepada kebenaran tentang Kebesaran kuasa Allah di dalam Kristus yang mati karena dosa-dosa kita dan bangkit untuk memberi pengharapan (1 Ptr. 1:1:3-4). Tuhan mau kita hidup konsisten dengan kebenaran itu sekalipun banyak tawaran untuk mengikuti dunia dengan kebohongannya dan melupakan kebenaran yang kita terima.

HIDUP OLEH KEBENARAN (Ay. 12-15).
Apakah artinya hidup oleh kebenaran? Suatu pertanyaan yang harus kita temukan jawabannya dengan jujur di hadapan Tuhan. Berdasarkan pada teks Matius 28:11-15, hidup oleh kebenaran adalah tidak berdusta dan tidak memalsukan kebenaran demi kepentingan diri sendiri, dan menempatkan kebenaran di atas kebutuhan materi, sekalipun materi menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Kita harus berani berkata ya di atas ya dan tidak di atas tidak serta percaya bahwa kebenaran akan membebaskan kita dari tekanan kebutuhan materi.

Perhatikan sikap para serdadu-serdadu yang ditugaskan untuk menjaga kuburan Tuhan Yesus ketika mereka tahu tentang segala sesuatu yang terjadi. Mereka segera datang dan memberitahukan kepada imam-imam kepala, dan kebenaran itu sulit diterima oleh mereka sehingga mereka mengambil sebuah keputusan untuk memalsukan kebenaran itu, mengarang sebuah cerita yang bertolak belakang dengan fakta yang sebenarnya.

Para serdadu itu melihat bahwa ini adalah sebuah kesempatan emas untuk mencari keuntungan, mereka menjual kebenaran itu kepada para pendusta demi materi atau uang (Ay. 15). Kebenaran diabaikan, mereka mencari kehidupan yang bersifat fana dan semu. Nilai-nilai kebenaran ditenggelamkan ke dalam lautan dusta dan kebohongan demi hidup oleh materi yang akan binasa dan bukan oleh kebenaran yang bernilai kekal.

Banyak orang salah dalam menentukan sikap ketika diperhadapkan dengan pilihan. Manusia cenderung menjatuhkan pilihan dengan apa yang dirasa menguntungkan tanpa berpikir benar atau salah, baik atau buruk, tetapi jika kita hidup oleh kebenaran, maka kita akan menempatkan kebenaran di atas kepentingan diri sendiri dengan mempertimbangkan dengan bijak benar-salah dan baik-buruknya. Kebenaran itu akan memimpin kita kepada kehendak Allah.

KESIMPULAN:
Kebenaran akan menjadi sumber segala kebaikan bagi setiap orang terutama bagi orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Kebenaran tidak akan meredup dan mati tetapi akan terus bercahaya di tengah gelapnya gulita malam oleh dusta dan kebohongan dari mereka yang menolak hidup oleh kebenaran karena ambisinya dikuasai oleh materi dan kepentingan diri sendiri.

Kita yang hidup dalam kebenaran akan terus dipakai oleh Tuhan menjadi alat supaya kebenaran itu tetap bercahaya memimpin banyak orang menemukan jalannya untuk kembali pulang ke jalan yang benar. Kita hanya alat di tangan Tuhan untuk menjadi saksi kebenaran dan setia kepada kebenaran itu sampai kepada akhir hayat. Konsisten kepada kebenaran, menjadi saksi kebenaran dan hidup oleh kebenaran. Tuhan Yesus Memberkati.

By. Ps. Ketut Mardiasa, M. Th

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *