BERTEKUN DALAM PENCOBAAN

Bacaan Alkitab: Yohanes 16:1-4a
Realitas dunia ini telah mempertontonkan kepada kita tentang semua peristiwa yang telah terjadi di berbagai belahan dunia, yang diberitakan melalui media masa maupun media elektronik tanpa terkecuali juga media sosial yang turut meramaikan baik yang diberitakan secara terbuka maupun secara tertutup. Berkat kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi semua tidak dapat dibendung tanpa terkecuali berita-berita tentang politik, peperangan, perampokan, pemerkosaan, pembunuhan dan yang paling banyak menimbulkan ketakutan dan kehilangan rasa aman adalah berita tentang terorisme. Terorisme bisa datang kapan saja dan di mana saja. Mereka hadir minimal menimbulkan efek takut dan maksimal kematian banyak orang lain. Yang menjadi sasaran mereka adalah orang-orang atau kelompok-kelompok atau instansi-instansi yang menurut mereka bertentangan dengan paham mereka dan target utamanya adalah membunuh orang-orang yang menurut pandangan mereka adalah orang kafir. 
Di Indonesia misalnya sebuah situs berita terpercaya menyebutkan bahwa pasca reformasi pembakaran gereja termasuk yang dibom capai 1000-an kasus. Pada zaman B.J Habibie 162 Kasus, Abdulrahman Wahid 360 kasus, Megawati Sukarnoputri 160 kasus dan Susilo Bambang Yudoyono 500-an kasus. Berita ini dimuat pada Rabu, 14 Oktober 2015 oleh CNN Indonesia dan diberitakan kembali oleh Jawaban.com pada Jumat, 16 Oktober 2015. Bagaimana pada zaman pemerintahan Joko Widodo sampai tahun 2018? Belum ada data atau sumber yang menyebutkan atau memberitakan, namun  yang jelas gereja masih saja mengalami penganiayaan. 
Terakhir yang masih hangat di ingatan kita adalah kasus pengeboman di 3 gereja oleh satu anggota keluarga di Surabaya pada hari Minggu, 13 Mei 2018 yang menewaskan 5 orang di gereja Katolik dan 7 orang di gereja Pentakosta baik anak-anak maupun orang dewasa, dan banyak yang dirawat di rumah sakit. Pelakunya adalah orang-orang yang menganggap dirinya sebagai pejuang-pejuang di “jalan Allah”. Mengganggap bahwa apa yang dilakukannya adalah wujud bakti kepada Allah dan menganggap orang lain yang tidak sepaham adalah kafir dan darahnya halal untuk ditumpahkan. Maka genaplah akan yang difirmankan oleh Tuhan Yesus; “Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah” (Ay. 2).
Pertanyaannya, sampai kapan gereja akan mengalami penganiayaan? Sampai kapan orang Kristen beribadah dijaga polisi? Tuhan Yesus tidak memberikan batasan waktu sampai kapan, tetapi Ia memperingatkan kita bahwa “akan datang saatnya”. Tuhan Yesus memberikan peringatan dini kepada murid-murid-Nya yang kemudian diteruskan kepada umat Tuhan sampai sekarang ini. Tujuan dari peringatan itu adalah supaya apabila tiba saatnya orang-orang percaya tidak menjadi kecewa dan meninggalkan imannya kepada Kristus, melainkan terus bertekun dalam iman sekalipun dalam pencobaan berat, Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.” (Ay. 1).
Mengapa kita harus bertekun? Ada beberapa alasan mengapa kita harus bertekun;
Pertama, Supaya kita tetap kuat dalam menghadapi ujian iman/ pencobaan (Ay. 1-3). Tujuan utama dari pencobaan adalah berusaha melumpuhkan kemampuan kita untuk percaya kepada Tuhan, melemahkan kekuatan kita untuk bertahan dan membunuh karakter kita untuk memahami kehendak Tuhan. 
Tuhan Yesus berfirman bahwa akan datang saatnya seseorang atau sekelompok orang yang mengganggap dirinya berbakti kepada Allah akan membunuh kamu (Ay. 2). Pada saat itu orang-orang percaya akan mengalami penganiayaan yang berat yang tentu akan berefek pada psikologis dan keimanan seseorang yang pada akhirnya mereka akan kecewa dan meninggalkan Tuhan Yesus (Ay. 1), tetapi peringatan dini Tuhan Yesus akan menolong banyak orang untuk tetap bertekun dalam iman atau bertahan dalam beratnya pencoban. Tuhan Yesus memberitahukan semua ini supaya ketika tiba saatnya hal itu terjadi mereka tetap kuat dan terus bertahan atau tidak menyerah dan tidak menyalahkan Tuhan.
Dengan bertekun, kita telah belajar memahami bahwa semua peristiwa yang  terjadi adalah sesuatu yang harus terjadi mengingat bahwa apa yang mereka lakukan karena mereka tidak mengenal Allah yang benar (Ay.3) dan kita juga dapat mengerti bahwa status kita bukan milik dunia ini melainkan milik Allah (Yoh. 15:18-19). Sekiranya kita milik dunia, tentu akan mengasihi kita sebagai miliknya. Pemahaman inilah yang akan membuat semua orang percaya bertekun dalam iman waulun harus menghadapi pergumulan berat.
Kedua, Supaya Kita Mengerti bahwa firman-Nya adalah kebenaran (Ay. 4a). Tujuan berikutnya mengapa Tuhan Yesus memberitahukan tentang semua yang harus terjadi adalah supaya kita mengerti dan memahami bahwa yang difirmankan-Nya adalah benar.  Ini adalah sebuah resiko atas keputusan iman sebagai pengikut Kristus tetapi Ia menjamin keselamatan jiwa kita. Tuhan Yesus berfiman “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.” (Mat. 10:28).
Peristiwa yang menimpa anak-anak Tuhan atau orang-orang percaya di berbagai belahan dunia mengingatkan kita akan apa yang pernah difirmankan oleh Tuhan Yesus sehingga kita dapat mengtahuai bahwa firman Tuhan adalah ya dan amin. “Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu.” (Ay. 4a). Ini juga akan menolong kita untuk tetap bertekun dalam pencobaan karena kita tahu banwa firman-Nya adalah kebenaran.
Jika kita tidak bertekun untuk menemukan kehendak Tuhan maka kita akan mudah sekali menjadi lemah ketika pencobaan datang. Kita akan mudah menyerah serta meninggalkan Tuhan. Firman-Nya adalah kekuatan untuk kita dapat terus bertahan dalam pencobaan. Firman-Nya akan mengingatkan kita ketika orang-orang yang tidak mengenal Allah yang benar bertindak menganiaya umat Tuhan dan membunuhnya kemudian tindakannya dianggap sebagai wujud bakti kepada Allah.
Kesimpulan, Mengapa kita harus bertekun dalam pencobaan? Tuhan punya tujuan untuk kita. Tuhan  memberikan peringatan kepada kita tentang apa yang harus terjadi adalah supaya umat-Nya tidak menjadi lemah. Tuhan Yesus mau supaya kita memahami kehendak-Nya melalui ketekunan kita hidup dalam kasih-Nya. Sekalipun orang-orang yang beriktiar membunuh kita, Tuhan menghendaki supaya kita tidak menjadi kecewa dan meninggalkan Tuhan, Ia mengasihi jiwa kita untuk diselamatkan, manusia hanya dapat membunuh tubuh tetapi tidak berkuasa membunuh jiwa.
Tujuan Tuhan berikutnya adalah supaya kita mengetahui bahwa firman Tuhan adalah kebenaran. Ketika orang-orang membunuh kita dan menganggap perbuatannya adalah ibadah kepada Allah kita ingat bahwa Tuhan Yesus sudah mengatakannya, dan ini membuktikan bahwa firman-Nya benar. Dengan demikian, bagaimanapun beratnya pencobaan, kita akan terus bertekun dalam pencobaan untuk mencari kehendak Tuhan.
Ingatlah bahwa kita adalah milik Allah dan bukan milik dunia. Jangan menjadi kecewa dan menolak Tuhan ketika dunia memperlakukan kita tidak adil. Dunia membenci kita karena dunia tidak mengenal kita sebagai milik Allah dan mereka tidak mengenal Allah yang benar. Teruslah bertekun dan temukan kehendak-Nya melalui firman-Nya. Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati kita. Amin! #KetutMardiasa

MENGENAL ROH KEBENARAN

Pembacaan Alkitab: Yohanes 14:16-17

Satu hal yang sangat penting yang disampaikan oleh TUHAN YESUS kepada murid-murid-Nya jauh sebelum kenaikan-Nya ke Sorga adalah memberikan seorang penolong yang lain (Ay. 16a) dan penolong itu disebut dengan Roh Kebenaran (Ay. 17) yaitu roh yang akan menyertai semua orang percaya sampai selama-lama-nya (Ay. 16b). Roh itu juga disebut sebagai Roh Penghibur, Roh yang mengajar dan memimpin kita kepada seluruh kebenaran (Yoh. 14:26; 16:13), menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh. 16:8).

Siapakah Roh Kebenaran itu?
Kalau dalam ayat 16 menyebutkan bahwa Roh Kebenaran itu adalah “Penolong Yang Lain”. Ini berbicara tentang suatu Pribadi. Dalam Bahasa Yunani disebut dengan Parakletos yang juga dapat berarti penyokong dan pembela.  Pribadi yang powerful, yaitu pribadi ilahi yang menyertai orang-orang percaya sampai selama-lamanya. Ini bukan berbiacara tentang pribadi insani, karena pribadi insani lemah dan tidak mungkin memiliki kekuatan yang melebihi kekuatan manusia dan bahkan bisa menyokong dan pembela orang-orang percaya sampai selama-lamanya. Ayat 17 memberikan sedikit gambaran tentang siapa pribadi itu, yaitu Roh Kebenaran.

Jika kita mengkomparasikan ayat 16 tentang “Penolong yang lain” dengan ayat 17 tentang “Roh Kebenaran” maka kita tidak punya alasan sedikitpun untuk mengatakan bahwa Penolong yang dimaksud adalah pribadi insani melainkan pribadi roh, yaitu Roh Kudus. Sebagai pembuktian bahwa yang dimaksud adalah Roh Kudus kita dapat melihat Ayat 16, Lukas 24:49 dan Kisah Rasul 1:4-5; 2:1-4).

Sebuah tafsiran yang salah sama sekali jika menafsirkan “Penolong yang lain” adalah pribadi insani seperti saudara-saudara kita “pemburu kebenaran” menafsirkan bahwa yang dimaksud adalah “nabi yang lain” merujuk kepada Surat As-Saff Ayat 6 (QS 61:6) yang terjemahannya demikian;

dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang rasul yang akan datang sesudahku, yaitu namanya Ahmad (Muhammad)”.  Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “ini adalah sihir yang nyata”.

Alkitab harus dimengerti dan dipahami secara utuh berdasarkan konteks Alkitab. Alkitab harus ditafsirkan dengan Alkitab dan bukan dengan sumber yang berasal dari luar Alkitab. Maka untuk menjawab pertanyaan siapakah Roh Kebenaran itu? Kita harus menemukannya di dalam Alkitab. Roh Kebenaran adalah Roh Kudus yang dijanjikan oleh TUHAN dan pengenapannya telah nyata pada waktu hari Pentakosta (Kis. 2:1-13).

Bagaimana Kita Dapat Mengenal-Nya?
Sebuah pertanyaan yang mungkin sangat sulit untuk dijawab. TUHAN YESUS jelas berkata bahwa; Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.” (Ay. 17).

Dunia wajar tidak mengenal Dia, karena satu alasan yang sangat pasti dan sangat masuk di akal, yaitu dunia tidak dapat melihat dia.  Pertanyataannya untuk kita sekarang, kita juga tidak dapat melihat Dia, bagaimana kita juga dapat mengenal-Nya? TUHAN YESUS katakan “… tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu”.

Kata mengenal dalam Bahasa Yunani Ginoskoo yang juga dapat berarti “mengetahui” dan “mengerti”, bisa juga berarti “merasakan”. Dari beberapa mengertian yang diekstrak dari Bahasa Yunani ini,  maka kata mengenal dapat diartikan bahwa, kita mengetahui, mengerti dan merasakan bahwa Roh Kebenaran itu menyertai kita dan diam di dalam kita untuk selama-lamanya melalui pekerjaan-Nya tanpa harus melihat Dia, di antarnya adalah;

1.      Dia Mengajar Dan Memimpin Kita Kepada Seluruh Kebenaran (Yoh. 14:26; 16:13).
Roh Kebenaran mengajar dan memimpin kepada kebanaran. Dia mengajarkan kita tentang hidup benar sesuai dengan perintah-perintah TUHAN dan firman-Nya. TUHAN Yesus sudah mengajar begitu banyak tentang nilai-nilai dan norma-norma kehidupan kepada murid-murid-Nya selama kurang lebih tiga setengah tahun kemudian Ia harus mengenapi seluruh nubuatan Kitab Suci tentang diri-Nya, bahwa Ia harus menderita, mati dan bangkit pada hari ketiga (Luk. 24:45-46).

Empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya dari antara orang mati, Ia naik ke Sorga. Ia tahu bahwa murid-murid-Nya akan kehilangan seorang guru yang mengajar mereka, sebelum Ia naik ke Sorga, Ia berjanji memberikan seorang penolong yang lain yang akan menyertai mereka selama-lamanya dan yang akan mengingatkan mereka tentang apa yang pernah mereka terima dari TUHAN YESUS (Yoh. 14:26).

Jika kita hidup dan dipimpin oleh Roh, maka Roh itu akan mengendalikan seluruh kehidupan kita untuk hidup sesuai dengan kehendak TUHAN, menolong kita mengerti kebenaran firman-Nya. Roh itu akan memberikan hikmat dan pengetahuan untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi bagi sebagian besar orang di masa mendatang. Ia tidak berbicara atas kebenaran-Nya sendiri melainkan dari apa yang didengar dan diterima-Nya (Yoh. 16:13).

Ketika kita dipimpin oleh Roh Kebenaran, maka kita akan hidup dalam kebenaran dan kita akan tahu, kita akan mengerti dan kita akan merasakan bahwa kita dipimpin dan disertai oleh Roh Kebenaran.

2.      Dia Menginsafkan Kita akan Dosa, Kebenaran dan Penghakiman (Yoh. 16:8-11).
Sesuai dengan nama-Nya “Roh Kebenaran” maka Ia akan mengoyakkan segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu. Ia akan membuat kita sadar tentang apa dosa, kebenaran dan penghakiman.

Roh Kebenaran akan memastikan kita hidup dalam dalam iman kepada Tuhan Yesus (Yoh. 16:9), memastikan bahwa kita tetap hidup dalam kebenaran (Yoh, 16:10), dan memastikan bahwa kita mengerti bahwa setiap dosa harus dipertanggung jawabkan di hadapan Tuhan bersama dengan para penguasa dunia (Yoh.16:11).

Ketika kita sadar akan dosa kita, kita sadar bahwa kita harus hidup dalam kebenaran maka kita tahu, kita mengerti dan merasakan bahwa Roh Kebenaran menyertai kita dan diam di dalam kita.

3.      Dia Menolong Kita Memuliakan TUHAN Melalui Hidup Jujur, Taat Dan Setia (Yoh. 16:14-15).
Roh Kebenaran adalah Roh Penurut dan menolong kita untuk hidup sesuai denga teladan-Nya. Ia Jujur dan tidak melebihkan apa yang diterima-Nya untuk disampaikan, Ia taat menjalankan apa yang diterima-Nya dan setia melakukan-Nya.  Dalam Yoh. 16:13 dengan jelas mengatakan bahwa; “… tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.”

Ayat-Ayat ini menggambarkan dengan jelas bahwa Roh Kebenaran adalah Roh Jujur, taat dan setia. Maka Ketika kita dapat berkata jujur di saat keadaan memaksa kita untuk bohong dan seterusnya, itulah pekerjaan Roh Kebenaran yang diam di dalam kita. Dengan jalan itu kita memuliakan nama Tuhan, sebagaimana Ia memuliakan Tuhan melalui karakternya sebagai Roh Penurut (Yoh. 16:14).

KESIMPULAN:
Kita dapat mengenal Roh Kebenaran yang dijanjikan TUHAN dan yang sudah kita terima dan diam di dalam diri kita dengan mengetahui kehadiran-Nya dalam hidup kita, mengerti dan merasakannya. Kita tidak dapat melihat Dia karena Dia tidak berwujud Insani melainkan adalah Roh. Kita dapat mengenal-Nya melalui kebenaran yang kita terima karena tanpa Roh Kebenaran kita tidak akan mampu mengerti kebenaran.

Kita dapat mengenal Roh Kebenaran melalui karya-Nya menginsafkan kita akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Kita dapat membedakan mana dosa dan mana kebenaran dibawah pimpinan Roh Kebenaran. Roh Kebenaran memberikan teladan yang baik yaitu hidup memuliakan nama Tuhan melalui hidup jujur, taat dan setia melakukan kehendak TUHAN. TUHAN YESUS memberkati.                                                    

TUHAN YESUS GEMBALA YANG BAIK

Pembacaan Alkitab: Yohanes 10: 11-15

Dalam Kitab Mazmur 23:1-6 Daud mendeskripsikan tentang TUHAN sebagai gembala yang dimulai dengan sebuah pengakuan yang singkat dan sangat sederhana yang lahir dari iman dan mungkin juga dari pengalaman sehari-hari tentang pemeliharaan TUHAN, “TUHAN adalah gembalaku” (Mzm. 23:1). Dari pengalaman itu kemudian Daud mengemukakan sifat-sifat dan karakter Allah sebagai gembala (Mzm. 23: 2-6). Dari sini kita dapat mengenal TUHAN sebagai pemelihara hidup kita sebagai domba-domba-Nya.

Gambaran tentang TUHAN sebagai gembala yang memberi pemenuhan terhadap segala kebutuhan domba-domba-Nya dalam Kitab Mazmur, kita juga temukan dalam Injil Yohanes berdasarkan pada pengakuan YESUS KRISTUS “Akulah gembala yang baik…” (Yoh. 10:11, 14).

Pengakuan Daud, “TUHAN adalah gembalaku” dan Pengakuan YESSUS KRISTUS “Akulah gembala yang baik…” memberi sebuah pengertian bahwa TUHAN YESUSlah gembala yang baik, yang dideskripsikan oleh Daud. Sekarang bagaimana TUHAN YESUS mendeskripsikan diri-Nya sebagai gembala yang baik?

Dalam catatan Injil Yohanes 10 karakter TUHAN YESUS sebagai gembala yang baik tidak dipaparkan berdasarkan pengalaman orang lain seperti Daud, melainkan TUHAN YESUS sendiri menyatakannya dan berikut adalah implementasi dari kebaikan TUHAN YESUS sebagai gembala yang baik:

1.    RELA BERKORBAN DEMI DOMBA-DOMBA-NYA (Ay.11).

“Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya”. Dalam Ayat ini TUHAN YESUS menyatakan perhatian-Nya yang sangat besar bagi domba-domba-Nya. Kasih-Nya bahkan melebih kasih terhadap diri-Nya sendiri. Ia menyatakan bahwa, Ia adalah gembala yang baik, dan sebagai gembala yang baik tidak memikirkan kebaikan bagi diri-Nya sendiri bahkan menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya.

Untuk memberikan pemahaman yang baik tentang profile seorang gembala yang baik, TUHAN YESUS memberikan gambaran tetang gembala upahan yang bukan pemilik domba-domba itu (Ay.12-13). Seorang gembala upahan selalu memikirkan kebaikan bagi dirinya sendiri, ketika binatang buas datang, gembala upahan akan menyelamatkan dirinya sendiri terlebih dahulu dan membiarkan domba-dombanya tercerai berai dan diterkam hingga mati (Ay. 12). Ia tidak akan peduli dengan domba-domba itu (Ay. 13). Tetapi TUHAN YESUS rela mati demi domba-domba-Nya (Ay. 11b).

TUHAN YESUS menjamin domba-domba-Nya selamat dari bahaya. Pernyataan-Nya telah dibuktikan ketika ke memasuki kota Yerusalem. Ia membiarkan diri-Nya disiksa diluar batas kemanusiaan hanya karena memikirkan keselamatan kita. Ia mati di kayu Salib, hanya karena Ia tidak rela kalau kita ditimpa murka Allah karena dosa-dosa dan pelanggaran kita (Rm. 5:8-9). TUHAN YESUS mau mengembalikan kita kepada manusia yang utuh sebagaimana Allah telah menetapkan kita untuk tidak binasa (1 Tes. 5:9). Dia rela berkorban supaya kita selamat. Inilah yang hendak TUHAN nyatakan kepada kita supaya kita hidup sebagai domba-domba yang baik taat dan setia kepada TUHAN.
2.    MENGENAL DOMBA-DOMBANYA DENGAN BAIK (Ay. 14).

“Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku”.  Karakter Gembala yang baik yang berikutnya, yang disematkan ke dalam diri TUHAN YESUS adalah mengenal domba-domba-Nya, “Aku mengenal domba-domba-Ku”.

Kata Mengenal lebih dalam maknanya dari pada hanya sekedar tahu. Kata Yunani untuk kata mengenal adalah Ginoosko yang juga berarti mengerti dan memperhatikan. Artinya bahwa TUHAN YESUS sebagai gembala yang baik, Dia mengenal kita dengan baik bahkan mengerti apa yang menjadi kebutuhan kita. Kebutuhan akan rasa aman, rasa nyaman, selamat dari bahaya, dsb. Sangat berbeda dengan gembala upahan (Ay. 12-13).

TUHAN YESUS menempatkan kita pada posisi yang strategis dan istimewa di hati-Nya. Kesatuanya dengan Bapa dimplementasikan-Nya dalam kesatuannya dengan domba-domba-Nya, supaya domba-domba-Nya mengenal-Nya dengan baik sama seperti Bapa mengenal YESUS KRISTUS dan sebaliknya YESUS KRISTUS mengenal Bapa (Ay. 15a). Karena begitu istimewa kita dihati-Nya bahkan Ia memberi lebih dari apa yang kita butuhkan, yaitu Nyawa-Nya untuk kebutuhan akan keselamatan kita dari dosa dan murka Allah (Ay. 15b).

KRISTUS mengenal kita dengan sempurna, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengenal Dia lebih sungguh-sungguh. Pengenalan Kristus terhadap kita dan mengenalan kita terhadap Kristus menjadikan kita hidup dalam kesatuan antara Gembala dengan domba-domba-Nya (Ay. 14).

KESIMPULAN:

Sebagai gembala yang baik, TUHAN YESUS tidak memikirkan kebaikan bagi diri-Nya sendiri, namun Ia menyatakan perhatian-Nya yang lebih besar kepada domba-domba-Nya. Ia memberikan lebih dari apa yang kita butuhkan, Ia rela berkorban demi domba-domba-Nya, tidak tidak mempedulikan diri-Nya sendiri, Ia menyerahkan hidup-Nya ganti kita yang berdosa.

Sebagai Gembala yang baik, TUHAN YESUS juga mengenal domba-domba-Nya dengan baik dan menempatkan domba-domba-Nya istimewa di hati-Nya yang membuat kita hidup dalam kesatuan dengan Dia. Kristus mengenal kita, dan kita mengenal Dia dan kehendak-Nya.

Apa yang dapat kita lakukan? Jadilah domba-domba Allah yang baik yang selalu taat dan setia mengikuti gembalanya. TUHAN YESUS memberkati.


KONSISTEN KEPADA KEBENARAN

Pembacaan Alkitab: Matius 28: 11-15

Konsisten kepada kebenaran artinya taat, sesuai, dan selaras dengan kebenaran. Tidak berubah-ubah walaupun keadaan memaksanya untuk berubah. Tetap setia walaupun keadaan memaksanya untuk berkhianat dan bertindak melawan kebenaran. Iman Kristen menuntut kita untuk konsisten di tengah-tengah perkembangan zaman yang memaksa kita untuk mundur  dengan berbagai macam tawaran yang diukur dengan logika dunia. Apa yang dipandang menguntungkan maka itu akan dianggap sebagai kebenaran yang harus dipertahankan walaupun tidak dapat dipertanggung jawabkan dari sudut pandang iman.

Hari ini, firman Tuhan memberikan sebuah pandangan kepada kita tentang kehidupan manusia yang dikuasai oleh kepentingan diri dan mengabaikan kebenaran yang sesungguhnya mereka ketahui. Mereka memilih apa yang memberi keuntungan yang diukur dengan logika dunia dan mengkhinati kebenaran yang sesungguhnya akan menyelamatkan mereka dari rapuhnya moral manusia yang kemudian mengantarkan mereka kepada kebinasaan.

Pasca kebangkitan Tuhan Yesus dari antara orang mati, para penjaga-penjaga kubur mengetahui kebenaran tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Matius mencatat, mereka mengetahui segala sesuatu yang terjadi (Ay. 11). Mereka juga adalah saksi mata tentang kebangkitan Tuhan Yesus namun kepentingan diri lebih dominan menguasai hidup mereka ketimbang tunduk kepada kebenaran sehingga mereka tidak konsisten menghidupi kebenaran yang diketahuinya. Mereka harus menukar kebenaran yang tak ternilai dengan kebohongan demi sejumlah uang yang bersifat fana (Ay. 12, 15). Uang telah mematikan nilai-nilai kejujuran dan membangkitkan sikap cinta diri yang berlebihan sehingga mengabaikan kebenaran.

Supaya kita tidak dikuasai oleh sikap yang demikian, Tuhan menghendaki kita menjadi orang Kristen yang jujur dan konsisten kepada kebenaran. Apa yang harus kita lakukan?

MENJADI SAKSI KEBENARAN (Ay. 11).
Bagaimana kita bisa menjadi saksi kebenaran? Tuhan Yesus mengajar kita untuk jujur berkata ya di atas ya dan tidak di atas tidak, “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.” (Mat. 5:37).

Para serdadu-serdadu telah mengkhinati kebenaran dan bersekongkol dengan kebohongan (Ay. 12-14). Kebohongan itu telah meracuni dunia sepanjang masa (Ay. 15). Dunia telah menerima kebohongan itu sebagai “kebenaran” yang terus dipertahankan, sehingga dunia sulit menerima kebenaran tentang Tuhan Yesus yang menderita, mati, dan bangkit pada hari yang ketiga sampai pada hari ini.

Orang-orang yang telah menerima kebenaran itu dan yang dengan jujur memberitakannya dipakai oleh Tuhan sampai sekarang ini. Rasul-rasul Tuhan menjadi saksi yang hidup tentang kebenaran dan memberitakannya tanpa mencari keuntungan diri sendiri. Mereka rela menderita demi kebenaran. Alkitab memberi cukup bukti dan bukan kisah fiksi, Alkitab memberi pengetahuan bukan berita kebohongan. Lukas menulis bagaimana umat Tuhan sekarang dapat percaya kepada berita kebenaran tentang Kristus dan dan kisah hidup Para Rasul. (Luk. 1:1-4; Kitab Kisah Para Rasul).

Kita yang percaya kepada Kristus dapat berpegang teguh kepada kebenaran tentang Kebesaran kuasa Allah di dalam Kristus yang mati karena dosa-dosa kita dan bangkit untuk memberi pengharapan (1 Ptr. 1:1:3-4). Tuhan mau kita hidup konsisten dengan kebenaran itu sekalipun banyak tawaran untuk mengikuti dunia dengan kebohongannya dan melupakan kebenaran yang kita terima.

HIDUP OLEH KEBENARAN (Ay. 12-15).
Apakah artinya hidup oleh kebenaran? Suatu pertanyaan yang harus kita temukan jawabannya dengan jujur di hadapan Tuhan. Berdasarkan pada teks Matius 28:11-15, hidup oleh kebenaran adalah tidak berdusta dan tidak memalsukan kebenaran demi kepentingan diri sendiri, dan menempatkan kebenaran di atas kebutuhan materi, sekalipun materi menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Kita harus berani berkata ya di atas ya dan tidak di atas tidak serta percaya bahwa kebenaran akan membebaskan kita dari tekanan kebutuhan materi.

Perhatikan sikap para serdadu-serdadu yang ditugaskan untuk menjaga kuburan Tuhan Yesus ketika mereka tahu tentang segala sesuatu yang terjadi. Mereka segera datang dan memberitahukan kepada imam-imam kepala, dan kebenaran itu sulit diterima oleh mereka sehingga mereka mengambil sebuah keputusan untuk memalsukan kebenaran itu, mengarang sebuah cerita yang bertolak belakang dengan fakta yang sebenarnya.

Para serdadu itu melihat bahwa ini adalah sebuah kesempatan emas untuk mencari keuntungan, mereka menjual kebenaran itu kepada para pendusta demi materi atau uang (Ay. 15). Kebenaran diabaikan, mereka mencari kehidupan yang bersifat fana dan semu. Nilai-nilai kebenaran ditenggelamkan ke dalam lautan dusta dan kebohongan demi hidup oleh materi yang akan binasa dan bukan oleh kebenaran yang bernilai kekal.

Banyak orang salah dalam menentukan sikap ketika diperhadapkan dengan pilihan. Manusia cenderung menjatuhkan pilihan dengan apa yang dirasa menguntungkan tanpa berpikir benar atau salah, baik atau buruk, tetapi jika kita hidup oleh kebenaran, maka kita akan menempatkan kebenaran di atas kepentingan diri sendiri dengan mempertimbangkan dengan bijak benar-salah dan baik-buruknya. Kebenaran itu akan memimpin kita kepada kehendak Allah.

KESIMPULAN:
Kebenaran akan menjadi sumber segala kebaikan bagi setiap orang terutama bagi orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Kebenaran tidak akan meredup dan mati tetapi akan terus bercahaya di tengah gelapnya gulita malam oleh dusta dan kebohongan dari mereka yang menolak hidup oleh kebenaran karena ambisinya dikuasai oleh materi dan kepentingan diri sendiri.

Kita yang hidup dalam kebenaran akan terus dipakai oleh Tuhan menjadi alat supaya kebenaran itu tetap bercahaya memimpin banyak orang menemukan jalannya untuk kembali pulang ke jalan yang benar. Kita hanya alat di tangan Tuhan untuk menjadi saksi kebenaran dan setia kepada kebenaran itu sampai kepada akhir hayat. Konsisten kepada kebenaran, menjadi saksi kebenaran dan hidup oleh kebenaran. Tuhan Yesus Memberkati.

By. Ps. Ketut Mardiasa, M. Th
Terima Kasih atas kunjungan dan dukungan anda. TUHAN Yesus memberkati. Semua Artikel dan Renungan yang ada di blog ini, boleh disalin/ dicopy tanpa ijin. Berikan Komentar dengan sopan dan dukung terus untuk kemuliaan nama TUHAN Yesus Juruselamat kita. Salam Dalam Kasih Kristus.

Contact Form

Name

Email *

Message *